32
2.4 Struktur Mikro
Struktur mikro adalah gambaran dari kumpulan fasa-fasa yang dapat diamati melalui teknik metalografi. Struktur mikro suatu logam dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Mikroskop yang dapat digunakan yaitu mikoroskop optik dan mikroskop elektron. Sebelum dilihat dengan mikroskop, permukaan
logam harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian reaksikan dengan reagen kimia untuk mempermudah pengamatan. Proses ini dinamakan etching.
Wiryosumarto, 2000. Untuk mengetahui sifat dari suatu logam, kita dapat melihat struktur
mikronya. Setiap logam dengan jenis berbeda memiliki struktur mikro yang berbeda. Dengan melalui diagram fasa, kita dapat meramalkan struktur mikronya
dan dapat mengetahui fasa yang akan diperoleh pada komposisi dan temperatur tertentu. Dan dari struktur mikro kita dapat melihat:
a. Ukuran dan bentuk butir
b. Distribusi fasa yang terdapat dalam material khususnya logam
c. Pengotor yang terdapat dalam material
Dari struktur mikro kita juga dapat memprediksi sifat mekanik dari suatu material sesuai dengan yang kita inginkan.
Universitas Sumatera Utara
33
Gambar 2.21 Struktur Mikro pada Logam Wiryosumarto, 2000.
2.4.1 Struktur Pada Daerah Las
Selama pendinginan dari logam cair sampai menuju suhu kamar, logam las mengalami serangkaian perubahan fasa. Baja karbon rendah kandungan C
0,1 akan mengalami perubahan-perubahan fasa cair menjadi Ferrite δ ketika
pembekuan berlangsung kemudian berubah menjadi Austenite γ dan akhirnya
menjadi Ferrite α dan Pearlite. Struktur mikro yang akan terbentuk di tentukan
pada saat pendinginan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur mikro, sepertikomposisi akhir logam las, filler serta kondisi udara sekitar pengelasan.
Wiryosumarto, 2000. Proses pendinginan pada las berlangsung secarakontinu, yaitu proses
penurunan suhu berlangsung tanpa adanya penurunan suhu secara mendadak. Menurut Abson dan Pargeter 1986, struktur mikro yang mungkin terbentuk
dari pengelasan adalah: 1.
Proeutectoid Ferrrite, terdiri dari grain boundaryFerrite dan intragranular polygonal Ferrite pada suhu 1000-650
℃. 2.
Widmanstatten Ferrrite atau Ferrite with aligned second phase pada suhu 750-650
℃. 3.
Accicular Ferrite, tumbuh di dalam butir Austenite pada suhu 650 ℃.
Universitas Sumatera Utara
34
4. Bainite, terbentuk pada suhu 400-500
℃. 5.
Martensite, terjadi jika pendinginan berlangsung sangat cepat.
Proses pendinginan hasil pengelasan pada umumnya berlangsung secara cepat sehingga untuk menganalisa struktur mikro hasil pengelasan tidak dapat
digunakan diagram fasa. Diagram fasa hanya dapat dipergunakan untuk kondisi dimana laju pendinginan sangat lambat dan proses difusi atom
berlangsung. Karena itu untuk menganalisa struktur mikro hasil pengelasan dapat digunakan diagram Continuous Cooling Transformation CCT, berikut
strukur mikro pada daerah Las dapat dilihat pada gambar 2.22.
Gambar 2.22 Struktur Mikro Daerah Las Wiryosumarto, 2000
2.4.2 Struktur mikro daerah HAZ Heat affected Zone
Adalah logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat
sehingga daerah ini yang paling kritis dari sambungan las. Secara visual daerah yang dekat dengan garis lebur las maka susunan struktur logamnya semakin kasar.
Pada daerah HAZ terdapat tiga titik yang berbeda, titik 1 dan 2 menunjukkan temperatur pemanasan mencapai daerah berfasa austenit dan ini disebut dengan
transformasi menyeluruh yang artinya struktur mikro baja mula-mula ferit+perlit kemudian bertransformasi menjadi austenite 100. Titik 3 menunjukkan
temperatur pemanasan, daerah itu mencapai daerah berfasa ferit dan austenit dan ini yang disebut transformasi sebagian yang artinya struktur mikro baja mula-
mula ferit+perlit berubah menjadi ferit dan austenit
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2.23 Struktur Mikro Pada Daerah HAZ Heat affected Zone
Wiryosumarto, 2000.
2.5 Pengujian Hasil Pengelasan 2.5.1.Uji Impact