27
2. Intensi Membeli Produk IPhone
Intensi membeli adalah rencana individu atau kelompok untuk membeli dimana rencana ini dipengaruhi oleh evaluasi individu atas
perilakunya dan potensi untuk mewujudkan perilakunya. Dimana untuk mengukurnya akan digunakan skala intensi membeli yang dibuat
berdasarkan faktor intensi membeli, yaitu target, action, context dan time Ajzen, 2005. Hasil dari skala tersebut akan menunjukkan kesimpulan
apakah subjek memiliki intensi yang tinggi atau rendah untuk membeli produk iPhone. Dengan demikian, semakin tinggi skor skala yang diperoleh,
maka semakin tinggi pula intensi subjek untuk membeli produk iPhone. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah skor skala yang diperoleh, maka
intensi subjek untuk membeli produk iPhone semakin rendah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi subjek dalam penelitian adalah siswa-siswi SMA berusia 15-18 tahun
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian ini adalah non-probability
sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan apabila tidak semua orang didalam populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi subjek penelitian. Didalam teknik sampling non- probability
, terdapat jenis metode pemilihan sampel lagi. Metode
Universitas Sumatera Utara
28
pemilihan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah incidental sampling,
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Azwar, 2010.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan menggunakan skala. Menurut Azwar, 2010
metode skala dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat mereflesikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang
bersangkutan. Skala yang diberikan didalam penelitian ini merupakan skala Likert
. Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favorable
dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap sedangkan pernyataan
unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek
sikap yang hendak diungkap Azwar, 2010 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologis
yaitu skala Brand Image dan Skala Intensi Membeli.
1. Skala Brand Image
Penyusunan skala brand image terdiri dari 28 buah aitem dengan rentang lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral
N, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang sesuai atau mendukung
Universitas Sumatera Utara
29
atribut yang diukur favorable. Skala brand image terdiri dari keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek
Kotler Keller, 2008. Berikut ini merupakan tabel blue print dari skala brand image.
Tabel 1. Blue print skala Brand Image Variabel
Aspek Aitem
Jumlah Favorable
Unfavorable
Brand Image
Kekuatan asosiasi merek
1,2,4,5,8,11 3,6,7,9,10
11 39,3
Keunikan asosiasi merek
12,13,16,17 14,15,18,19,23 9
32,1 Keunggulan asosiasi
merek 20,24,26,27
21,22,25,28 8
28,6 Total
28 100
2. Skala Intensi Membeli