Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2014)

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Opini Audit Going Concern,Kualitas Audit, dan Profitabilitas

No Kode OAGC ADTR ROA

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014

1 ALKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0,039 0,035 -0,001 0,011

2 ETWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0,118 0,049 0,006 -0,107

3 DPNS 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,039 0,112 0,261 0,054

4 FASW 0 0 0 0 1 1 1 1 0,027 0,001 -0,044 0,016

5 GDST 0 0 0 0 0 0 0 0 0,102 0,040 0,077 -0,010

6 IKAI 1 1 1 1 0 0 0 0 -0,092 -0,078 -0,089 -0,051

7 INCI 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,137 0,034 0,076 0,075

8 JPRS 0 0 0 0 0 0 0 0 0,086 0,024 0,040 -0,019

9 KBRI 1 1 1 0 0 0 0 0 -0,026 0,049 -0,023 -0,012

10 KIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,010 0,033 0,033 0,039

11 KRAS 0 0 0 0 1 1 1 1 0,047 -0,008 -0,006 -0,060

12 SIAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0,020 0,018 -0,021 0,001

13 SULI 1 1 1 1 1 1 1 1 -0,190 -0,105 -0,346 0,006

14 YPAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0,074 0,047 0,010 -0,028

15 ARGO 1 1 1 1 0 0 0 0 -0,075 -0,077 0,045 -0,208

16 BIMA 1 1 1 1 0 0 0 0 0,027 0,026 -0,137 0,097

17 IMAS 0 0 0 0 1 1 1 1 0,075 0,051 0,028 -0,003

18 MYTX 1 1 1 1 0 0 0 0 -0,065 -0,070 -0,024 -0,078

19 SSTM 0 1 1 1 0 0 0 0 -0,029 -0,017 -0,016 -0,017

20 MLIA 0 0 0 0 1 1 1 1 -0,006 -0,005 -0,066 0,017

21 INAF 0 0 0 0 0 0 0 0 0,033 0,036 -0,042 0,001

22 LMPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0,008 0,003 -0,015 0,002

23 PSDN 0 1 0 0 1 1 1 1 0,057 0,038 0,031 -0,045


(2)

Lampiran 2 Hasil Ouput SPSS

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 96 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 96 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 96 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Classification Tablea,b,c

Observed

Predicted

OAGC Percentage Correct

0 1

Step 0 OAGC 0 0 68 .0

1 0 28 100.0

Overall Percentage 29.2

a. No terms in the model.

b. Initial Log-likelihood Function: -2 Log Likelihood = 133.084 c. The cut value is .500

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 77.154 3 .000

Block 77.154 3 .000

Model 77.154 3 .000

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square


(3)

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 55.930a .552 .736

a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 39.614 7 .000

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

OAGC = 0 OAGC = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 10 10.000 0 .000 10

2 10 10.000 0 .000 10

3 10 8.706 0 1.294 10

4 10 6.772 0 3.228 10

5 10 5.910 0 4.090 10

6 10 4.856 0 5.144 10

7 8 2.529 2 7.471 10

8 0 .000 4 4.000 4

9 0 .000 22 22.000 22

Classification Tablea

Observed

Predicted

OAGC Percentage Correct

0 1

Step 1 OAGC 0 55 13 80.9

1 0 28 100.0

Overall Percentage 86.5


(4)

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ROA -16.506 7.100 5.405 1 .020 .000

PRIOP 40.277 7859.988 .000 1 .996 3.104E17 ADTR Constant -21.289 -0.887 5053.779 0225 .000 15.615 1 1 .997 .000 .000 .412

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B) Lower Upper

Step 1a ROA .000 .075

PRIOP .000 .

ADTR .000 .

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, PRIOP, ADTR.

Correlation Matrix

ROA PRIOP ADTR Step 1 ROA 1.000 .000 .000

PRIOP .000 1.000 -.643 ADTR .000 -.643 1.000 Regression Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .285 .046 6.168 .000

ROA -1.111 .589 -.191 -1.885 .063


(5)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .402 .025 16.292 .000

OAGC -.011 .046 -.026 -.248 .805

a. Dependent Variable: AbsRes_1

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .324 .055 5.843 .000

PRIOP -.109 .103 -.109 -1.066 .289

a. Dependent Variable: ADTR

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .324 .055 5.843 .000

OAGC -.109 .103 -.109 -1.066 .289


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, dan James K Lobbecke. 1996. Auditing : Pendekatan Terpadu (Judul Asli : Auditing : An Integrated Approach) Edisi Revisi, Jilid 1. Penerjemah Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat.

Bapepam. 2004. Peraturan Nomor X.K.2 lampiran keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, http/www.bapepamlk. depkeu.go.id/old/peraturan/emiten/.

Belkaoui, Ahmed. R. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Doris, Arta Amaya. 2010. Pengaruh Going Concern, Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit Wajar dengan Pernyataan Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Grace, Hermin. 2014. Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Harahap, Sofyan S. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Press, 2012.


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

_____________________. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Januarti, Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang: 4-6 November.

Jensen, Michael C. dan Meckeling, William H. (1976). Theory Of The Firm, Managerial Behaviour, Agency Costs & Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3 October, Pp 305-360.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lubis, Kris F. 2014. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek 2010-2013). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Margaretsa, Jesicca. 2014. Pengaruh Mekanise Corporate Governance, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Enam, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Payne, Jeff L, 2001. “Accounting Accruals: The Influence of Going Concern Audit Opinions and Audit Quality”. Journal of Accounting Research.Vol 11. Fall. 43 - 82.


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Panjaitan, Yohana. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerbitan Opini Going Concern pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Puspa, Wywyk. 2015. Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating pada Peruasahaan Manufakur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Puspitasari.Cahyono. 2012. The Influence of Previous Audit Opinion Going Concern, Audit Quality, and Company’s Factor to Audit Opinion Going Concern. Tesis.Universitas Negeri Semarang.

Siregar, Bobby R P. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Widyantari, Ayu. 2011. Opini Audit Going Concern dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal.Desain kausal bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya sebagai variabel independen (bebas) terhadap opini audit going concern sebagai variabel dependen (terikat) dengan kualitas audit sebagai variabel moderating yang diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, peneliti akan menggunakan data-data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui websiteresmi www.idx.co.id.

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2015 dengan pengajuan judul dan pengesahan judul hingga bulan April 2016 untuk penyelesaian dan pengesahan skripsi.


(10)

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep.Alasan peneliti menetapkan batasan operasional adalah untuk menghindari timbulnya salah tafsir terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian.

Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2014.

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern. 3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang

diproksikan dengan Return on Asset (ROA), dan opini audit tahun sebelumnya.

4. Variabel moderating dalam penelitian ini adalah kualitas audit.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2011).


(11)

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern yang merupakan variabel dummy (bersifat kategorikal atau dikotomi). Dimana kategori 1 untuk menerima opini audit going concern (GCAO) dan kategori 0 untuk tidak menerima opini audit going concern (NGCAO). Opini audit going concern adalah modifikasi opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang dalam pertimbangan auditor terdapat keraguan dalam hal menjaga kelangsungan hidup perusahaan kliennya.

3.4.2 Variabel Independen

Menurut Erlina (2011) variabel independen atau sering juga disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Profitabilitas

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan

Return on Assets (ROA). Rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan untuk melihat keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(12)

ROA = ��������� ℎ ����� ����

b. Opini audit tahun sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya merupakan opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Opini audit sebelumnya dalam penelitian ini diambil dari opini audit tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Dimana kategori 1 untuk menerima opini audit going concern (GCAO) dan kategori 0 untuk tidak menerima opini audit going concern

(NGCAO).

3.4.3 Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen.Variabel moderating diidentifikasi dari penelitian-penelitian terdahulunya yang mempunyai kesimpulan hubungan kasual yang berbeda-beda antara satu penelitian dengan penelitian lainnya (Erlina, 2011). Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit.

Kualitas audit dalam penelitian ini didefinsikan sebagai persepsi parapemakai laporan keuangan auditan tentang KAP yang mengaudit laporan keuangantersebut. Kualitas auditor diukur dengan menggunakan variabel

dummy.Nilai 1diberikan untuk auditor yang berkualitas tinggi (Big Four) dan nilai 0 diberikanuntuk auditor yang berkualitas rendah (Non Big Four).


(13)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka atau simbol pada karakteristik atau properti sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Erlina, 2011). Pengukuran variabel menggunakan skala.Secara umum terdapat empat jenis skala, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.Dalam penelitian ini hanya menggunakan skala nominal dan skala rasio.

Skala nominal adalah skala yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi konstruk yang diukur dalam bentuk variabel dimana nilai variabel hanya menjelaskan kategori, tidak menjelaskan nilai peringkat.Sedangkan skala rasio adalah skala yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk yang diukur (Erlina, 2011).

Tabel 3.1

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Variabel Dependen

Opini Audit Going Concern (Y)

Opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Opini Audit Going Concern (GCAO) diberi kode 1, sedangkan Opini Audit Non Going Concern (NGCAO) diberi kode 0.

Nominal

Variabel Independen

Profitabilitas (X1)

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan pemakaian total sumber daya perusahaan.

ROA = ���� ����� ℎ

����� ����

Rasio

Opini Audit Tahun Sebelumnya (X2)

Opini audit tahun sebelumnya

Opini Audit Going Concern (GCAO)


(14)

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

merupakan opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya.

diberi kode 1, sedangkan Opini Audit Non Going Concern (NGCAO) diberi kode 0.

Variabel Moderating

Kualitas Audit (Z)

Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan reputasi auditor yang berafiliasi dengan KAP BigFour dan KAP Non BigFour.

Angka 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh auditor yang berafiliasi dengan KAP BigFour

dan angka 0 jika perusahaan diaudit oleh auditor dari KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP BigFour.

Nominal

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Erlina, 2011).Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur karena terdapat keanekaragaman jenis sektor usaha sehingga timbul pertanyaan apakah antara satu sektor usaha dengan sektor usaha lainnya sama didalam menyampaikan laporan keuangannya atau tidak. Jumlah anggota populasi pada penelitian ini terdiri dari 148 perusahaan yang dapat dilihat pada Lampiran 1.


(15)

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2011).Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014 dan tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.

2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangannyadalam mata uang rupiah yang telah diaudit oleh auditor independen untuk tahun buku 2011-2014.

3. Perusahaan memiliki periode laporan keuangan yang terdaftar setelah tanggal 1 Januari 2011.

4. Mengalami rugi bersih minimal satu tahun pengamatan selama periode penelitian (2011-2014). Kerugian digunakan untuk menunjukkan trend

kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah yang menimbulkan kesangsian auditor tentang kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria di atas dapat dilihat pada tabel 3.2.


(16)

Tabel 3.2

Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No. Kriteria

Jumlah Pelanggaran

Kriteria

Akumulasi

1 Total perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2014

148 2 Perusahaan manufaktur yang

terdaftar dan tidak delisting di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan (tahun 2011-2014)

6 142

3 Terdaftar setelah 1 Januari 2011 18 124

4 Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangannya per 31 Desember tahun 2011, 2012, 2013, 2014.

24 100

5 Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuanganmya dalam mata uang rupiah yang telah diaudit oleh auditor independen periode (2011-2014)

26 74

6 Mengalami rugi bersih minimal satu tahun pengamatan selama periode penelitian (2011-2014).

50 24

Jumlah amatan penelitian selama periode penelitian 96

Sumber : www.idx.co.id, data diolah

Berdasarkan proses seleksi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah sebanyak 24 perusahaan dengan 96 amatan penelitian (24 X 4) tercantum pada tabel 3.3.


(17)

Tabel 3.3

Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3 4 5 6

1 AQUA Aqua Golden Mississippi Tbk × × × -

2 AKPI × ×

-3 ALDO × ×

-4 ALKA Sampel 1

5 ALMI -

6 AMFG ×

-7 APLI × × ×

-8 ARNA × × × ×

-9 ADMG × ×

-10 AMIN × × × ×

-11 ARGO Sampel 2

12 ASII ×

-13 AUTO ×

-14 ADES ×

-15 AISA × × ×

-16 ALTO × × × ×

-17 BAJA × ×

-18 BRNA × ×

-19 BRPT × × ×

-20 BTON ×

-21 BUDI ×

-22 BATA ×

-23 BIMA Sampel 3

24 BOLT × × × ×

-25 BRAM × ×

-26 CPIN ×

-27 CTBN × ×

-28 CNTX × × ×

-29 CEKA ×

-30 CINT × × × ×

-31 DYNA Dynaplast Tbk × × × ×

-32 DAJK × × × ×

-33 DPNS Sampel 4

34 DLTA ×


(18)

-Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

36 EKAD × × ×

-37 ETWA × Sampel 5

38 ERTX × ×

-39 ESTI × ×

-40 FASW Sampel 6

41 FPNI × × -

42 GDST Sampel 7

43 GDYR × ×

-44 GJTL × × ×

-45 GGRM ×

-46 HDTX × × ×

-47 HMSP ×

-48 IGAR × × ×

-49 IKAI Sampel 8

50 IMPC × × × × -

51 INAI × -

52 INCI Sampel 9

53 INKP × ×

-54 INRU × ×

-55 INTP ×

-56 IPOL ×

-57 ISSP × × × ×

-58 IKBI × ×

-59 IMAS Sampel 10

60 INDR × ×

-61 INDS ×

-62 ICBP ×

-63 INAF Sampel 11

64 INDF × -

65 JKSW × × × -

66 JPFA × × × -

67 JPRS Sampel 12

68 JECC × -

69 KBRI Sampel 13

70 KDSI × -

71 KIAS Sampel 14

72 KRAS Sampel 15

73 KBLI × × ×

-74 KBLM ×


(19)

Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

76 KAEF ×

-77 KICI ×

-78 KINO × × × ×

-79 KLBF ×

-80 LION ×

-81 LMSH ×

-82 LPIN × ×

-83 LMPI Sampel 16

84 MBAI Multibreeder Adirama Indonesia, Tbk × × × ×

-85 MAIN × × ×

-86 MLIA × Sampel 17

87 MASA × ×

-88 MYTX Sampel 18

89 MBTO ×

-90 MERK × × ×

-91 MLBI ×

-92 MRAT × × ×

-93 MYOR × × ×

-94 NIKL × ×

-95 NIPS ×

-96 PAFI Panasia Filamen Inti Tbk × × × ×

-97 PICO × ×

-98 PBRX × ×

-99 POLY × ×

-100 PRAS ×

-101 PTSN × ×

-102 PSDN Sampel 19

103 PYFA × -

104 RICY × × × -

105 RMBA Sampel 20

106 ROTI × -

107 SAIP Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas Tbk × × × × -

108 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk × × × × -

109 SIAP Sampel 21

110 SIMA × ×

-111 SIPD ×

-112 SMBR × × × ×

-113 SMCB ×

-114 SMGR ×


(20)

-Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

116 SPMA ×

-117 SRSN ×

-118 SULI Sampel 22

119 SCCO × -

120 SMSM × -

121 SRIL × × × × -

122 SSTM Sampel 23

123 STAR ×

-124 SCPI × × ×

-125 SIDO × × × ×

-126 SKBM × × × ×

-127 SKLT ×

-128 SQBB × × ×

-129 STTP × × ×

-130 TALF × × × ×

-131 TBMS × × ×

-132 TIRT × ×

-133 TKIM × ×

-134 TOTO ×

-135 TPIA × ×

-136 TRST ×

-137 TFCO × × ×

-138 TRIS × × × ×

-139 TCID ×

-140 TSPC ×

-141 UNIC × ×

-142 UNIT ×

-143 ULTJ ×

-144 UNVR ×

-145 VOKS -

146 WTON × × × × -

147 WIIM × × × × -

148 YPAS Sampel 24


(21)

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder.Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Erlina, 2011). Data penelitian ini mencakup laporan keuangan yang telah dipublikasikan, yang diambil dari database Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan cara mengunduh data melalui website resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id selama tahun 2011-2014.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi.Data penelitian diperoleh dari dokumentasi laporan kauangan tahunan (annual report) yang dipublikasikan melalui situs Bursa Efek Indonesia melalui alamat

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dam menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian.Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari semua variabel.


(22)

3.9.2 Analisis Regresi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi logistik (logistic regression) untuk hubungan variabel independen ke variabel dependen.Hal ini dilakukan karena variabel dependen merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy.Regresi logistik adalah regresi yang digunakan sejauh mana kemungkinan terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen.Regresi logistik merupakan suatu bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen merupakan variabel dikotomi. Kriteria pengujian hipotesis penelitian dalam metode regresi logistik dengan memperbandingkan nilai

signifikansi (ά) yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila tingkat signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima, tetapi jika tingkat signifikansi > 0,05, maka hipotesis tidak dapat diterima. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

YGCAO= α + β1ROA + β2PRIOP + β3ADTR + e

Keterangan:

YGCAO = Opini audit going concern (variabel dummy, 1 jika opini going

concern, 0 jika opini non going concern)

α = Konstanta

β1-β3 = Koefisien Regresi


(23)

PRIOP = Opini tahun sebelumnya (variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern)

ADTR = Reputasi auditor yang menjadi proksi dari kualitas auditor dengan variabel dummy (1 untuk auditor yang tergabung skala besar dan 0 untuk yang bukan)

e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

3.9.3 Analisis Regresi dengan Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen (Gozali, 2006). Terdapat tiga cara dalam melakukan pengujian moderating yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinieritas yang tinggi antar variabel dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik (Ghozali, 2006: 164). Untuk mengatasi multikolinieritas ini maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan uji residual dalam menguji moderating.

Model ini menggunakan konsep lack of fit yaitu hipotesis moderating ini diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan yang diperoleh dari deviasi hubungan linear antara variabel independen.Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari gangguan multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas


(24)

Z = � + �1X1 + e

|e| = � + �1Y

Z = � + �2X2 + e

|e| = � + �2Y

Keterangan:

Y = Opini Audit Going Concern

�= Konstanta

X1 = Profitabilitas yang di proksikan dengan return on asset (ROA)

X2 = Opini Audit Tahun Sebelumnya

Z = Kualitas Audit (variabel moderating)

3.9.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, maka dilakukan pencarian nilai koefisien determinasi (adjusted R2) (Ghozali, 2011).Uji F juga digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.Sedangkan pengujian untuk mendukung hipotesis adalah dengan uji t yaitu seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

3.9.4.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (adjusted R2) berguna untuk menguji seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan


(25)

variabel dependen. Semakin besar adjusted R2 suatu variabel independen, maka menunjukkan semakin dominan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R2 yang telah disesuaikan adalah antara 0 dan sampai dengan 1. Nilai adjusted R2yang mendekati 1 berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai adjusted R2 yang kecil atau dibawah 0,5 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil. Apabila terdapat nilai

adjusted R2bernilai negatif, maka dianggap bernilai nol (Ghozali, 2011).

3.9.4.2 Uji Parsial (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2011) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pada uji statistik t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Bila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.


(26)

b. Bila t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikansi (Sig > 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.9.4.3 Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Uji simultan digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah sampel, kriteria yang digunakan adalah:

a. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan ( Sig ≤ 0,05), maka Ha (hipotesis alternatif ) tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan ( Sig ≥ 0,05), maka Ha (hipotesis alternatif) ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(27)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Gambaran Umum

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik untuk hubungan langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen.Untuk menganalisis variabel moderating dalam penelitian ini menggunakan uji residual.Data-data terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel, dan kemudian pengujian dilakukan dengan menggunakan software

pengolah data SPSS versi 19. Proses pengolahan data dimulai dengan input

variabel-variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling, dan rincian sampel penelitian secara lengkap ditampilkan pada Tabel 3.3.

4.2 Hasil Penelitian

24.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan informasi mengenai gambaran data meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, niali rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian.Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk variabelyang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.


(28)

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 96 -.346 .261 -.00622 .078484

Valid N (listwise) 96

Sumber :OutputSPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dideskripsikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 24 perusahaan dengan 96 amatan penelitian, yaitu 24 perusahaan dikali dengan empat tahun periode penelitian. Variabel independen yang menggunakan skala rasio yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan ROA.

2. Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki nilai minimum sebesar -0,346 dan nilai maksimum sebesar 0,261 dengan nilai rata-rata sebesar -0,0622 dan standar deviasi sebesar 0,78484. Nilai rata-rata yang sebesar -0,0622 menunjukkan sebagian besar perusahaan yang menjadi sampel mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keuntungan bersih rendah.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Opini Audit Going Concern, Opini Audit Tahun Sebelumnya, dan Kualitas Audit

PRIOP OAGC ADTR

N Valid 96 96 96

Missing 0 0 0

Std. Deviation .457 .457 .457


(29)

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid adalah 96 buah, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol, artinya semua data telah diproses.

Tabel 4.3

Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit Going Concern

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 68 70.8 70.8 70.8

1 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen opini audit Going Concern menggunakan variabel

dummy, dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified diberi kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang mendapatkan opini selain unqualified dari auditor sebanyak 68 buah (70,8%), sedangkan jumlah data yang mendapatkan opini unqualified dari auditor sebanyak 28 buah (29,2%).


(30)

Tabel 4.4

Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 68 70.8 70.8 70.8

1 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber :OutputSPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel

dummy, dimana perusahaan yang mendapatkan opini unqualified diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified diberi kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang mendapatkan opini selain unqualified dari auditor sebanyak 68 buah (70,8%), sedangkan jumlah data yang mendapatkan opini unqualified dari auditor sebanyak 28 buah (29,2%).

Tabel 4.5

Statistik Frekuensi Variabel Kualitas Audit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 68 70.8 70.8 70.8

1 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0


(31)

Berdasarkan hasil SPSS yang diperolehdapat dideskripsikan bahwa variabel independen kualitas audit yang diproksikan dengan reputasi auditor menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang diaudit oleh KAP

big four diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang diaudit oleh KAP non big four diberi kode “0” memiliki data valid karena seluruhnya telah diproses. Jumlah data yang diaudit oleh KAP big four sebanyak 28 buah (29,2%), sedangkan jumlah data yang diaudit oleh KAP non big four

sebanyak 68 buah (70,8%).

24.2.2 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik yang digunakan untuk menguji apakah variabel independen yaitu profitabilitas (ROA), opini audit tahun sebelumnya (PRIOP) berpengaruh langsung terhadap opini audit going concern (OAGC).

Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: YGCAO= α + β1ROA + β2PRIOP + β3ADTR + e

Keterangan:

YGCAO = Opini audit going concern (variabel dummy, 1 jika opini going

concern, 0 jika opini non going concern)

α = Konstanta


(32)

ROA = Return on Assets

PRIOP = Opini tahun sebelumnya (variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern)

ADTR = Reputasi auditor yang menjadi proksi dari kualitas auditor dengan variabel dummy (1 untuk auditor yang tergabung skala besar dan 0 untuk yang bukan)

e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian Berikut ini adalah hasil analisis regresi logistik:

Tabel 4.6

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lameshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 39.614 7 1.000

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

OAGC = 0 OAGC = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 10 10.000 0 .000 10

2 10 10.000 0 .000 10

3 10 8.706 0 1.294 10

4 10 6.772 0 3.228 10

5 10 5.910 0 4.090 10

6 10 4.856 0 5.144 10

7 8 2.529 2 7.471 10

8 0 .000 4 4.000 4

9 0 .000 22 22.000 22


(33)

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai signifikansi menunjukkan angka 1.000, nilai signifikansi yang diperoleh ini jauh lebih besar dari 0,05 (5%).Hal ini berarti bahwa model regresi mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Tabel 4.7

Koefisien Regresi Logistik

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a

ROA -16.506 7.100 5.405 1 .020 .000

PRIOP 40.277 7859.988 .000 1 .996 3.104E17 ADTR

Constant

-21.289 -0.887

5053.779 .225

.000 15.615

1 1

.997 .000

.000 .412

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, PRIOP, ADTR. Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai berikut :

YGCAO = -0,887 - 16,506 ROA + 40,277 PRIOP - 21,289 ADTR + e

Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar -0,887 maka nilai variabel opini audit going concern

(OAGC) akan tetap sebesar -0,887 jika semua variabel independen bernilai nol.


(34)

2. Koefisien profitabilitas (ROA) sebesar -16,506, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel opini audit going concern (OAGC) sebesar -16,506 dengan variabel lain tetap.

3. Koefisien opini audit tahun sebelumnya (PRIOP) sebesar 40,277, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel opini audit going concern (OAGC) sebesar 40,277 dengan variabel lain tetap.

4. Koefisien kualitas audit yang diproksikan dengan reputasi auditor (ADTR) sebesar -21,289, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menuunkan nilai variabel opini audit going concern

(OAGC) sebesar -21,289 dengan variabel lain tetap.

4.2.3 Uji Hipotesis

4.2.3.1 Koefisien Determinasi

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R. Squuare. Hasil pengujian koefisien determinasi (Nagelkerke R. Squuare) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square


(35)

Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan Tabel 4.7 nilai Nagelkerke R. Square adalah 0,736 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskanoleh variabel independen adalah sebesar 73,6% sedangkan sisanya 26,4% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.

4.2.3.2 Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya secara langsung mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji t)

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a

ROA -16.506 7.100 5.405 1 .020 .000

PRIOP 40.277 7859.988 .000 1 .996 3.104E17 ADTR

Constant

-21.289 -0.887

5053.779 .225

.000 15.615

1 1

.997 .000

.000 .412

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, PRIOP, ADTR. Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan Tabel 4.9 untuk variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA mempunyai koefisien negatif sebesar -16,506 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020 dan lebih kecil dari tingkat


(36)

signifikansi 0,05 sehingga profitabilitas dapat diterima, artinya profitabilitas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern

atau H1 diterima.

Untuk variabel opini audit tahun sebelumnya mempunyai koefisien positif sebesar 40,277 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,996 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audit tahun sebelumnyatidak dapat diterima, artinya opini audit tahun sebelumnyaberpengaruh positif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern atau H2

ditolak.

Untuk variabel kualitas audit mempunyai koefisien negatif sebesar -21,289 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,997 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audit tahun sebelumnyatidak dapat diterima, artinya kualitas auditberpengaruh negatif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern atau H3 ditolak.

4.2.3.3Uji Simultan (Uji Statistik F)

Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan) pada model regresi logistik digunakan uji statistik G2 (Likelihood Ratio Test).


(37)

H0: Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

H1 : Minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Hasil Uji Simultan (Uji F) Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig. Step

1

Step 77.154 3 .000

Block 77.154 3 .000

Model 77.154 3 .000

Sumber :Output SPSS, data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai G2 sebesar 77,154 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak yang berarti minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel dependen (opini audit going concern) atau H4 diterima.

4.2.4 Uji Moderating

Terdapat tiga cara dalam melakukan pengujian moderating yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual. Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih nilai mutlak mempunyai


(38)

kecenderungan akan terjadi multikolinieritas yang tinggi antar variabel dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik (Ghozali, 2006 : 164). Untuk mengatasi multikolinieritas ini maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan uji residual dalam menguji moderating.Hipotesis moderating ini diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan yang diperoleh dari deviasi hubungan linear antara variabel independen. Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas dari gangguan multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas

4.2.4.1Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Hasil regresi kualitas audit dalam memoderasi hubungan antara profitabilitas terhadap opini audit going concern yang diukur melalui ROA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Uji Moderating I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .402 .025 16.292 .000

OAGC -.011 .046 -.026 -.248 .805


(39)

Berdasarkan pengujian tersebut maka model persamaan residual yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Z = 0,402 - 0,11 Y + e Keterangan :

Z : Kualitas Audit X1 : Profitabilitas (ROA)

E : error

Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa meskipun nilai T hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,805 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara profitabilitas yang diukur melalui ROA terhadap Opini Audit Going Concern.

4.2.4.2Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern

Hasil regresi kualitas audit dalam memoderasi hubungan antara opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern yang diukur melalui ROA dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


(40)

Tabel 4.12 Uji Moderating II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .324 .055 5.843 .000

OAGC -.109 .103 -.109 -1.066 .289

a. Dependent Variable: ADTR

Berdasarkan pengujian tersebut maka model persamaan residual yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Z = 0,324 – 0,109 Y + e

Keterangan :

Z : Kualitas Audit

X2 : Opini Audit Tahun Sebelumnya (PRIOP)

E : error

Berdasarkan hasil SPSS tersebut dapat dilihat bahwa meskipun nilai T hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,289 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern.

4. 3Pembahasan


(41)

Hipotesis ketigadalam penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwauntuk variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA mempunyai koefisien negatif sebesar -16,506 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga profitabilitas dapat diterima, artinya profitabilitas berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern.

Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga tidak menimbulkan keraguan auditor akan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.

4.3.2 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going concern

Hipotesis keduadalam penelitian ini adalah opini audittahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa untuk variabel opini audit mempunyai koefisien positif sebesar 40,277 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,996 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga opini audittahun sebelumnya berpengaruh positif namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern artinya opini audit tahun sebelumnya tidak dapat diterima.


(42)

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa opini audit tahun sebelumnya dapat mempengaruhi auditor independen memberikan kembali opini audit going concern.

4.3.3 Pengaruh Profitabilitas dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai G2 sebesar 77,154 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel dependen (opini audit going concern) atau hasil penelitian ini telah sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

4.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going concern dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating

Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa meskipun nilai t hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,805 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel


(43)

kualitas audit tidak dapat diterima atau tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas yang diukur melalui ROA terhadap opini audit going concern.

4.3.5 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going concern dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating

Hipotesis moderating diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh dapat dilihat bahwa meskipun nilai t hitung pada penelitian ini adalah negatif namun nilai tersebut tidak signifikan dimana 0,289 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit tidak dapat diterima atau tidak mampu memoderasi hubungan antara opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern.


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern dengan kualitas audit sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Parsial, variabel independen opini audit tahun sebelumnya tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap opini audit going concern, namun variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

2. Secara simultan atau bersama-sama, variabel independenprofitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini audit

going concern manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

3. Pengujian moderating menggunakan uji residual menunjukkan variabel arus kas operasi tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern.


(45)

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:

1. Periode penelitian dalam penelitian ini terbatas hanya pada tahun 2011-2014 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang tedaftar di

Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian hanya memiliki dua variabel independen dan satu variabel moderating. Dari nilai koefisien determinasi di bab empat hasil penelitian diketahui hanya 55,2% variabel profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnyamampu menjelaskan nilai perusahaan sisanya 44,8 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya, manajemen perusahaan dan para investor adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel independennya, dan juga menambahkan variabel moderating yang lebih cocok untuk memoderasi variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu peneliti selajutnya juga diharapkan menambah jumlah referensi apabila ingin meneliti dengan variabel yang sama.

2. Bagi investor atau calon investor sebaiknya berhati-hati dalam memilih perusahaan dimana mereka akan menginvestasikan dana mereka dan


(46)

sebaiknya tidak berinvestasi pada perusahaan yang mendapat opini going concern.

3. Bagi Manajemen perusahaan hendaknya dapat mengenali lebih dini tandatanda going concern dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangannya sehingga dapat mengambil kebijakan sesegera mungkin.


(47)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi

Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan pemilik (principal).Agen diberi wewenang oleh pemilik untuk melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak mempunyai informasi dibandingkan pemilik.Ketimpangan informasi ini biasa disebut sebagai asymetri information.Baik pemilik maupun agen diasumsikan mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingannya sendiri. Menurut Januarti (2009), Agen mungkin akan takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik, sehingga terdapat kecenderungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dibutuhkan pihak ketiga yang independen, dalam hal ini adalah akuntan publik.Tugas dari akuntan publik (auditor) memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen, dengan hasil akhir adalah opini audit.

2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut IAI (2009: 1) ialah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam


(48)

berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut IAI (SAK: 2012), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Accounting Principle Board Statement No. 4 yang berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises memuat tujuan kualitatif dari laporan keuangan sebagai berikut :


(49)

a. Relevance, artinya memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan. b. Understandability, artinya informasi yang dipilih tidak hanya informasi

tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya. c. Verifiability, artinya hasil akuntansi dapat diperiksa oleh pihak lain yang

akan menghasilkan pendapat yang sama.

d. Neutrality, artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.

e. Timeliness, artinya laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.

f. Comparability, artinya informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan.

g. Completeness, artinya informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan-kebutuhan yang layak dari para pemakai.

2.1.3 Audit

Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2002). Tujuan umum audit atas laporan keuangan


(50)

adalah untuk menyatakan pendapatatas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Terdapat tiga standar audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Ketiga standar audit tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:

1. Standar umum

a. Keahlian dan kompetensi teknis b. Sikap independensi

c. Kemahiran professional 2. Standar pekerjaan lapangan

a. Perencanaan dan supervisi

b. Pemahaman pengendalian internal c. Bukti audit kompeten

3. Standar pelaporan a. Laporan auditor

b. Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi c. Pengungkapan informatif

d. Laporan berisi pendapat

2.1.4 Opini Audit

Opini audit merupakan laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan.Dalam perkembangannya, peran opini audit menjadi penting dalam kaitannya dengan citra perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan.Dalam Standar Profesional Akuntan Publik dijelaskan bahwa “tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untukmenyatakan pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang


(51)

material,posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai denganakuntansi yang berlaku umum di Indonesia”.

Terdapat lima tipe pendapat audit (IAI, 2001: SA Seksi 508) yaitu: 1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini ini diberikan apabilaterpehuni keadaan-keadaan berikut:

a. Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.

b. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja. c. Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang lazim yang berlaku di Indonesia yang ditetapkan pula secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.

d. Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainty) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan. 2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan

(Unqualified with Explanatory Language)

Opini ini diberikan ketika suatu keadaan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendapat wajar. Keadaan tertentu tersebut dapat terjadi apabila:


(52)

a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas pendapat auditor independen lain.

b. Karena belum adanya aturan yang jelas maka laporan keuangan dibuat menyimpang dari SAK.

c. Laporan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang akan datang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.

d. Terdapat keraguan yang besar terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

e. Diantara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material dalam penerapan prinsip akuntansi.

f. Data keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM namun tidak disajikan.

3. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Qualified opinion adalah pendapat yang diberikan ketika laporan keuangan dikatan wajar dalam hal yang material, tetapi terdapat sesuatu penyimpangan/kurang lengkap pada pos tertentu, sehingga harus dikecualikan.Pengecualian tersebut dapat terjadi apabila:

a. Bukti kurang cukup.

b. Adanya pembatasan ruang lingkup.

c. Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).


(53)

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor,laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajarsesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

5. Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Menolak memberikan pendapat diterbitkan apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar. Kebutuhan untuk menolak memberikan pendapat akan timbul jika terdapat pembatasan ruang lingkup audit atau hubungan yang tidak independen antara auditor dengan kliennya.

Auditor akan mengeluarkan salah satu dari kelima opini tersebut setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan yang diaudit sesuai dengan standar dan prosedur audit yang berlaku. Perusahaan biasanya mengharapkan auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Dengan mendapatkan unqualified opinion menandakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku. Perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan keuangan tersebut.


(54)

2.1.5 Going Concern

Menurut Belkaoui (2006:271), going concern adalah dalil yang menyatakan bahwa suatu entitas akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab, serta aktivitas-aktivitasnya yang tiada henti. Kesinambungan operasi entitas akan menghasilkan laporan keuangan yang bersifat sementara sesuai periode aktivitas dan akan saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara berkelanjutan (Grace, 2014). Going concern merupakan salah satu konsep penting akuntansi konvensional.Inti going concern terdapat pada

balance sheet perusahaan yang harus merefleksikan nilai perusahaan untuk menentukan eksistensi dan masa depannya. Menurut Siregar (2015), Kegagalan mempertahankan going concern dapat mengancam setiap perusahaan, terutama diakibatkan oleh manajemen yang paling buruk, kecurangan ekonomis, dan perubahan kondisi ekonomi makro seperti merosotnya nilai tukar mata uang dan meningkatnya inflasi secara tajam akibat tingginya tingkat suku bunga.

Arens et al (2012:52-53) menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan badan usaha tersebut untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya :

a. Kerugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan signifikan.

b. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya ketika jatuh tempo.


(55)

c. Kehilangan pelanggan utama, terjadi bencana yang tidak dijamin oleh asuransi seperti gempa bumi, banjir, atau masalah ketenagakerjaan yang tidak biasa.

d. Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal serupa lainnya yang sudah terjadi dan dapat membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi.

2.1.6 Opini Audit Going Concern

Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (SPAP, 2001: SA Seksi 341 paragraf 2). IAI (2001) memaparkan langkah-langkah yang akan ditempuh auditor dalam mengevaluasi kemampuan going concern perusahaan dengan cara berikut ini.

1) Auditor mempertimbangkan apakah seluruh hasil prosedur yang dilaksanakannya menunjukkan adanya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pas. Mungkin diperlukan informasi tambahan mengenai kondisi dan peristiwa beserta bukti-bukti yang mendukung informasi yang mengurangi kesangsian auditor.


(56)

2) Jika auditor yakin terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, ia harus: a. memperoleh informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut, b. mengevaluasi apakah rencana tersebut efektif dilaksanakan.

3) Setelah mengevaluasi rencana manajemen, auditor mengambil kesimpulan apakah masih terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas.

Pernyataan Standar Auditing (PSA) 29 paragraf 11 huruf d (IAI, 2001: SA Seksi 508, paragraf 11) menyatakan bahwa keraguan yang besar tentangkemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragrafpenjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), yang dinyatakan oleh auditor. SA Seksi 341 paragraf 06 menjelaskan bahwa auditordapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yangmenunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalammempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas (tidak lebihdari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit).


(57)

IAI (2001) mencontohkan kondisi atau peristiwa yang berkaitan adalah sebagai berikut.

1) Tren negatif, misalnya kerugian operasi yang terjadi berulang,kurangnya modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, jeleknya rasio keuangan yang penting.

2) Kemungkinan adanya financial distress, misalnya kegagalan memenuhi kewajiban utang atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh pemasok atas pengajuan permintaan kredit biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan besar sebagian aktiva.

3) Masalah intern, misalnya pemogokan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atau sukses proyek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki operasi.

4) Masalah luar yang telah terjadi, misalnya pengaduan gugatan pengadilan, keluarnya undang-undang atau masalah lain yang kemungkinan membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi, kehilangan franchise, lisensi atau paten penting, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besarseperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang


(58)

tidak diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan yang tidak memadai.

2.1.7 Opini Audit Tahun Sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima perusahaan pada tahun sebelumnya atau satu tahun sebelum tahun penelitian. Pada umumnya opini going concern lebih mudah diterbitkan oleh auditor independen, apabila terdapat opini going concern pada laporan audit tahun sebelumnya. Opini audit tahun sebelumnya ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu auditee dengan opini going concern

(GCAO) dan tanpa opini going concern (NGCAO) (Panjaitan, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Januarti (2009), Panjaitan (2014), Widyantari (2011), Siregar (2015), Puspitasari dan Cahyono (2012), menemukan hubungan positif antara opini audit going concern tahun sebelumnya dengan opini tahun berjalan. Apabila pada tahun sebelumnya perusahaan menerima opini audit going concern, maka pada tahun berjalan akan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menerima kembali opini audit going concern.

2.1.8 Kualitas Audit

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh pihak ketiga, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen. Para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas


(59)

audit yang terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan auditee. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada (Panjaitan, 2014). Hasil dari penelitian Widyantari (2011), menunjukkan bahwa KAP yang besar (Big four accounting firms) akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. KAP skala besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi risiko proses pengadilan. Kategori KAP the big four di Indonesia:

1. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerja sama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.

2. KAP Ernst dan Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantoro, Sarwoko dan Sandjaja.

3. KAP Price Waterhouse, yang bekerja sama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

4. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerja sama KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.

2.1.9 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian


(60)

Penelitian Terdahulu

yang sama disampaikan oleh (Kasmir, 2008: 196), profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin besar profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas. Profitabilias dalam penelitian ini diukur melalui Return On Asset (ROA). Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga tidak menimbulkan keraguan auditor akan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern diringkas dalam tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Variabel

Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian

1 Hermin Grace

(2015)

Dependen: Opini Audit going Concern; Independen:Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, Profitabilitas Deskriptif Kuantitatif dengan menggunakan regresi logistic untuk pengujian hipotesis

Audit Quality dan

Audit Report Lag

memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan Audit Tenure dan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap opini going concern

2 Bobby R P

Siregar (2015) Dependen: Penerimaan Opini Metode analisis data Profitabilitas berrpengaruh positif


(61)

Audit Going Concern; Independen: Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage menggunakan analisis Regresi Logistik. Pengujiaan model penelitian dengan uji statistik -2Log Likelihood, Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit test, Nagelkerke R Square dan Matriks klasifikasi

tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern; Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern; Leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern; dan Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern

3 Wywyk Puspa

(2015) Dependen: Kualitas Pelaporan Keuangan; Independen: Komite Audit; Moderating: Kualitas Audit Analisis regresi linier berganda

Jumlah rapat Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan, sedangkan jumlah anggota Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan, namun jumlah keanggotaan komite dan jumlah frekuensi rapat Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan, serta Kualitas Audit tidak memoderasi hubungan antara seluruh variabel independen terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada perusahaan

manufaktur di BEI


(1)

4. Ibu Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Dosen Pembimbing, atas bimbingan dan arahan Ibu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., selaku Dosen Penguji dan Ibu Dra. Nurzaimah, M.M., Ak., selaku Dosen Pembanding, atas segala saran dan masukan yang telah diberikan selama ini.

5. Kedua orangtua saya, Surya Fajar Nst, S.E., dan Fitriah, S.H., yang telah membimbing dan selalu memberikan semangat kepada saya dan kedua saudara saya Fahir Arsy dan Humairah Kasyafani serta teman-teman saya Dimas Ashari Hermawan, Cecilia Tanoto, S.E., Syarifah Nasution, Yusrida Damayanti, serta teman teman stambuk 2012 atas dukungan dan semangatnya selama ini.

Saya berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak. Saya juga berharap semoga skripsi ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah ilmu bagi yang membaca.

Medan, 11 April 2016 Penulis,

Saskia Surya Alifia NIM: 120503009


(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 .. Teori Agensi ... 8

2.1.2 Laporan Keuangan ... 8

2.1.3 Audit ... 10

2.1.4 Opini Audit ... 11

2.1.5 Going Concern ... 15

2.1.6 Opini Audit Going Concern ... 16

2.1.7 Opini Audit Tahun Sebelumnya ... 19

2.1.8 Kualitas Audit ... 19

2.1.9 Profitabilitas ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Kerangka Konseptual ... 24

2.4 Hipotesis Penelitian... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional ... 32

3.4 Definisi Operasional ... 32

3.4.1 Variabel Dependen ... 33

3.4.2 Variabel Independen ... 33

3.4.3 Variabel Moderating ... 34


(3)

3.9.4 Uji Hipotesis ... 46

3.9.4.1 Koefisien Determinasi ... 46

3.9.4.2 Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 47

3.9.4.3 Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 49

4.2 Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 49

4.2.2 Analisis Regresi... 53

4.2.3 Uji Hipotesis ... 57

4.2.3.1 Koefisien Determinasi... 57

4.2.3.2 Uji Parsial (Uji Statistik T) ... 58

4.2.3.3 Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 59

4.2.4 Uji Moderating ... 60

4.2.4.1 Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern ... 61

4.2.4.2 Pengujian Kualitas Audit Dalam Memoderasi Hubungan Antara Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern ... 62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 68

5.3 Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 35

3.2 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 38

3.3 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan ... 39

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas ... 50

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Opini Audit Going Concern, Opini Audit Tahun Sebelumnya, dan Kualitas Audit ... 54

4.3 Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit Going Concern . 51 4.4 Statistik Frekuensi Variabel Opini Audit Tahun Sebelumnya ... 52

4.5 Statistik Frekuensi Variabel Kualitas Audit ... 58

4.6 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ... 54

4.7 Koefisien Regresi Logistik ... 56

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 57

4.9 Hasil Uji Parsial (Uji T) ... 58

4.10 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 60

4.11 Uji Moderating I ... 61


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Sampel Opini Audit Going Concern, Kualitas Audit, Profitabilitas... 73 Lampiran 2 Hasil Output SPSS ... 74


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Audit Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Disclosure terhadap Opini Audit Going Concern Perusahaan Tambang dan Agriculture yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014

1 32 109

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 88

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11