42 nya kecil dan sebagian kecil suara di redam oleh glass wool tsb. Jadi muffler jenis
ini BP-nya kecil tapi suaranya masih cukup nyaring. memang cocok buat balapan. Dari ilustrasi di atas, maka tipe muffler secara umum dibagi menjadi 2,
yaitu mufflersilencer yg bersifat : 1. Sound Absorption
2. Sound Cancelation
2.8.4.1. Sound Absorption MufflerSilencer
Pada silencer terdapat material peredam suara accoustical material untuk menurunkan level gelombang suara. Ketebalan dari peredam tidak sembarangan,
akan tetapi harus disesuaikan, dengan pada frekuensi berapa penyebab berisik yang harus diredam perhitungan menyusul di artikel berikutnya. Bentuk yang
umum dari silencer jenis ini seperti gambar 2.18 di bawah ini.
Gambar 2.6 Sound Absorptio
2.8.4.2 Sound Cancelation MufflerSilencer
Dalam silencer ini terdapat beberapa elemen yang tersusun secara paralen dan serial yang bertujuan, untuk menghasilkan gelombang pantulan dengan fasa
terbalik yang diarahkan kembali ke sumbernya, sehingga penjumlahan dari dua
Universitas Sumatera Utara
43 gelombang tersebut akan saling menghilangkan cancelation. Biasanya
diterapkan pada motor standar, yang bentuk silencernya seperti gambar 2.19 di bawah ini.
Gambar 2.7 Sound cancelation Muffler Saat ini telah umum dikembangkan muffler yang merupakan kombinasi
dari tipe absorption dan cancelation, yang tujuannya tiada lain adalah menghasilkan muffler dengan BP sekecil mungkin dan suara sesuai dengan
standar perundangan yg berlaku. Bentuknya ditunjukkan pada gambar 2.20 di bawah ini.
Gambar 2.8 Kombinasi Absorption dan Cancelation Terlihat pada pinggirnya terdapat glass wool yang berfungsi sebagai
penyerap energi suara yang masuk melalui dinding yng berlubang. Dan pada bagian tengah terdapat plat-plat yang berfungsi sebagai penghilang suara knalpot.
Universitas Sumatera Utara
44
Gambar 2.9 Skema Pereduksian Kebisingan Sehingga suara panah biru yang keluar kecil, sementara aliran gas buang
tidak terganggu.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini teknologi merupakan sudah menjadi kebutuhan manusia, dikarenakan dikarenakan adanya teknologi dapat membantu dan mempermudah
pekerjaan manusia. Oleh karena itu, teknologi saat ini berkembang semakin pesat terutama dibidang teknolpogi motor bakar. Perkembangan terjadi pada sistem
pembakaran dimana sistem tersebut memiliki rasio kompresi yang tinggi sehingga perlu adanya inovasi bahan bakar yang sesuai agar proses pembakaran bekerja
dengan sempurna. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis bahan bakar seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus. Masing-masing bahan
bakar ini memiliki kualitas yang berbeda-beda pada proses pembakaran di ruang bakarcombuston chamber. Pemilihan bahan bakar yang berkualitas rendah dapat
menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna seperti gejala detonasiknocking, timbulnya endapan karbon dalam ruang bakar, turunnya performansimesin,
turunnya efisiensi mesin, dan sampai pada kerusakan pada komponen mesin sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu diperlukan
bahan bakar yang mempunyai kualitas yang cukup baik. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan cara menambahkan aditif ke
dalam bahan bakar. Aditif ini berfungsi untuk menaikkan angka oktan bahan bakar, mengurangi pengotoran ruang bakarendapan karbon, meminimalisir depoit
di dalam sistem masukan dan mencegah pelekatan katup. Bilangan Oktan adalah bilangan yang menunjukkan karakteristik bahan
bakar untuk tidak menyala sendiri karena tekanan dan temperatur ruang bakar. Jika temperatur campuran udara-bahan bakar terlalu tinggi, campuran akan
menyala sendiri tanpa membutuhkan busi atau pematik eksternal lain. Jika penyalaan sendiri terjadi pada motor bensin, maka akan dihasilkan pulsa tekanan
yang lebih tinggi dibanding yang dikehendaki.Pulsa tekanan yang tinggi disebut ketukan ketukan. Terdapat dua metode untuk mengetahui bilanganoktan dari
bahan bakar. Metode pertama adalah metode RON research octane number dimana bahan bakar di uji melalui mesin atau silinder dengan putaran mesin dan
Universitas Sumatera Utara