a. Individu cenderung menerima pendapat dan ide sesuai dengan keinginan dari kelompok.
b. Individu ketika memberikan pendapat ataupun penilaian terhadap suatu objek selalu meminta pendapat dari kelompok. Individu cenderung
memverifikasi pendapatnya dengan kelompok, dikarenakan individu meyakini bahwa informasi yang dimiliki kelompok lebih banyak dan
akurat. Konformitas individu dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari
skala tersebut. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor total yang dimiliki subjek maka semakin tinggi juga konformitas individu dan sebaliknya,
semakin rendah skor total yang diperoleh subjek maka menunjukkan semakin rendah juga konformitas individu.
D. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL D.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri-ciri yang sama Hadi, 2000.
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah : 1. Mahasiswi berusia 18-21 tahun.
Alasan memilih mahasiswi berusia 18-21 tahun, karena menurut Segut 2008 kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok remaja.
Selanjutnya Monk, dkk 2001 juga mengatakan bahwa fase remaja
Universitas Sumatera Utara
akhir dalam rentang usia 18-21 tahun. Pada usia 18-21 tahun individu telah memasuki perkuliahan dan menjadi mahasiswi.
2. Pernah membeli lebih dari dua jilbab dengan warna yang sama dan brand berbeda.
Alasannya karena salah satu indikator perilaku konsumtif adalah mencoba lebih dari dua produk sejenis dengan brand yang berbeda.
D.2 Metode Pengambilan Sampel
Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu,
dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi,
2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
“Purposive Sampling”, yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat yang dipandang memiliki kaitan dengan ciri atau sifat
populasi yang telah diketahui sebelumnya.
D.3 Jumlah Sampel Penelitian
Azwar 2007 menyatakan bahwa secara tradisional, statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah sampel Siegel, 1997.
Universitas Sumatera Utara
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Alat pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan alat yang digunakan peneliti dalam penelitian dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun oleh peneliti sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu dari jawaban yang tersedia.
Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-
indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2004.
Azwar 2007 mengatakan bahwa skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau
konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Azwar 2007 juga mengatakan bahwa karakteristik dari skala psikologi, yaitu : a
stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut
yang bersangkutan; b dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku
diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; c respon subjek tidak diklarifikasikan sebagai jaminan benar
atau salah, semua jawaban dapat diterima asal sepanjang diberikan secara jujur dan sunguh-sungguh.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua skala, yaitu : skala perilaku konsumtif dan skala konformitas.
E .1 Skala Perilaku Konsumtif
Skala perilaku konsumtif dikembangkan peneliti berdasarkan indikator- indikator perilaku konsumtif dari Sumartono 2002, yaitu membeli produk demi
menjaga penampilan dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat dan kegunaannya, membeli produk hanya sekedar menjaga
simbol status, memakai sebuah produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda. Penelitian ini menggunakan enam indikator dari
delapan indikator perilaku konsumtif yang ada karena keenam indikator tersebut yang sesuai dengan penelitian ini.
Untuk mengukur perilaku konsumtif subjek, maka pada penelitian ini digunakan skala model likert. Setiap dimensi perilaku konsumtif diatas akan
diuraikan dalam sejumlah pernyataan Favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pernyataan
dengan lima 5 pilihan jawaban dan skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 5, SS Sangat setuju
– 5, S Setuju – 4, N Netral 3, S Tidak Setuju – 2, dan STS Sangat Tidak Setuju
– 1. Skala ini terdiri dari 44 butir pernyataan.
Universitas Sumatera Utara
Blue print yang digunakan dalam penyusunan skala yang mengukur perilaku
konsumtif adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Blue print skala perilaku konsumtif sebelum uji coba
Indikator Perilaku Konsumtif Favorabel
Unfavorabel Jumlah
1. Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi.
1, 5, 9, 32 15, 2, 21, 25
8
2. Membeli produk
atas pertimbangan harga bukan atas
dasar manfaat dan kegunaannya 22, 36, 3
10,16, 27, 6
3. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
17, 12, 24, 18 4, 11, 28, 23
8
4. Memakai sebuah produk karena unsur
konformitas terhadap
model yang mengiklankan. 19, 30, 34, 13
33, 7, 6, 29
8
5. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
14, 20, 35, 8 26, 44
6
6. Mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda.
38, 40, 41,43 37, 39, 42, 31 8
Jumlah 44
E.2 Skala Konformitas
Skala konformitas disusun berdasarkan dimensi konformitas yang dikemukakan oleh Myers 2005 yaitu konformitas yang didasarkan pada
pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Untuk mengukur konformitas subjek, maka pada penelitian ini digunakan skala model likert. Setiap dimensi
konformitas akan diuraikan dalam sejumlah pernyataan Favorable mendukung
Universitas Sumatera Utara
dan unfavorable tidak mendukung. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pernyataan dengan lima 5 pilihan jawaban dan skor yang diberikan bergerak
dari 1 sampai 5, adapun pilihan jawabannya adalah, SS Sangat setuju – 5, S
Setuju – 4,N Netral 3, S Tidak Setuju – 2, dan STS SangatTidak Setuju –
1. Skala ini terdiri dari 24 butir pernyataan. Blue print
yang digunakan dalam penyusunan skala konformitas adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Blue print skala konformitas sebelum uji coba Konformitas
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif.