Koefisien Determinasi Uji Statistik t uji secara parsial Uji Statistik F uji secara simultan

X1 = dana alokasi umum X2 = pendapatan asli daerah X3 = belanja modal ε = error

3.9.2.1 Koefisien Determinasi

� � Koefisien determinasi digunakan untuk “mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali,2006. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan 1.Jika koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan koefisien determinasi mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali 2006, kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Universitas Sumatera Utara

3.9.2.3 Uji Statistik t uji secara parsial

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2006. Suatu variabel independen dikatakan mempunyai pengaruh yang kuat dengan variabel dependen jika t-hitung lebih besar dari t-tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi Sig. 0,5. Dan sebaliknya, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen apabila thitung lebih kecil dari t-tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi Sig. 0,05.

3.9.2.2 Uji Statistik F uji secara simultan

Uji F bertujuan untuk menguji variabel independen yang digunakan dalam model regresi berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Ketentuan yang digunakan dalam uji F adalah jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi Sig. 0,05 maka model penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah tepat. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi Sig. 0,05 maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak tepat . Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari internet melalui situs www.djpk.go.id dan www.bpssumbar.go.id. Data yang digunakan merupakan Laporan Realisasi Angaran dan Laporan Pendapatan Perkapita Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2009 sd tahun 2013. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 18 daerah kabupatenkota dengan time series sebayak 5 tahun pengamatan sehingga jumlah sampel penelitian 90. Variabel independen yang digunakan adalah Dana Alokasi Umum � 1 , Pendapatan Asli Daerah � 2 , dan Belanja Modal � 3 .Variabel dependen yang digunakan adalah Pendapatan Perkapita Y.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum atau deskripsi suatu data yang dijadikan sampel penelitian, dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal terhadap Pendapatan Perkapita pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara

2 77 79

Pengaruh Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum, Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Perkapita

0 52 113

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal Terhadap PDRB (Studi Kasus Provinsi Sumatera Barat).

0 0 39

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 13

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 2

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 9

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 22

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 3

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal Terhadap Pendapatan Perkapita Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal terhadap Pendapatan Perkapita pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara

0 0 10