Daya Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Specific fuel consumption

68 semakin singkat waktu pencampuran molekul udara dengan molekul bahan bakar, sehingga terjadi pembakaran yang tidak sempurna dan penurunan torsi.

4.2.2. Daya

Besarnya daya yang dihasilkan poros engkol dalam pengujian performansi mesin Supra X 125 dengan menggunakan bahan bakar pertamax dan katalitik konverter, K 1 gr, K 1,5 gr, K 2 gr pada setiap putaran mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.6 dan dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.6 Putara Mesin RPM Daya Watt Pertamax 10 gr dan katalitik konverter K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 2000 3000 4000 5000 6000 221,8 521,24 971,30 1486,26 2279,64 267,94 602,88 929,44 1711,3 2348,72 299,34 722,2 1008,98 1747,93 2279,64 320,28 668,82 1000,61 1606,63 2185,44 Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh daya tertinggi pada penggunaan bahan bakar K 1 gr sebesar 2348,72 Watt pada putaran mesin 6000 rpm. Daya terendah pada penggunaan bahan bakar pertamax dengan alat katalitik konverter sebesar 221,8 Watt pada putaran mesin 2000 rpm. Daya maksimum penggunaan bahan bakar pertamax dengan alat katalitik konverter adalah sebesar 2279,64 Watt. Daya maksimum penggunaan bahan bakar K 1 gr adalah sebesar 2348,72 Watt. Daya maksimum penggunaan bahan bakar K 1,5 gr adalah sebesar 2279,64 Watt. Daya maksimum penggunaan bahan bakar K 2 gr adalah sebesar 2185,44 Watt. Daya maksimum masing-masing bahan bakar terdapat pada putaran mesin 6000 rpm. Daya minimum penggunaan bahan bakar pertamax dengan alat katalitik konvereter adalah sebesar 221,8 Watt. Daya minimum penggunaan bahan bakar K Universitas Sumatera Utara 69 1 gr adalah sebesar 267,94 Watt. Daya minimum penggunaan bahan bakar K 1,5 gr adalah sebesar 299,34 Watt. Daya minimum penggunaan bahan bakar K 2 gr adalah sebesar 320,28 Watt. Daya minimum masing-masing bahan bakar terdapat pada putaran mesin 2000 rpm. Gambar 4.6 Grafik Daya Watt vs Putaran Mesin rpm ` Berdasarkan grafik diatas secara garis besar semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi pula daya yang dihasilkan. Penggunaan bahan bakar K 1 gr menghasilkan daya tertinggi dibandingkan dengan bahan bakar lain pada putaran putaran mesin 6000 rpm .

4.2.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Specific fuel consumption

Konsumsi bahan bakar spesifik setiap campuran bahan bakar dan setiap variasi putaran dapat dihitung menggunakan persamaan 2.10. Diketahui dari tabel 2.2 standar dan mutu spesifikasi bahan bakar jenis bensin 92 pertamax mempunyai batas maksimum massa jenis dari pertamax pada suhu 15 ° C adalah 770 kgm 3 dan batas minimum massa jenis pertamax adalah 715 kgm 3 . Sehingga dapat dicari rata rata nilai massa jenis pertamax adalah 742,5 kgm 3 . Dan massa jenis kapur barus sendiri adalah 990 kgm 3 . Untuk mencari massa jenis ρ f bahan bakar campuran seperti K 1 gr, K 1,5 gr dan K 2 gr dapat dicari dengan persamaan 2.9. Adapun massa jenis ρ f bahan bakar pertamax dan bahan bakar campuran K 1 gr, K 1,5 gr, K 2 gr dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Universitas Sumatera Utara 70 Bahan Bakar Massa Jenis Kgm 3 Pertamax K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 742,5 742,5002 742,5003 742,5004 Besarnya laju aliran massa bahan bakar dan sfc dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.7 dan persamaan 2.10 dan dapat dilihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.7. Tabel 4.7 Data hasil perhitungan laju aliran bahan bakar ṁ f dan konsumsi bahan bakar spesifik Sfc Data Pengujian Bahan Bakar Putaran Mesin RPM 2000 3000 4000 5000 6000 ṁf kgjam Pertamax 10 gr dan Katalitik konverter K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 0,1436 0,1334 0,1308 0,1301 0,1721 0,1636 0,1584 0,1588 0,2543 0,2406 0,2260 0,2226 0,3135 0,2969 0,2594 0,2720 0,3987 0,3563 0,3203 0,3092 Sfc grkWh Pertamax 10 gr dan katalitik konverter K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 647,43 497,87 436,96 406,20 330,17 271,36 219,32 237,43 261,81 258,86 223,98 222,46 210,93 173,49 148,40 169,29 174,89 151,69 140,50 141,48 Universitas Sumatera Utara 71 Pada tabel 4.7, sfc terbesar dengan menggunakan bahan bakar pertamax sebesar 647,43 grkWh pada putaran mesin 2000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 1 gr mempunyai nilai sfc maksimal sebesar 497,87 grkWh pada putaran mesin 2000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 1,5 gr mempunyai nilai sfc maksimal sebesar 436,96 grkWh pada putaran mesin 2000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 2 gr mempunyai nilai sfc maksimal sebesar 406,20 grkWh pada putaran mesin 2000 rpm. Nilai sfc terendah dengan terdapat pada bahan bakar K 1,5 gr yaitu sebesar 140,50 grkWh pada putaran mesin 6000 rpm. Penggunaan bahan bakar pertamax mempunyai nilai sfc minimum sebesar 174,89 grkWh pada putaran mesin 6000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 2 gr mempunyai nilai sfc minimum sebesar 141,48 grkWh pada putaran mesin 6000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 1 gr mempunyai nilai sfc minimum sebesar 151,69 grkWh pada putaran mesin 6000 rpm. Gambar 4.7 Grafik Sfc grkWh vs putaran mesin rpm Berdasarkan gambar 4.7 terlihat grafik sfc terendah rata-rata dari putaran mesin 2000 rpm sampai 6000 rpm terdapat pada penggunaan bahan bakar K 1,5 gr. Penggunaan bahan bakar pertamax mengalami penurunan Sfc hingga putaran mesin 6000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 1 mengalami penurunan Sfc Universitas Sumatera Utara 72 hingga 6000 rpm. Penggunaan bahan bakar K 2 gr mengalami penurunan nilai Sfc hingga putaran mesin 6000 rpm seiring meningkatnya putaran mesin.

4.2.4 Rasio Udara-Bahan Bakar AFR

Dokumen yang terkait

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

4 45 107

Kajian Studi Perbandingan Performansi Mesin Otto Empat Langkah Dengan Bahan Bakar Pertamax 92 dan Variasi Bahan Bakar Campuran Pertamax 92-Kapur Barus

2 41 78

Kajian Studi Perbandingan Performansi Mesin Otto Empat Langkah Dengan Bahan Bakar Pertamax 92 dan Variasi Bahan Bakar Campuran Pertamax 92-Kapur Barus

0 0 13

Kajian Studi Perbandingan Performansi Mesin Otto Empat Langkah Dengan Bahan Bakar Pertamax 92 dan Variasi Bahan Bakar Campuran Pertamax 92-Kapur Barus

0 0 2

Kajian Studi Perbandingan Performansi Mesin Otto Empat Langkah Dengan Bahan Bakar Pertamax 92 dan Variasi Bahan Bakar Campuran Pertamax 92-Kapur Barus

0 0 4

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 13

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 2

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 5

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 26

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 1