UJI COBA ALAT UKUR

F. UJI COBA ALAT UKUR

Akurasi dan kecermatan dari hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya Azwar, 2001. Oleh karena itu perlu adanya uji coba alat ukur, tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2006. Uji coba skala ini dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden, dimana responden yang diuji coba memiliki dua karakteristik, yaitu mahasiswi berusia 18-21 tahun dan pernah membeli lebih dari dua jilbab dengan warna yang sama dan brand berbeda. F.1 Uji Validitas Suatu alat tes atau instrument pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 1999. Untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur, yang disebut dengan validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Validitas isi diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement Azwar, 2004. F.2 Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coefficient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada kelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala. Teknik ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Perhitungan koefesien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 19.0 For Windows. F.3 Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2000. Menurut Azwar 2006 semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi jika aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar daripada 0.30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi tertinggi. Cara yang digunakan dalam menganalisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi tes. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada lat ukur penelitian, dimana pada penelitian ini adalah skala perilaku konsumtif dan skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional. Universitas Sumatera Utara

G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR