3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder.Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data Erlina, 2011. Data penelitian ini mencakup laporan keuangan yang telah dipublikasikan, yang diambil dari database Bursa Efek
Indonesia BEI dengan cara mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id selama tahun 2011-2014.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi.Data penelitian diperoleh dari dokumentasi
laporan kauangan tahunan annual report yang dipublikasikan melalui situs Bursa Efek Indonesia melalui alamat
www.idx.co.id .
3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dam menggambarkan variabel-variabel dalam
penelitian.Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi dari semua
variabel.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Analisis Regresi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi logistik logistic regression untuk hubungan variabel
independen ke variabel dependen.Hal ini dilakukan karena variabel dependen merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy.Regresi logistik
adalah regresi yang digunakan sejauh mana kemungkinan terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen.Regresi logistik
merupakan suatu bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen merupakan variabel dikotomi. Kriteria pengujian hipotesis
penelitian dalam metode regresi logistik dengan memperbandingkan nilai signifikansi ά yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila tingkat signifikansi
0,05, maka hipotesis diterima, tetapi jika tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis tidak dapat diterima. Model regresi logistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
Y
GCAO
= α + β
1
ROA + β
2
PRIOP + β
3
ADTR + e
Keterangan: Y
GCAO
= Opini audit going concern variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern
α = Konstanta
β
1
- β
3
= Koefisien Regresi ROA
= Return on Assets
Universitas Sumatera Utara
PRIOP =
Opini tahun sebelumnya variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern
ADTR =
Reputasi auditor yang menjadi proksi dari kualitas auditor dengan variabel dummy 1 untuk auditor yang tergabung skala besar dan 0
untuk yang bukan
e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian
3.9.3 Analisis Regresi dengan Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap
variabel dependen Gozali, 2006. Terdapat tiga cara dalam melakukan pengujian moderating yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji
residual. Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinieritas
yang tinggi antar variabel dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik Ghozali, 2006: 164. Untuk mengatasi multikolinieritas ini maka dikembangkan
metode lain yang disebut uji residual. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan uji residual dalam menguji moderating.
Model ini menggunakan konsep lack of fit yaitu hipotesis moderating ini diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan yang diperoleh dari deviasi
hubungan linear antara variabel independen.Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari
gangguan multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
Z = � + �
1
X
1
+ e |e| =
� + �
1
Y Z =
� + �
2
X
2
+ e |e| =
� + �
2
Y Keterangan:
Y = Opini Audit Going Concern �= Konstanta
X
1
= Profitabilitas yang di proksikan dengan return on asset ROA X
2
= Opini Audit Tahun Sebelumnya Z = Kualitas Audit variabel moderating
3.9.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, maka dilakukan pencarian nilai koefisien determinasi adjusted R
2
Ghozali, 2011.Uji F juga digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.Sedangkan pengujian untuk mendukung hipotesis adalah dengan uji t yaitu seberapa jauh pengaruh variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen.
3.9.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adjusted R
2
berguna untuk menguji seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen. Semakin besar adjusted R
2
suatu variabel independen, maka menunjukkan semakin dominan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R
2
yang telah disesuaikan adalah antara 0 dan sampai dengan 1. Nilai adjusted R
2
yang mendekati 1 berarti kemampuan variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai adjusted R
2
yang kecil atau dibawah 0,5 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat kecil. Apabila terdapat nilai adjusted R
2
bernilai negatif, maka dianggap bernilai nol Ghozali, 2011.
3.9.4.2 Uji Parsial Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2011 uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variabel dependen. Pada uji statistik t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, Pengujian dilakukan dengan
menggunakan significance level 0,05 α=5. Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : a.
Bila t hitung t tabel atau probabilitas tingkat signifikansi Sig 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
b. Bila t hitung t tabel atau probabilitas tingkat signifikansi Sig
0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.9.4.3 Uji Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependennya. Uji simultan digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap
variabel dependen. Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang
digunakan sebesar 5 dengan derajat kebebasan degree of freedom df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah sampel, kriteria yang
digunakan adalah: a.
Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≤
0,05, maka Ha hipotesis alternatif tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. b.
Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≥
0,05, maka Ha hipotesis alternatif ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik untuk hubungan langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen.Untuk
menganalisis variabel moderating dalam penelitian ini menggunakan uji residual.Data-data terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan Microsoft
Excel, dan kemudian pengujian dilakukan dengan menggunakan software pengolah data SPSS versi 19. Proses pengolahan data dimulai dengan input
variabel-variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.Sampel penelitian ditentukan
secara purposive sampling, dan rincian sampel penelitian secara lengkap ditampilkan pada Tabel 3.3.
4.2 Hasil Penelitian
2
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, niali rata-rata
mean, dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian.Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk variabelyang diukur dengan skala
rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
96 -.346
.261 -.00622
.078484 Valid N listwise
96
Sumber :OutputSPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dideskripsikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 24 perusahaan dengan 96
amatan penelitian, yaitu 24 perusahaan dikali dengan empat tahun periode penelitian. Variabel independen yang menggunakan skala rasio
yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan ROA. 2.
Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki nilai minimum sebesar -0,346 dan nilai maksimum sebesar 0,261 dengan
nilai rata-rata sebesar -0,0622 dan standar deviasi sebesar 0,78484. Nilai rata-rata yang sebesar -0,0622 menunjukkan sebagian besar
perusahaan yang menjadi sampel mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keuntungan bersih rendah.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Opini Audit
Going Concern, Opini Audit Tahun Sebelumnya, dan Kualitas Audit
PRIOP OAGC
ADTR N
Valid 96
96 96
Missing Std. Deviation
.457 .457
.457
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid adalah 96 buah, sedangkan data yang hilang missing
adalah nol, artinya semua data telah diproses.
Tabel 4.3 Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit
Going Concern
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
68 70.8
70.8 70.8
1 28
29.2 29.2
100.0 Total
96 100.0
100.0
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen opini audit Going Concern menggunakan variabel
dummy, dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified diberi
kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang mendapatkan opini selain unqualified dari auditor sebanyak 68 buah
70,8, sedangkan jumlah data yang mendapatkan opini unqualified dari auditor sebanyak 28 buah 29,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
68 70.8
70.8 70.8
1 28
29.2 29.2
100.0 Total
96 100.0
100.0
Sumber :OutputSPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel
dummy, dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified diberi
kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang mendapatkan opini selain unqualified dari auditor sebanyak 68 buah
70,8, sedangkan jumlah data yang mendapatkan opini unqualified dari auditor sebanyak 28 buah 29,2.
Tabel 4.5 Statistik Frekuensi Variabel Kualitas Audit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
68 70.8
70.8 70.8
1 28
29.2 29.2
100.0 Total
96 100.0
100.0
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen kualitas audit yang diproksikan dengan reputasi auditor
menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang diaudit oleh KAP big four diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang diaudit oleh KAP non
big four diberi kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang diaudit oleh KAP big four sebanyak 28 buah
29,2, sedangkan jumlah data yang diaudit oleh KAP non big four sebanyak 68 buah 70,8.
2
4.2.2 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
logistik yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen yaitu profitabilitas ROA, opini audit tahun sebelumnya PRIOP berpengaruh
langsung terhadap opini audit going concern OAGC. Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y
GCAO
= α + β
1
ROA + β
2
PRIOP + β
3
ADTR + e
Keterangan: Y
GCAO
= Opini audit going concern variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern
α = Konstanta
β
1
- β
3
= Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
ROA = Return on Assets
PRIOP =
Opini tahun sebelumnya variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern
ADTR =
Reputasi auditor yang menjadi proksi dari kualitas auditor dengan variabel dummy 1 untuk auditor yang tergabung skala besar dan 0
untuk yang bukan
e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian
Berikut ini adalah hasil analisis regresi logistik:
Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
Hosmer and Lameshow Test
Step Chi-square
Df Sig.
1 39.614
7 1.000
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
OAGC = 0 OAGC = 1
Total Observed
Expected Observed
Expected Step 1
1 10
10.000 .000
10 2
10 10.000
.000 10
3 10
8.706 1.294
10 4
10 6.772
3.228 10
5 10
5.910 4.090
10 6
10 4.856
5.144 10
7 8
2.529 2
7.471 10
8 .000
4 4.000
4 9
.000 22
22.000 22
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai signifikansi menunjukkan angka 1.000, nilai signifikansi yang diperoleh ini
jauh lebih besar dari 0,05 5.Hal ini berarti bahwa model regresi mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima
karena cocok dengan data observasinya.
Tabel 4.7 Koefisien Regresi Logistik
B S.E.
Wald Df
Sig. ExpB
Step 1
a
ROA -16.506
7.100 5.405
1 .020
.000 PRIOP
40.277 7859.988
.000 1
.996 3.104E17
ADTR Constant
-21.289 -0.887
5053.779 .225
.000 15.615
1 1
.997 .000
.000 .412
a. Variables entered on step 1: ROA, PRIOP, ADTR. Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai berikut :
Y
GCAO
= -0,887 - 16,506 ROA + 40,277 PRIOP - 21,289 ADTR + e
Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Konstanta sebesar -0,887 maka nilai variabel opini audit going concern OAGC akan tetap sebesar -0,887 jika semua variabel independen
bernilai nol.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien profitabilitas ROA sebesar -16,506, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel opini audit going concern OAGC sebesar -16,506 dengan
variabel lain tetap. 3.
Koefisien opini audit tahun sebelumnya PRIOP sebesar 40,277, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan
meningkatkan nilai variabel opini audit going concern OAGC sebesar 40,277 dengan variabel lain tetap.
4. Koefisien kualitas audit yang diproksikan dengan reputasi auditor
ADTR sebesar -21,289, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menuunkan nilai variabel opini audit going concern
OAGC sebesar -21,289 dengan variabel lain tetap.
4.2.3 Uji Hipotesis 4.2.3.1 Koefisien Determinasi
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R. Squuare. Hasil pengujian
koefisien determinasi Nagelkerke R. Squuare dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell R
Square Nagelkerke R
Square 1
55.930
a
.552 .736
Universitas Sumatera Utara
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.7 nilai Nagelkerke R. Square adalah 0,736 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskanoleh
variabel independen adalah sebesar 73,6 sedangkan sisanya 26,4 dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
4.2.3.2 Uji Parsial Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya secara langsung
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial Uji t
B S.E.
Wald Df
Sig. ExpB
Step 1
a
ROA -16.506
7.100 5.405
1 .020
.000 PRIOP
40.277 7859.988
.000 1
.996 3.104E17
ADTR Constant
-21.289 -0.887
5053.779 .225
.000 15.615
1 1
.997 .000
.000 .412
a. Variables entered on step 1: ROA, PRIOP, ADTR. Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan Tabel 4.9 untuk variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA mempunyai koefisien negatif sebesar -16,506
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020 dan lebih kecil dari tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi 0,05 sehingga profitabilitas dapat diterima, artinya profitabilitas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern
atau H
1
diterima. Untuk variabel opini audit tahun sebelumnya mempunyai
koefisien positif sebesar 40,277 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,996 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audit
tahun sebelumnyatidak dapat diterima, artinya opini audit tahun sebelumnyaberpengaruh positif namun tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern atau H
2
ditolak. Untuk variabel kualitas audit mempunyai koefisien negatif
sebesar -21,289 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,997 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audit tahun
sebelumnyatidak dapat diterima, artinya kualitas auditberpengaruh negatif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern atau H
3
ditolak.
4.2.3.3 Uji Simultan Uji Statistik F
Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama simultan pada model regresi
logistik digunakan uji statistik G
2
Likelihood Ratio Test. Adapun hipotesis yang digunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
H : Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen. H
1
: Minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji F
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df
Sig. Step
1 Step
77.154 3
.000 Block
77.154 3
.000 Model
77.154 3
.000
Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai G
2
sebesar 77,154 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol
ditolak yang berarti minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel dependen opini audit going concern
atau H
4
diterima.
4.2.4 Uji Moderating
Terdapat tiga cara dalam melakukan pengujian moderating yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Pengujian variabel
moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan akan terjadi multikolinieritas yang tinggi antar variabel dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik Ghozali, 2006 : 164. Untuk
mengatasi multikolinieritas ini maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan uji residual
dalam menguji moderating.Hipotesis moderating ini diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan yang diperoleh dari deviasi hubungan linear antara
variabel independen. Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari gangguan
multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas
4.2.4.1 Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Profitabilitas Terhadap Opini Audit
Going Concern
Hasil regresi kualitas audit dalam memoderasi hubungan antara profitabilitas terhadap opini audit going concern yang diukur melalui
ROA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11 Uji Moderating I
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .402
.025 16.292
.000 OAGC
-.011 .046
-.026 -.248
.805 a. Dependent Variable: AbsRes_1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengujian tersebut maka model persamaan residual yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Z = 0,402 - 0,11 Y + e Keterangan :
Z : Kualitas Audit X
1
: Profitabilitas ROA E
: error
Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa meskipun nilai T hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut
tidak signifikan dimana 0,805 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak signifikan dalam
memoderasi hubungan antara profitabilitas yang diukur melalui ROA terhadap Opini Audit Going Concern.
4.2.4.2 Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini
Audit Going Concern
Hasil regresi kualitas audit dalam memoderasi hubungan antara opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern yang
diukur melalui ROA dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Uji Moderating II
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
.324 .055
5.843 .000
OAGC -.109
.103 -.109
-1.066 .289
a. Dependent Variable: ADTR
Berdasarkan pengujian tersebut maka model persamaan residual yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Z = 0,324 – 0,109 Y + e
Keterangan : Z : Kualitas Audit
X
2
: Opini Audit Tahun Sebelumnya PRIOP E
: error Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa meskipun
nilai T hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,289 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap
Opini Audit Going Concern. 4. 3Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis ketigadalam penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil SPSS yang
diperoleh dapat dilihat bahwauntuk variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA mempunyai koefisien negatif sebesar -16,506 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,020 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga profitabilitas dapat diterima, artinya profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga tidak
menimbulkan keraguan auditor akan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.
4.3.2 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going concern
Hipotesis keduadalam penelitian ini adalah opini audittahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil SPSS yang
diperoleh dapat dilihat bahwa untuk variabel opini audit mempunyai koefisien positif sebesar 40,277 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,996 dan lebih
besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audittahun sebelumnya berpengaruh positif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern artinya opini audit tahun sebelumnya tidak dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa opini audit tahun sebelumnya dapat
mempengaruhi auditor independen memberikan kembali opini audit going concern.
4.3.3 Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit
Going Concern
Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai G
2
sebesar 77,154 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa minimal terdapat satu variabel bebas
yang berpengaruh terhadap variabel dependen opini audit going concern atau hasil penelitian ini telah sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan.
4.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going concern
dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating
Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa
meskipun nilai t hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,805 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel
Universitas Sumatera Utara
kualitas audit tidak dapat diterima atau tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas yang diukur melalui ROA terhadap opini audit going
concern.
4.3.5 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going concern dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating
Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa
meskipun nilai t hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,289 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel
kualitas audit tidak dapat diterima atau tidak mampu memoderasi hubungan antara opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern dengan kualitas audit
sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Secara Parsial, variabel independen opini audit tahun sebelumnya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap opini audit going concern,
namun variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. 2.
Secara simultan atau bersama-sama, variabel independenprofitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini audit
going concern manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
3. Pengujian moderating menggunakan uji residual menunjukkan variabel arus
kas operasi tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Keterbatasan Penelitian