Konformitas ini akan diukur dengan menggunakan skala konformitas berdasarkan indikator konformitas yang telah dikembangkan oleh Hotpascaman
2010 dari teori Myers 2005, yaitu : Konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan konformitas yang didasarkan pengaruh informasional.
1. Konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif
Konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan.
Adapun operasionalisasinya sebagai berikut : a. Individu mengubah perilakunya sesuai dengan keinginan kelompok
dengan tujuan untuk penerimaan dan menghindari penolakan kelompok. b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku
pada kelompok. Standar ini ditetapkan bersama oleh kelompok untuk dipatuhi oleh seluruh anggotanya. Pelanggaran pada standar akan
mengakibatkan pengasingan terhadap anggota kelompok.
2. Konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional
Konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional adalah adanya penyesuaian ataupun keinginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama
sebagai akibat dari adanya pengaruh penerima pendapat maupun asumsi pemikiran kelompok, untuk mendapat pandangan yang akurat sehingga
mengurangi ketidakpastian. Adapun operasionalisasinya sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Individu cenderung menerima pendapat dan ide sesuai dengan keinginan dari kelompok.
b. Individu ketika memberikan pendapat ataupun penilaian terhadap suatu objek selalu meminta pendapat dari kelompok. Individu cenderung
memverifikasi pendapatnya dengan kelompok, dikarenakan individu meyakini bahwa informasi yang dimiliki kelompok lebih banyak dan
akurat. Konformitas individu dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari
skala tersebut. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor total yang dimiliki subjek maka semakin tinggi juga konformitas individu dan sebaliknya,
semakin rendah skor total yang diperoleh subjek maka menunjukkan semakin rendah juga konformitas individu.
D. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL D.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri-ciri yang sama Hadi, 2000.
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah : 1. Mahasiswi berusia 18-21 tahun.
Alasan memilih mahasiswi berusia 18-21 tahun, karena menurut Segut 2008 kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok remaja.
Selanjutnya Monk, dkk 2001 juga mengatakan bahwa fase remaja
Universitas Sumatera Utara
akhir dalam rentang usia 18-21 tahun. Pada usia 18-21 tahun individu telah memasuki perkuliahan dan menjadi mahasiswi.
2. Pernah membeli lebih dari dua jilbab dengan warna yang sama dan brand berbeda.
Alasannya karena salah satu indikator perilaku konsumtif adalah mencoba lebih dari dua produk sejenis dengan brand yang berbeda.
D.2 Metode Pengambilan Sampel
Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu,
dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi,
2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
“Purposive Sampling”, yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat yang dipandang memiliki kaitan dengan ciri atau sifat
populasi yang telah diketahui sebelumnya.
D.3 Jumlah Sampel Penelitian
Azwar 2007 menyatakan bahwa secara tradisional, statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah sampel Siegel, 1997.
Universitas Sumatera Utara
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Alat pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan alat yang digunakan peneliti dalam penelitian dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun oleh peneliti sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu dari jawaban yang tersedia.
Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-
indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2004.
Azwar 2007 mengatakan bahwa skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau
konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Azwar 2007 juga mengatakan bahwa karakteristik dari skala psikologi, yaitu : a
stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut
yang bersangkutan; b dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku
diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; c respon subjek tidak diklarifikasikan sebagai jaminan benar
atau salah, semua jawaban dapat diterima asal sepanjang diberikan secara jujur dan sunguh-sungguh.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua skala, yaitu : skala perilaku konsumtif dan skala konformitas.
E .1 Skala Perilaku Konsumtif
Skala perilaku konsumtif dikembangkan peneliti berdasarkan indikator- indikator perilaku konsumtif dari Sumartono 2002, yaitu membeli produk demi
menjaga penampilan dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat dan kegunaannya, membeli produk hanya sekedar menjaga
simbol status, memakai sebuah produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda. Penelitian ini menggunakan enam indikator dari
delapan indikator perilaku konsumtif yang ada karena keenam indikator tersebut yang sesuai dengan penelitian ini.
Untuk mengukur perilaku konsumtif subjek, maka pada penelitian ini digunakan skala model likert. Setiap dimensi perilaku konsumtif diatas akan
diuraikan dalam sejumlah pernyataan Favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pernyataan
dengan lima 5 pilihan jawaban dan skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 5, SS Sangat setuju
– 5, S Setuju – 4, N Netral 3, S Tidak Setuju – 2, dan STS Sangat Tidak Setuju
– 1. Skala ini terdiri dari 44 butir pernyataan.
Universitas Sumatera Utara
Blue print yang digunakan dalam penyusunan skala yang mengukur perilaku
konsumtif adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Blue print skala perilaku konsumtif sebelum uji coba
Indikator Perilaku Konsumtif Favorabel
Unfavorabel Jumlah
1. Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi.
1, 5, 9, 32 15, 2, 21, 25
8
2. Membeli produk
atas pertimbangan harga bukan atas
dasar manfaat dan kegunaannya 22, 36, 3
10,16, 27, 6
3. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
17, 12, 24, 18 4, 11, 28, 23
8
4. Memakai sebuah produk karena unsur
konformitas terhadap
model yang mengiklankan. 19, 30, 34, 13
33, 7, 6, 29
8
5. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
14, 20, 35, 8 26, 44
6
6. Mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda.
38, 40, 41,43 37, 39, 42, 31 8
Jumlah 44
E.2 Skala Konformitas
Skala konformitas disusun berdasarkan dimensi konformitas yang dikemukakan oleh Myers 2005 yaitu konformitas yang didasarkan pada
pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Untuk mengukur konformitas subjek, maka pada penelitian ini digunakan skala model likert. Setiap dimensi
konformitas akan diuraikan dalam sejumlah pernyataan Favorable mendukung
Universitas Sumatera Utara
dan unfavorable tidak mendukung. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pernyataan dengan lima 5 pilihan jawaban dan skor yang diberikan bergerak
dari 1 sampai 5, adapun pilihan jawabannya adalah, SS Sangat setuju – 5, S
Setuju – 4,N Netral 3, S Tidak Setuju – 2, dan STS SangatTidak Setuju –
1. Skala ini terdiri dari 24 butir pernyataan. Blue print
yang digunakan dalam penyusunan skala konformitas adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Blue print skala konformitas sebelum uji coba Konformitas
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif.
a. Individu mengubah perilakunya sesuai
dengan keinginan
kelompok dengan tujuan untuk penerimaan dan menghindari
penolakan kelompok.
b. Individu berusaha
untuk memenuhi
standar ataupun
norma yang
berlaku pada
kelompok. 1,3,13
23, 6,8 18, 21,11
7,17,4,
6
6
2. Konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional.
a. Individu cenderung menerima dan mengikuti pendapat ataupun
ide kelompok, sesuai dengan keinginan dari kelompok.
b. Individu ketika memberikan pendapat
atau ide
dengan memperifikasi
pendapatnya dengan kelompok.
2,22,14
9,12,5 20,15,24
16,10,19
6
6
Jumlah 24
Universitas Sumatera Utara
F. UJI COBA ALAT UKUR
Akurasi dan kecermatan dari hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya Azwar, 2001. Oleh karena itu perlu adanya uji coba alat
ukur, tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh
alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2006. Uji coba skala ini dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden, dimana responden yang
diuji coba memiliki dua karakteristik, yaitu mahasiswi berusia 18-21 tahun dan pernah membeli lebih dari dua jilbab dengan warna yang sama dan brand berbeda.
F.1 Uji Validitas
Suatu alat tes atau instrument pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 1999. Untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat
ukur berdasarkan arah isi yang diukur, yang disebut dengan validitas isi content validity.
Validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Validitas isi
diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement
Azwar, 2004.
F.2 Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Reliabilitas alat ukur
menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coefficient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan
satu kali pengenaan tes tunggal pada kelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala. Teknik
ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Perhitungan koefesien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
version 19.0 For Windows.
F.3 Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki
atau tidak memiliki atribut yang diukur. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total dengan menggunakan formula koefisien korelasi Pearson
Product Moment Azwar, 2000. Menurut Azwar 2006 semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi jika aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama
dengan atau lebih besar daripada 0.30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih aitem-aitem yang
memiliki daya diskriminasi tertinggi. Cara yang digunakan dalam menganalisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan
fungsi tes. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada lat ukur penelitian, dimana pada penelitian ini adalah skala perilaku konsumtif dan skala konformitas
yang didasarkan pada pengaruh normatif dan skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional.
Universitas Sumatera Utara
G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Hasil uji coba skala perilaku konsumtif dan konformitas dilakukan pada 40 mahasiswi usia 18-21 tahun.
G.1 Hasil Uji Coba Skala Perilaku Konsumtif
Hasil uji coba skala perilaku konsumtif menghasilkan 27 aitem yang diterima dari 44 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
≥ 0.30 dengan koefisien reliabilitas r = 0.842. berikut ini adalah distribusi item-item
skala perilaku konsumtif setelah uji reliabilitas :
Tabel 3. Blue print skala perilaku konsumtif setelah uji coba
Indikator Perilaku Konsumtif Favorabel
Unfavorabel Jumlah
1. Membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi.
5, 9 15, 21
4
2. Membeli produk
atas pertimbangan harga bukan atas
dasar manfaat dan kegunaannya 22, 3
16, 27 4
3. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
12, 24, 18 11, 23
5
4. Memakai sebuah produk karena unsur
konformitas terhadap
model yang mengiklankan 30, 34, 13
7, 6, 29 6
5. Munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
20, 35, 8 26, 44
5
6. Mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda.
38, 40 37, 31
4 Jumlah
15 13
28
Universitas Sumatera Utara
G.2 Hasil Uji Coba Skala Konformitas
Hasil uji coba skala konformitas menghasilkan 16 aitem yang diterima dari 24 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
≥ 0.3. dengan koefisien reliabilitas r = 0,775. Tabel distribusi aitem setelah uji coba dari skala tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Blue print skala konformitas setelah uji coba Indikator Konformitas
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1. Konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif
a. Individu mengubah perilakunya sesuai dengan keinginan kelompok
dengan tujuan untuk penerimaan dan
menghindari penolakan
kelompok. b.
Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma
yang berlaku pada kelompok. 1, 13
23, 8 18, 11
7,17,4,
4
5
2. Konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional.
a. Individu cenderung menerima dan mengikuti pendapat ataupun ide
kelompok, sesuai
dengan keinginan dari kelompok.
b. Individu ketika
memberikan pendapat
atau ide
dengan memperifikasi pendapatnya dengan
kelompok. 2
12, 5 15, 24
10, 19
3
4 Jumlah
7 9
16
Universitas Sumatera Utara
H. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian ini ada tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.
H.1 Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu :
1. Pembuatan dan uji coba alat ukur.
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu : a. Membuat alat ukur yang terdiri dari skala perilaku konsumtif dan skala
konformitas yang dibuat berdasarkan teori yang telah peneliti uraikan sebelumnya.
b. Untuk skala perilaku konsumtif peneliti membuat 44 item dan untuk skala konformitas peneliti membuat 24 item.
c. Skala perilaku konsumtif dan skala konformitas akan dibuat dalam bentuk booklet, dimana ada tempat pernyataan dan alternatif pilihan
jawaban. Untuk memudahkan subjek dalam memberikan jawaban peneliti membuat disamping pernyataan ada alternatif jawaban.
d. Ketika kedua skala selesai dikerjakan, maka aitem-aitem yang dibuat akan ditelaah oleh professional judgement.
e. Kemudian peneliti melakukan uji coba kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
2. Mencari Informasi
Tahap ini peneliti mencari responden dan meminta izin untuk mengisi skala yang sudah dirancang peneliti.
H.2 Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu : a. Setelah selesai uji coba, selanjutnya peneliti melakukan revisi terhadap
aitem-aitem pada skala perilaku konsumtif dan konformitas yang telah dianalisis dengan menggunakan program SPSS for windows version 19.0.
b. Setelah aitem direvisi kemudian peneliti melakukan pengambilan data yang sesungguhnya kepada responden yang sebenarnya.
H.3 Tahap Pengolahan Data
Skor skala perilaku konsumtif dan konformitas yang telah peneliti dapatkan dari responden yang sebenarnya maka selanjutnya peneliti akan melakukan
pengolahan data. Pengolahan data ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for Windows version 19.0.
I. METODE ANALISIS DATA
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dilakukan dengan uji hipotesis yang menggunakan analisis
regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version
19.0 . data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
yang meliputi :
Universitas Sumatera Utara
I.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian kedua variabel, yaitu perilaku konsumtif dan konformitas telah terdistribusi secara
normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan Kolmogorof-Smirnov. Kolmogorof-Smirnov
adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel skor yang diobservasi dengan suatu
distribusi teoritis tertentu. penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p 0,05.
I.2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel konformitas dengan perilaku konsumtif berkorelasi secara linear. Uji linieritas
dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan nilai p 0,05. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai p 0,05 atau nilai F hitung
lebih besar dibanding F tabel.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran
umum subjek penelitian, yang akan dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan hasil penelitian.
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian berjumlah 100 orang mahasiswi remaja puteri. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek penelitian menurut usia :
Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut :
Tabel 5. Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia Usia
N Persentase
18 Tahun 15
15 19 Tahun
63 63
20 Tahun 17
17 21 Tahun
5 5
Berdasarkan data pada tabel 5, maka subjek terbanyak berada pada usia 19 tahun, yaitu 63 orang 63, sedangkan yang paling sedikit adalah subjek yang
berusia 21 tahun yaitu 5 orang 5.
Universitas Sumatera Utara
B. HASIL PENELITIAN B.1 Uji Asumsi
Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Tujuan dari uji asumsi adalah untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing
variabel telah terdistribusi secara normal. Kemudian uji linearitas untuk mengetahui apakah data variabel perilaku konsumtif berkorelasi secara linear
terhadap data variabel konformitas.
1. Uji Normalitas
a. Uji normalitas yang dilakukan pada skala perilaku konsumtif menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov.
Data dikatakan
terdistribusi normal jika nilai p 0,05. Berdasarkan data pada tabel 6, dapat dilihat bahwa nilai z = 0,876 dan p = 0,427. Maka dapat
disimpulkan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal karena p 0,05.
b. Uji normalitas yang dilakukan pada skala konformitas menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika
nilai p 0,05. Berdasarkan data pada tabel 6, dapat dilihat bahwa nilai z = 0,611 dan p = 0,849 Maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian
telah terdistribusi normal karena p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konformitas Perilaku
Konsumtif N
100 100
Normal Parameters
a,b
Mean 52.99
89.71 Std. Deviation
9.795 16.871
Most Extreme
Differences Absolute
.061 .088
Positive .061
.046 Negative
-.060 -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .611
.876 Asymp. Sig. 2-tailed
.849 .427
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Linearitas