Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Peralatan Rancangan Percobaan Sintesis Biodiesel Flowchart Penelitian Proses Sintesis Biodiesel

12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera utara, Medan. Penelitian ini dilakukan selama lebih kurang 6 bulan.

3.2 Bahan dan Peralatan

3.2.1 Bahan Penelitian

Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain: 1. Minyak sawit RBDPO 2. DES ChCl:glukosa 3. DES ChCl:etilen glikol 4. Metanol CH 3 OH 5. Etanol C 2 H 5 OH 6. Aquadest H 2 O 7. Kalium Hidroksida KOH 8. Phenolftalenin C 20 H 14 O 4

3.2.2 Peralatan Penelitian

Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain : 1. Labu leher tiga 2. Termometer 3. Magnetic Stirrer 4. Hot plate 5. Gabus 6. Erlenmeyer 7. Corong Pemisah 8. Beaker Glass 9. Gelas Ukur 10. Neraca Digital Universitas Sumatera Utara 13 11. Batang Pengaduk 12. Corong Gelas 13. Pipet Tetes 14. Statif dan Klem 15. Stopwatch 16. Piknometer 17. Viskosimeter Ostwald 18. Karet Penghisap 19. Buret 20. Gabus

3.3 Rancangan Percobaan Sintesis Biodiesel

Reaksi transesterifikasi untuk sintesis biodiesel dilakukan dengan variabel tetap berupa rasio molar metanol : RBDPO A, konsentrasi katalis KOH B, kecepatan pengadukan C, suhu reaksi D dan waktu reaksi E serta variabel bebas berupa jenis DES X 1 dan X 2 dan konsentrasi DES Y 1 , Y 2 , Y 3 , Y 4 , Y 5 dan Y 6 . Adapun level kode dan kombinasi perlakuan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut: Tabel 3.1 Level Kode Rancangan Percobaan Sintesis Biodiesel Variabel Perlakuan Jenis DES Konsentrasi DES wt 1 2 3 4 5 6 X 1 Y 1 5 10 15 20 X 2 Universitas Sumatera Utara 14 Tabel 3.2 Rancangan Percobaan Sintesis Biodiesel Run Kecepatan Pengadukan rpm Waktu jam Suhu C Konsentrasi Katalis wt Rasio molar metanol : RBDPO Jenis DES Konsentrasi DES 1 A B C D D X 1 Y 1 2 Y 2 3 Y 3 4 Y 4 5 Y 5 6 Y 6 7 X 2 Y 2 8 Y 3 9 Y 4 10 Y 5 11 Y 6

3.4 Prosedur Penelitian Proses Sintesis Biodiesel

Adapun Prosedur Penelitian proses sintesis biodiesel dilakukan berdasarkan metode yang di peroleh dari Shahbazi, dkk.,2012 dan Gu, dkk.,2015 yaitu [14][11] : 1. RBDPO 30 gram, metanol 8,487 ml, katalis KOH 0,3 gram dan co-solvent deep eutectic solvents DES 0,3 gram disiapkan 2. RBDPO 30 gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan di atas hot plate hingga mencapai suhu reaksi 60 C 3. Metanol 8,487 ml, co-solvent DES 0,3 gram, dan katalis KOH 0,3 gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga 500 ml yang telah berisi RBDPO sambil diaduk dengan kecepatan pengadukan 600 rpm selama 1 jam 4. Hot plate dimatikan dan campuran didinginkan hingga mencapai suhu kamar 5. Campuran reaksi dimasukkan ke dalam corong pemisah dan dibiarkan hingga terbentuk 2 lapisan. 6. Lapisan bawah yang merupakan campuran gliserol, metanol, KOH dan DES dipisahkan dari lapisan atas Universitas Sumatera Utara 15 7. Air panas ditambahkan ke dalam corong pemisah yang berisi lapisan atas dan dikocok untuk mengekstrak pengotor yang masih ada hingga terbentuk kembali 2 lapisan. 8. Lapisan bawah dibuang kembali dan perlakuan ini diulang beberapa kali hingga air cucian berwarna bening. 9. Lapisan atas dikeringkan yang merupakan metil ester. 10. Metil ester yang telah kering ditimbang dan dianalisis. 11. Prosedur di atas diulangi untuk variabel proses lainnya seperti yang telah dijelaskan pada rancangan percobaan.

3.4.1 Sketsa Percobaan Proses Sintesis Biodiesel

Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Sintesis Biodiesel dari RBDPO Secara Transesterifikasi Menggunakan Katalis KOH dan Deep Eutectic Solvents DES sebagai Co-Solvent 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4. Labu leher tiga 5. Heater 6. Refluks kondensor Keterangan gambar: 1. Statif dan klem 2. Stirrer 3. Termometer 7. Ember 8. Selang air masuk 9. Selang air keluar Universitas Sumatera Utara 16

3.4.2 Prosedur Analisis

3.4.2.1 Analisis Kadar Free Fatty Acid FFA Bahan Baku RBDPO dengan

Metode Tes AOCS Official Method Ca 5a-40 Untuk analisis kadar FFA bahan baku RBDPO sesuai dengan AOCS Official Method Ca 5a-40 dengan prosedur sebagai berikut 1. Bahan baku sebanyak 7,05 ± 0,05 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Ditambahkan etanol 95 sebanyak 75 ml. 3. Campuran dikocok kuat dan dilakukan titrasi dengan NaOH 0,25 N dengan indikator fenolftalein 3-5 tetes. Titik akhir tercapai jika warna larutan berwarna merah rosa dan warna ini bertahan selama 10 detik. Kadar FFA = T x V x BM berat sampel x 10 Dimana: T = normalitas larutan NaOH V = volum larutan NaOH terpakai M = berat molekul FFA

3.4.2.2 Analisis Komposisi Bahan Baku Minyak Sawit dan Biodiesel yang

dihasilkan menggunakan GCMS Komposisi bahan baku RBDPO serta biodiesel yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan instrumen GCMS pada Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS.

3.4.2.3 Analisis Densitas Biodiesel yang Dihasilkan dengan Metode Tes OECD

109 Untuk analisis densitas menggunakan metode tes OECD 109. Untuk pengukuran densitas ini menggunakan peralatan utama yaitu piknometer. Perbedaan berat kosong dan penuh dihitung pada suhu 20 o C.

3.4.2.4 Analisis Viskositas Biodiesel yang Dihasilkan dengan Metode Tes ASTM

D 445 Viskositas adalah ukuran hambatan cairan untuk mengalir secara gravitasi, untuk aliran gravitasi dibawah tekanan hidrostatis, tekanan cairan sebanding dengan kerapatan cairan. Satuan viskositas dalam cgs adalah cm 2 per detik Stokes. Satuan Universitas Sumatera Utara 17 SI untuk viskositas m 2 per detik 104 St. Lebih sering digunakan centistokes cSt 1cSt =10 -2 St = 1 mm 2 s. Untuk analisis viskositas menggunakan metode tes ASTM D-445. Untuk pengukuran viskositas ini menggunakan peralatan utama yaitu viskosimeter Ostwald tube tipe kapiler, viscosimeter holder dan bath pemanas pada 37,8 o C. Termometer yang digunakan dengan ketelitian 0,02 o C dan menggunakan stop watch dengan ketelitian 0,2 detik.

3.5 Flowchart Penelitian Proses Sintesis Biodiesel

Metanol 8,487 ml, co-solvent DES 0,3 gram dan katalis KOH 0,3 gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga 500 ml sambil diaduk dengan kecepatan pengadukan 600 rpm selama 1 jam Campuran reaksi dimasukkan ke dalam corong pemisah dan dibiarkan hingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan bawah yang merupakan campuran gliserol, metanol, katalis KOH dan co-solvent DES dipisahkan dari lapisan atas Air panas ditambahkan ke dalam corong pemisah yang berisi lapisan atas dan dikocok sehingga terbentuk kembali 2 lapisan RBDPO 30 gram, metanol 8,487 ml, katalis KOH 0,3 gram dan co-solvent deep eutectic solvents DES 0,3 gram disiapkan Hot plate dimatikan dan campuran didinginkan hingga mencapai suhu kamar Mulai RBDPO 30 gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga 500 ml dan dipanaskan di atas hot plate hingga mencapai suhu reaksi 60 C Lapisan bawah dibuang kembali dan perlakuan ini diulang beberapa kali hingga air cucian berwarna bening. A Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 3.2 Flowchart Proses Sintesis Biodiesel Selesai Metil ester yang telah kering ditimbang dan dianalisis Prosedur di atas diulangi untuk variabel proses lainnya seperti yang telah dijelaskan pada rancangan percobaan A Lapisan atas yang merupakan metil ester dikeringkan Universitas Sumatera Utara 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DEEP EUTECTIC SOLVENT DES