Siswa-Siswi SMA TINJAUAN PUSTAKA

21 barunya. IPhone 6 dan iPhone 6 plus merupakan generasi terbaru yang dirilis pada bulan september 2014. Di mana iPhone 6 berukuran 4,7 inci 1334×1750 pixel dan 6 Plus sebesar 5,5 inci 1920×1080 pixel. Keduanya masing-masing memiliki layar kaca Retina HD dengan penutup belakang dari bahan aluminum serta didesain lebih tipis dari pendahulunya. Untuk masalah ukuran, iPhone 6 memiliki dimensi tebal 6,8 mm sementara 6 Plus 7,1 mm. Kedua produk baru ini juga menjalankan sistem operasi iOS 8 dan mengusung prosesor A8 1,4GHz yang diklaim 25 persen lebih kencang dan tampilan grafis 50 persen lebih baik. Selain itu smartphone ini juga memiliki perangkat lunak yang dapat mengunggah foto. IPhone dapat memainkan video, sehingga pengguna dapat menonton televisi atau film Toucharcade, 2008. IPhone memiliki hampir 100.000 aplikasi yang dijual di iTunes di computer, maupun di Apps Store langsung di iPhone Macrumors, 2014. Para pengguna iPhone bahkan dapat langsung membeli dan mengunduh aplikasi yang dijual di Apps Store , asalkan tidak melebihi 10 MB. Sistem operasi iPhone adalah versi ringan Mac OS X tanpa berbagai komponen yang tidak diperlukan. Sistem operasi ini memakan ruang kurang lebih sebanyak 250MB. Sistem operasi dapat di update berkala melalui iTunes secara gratis.

D. Siswa-Siswi SMA

Masa SMA yang memiliki rentang usia 15-18 tahun bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa Universitas Sumatera Utara 22 dewasa atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah masa remaja. Masa remaja merupakan suatu tahap transisi menuju ke status yang lebih tinggi yaitu status sebagai orang dewasa. Berdasarkan teori perkembangan, masa remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian Fagan, 2006. Menurut Hurlock 1981 remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Sedangkan Monks, dkk 2004 memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Santrock, 2003 usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia remaja berkisar 12-23 tahun. Menurut Ali 2006 usia remaja cenderung berkarakteristik berikut: 1. Secara fisik: a umumnya individu telah mempunyai kematangan yang lengkap; b individu-individu ini kian menyerupai orang dewasa: tulang-tulang tumbuh kian lengkap, dan sosoknya kian tinggi; serta c meningkatnya energi gerak pada setiap individu. 2. Secara mental: a individu dilanda kerisauan untuk menemukan jati diri dan tujuan hidup mereka; b keadaan mental remaja itu terus berlanjut dan untuk berusaha keras untuk menjadi mandiri; Universitas Sumatera Utara 23 c dalam melepaskan ketergantungan dari orang dewasa, pelbagai individu ini kerap memperlihatkan perubahan mood yang ekstrem, dari yang kooperatif hingga yang suka memberontak; d kendali untuk dapat diterima lingkungan masih kuat, dan individu- individu itu sangat memperhatikan popularitas, terutama bagi kalangan yang berbeda kelamin; serta e berbagai individu kerap mengalami beberapa masalah dengan membuat penilaian sendiri. E. Dinamika Pengaruh Brand Image Terhadap Intensi Membeli Pada Produk Iphone Dikalangan Siswa-Siswi SMA Brand image merupakan gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan Kotler, 2007. Penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar. Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek Kotler Keller, 2008 yaitu keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek. Universitas Sumatera Utara 24 Kekuatan asosiasi merek merupakan keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fasilitas produk, penampilan produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut. Seperti harga iPhone yang sangat mahal Makemac, 2013, perangkatnya terbuat dari bahan metal dan kaca sehingga memberikan kesan premium dan juga berkelas Teknokompas, 2014 dan memiliki hasil kamera yang jernih. Hal ini sejalan dengan time yang merupakan waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode atau jangka waktu yang tidak terbatas. Seperti membeli iPhone ketika uang nya sudah cukup atau pun sudah berencana ingin membeli iPhone dikarenakan harga iPhone yang terkesan mahal. Keunggulan asosiasi merek merupakan kesan merek di benak pelanggan yang membuat produk terkenal. Di Amerika Serikat, iPhone diketahui sebagai smartphone dengan tingkat kepuasan tertinggi dari para penggunanya, dibanding smartphone lainnya J.D.Power, 2012 dan juga sudah dipercaya oleh konsumen beberapa tahun belakangan ini Teknokompas, 2015. Ini menunjukkan pengguna iPhone memiliki brand image yang positif, dan pengguna akan berbicara atau memberikan reviewsuggest yang positif tentang brand iPhone. Salah satu karakteristik siswa-siswi SMA adalah dapat diterima di lingkungannya Ali, 2006. Terkait dengan action, siswa-siswi SMA yang mendapatkan informasi positif mengenai brand image iPhone akan memunculkan intensi membeli produk iPhone. Selanjutnya, apabila teman- Universitas Sumatera Utara 25 teman di dalam lingkungannya menggunakan brand yang sama, siswa-siswi SMA akan memunculkan intensi membeli produk iPhone agar diterima oleh lingkungannya. Sedangkan dalam context, ini akan semakin memunculkan intensi membeli produk iPhone ketika ada promo, diskon, maupun berprestasi di sekolah. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image memiliki peran dalam intensi individu dalam melakukan suatu perilaku. Dimana dalam penelitian ini akan melihat intensi siswa-siswi SMA membeli produk iPhone. Semakin positif brand image, maka semakin tinggi intensi membeli produk iPhone.

F. Hipotesa Penelitian