37 intensitas pencemaran udara gas buang dikarenakan proses pembakaran kendaraan
bermotor. Ada dua jenis katalitik converter, yakni Tipe Universal Fit dapat dipilih
berdasarkan ukuran yang sesuai kemudian dilas di bagian saluran gas buang dan Tipe Direct Fit merupakan tipe yang hanya menggunakan baut untuk
memasangnya di area saluran gas buangnya. Tipe universal merupakan jenis termurah daripada tipe direct fit, akan tetapi masalah pemasangannya tipe direct
fit lebih mudah dipasang daripada tipe universal Penggunaan katalitik konverter bukan semata pada kendaraan bermotor
saja, alat tersebut digunakan juga untuk truk, bis, kereta api, generator, dan masih banyak lagi. Pengguna katalitik converter dianjurkan melakukan pemeriksaan dan
perawatan berkala untuk mengoptimalkan kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar. Pemeriksaan emisi gas buang sangat perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah katalitik converter harus diganti dengan yang baru.
2.8.1 Konstruksi Katalitik Konverter
Katalitik converter terdiri dari : 1.
Inti katalis substrate Pengguna CC pada bidang otomotif biasanya menggunakan inti dari
keramik monolit dengan struktur sarang lebah honeycomb. Monolit tersebut dilapisi oleh FeCrAl pada beberapa aplikasi.
2. Washcoat Washcoat
adalah pembawa material katalis digunakan untuk menyebarkan katalis tersebut pada area yang luas sehingga katalis mudah bereaksi
dengan gas buang. Washcoat biasanya terbuat dari aluminium oksida, titanium oksida, silikon
oksida dan campuran silika dan alumina. Washcoat dibuat dengan permukaan agak kasar dan bentuk yang tidak biasa untuk memaksimalkan luas permukaan
yang kontak dengan gas buang sehingga katalis dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Biasanya terbuat dari logam mulia, platina adalah katalis yang paling aktif diantara logam mulia lainnya dan secara luas digunakan namun tidak cocok
dengan segala aplikasi karena adanya reaksi tambahan yang tidak diinginkan serta
Universitas Sumatera Utara
38 harganya yang mahal. Palladium dan rhodium adalah jenis logam mulia lainnya
yang biasa digunakan secara bersamaan. Palladium berfungsi sebagai katalis reaksi oksida , rhodium digunakan sebagai katalis reaksi reduksi dan platina dapat
melakukan kedua reaksi tersebut oksida dan reduksi. Logam lain yang terkadang digunakan walaupun secara terbatas adalah cerium, besi, mangan, tembaga, dan
nikel. Digunakan secara terbatas karena memiliki produk sampingan yang juga cukup berbahaya. Nikel dilarang di uni eropa karena reaksinya dengan CO
menghasilkan nikel tetrakarbonil. Tembaga dilarang di Amerika Utara karena mengahasilkan senyawa dioksin.
Katalitik Konverter dibagi menjadi 2 berdasarkan jumlah polutan yang dapat direaksikan :
2.8.2 Tipe-Tipe Katalitik Konverter
1. Two way converter. Di dalam converter ini terdapat 2 reaksi simultan, yakni:
a. Oksidasi karbon monoksida menjadi karbondioksida. b. Oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar terbakar parsial
menjadi karbondioksida dan air converter jenis ini secara luas dipakai pada mesin diesel untuk mengurangi senyawa hidrokarbon dan karbon
monoksida. 2. Three way Converter. Di dalam converter jenis ini terdapat 3 reaksi
simultan, yakni : a. Reaksi reduksi nitrogen oksida menjadi nitrogen dan oksigen
b. Reaksi oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida. c. Reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar menjadi
karbon dioksida dan air Ketiga reaksi ini berlangsung paling efisien ketika campuran udara – bahan bakar air to fuel ratio mendekati
stoikiometri yaitu antara 14,6 – 14,8 berbanding 1. Oleh karena itu, CC sulit diaplikasikan pada mesin yang masih menggunakan karburator untuk
pemasukan bahan bakar. CC paling ideal digunakan dengan mesin yang telah menggunakan closed loop feedback fuel injection.
Universitas Sumatera Utara
39
2.8.3 Efek Pada Lingkungan