Deep Eutectic Solvent DES Sintesis Deep Eutectic Solvent DES

6 jelas tergantung pada struktur spesies kationik dan untuk mendapat ILs dengan kemurnian yang tinggi tidak mudah karena adanya pengotor akan dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan aktifitasnya [20]. Hal tersebut merupakan rintangan penting untuk implementasi praktis lanjut dari ILs [18]. Selanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir muncul deep eutectic solvent DES yang dianggap sebagai calon alternatif untuk menggantikan ILs. DES telah mencapai peningkatan karena menjadi perhatian penting, baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang industri karena aplikasi potensinya sebagai pelarut ramah lingkungan [21].

2.2 Deep Eutectic Solvent DES

Istilah DES telah diciptakan sebagai alasan untuk membedakan DES dengan ILs dan juga untuk mencerminkan depresi titik beku yang besar pada campuran eutektik. Dimana telah diamati depresi titik beku pada campuran eutektik dapat sebanyak beberapa ratusan C [22]. Deep eutectic solvent DES terbentuk ketika garam halida organik biasanya choline clorideChCl dikombinasikan dengan bahan yang mampu membentuk kompleks dengan halida seperti urea untuk membentuk suatu material yang cair pada kondisi kamar [23]. DES adalah larutan ion yang membentuk suatu eutektik dengan titik lebur lebih rendah daripada salah satu dari komponen penyusunnya [24]. Alasan dinamakan DES adalah karena ketika dua komponen ditambahkan bersama-sama dalam rasio yang tepat titik eutektik dapat dilihat. Titik eutektik campuran dapat dilihat dari gambar dibawah ini yang merupakan suatu rasio molar dua senyawa yang mengupayakan titik lebur serendah mungkin [22]. Universitas Sumatera Utara 7 Gambar 2.1 Diagram Representasi Teori Titik Eutektik Campuran [22]

2.3 Sintesis Deep Eutectic Solvent DES

Salah satu bidang terbesar DES adalah penggunaan garam amonium kuaterner dan pengompleks donor ikatan hidrogen. Berbagai donor ikatan hidrogen yang telah diamati melibatkan asam polikarboksilat, poliamida dan polyalkohol. DES mudah untuk disintesis dalam keadaan murni karena tidak reaktif dengan air dan sebagain besar biodegradable. Meskipun prinsip dasar cara DES bekerja sangat mirip dengan ILs, DES tidak dianggap sebagai ILs karena DES tidak mengandung anion dan kation sepenuhnya. DES mengandung kation dan anion dan lebih penting lagi terdapat penyumbang spesies ikatan hidrogen juga. Hasil akhirnya sama, yaitu terbentuk cairan yang terdiri atas kation dan anion, namun rute pengurangan energi kisi dari sistem berbeda. Hal ini terjadi melalui donor ikatan hidrogen pengompleks untuk anion dan dengan menggambar densitas elektron pada anion dari kation. Hasil pemisahan dalam interaksi anionkation yang lebih lemah merupakan saat ILs mencapai suhu leleh rendahnya [22]. Selain itu, biaya yang rendah untuk mensintesis DES membuat DES lebih diinginkan dari ILs untuk banyak aplikasi, seperti yang membutuhkan sintesis skala besar suatu bahan fungsional baru atau yang berbasis pada perangkat energi [24]. Pelarut ion DES juga telah digunakan untuk waktu yang lama karena sifat pelarutnya yang menarik. DES pertama kali yang dilaporkan adalah dari campuran choline cloride ChCl garam organik dan urea donor hidrogen ikatan pada perbandingan 1:2 mol dan DES tersebut meleleh pada suhu terendah 13 Melting point of A Melting point of B Liquid L B + L B + L A + B Eutectic Point Solid A doped with B Solid B doped with A Universitas Sumatera Utara 8 C. Campuran dari ZnCl 2 dengan ChCl pada perbandingan molar 1:2 juga dilaporkan memiliki titik beku dari 23 C [15] Sintesis DES dapat dibentuk dengan mengaduk secara perlahan garam dan donor ikatan hidrogen pada suhu 100 C sampai jernih dan cairan homogen terbentuk biasanya antara 0,5-2 jam. Rasio choline clorideChCl:donor ikatan hirogen yang berbeda juga diuji dari 1:0,5 mol sd 1:2 mol untuk mengetahui kombinasi yang tepat yang akan mengarah pada depresi eutektik campuran dan hebatnya, semua DES yang dibentuk menunjukkan titik leleh di bawah 100 C [25].

2.4 Aplikasi Deep Eutectic Solvent DES dalam Bidang Biodiesel