65 pertamax dan katalitik konverter selama 186,07 detik, penggunaan bahan bakar K
1 gr selama 200,25 detik dan penggunaan bahan bakar K 1,5 gr selama 204,21 detik. Sedangkan waktu tercepat dalam konsumsi 10 ml bahan bakar terdapat pada
putaran mesin 6000 rpm dengan menggunakan bahan bakar pertamax dn katalitik konverter dengan waktu selama 67,03 detik, menggunakan bahan bakar K 1 gr
selama 75,02 detik, menggunakan bahan bakar K 1,5 gr selama 83,45 detik dan menggunakan bahan bakar K 2 gr selama 86,43 detik.
4.2.1 Torsi
Besarnya torsi yang dihasilkan mesin yang disalurkan melalui sistem transmisi sampai memutar roda belakang yang terhubung dengan timbangan pegas
dan akan menarik timbangan pegas tersebut. Massa tarik timbangan pegas akan digunakan sebagai data-data perhitungan mendapatkan torsi. Selain data-data
massa tarik timbangan tarik diperlukan juga data transmisi [30] sebagai berikut:
1. Final Gear
Besar gigi tarik roda depan : 14T
Besar gigi tarik roda belakang : 36T
2. Rasio gigi 3
Besar poros utama mainshaft : 20T
Besar gear poros kedua countershaft : 23T
3. Rasio antara poros engkol dengan poros transmisi :
Besar gear poros engkol : 20T Besar gear poros kopling : 67T
4. Roda belakang Rear Wheel :
Besar jari-jari roda belakang r = ½ x 17 inchi r = 8,5 inchi
r = 0,2159 m
Data transmisi diatas dapat digunakan untuk mencari final ratio dengan menggunakan persamaan 2.4, maka didapat FR = 9,904. Besar gaya yang
diberikan roda belakang terhadap timbangan pegas dapat dihitung dengan
Universitas Sumatera Utara
66 menggunakan persamaan 2.2, kemudian torsi yang diberikan roda belakang
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3, sehingga dapat dicari torsi mesin dengan menggunakan persamaan 2.5. Dapat dilihat besar gaya yang
diberikan roda belakang, torsi roda belakang dan torsi mesin pada setiap variasi putaran mesin dengan bahan bakar pertamax dan campuran kapur barus, 1 gr, 1,5
gr dan 2 gr, dengan penambahan alat katalitik konverter pada tabel 4.4 dan gambar 4.5
Tabel 4.4 Data hasil perhitungan untuk pengujian torsi
Bahan Bakar
Putaran Mesin RPM
2000 3000
4000 5000
6000
F N
Pertamax 10 gr dan
Katalitik Konverter
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr 49,03
58,84 65,70
70,61 76,49
88,26 105,9
98,07 106,89
101,99 110,81
109,83 130,43
150,04 152,95
141,22 166,71
171,62 166,71
159,85
τ
roda belakang
Nm
Pertamax dan
Katalitik Konverter
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr 10,58
12,70 14,18
15,24 16,51
19,05 22,86
21,17 23,07
22,01 23,92
23,17 28,15
32,39 33,09
30,48 35,99
37,05 35,99
34,51
τ
mesin
Nm
Pertamax dan
Katalitik Konverter
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr 1,06
1,28 1,43
1,53 1,66
1,92 2,30
2,13 2,32
2,22 2,41
2,39 2,84
3,27 3,34
3,07 3,63
3,74 3,43
3,48
Universitas Sumatera Utara
67 Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar pertamax dengan menggunakan
alat katalitik konverter sebesar 3,63 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 1 gr sebesar 3,74 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 1,5 gr sebesar
3,43 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 2 gr sebesar 3,48 Nm. Torsi tertinggi pada setiap bahan bakar masing-masing berada pada putaran mesin 6000
rpm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar pertamax dengan menggunakan
alat katalitik konverter sebesar 1,06 Nm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 1 gr sebesar 1,28 Nm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 1,5 gr sebesar
1,43. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 2 gr sebesar 1, 53 Nm. Torsi terendah pada setiap bahan bakar masing-masing berada pada putaran mesin 2000
rpm.
Gambar 4.5 Grafik Pengujian Torsi Nm vs Putaran Mesin rpm Berdasarkan gambar 4.5 di atas semua jenis bahan bakar mengalami
peningkatan torsi seiring dengan menungkatnya putaran mesin. Diperoleh torsi terbesar dari setiap bahan bakar terdapat pada penggunaan bahan bakar K 1 gr
yaitu sebesar 3,74 Nm pada putaran mesin 6000 rpm dan torsi terkecil dari setiap bahan bakar terdapat pada penggunaan bahan bakar pertamax dengan alat katalitik
konverter yaitu sebesar 1,06 Nm pada putaran mesin 2000 rpm. Besarnya torsi dipengaruhi oleh energi ledakan pada ruang bakar. Semakin
besar nilai kalor bahan bakar, maka semakin besar energi ledakan pada ruang bakar. Pembakaran sempurna terjadi jika terdapat kandungan molekul udara yang
cukup pada molekul bahan bakar. Semakin tinggi putaran mesin maka akan
Universitas Sumatera Utara
68 semakin singkat waktu pencampuran molekul udara dengan molekul bahan bakar,
sehingga terjadi pembakaran yang tidak sempurna dan penurunan torsi.
4.2.2. Daya