Efektifitas social entrepreneurship rumah perubahan Prof.Rhenald Kasali.Ph D., terhadap pemberdayaan masyarakat : studi pada RT 002 RW 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat

(1)

Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat) “ telah

diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 09 Desember 2010. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada jurusan Muamalat. Jakarta, 09 Desember 2010

Mengesahkan, DEKAN

Prof. Dr. H.Muhammad Amin Suma. SH., MA., MM NIP. 195505051982031012

Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH.,MA

NIP. 195510151979031002 (………...…….……….) Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.A

NIP. 196404121994031004 (………....….) Pembimbing : Dr. Djawahir Hejazziey, SH.,MA

NIP. 195510151979031002 (……….) Penguji I : Drs. H. Ahmad Yani, M.A

NIP. 196404121994031004 (……….) Penguji II : Sri Hidayati, M.Ag


(2)

(Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)

Oleh:

SYIFA FAUZIAH

206046103889

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2010 M


(3)

Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh:

SYIFA FAUZIAH

206046103889

Di Bawah Bimbingan

Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA

NIP: 195510151979031002

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diaujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli Saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka Saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2010


(5)

¯2lµƒo

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada pembibing umat, Rasulullah Muhammad SAW. Bagi keluarganya, para sahabatnya dan umatnya.

Dengan penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi yang berjudul

”EFEKTIFITAS SOCIAL ENTREPRENEURSHIP RUMAH

PERUBAHAN PROF. RHENALD KASALI, PH.D TERHADAP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan

Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)” ini jauh dari kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Seperti juga perjalanan studi yang penulis lalui dari awal hingga akhir, tidak ada pekerjaan yang sukses dilalui dalam kesendirian. Dibalik keberhasilan selalu ada lingkaran lain yang memberikan semangat, motivasi bimbingan serta doa. Untuk itu penulis sangat berterima kasih atas bantuan dan jasa yang diberikan oleh beberapa pihak dalam menyelesaikan skripsi ini untuk mempersembahkan yang terbaik, diantaranya:


(6)

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, MA,g, selaku sekretaris Jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua Program Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Drs. Ahmad Yani, MA., selaku Sekretaris Progaram Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku pembimbing yang telah sabar membimbing, memberikan arahan dan meluangkan waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

4. Drs. H. Ahmad Yani, M.A dan Sri Hidayati, M.Ag selaku penguji I dan II Munaqasyah, yang telah memberikan saran yang terbaik bagi penulis. Tanpa kritik konstruktif dari beliau, tentu skripsi ini akan berbeda hasilnya.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalah Fakultas dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak memberikan pembelajaran kepada penulis.

6. Pimpinan dan seluruh Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas untuk studi kepustakaan.


(7)

kebahagian dan umur panjang. Kepada adik-adikku, Ulfa Azizah, Amd (towards) dan Arief Fadhillah terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian, u are my Beloved.

8. Staf Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D yang telah membantu menyelesaikan skripsi terutama Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian Rumah Perubahan yaitu Robby Mulyana, SE ini dengan memberikan segala informasi yang dibutuhkan penulis, mas Joseph selaku asisten Bapak Robby Mulyana, Prof. Lukas selaku Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, dan terakhir kepada Ketua RT.002 RW.006 Bapak Mardjani yang telah dengan tulus memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi kemajuan diri penulis.

9. Teman-teman PS A 2006 Ekstensi dan teman-teman Fakultas Syariah Ekstensi tahun 2006, terimakasih atas kebersamaannya selama kita 4 tahun kita saling mengenal dan menjalin persahabatan bahkan persaudaraan.

10.Sahabat terbaikku sepanjang masa yaitu dr.Sitti Umniyatul Azkiyah (towards), Retno Dwi Jayanti, Ismi Mey Gunanti, ST., Hanani Fisafarani, ST.,Yuke Agustin, SE (towards), Paramita Widya Kirana Damayanti, S.I.A., Anggraita Primatami, SE.,ME (towards), Dita Pramita, Amd., terimakasih kalian sudah sangat membuat diriku termotivasi untuk menjadi wanita cerdas yang juga harus peduli terhadap


(8)

Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Jakarta, November 2010

Penulis


(9)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN……….. ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Review Studi Terdahulu... 7

E. Metode Penelitian dan Teknik penulisan ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II LANDASAN TEORI... 23

A. Efektifitas ... 23

B. Entrepreneurship ... 25

C. Pemberdayaan Masyarakat... 34

BAB III GAMBARAN UMUM ... 42

A. Biografi founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D 42

B. Sejarah singkat Rumah Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D .. 45

C. Visi dan Misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D…. 46


(10)

F. Program-program Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D..…… 48

G. Keadaan lingkungan RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni KecamatanPondok Melati Bekasi Barat……….…. 55

H. Social entrepreneurship di Rumah Perubahan... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 61

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 61

B. Gambaran Umum Responden... 64

C. Analisis dan Pembahasan Importance and Performance Scale.. 68

D. Diagram Kartesius... 72

E. Penilaian tingkat Efektifitas... 73

F. Penilaian tingkat Kepentingan... ... 75

BAB V PENUTUP... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

DAFTAR LAMPIRAN ... 85


(11)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Perubahan……….. 42

Gambar 3.2 Bagan Kegiatan Rumah Perubahan………. 57

Gambar 4.1 Diagram Kartesius……… 72

Gambar 4.2 Tingkat Efektifitas………. 74

Gambar 4.3 Tingkat Kepentingan………. 76

Table 1.1 Kriteria Korelasi... 14

Tabel 1.2 Pengukuran tingkat efektifitas penerapan social entrepreneurship... 15

Tabel 1.3 Pengukuran tingkat kepentingan unsur kinerja Rumah Perubahan... 15

Tabel 1.4 Operasional Variabel……….……….. 20

Table 4.1 Uji Validitas Instrumen Efektifitas……….. 61

Table 4.2 Uji Validitas Instrumen Kepentingan ……… 62

Table 4.3 Uji Reliabilitas Efektifitas…...……… 63

Table 4.4 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan………...…… 63

Table 4.5 Responden berdasarkan jenis kelamin………. 64

Tabel 4.6 Responden berdasarkan agama……….. 65

Table 4.7 Responden berdasarkan usia……… 65


(12)

viii

Table 4.11 Penilaian tingkat kepentingan (Importance)………..……. 69

Table 4.12 Penilaian tingkat kesesuaian………....… 70

Table 4.13 Perhitungan rata-rata……….……… 71

Table 4.14 Tingkat Efektifitas……….…….... 74


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Semenjak negara kita dilanda krisis ekonomi, masyarakat berusaha dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. PHK kerap terjadi, terbatasnya lapangan pekerjaan juga meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan aktif menyiapkan SDM terdidik yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Ia tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah/kuliah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang sebagaimana tersebut adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa entrepreneurship, ialah jiwa keberanian dan kemauan menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar, jiwa kreatif untuk mencari solusi dan mengatasi problema tersebut, jiwa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan


(14)

hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang dikembangkan.1

Sebagai warga negara Indonesia, tentunya setiap dari kita, mungkin 99% dari jumlah penduduk Indonesia, memiliki mimpi untuk melihat negeri ini dapat menjadi negara maju dalam kancah dunia. Sejauh ini, Indonesia masih setia berada di garis negara berkembang, suatu kondisi yang telah cukup lama bertahan, salah satu hasil perjuangan Bapak-bapak bangsa yang berhasil membawa Indonesia dari negara miskin yang telah lama dijajah beralih menjadi negara berkembang. Mungkin sekarang saatnya, generasi tua-muda saat ini berkolaborasi bersama untuk melanjutkan langkah tersebut demi membawa Indonesia beranjak satu tahap lebih lagi menuju kondisi sebagai negara maju. Ada suatu pernyataan menarik yang menyatakan bahwa rata-rata negara maju harus memiliki minimal 2% pengusaha, atau yang kini marak dengan istilah entrepreneur. Dengan jumlah penduduk sekitar 230-an juta, Indonesia dapat menjadi negara maju bila memiliki minimal 4,6 juta entrepreneur.2

Fakta yang mengejutkan tentang Negara ini adalah, menurut data statistic Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2010, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap tinggi yaitu sekitar 55,31 juta orang

2

1

Diakses pada tanggal 10 september 2010 dari http://www.deeto88.wordpress/category/ entrepreneurship

2 Ibid.,


(15)

(51,50%) sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan Diploma hanya sebesar 2,89 juta orang (2,69%) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 4,94 juta orang (4,60%). Penyerapan tenaga kerja dalam enam bulan terakhir (Agustus 2009–Februari 2010) masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah. Jumlah pengangguran pada Februari 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41% dari total angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2010 sebesar 7,41% turun dari TPT Agustus 2009 sebesar 7,87% dan TPT Februari 2009 sebesar 8,14%. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2009 TPT untuk semua tingkat pendidikan mengalami penurunan kecuali TPT untuk tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,05% dan 1,16%. Hal ini diduga karena lapangan kerja yang tersedia belum mensyaratkan pendidikan tinggi. Pada semester ini, TPT untuk pendidikan Diploma mendominasi, yaitu sebesar 15,71%.3

Singapura, menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2005, memiliki jumlah entrepreneur sebanyak 7,2% dari total penduduk, padahal tahun 2001 hanya tercatat sebesar 2,1%. Jumlah ini dibandingkan dengan Amerika Serikat, lokomotif ekonomi selama satu abad terakhir ini, pada tahun 1983 dengan penduduk 280 juta sudah memiliki 6 juta entrepreneur, atau

3

3

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://www.bps.go.id/download_file/IP_Agustus _2010_pdf


(16)

2,14% dari seluruh penduduknya. Menurut data statistik, hanya 400.000 orang yang tercatat menjadi pelaku usaha yang mandiri, atau sekitar 0,18% dari populasi4. Bandingkan dengan jumlah pelaku usaha Indonesia yang berjumlah 45 juta, ternyata hanya 0,88% saja yang benar-benar entrepreneur dalam kategori kita. Indonesia memerlukan 12 kali entrepreneur lebih banyak dari yang ada hari ini.5

`Sebagai konsekuensi pentingnya kegiatan entrepreneurship, Islam menekankan pentingnya pembangunan dan penegakkan budaya entrepreneurship dalam kehidupan setiap muslim. Budaya entrepreneurship muslim itu bersifat manusiawi dan religius, berbeda dengan budaya profesi lainnya yang tidak menjadikan pertimbangan agama sebagai landasan kerjanya. Dengan demikian pendidikan entrepreneur muslim akan memiliki sifat – sifat dasar yang mendorongnya untuk menjadi pribadi yang kreatif dan handal dalam menjalankan usahanya atau menjalankan aktivitas pada perusahaan tempatnya bekerja. Oleh karena itu disinilah diperlukannya suatu perubahan, terobosan, transformasi atau reformasi dari system kultur yang ada sekarang ini dengan menggerakkan orang-orang yang mau menjadi pelaku ekonomi, yaitu sebagai entrepreneur. Gerakan itu tidak perlu secara menyeluruh, tetapi cukup dalam

4

4

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://www.cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/ 09/03255985lompatan.kuantum.jiwa.entrepreneur/

5

Diakses pada tanggal 12 Agustus 2010 dari http://www.indonesiaberprestasi.web.id/ 2010/05/bukan-hanya-menjadi-pencari-kerja-3


(17)

suatu lingkungan yang kecil misalnya dari lingkungan rumah, perguruan tinggi, pondok pesantren, perusahaan dan lain-lain karena untuk memakmurkan bangsa cukup digerakkan oleh para pelaku ekonomi yang jumlahnya hanya 2 % dari jumlah penduduk Indonesia.6

Gerakan entrepreneurhip seperti yang telah diuraikan di atas telah dilakukan oleh sebuah yayasan bernama Rumah Perubahan yang didirikan oleh Prof. Rhenald Kasali, Ph.D khususnya kegiatan social entrepreneurship. Sesuai dengan latar belakang tersebut maka penulis sangat tertarik untuk mengambil judul penelitian “Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat”

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Mengingat topic penelitian di atas tentang “Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)” maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah efektifitas kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan. Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan sistematis dalam

5

6

Frinces Heflin, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Darussalam, 2004, cet ke-1), h.7.


(18)

mencapai tujuan penelitian, penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian adalah warga masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat.

2. Efektifitas social entrepreneurship pada penelitian ini diukur dengan variabel efektifitas dan kepentingan terhadap kinerja Rumah Perubahan. Dari latar belakang masalah tersebut maka menarik bagi penulis mengangkat permasalahan seperti dipaparkan berikut ini:

a. Bagaimana penerapan social entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D?

b. Bagaimana efektifitas social entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap pemberdayaan masyarakat RT.002 dan RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penulisan skripsi ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan social entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.


(19)

b. Seberapa efektif pengaruh social entrepreneur Rumah Perubahan Prof. Rhenald Ksali, Ph. D dapat bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni kecamatan Jatimurni, Bekasi Barat.

2. Penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Manfaat Akademis

Bagi penulis penelitian ini merupakan pengaplikasian ilmu yang penulis peroleh selama melaksanakan kegiatan perkuliahan pada jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

b. Manfaat Praktis

Bagi Rumah Perubahan penelitian ini diharapkan akan mampu meningkatkan semangat untuk terus mengembangkan kegiatan social entrepreneur sehingga sejalan dengan peningkatan kinerja yang dihasilkan dalam rangka mendayagunakan masyarakat sekitar.

D. Review Studi Terdahulu

Dalam tinjauan literatur peneliti memperoleh hanya satu tema yang serupa dengan tema yang kana peneliti bahas yaitu:

1. Pada tahun 2009 Deden Fajar Badruzzaman Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Jakarta, membahas judul skripsi : “Pemberdayaan Kewirausahaan terhadap


(20)

Santri di Pondok Pesantren (Studi kasus pada Pondok Pesantren Al-Ashriyyah, Nurul Iman, Parung, Bogor)”.

Dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang bagaimana kegiatan kewirausahaan di Pondok Pesantren dan manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut. Penulis dalam skripsi ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif tentang konsep dan pemberdayaan kewirausahaan di pondok pesantren tersebut.

Sementara, penelitian yang penulis lakukan lebih difokuskan kepada bagaimana kegiatan social entrepreneurship berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar Rumah Perubahan yang dalam hal ini

penulis melakukan penelitian di tempat tersebut. Penulis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui secara nyata seberapa efektif penyelenggaraan Social entrepreneurship Rumah Perubahan terhadap pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun pembahasan hasil penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan didasari data-data dan kemudian dianalisis selanjutnya penarikan kesimpulan.


(21)

2. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu dengan melakukan penelitian lapangan ke Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dan ke lingkungan RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat

3. Data Penelitian a. Sumber Data

1). Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat melalui kuesioner dan wawancara.

2). Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari:

a) Penelitian-penelitian terkait

b) Buku-buku yang berkaitan dengan social entrepreneurship

c) Majalah, brosur, jurnal yang memuat artikel-artikel mengenai social entrepreneurship


(22)

b. Jenis data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu diperoleh dari data primer yang terdiri dari hasil kuesioner kemudian dilakukan pengolahan data numeric melalui satuan-satuan angka.

4. Teknik dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diaplikasikan model penelitian empiris dengan pendekatan survey. Dilihat dari sudut pandang yang dihimpunnya penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisa statistic. Penulis bertatap muka langsung dengan responden yang disebut survey individu yang menggunakan alat sebagai berikut:

a. Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup yang diajukan kepada responden untuk kemudian penulis dapat memperoleh informasi dari jawaban responden

b. Wawancara, yaitu dialog dengan pihak Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dan juga warga masyarakat serta Ketua RT. 002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat

c. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini


(23)

5. Subjek-Objek Penelitian a. Populasi dan Sample

Populasi yang dipilih adalah Masyarakat di sekitar lokasi Rumah Perubahan berada yaitu RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat.

Sampel akan ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut:7

n = N

N. (e 2) + 1 n = 317

317. (0,12) + 1

n = 76,01 orang responden yang digenapkan menjadi 80 orang responden, dengan pengambilan keputusan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka data yang diperoleh akan semakin akurat.

Dimana :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir 10 % (0.1)

11 7


(24)

b. Teknik Pengambilan Sample

Pengambilan sampel digunakan teknik non probability sampling yaitu menggunakan teknik random sampling dimana teknik penentuan sampel dilaksanakan secara acak tetapi lingkup dibatasi pada populasi yaitu masyarakat RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat.

c. Lokasi dan Waktu Penelitian

Kurun waktu pengambilan data adalah mulai dari bulan Agustus 2010 yang mengacu pada Kartu Keluarga penduduk yang masih berlaku yang didapatkan penulis dari dokumentasi Ketua RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Jatisampurna Bekasi Barat. Responden yang dipilih berasal dari berbagai strata agama, social, dan ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya.

6. Teknik Analisis Data a. Metode Analisis

Dalam melakukan pengujian pada penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Untuk tahap awal terlebih dahulu dilakukan pengujian instrument penelitian yaitu kuesioner yang akan disebar kepada responden. Tujuannya agar kuesioner tersebut dapat


(25)

dijadikan istrumen yang tepat atau layak untuk pengukuran dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuadran, adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika instrumen terse but mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah construct validity yaitu untuk mengukur construct tertentu, yang artinya apakah suatu instrument mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan.8 Pendekatan ini bertujuan menghindari adanya subjective judgment dari seseorang dan pernyataan yang ada di dalam instrument penelitian diketahui benar konsisten internal. Suatu instrumen (setiap butir pernyataan) dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan r hitung didapat dari perhitungan dengan rumus teknik korelasi product moment dengan menggunakan aplikasi SPSS I6, dan untuk menetukan r table dengan menggunakan table angka kritis nilai r.

13

8

Nur Indrianto, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2002), h.183


(26)

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu9. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach karena menggunakan jenis data likert/ essay. Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan variabel yang ada. Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16 dalam menghitung Alpha Cronbach, untuk menginterpretasikan nilai alpha yang diperoleh, digunakan kriteria korelasi yaitu10:

Tabel 1.1 Kriteria Korelasi

< 0,2 Tidak ada Korelasi 0,2 – 0,399 Korelasi Rendah 0,4 – 0,599 Korelasi Cukup 0,6 – 0,799 Korelasi Tinggi

0,8 – 1,00 Korelasi Sangat Tinggi Sumber : Imam Ghazali

3) Analisa Kuadran

a. Penyajian Data

14

9

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Undip, 2006), Cet ke-5, h.44

10


(27)

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan skor 5 sebagai skor tertinggi dan 1 sebagai skor terendah. Analisa yang dilakukan untuk mencari persentase tingkat efektivitas social entrepreneurship terhadap pemberdayaan masyarakat RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat.

Tabel 1.2

Pengukuran Tingkat Efektivitas Social Entrepreneurship

Kinerja Bobot Sangat Efektif (SE) 5

Efektif (E) 4

Cukup Efektif (CE) 3 Kurang Efektif (KE) 2 Tidak Efektif (TE) 1

Tabel 1.3

Pengukuran Tingkat Kepentingan Unsur Kinerja Rumah Perubahan

Kinerja Bobot

Sangat Penting (SP) 5

Penting (P) 4

Cukup Penting (CP) 3 Kurang Penting (KP) 2 Tidak Penting (TP) 1


(28)

b. Perhitungan Penyebaran Data

Gambar 1.1

Tingkat persentase efektifitas Kuadran II

Efektif 60 % - 79 %

Kuadran I Sangat Efektif

80 % - 100 % Kuadran III

Cukup Efektif 40 % - 59 %

Kuadran IV Kurang Efektif

< 40 %

7. Analisis Data Penelitian

Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan statistic descriptif, karena penilaian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara efektivitas (kinerja) Rumah Perubahan dan persepsi masyarakat sekitar Rumah Perubahan, digunakan metode “importance performance analisis” berdasarkan rumus John A Martilla dan John C James dari Philip Kottler (1997: 481).11 Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor EFEKTIFITAS DENGAN SKOR KEPENTINGAN kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat. Variabel

16 11

J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk menaikkan Pangsa Pasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h.239-240


(29)

X adalah efektivitas social entrepreneurship sedangkan variable Y adalah kepentingan adanya Rumah Perubahan menurut masyarakat sekitar.

Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian menurut J. Supranto (1997:241-243) sebagai berikut:

Tki = Χi x 100% Yi

Keterangan:

Tki = Tingkat kesesuaian Xi = Skor penilaian kinerja Yi = Skor penilaian kepentingan

Dari hasil kuesioner, akan dicari nilai atau skor rata-rata dari masing- masing variable dengan rumus:

X =

n Xi

Y =

n Yi

Keterangan:

X = Skor rata-rata kinerja/tingkat pelaksanaan

Y = Skor Rata-rata kepuasan n = Jumlah responden

Selain itu juga dibuat diagram kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X,Y), dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor efektivitas


(30)

sedangkan Y adalah rata-rata dari skor kepentingan seluruh factor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Rumah Perubahan.

Seluruh factor atau atribut terdiri dari 7 items. Selanjutnya seluruh factor ini akan dinyatakan dengan K. Dalam hal ini K = 7 yang selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:

X = K

xi N i

=

1 Y =

K xi N i

=

1

Keterangan:

K = Banyaknya atribut atau faktor yang mempengaruhi efektivitas social entrepreneurship serta faktor yang mempengaruhi kepentingan masyarakat.

i = 1, 2, 3,….N

Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan masing-masing factor tersebut, kemudian ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah, dalam empat kategori kuadran seperti tampak pada gambar berikut ini:


(31)

Gambar 1.2

19

Diagram the Performance-Rating Analysist

Sumber

menunjukkan factor atau kualitas kinerja yang dianggap

berhasil

masyarakat

8. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Operasional variable merupakan pendefinisian variable yang digunakan dalam penelitian ini. Operasional variable yang digunakan adalah sebagai berikut:

: Jurnal Kipas Volume 1, Oktober 2009 Diagram Kartesius Kepentingan

Y Prioritas Utama Pertahankan Prestasi

= Prioritas Rendah Berlebihan

X = = -

-X1 X2 X1 X2

Keterangan : 1. Kuadran A

mempengaruhi kepentingan masyarakat, tetapi obyek penelitian melaksanakan belum baik sehingga dinilai mengecewakan

2. Kuadran B, menunjukkan unsur kinerja yang telah

dilaksanakan untuk itu wajib dipertahankan, dianggap sangat penting. 3.Kuadran C, menunjukkan beberapa factor yang kurang penting

pengaruhnya bagi masyarakat, sehingga kurang penting. 4.Kuadran D, menunjukkan factor yang mempengaruhi

kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan, hal ini dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.


(32)

Tabel 1.4 Operasional Variabel

20

Variabel Dimensi Indikator No.

Pernyataan Skala Pengukuran Efektivitas Penerapan Entr hip Keuntu materi pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah

1 Skala Ordinal

ngan il

Dengan adanya Rumah Perubahan maka Social

epreneurs

Pengelolaan limba

berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,

h sampah 2

Infrastruktur semenjak 3

adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik

Kepentinga masyarakat terhadap kinerja Rumah Pengembangan Insani 4 Perubahan Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah ) n pendidikan bermutu dan meringankan

5 Pendidikan gratis (PAUD

Rumah Perubahan telah menyediaka

beban

Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkunga RT.002

n RW.06

6

Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik


(33)

21 8. Teknik Penulisan Data

Untuk penulisan dalam skripsi ini, penulis merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.

Sist

diba mahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab lain dalam skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN

serta metode penelitian.

RI

ntang kerangka teori yang bersifat khusus tentang tema yang diangkat yaitu mengenai social entrepreneurship dan pemberdayaan masyarakat

BAB III OBYEK PENELITIAN

Mendeskripsikan biografi founder dari obyek atau sasaran penelitian yaitu Prof. Rhenad Kasali, P.hd dan juga mendeskripsikan profil Rumah Perubahan Prof. F. Sistematika Penulisan

ematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal pokok yang has guna mempermudah dalam me

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian

BAB II LANDASAN TEO

Bab ini menyajika kajian kepustakaan. Pertama dibahas tentang kerangka teori yang bersifat umum, yaitu etrepreneurhip. Kemudian dibahas te


(34)

22

Pondok Melati, Bekasi Barat serta m social entrepreneurship Rumah Perubahan dilaksanakan dan juga gambaran umum responden yang merupakan warga RT.

pulan Rhenald Kasali, P.hd. Selain itu dipaparkan pula keadaan lingkungan masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan

enjelaskan bagaimana kegiatan

002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini diuraikan tentang rancangan penelitian, berupa variable dan pengukuran, yaitu analisis data efektifitas social entrepreneurship di Rumah Perubahan, dan uji hipotesis penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi intisari atau kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan kesim itulah penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan kinerja Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.


(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Biografi Founder Rumah Perubahan (Prof. Rhenald Kasali, Ph.D)1

Rhenald Kasali, lahir di Jakarta, pada tanggal 13 Agustus 1960; umur 50 tahun adalah akademisidan praktisi bisnis asal Indonesia. Ia juga merupakan guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rhenald Kasali dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 4 Juli 2009.

Rhenald Kasali adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi universitas tersebut. Selain bergerak sebagai akademisi, pria bergelar Ph. D. dari University of Illnois ini juga produktif menulis. Buku-buku yang ditulisnya selalu menjadi perhatian kalangan bisnis dan dikoleksi oleh banyak mahasiswa. Berikut beberapa buku yang telah Prof. Rhenald Kasali, Ph.D tulis:

a. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning, Gramedia Pustaka Utama (1998)

b. Sukses Melakukan Presentasi, Penerbit Gramedia (2000)

c. Myelin: Mobilisasi intangibles sebagai kekuatan perubahan, Gramedia Pustaka Utama (2010)

1


(36)

d. Wirausaha Muda Mandiri, Gramedia Pustaka Utama (2010)

Selain mengajar di Universitas Indonesia, ia juga menjadi dosen terbang di Program Magister di Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tanjung

Pura, Universitas Udayana, dan Universitas Lampung.

Atas kerja kerasnya, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mendapatkan beberapa penghargaan sebagai berikut:

a. Mendapat Piagam Penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Republik Indonesia , Piagam No. 112451/4-22/2004.

b. Mendapat Penghargaan "KREATIVITAS" di bidang Pendidikan dari Yayasan Pengembangan Kreativitas, Yayasan Pengembangan Kreatifitas , Surat No. 46/SK-YPK/IV/2005.

c. Mendapat Piagam Penghargaan dari Rektor Universitas Indonesia sebagai Penulis Buku , UI , Piagam Penghargan Rektor UI tgl. 9 Mei 2005.

d. Alice & Charlote Biester Award (1995) e. Dosen Terbaik, FEUI (2003)

Pada 4 Juli 2009, Rhenald dinobatkan menjadi guru besar Ilmu Manajemen di Universtas Indonesia. Saat pengukuhannya sebagai guru besar, Rhenald membawakan orasi ilmiah berjudul "Keluar dari Krisis: Membangun Kekuatan Baru Melalui Core Belief dan Tata Nilai.


(37)

Bagi Rhenald, bisnis adalah perihal membuat sesuatu menjadi hal yang luar biasa, itulah bisnis. Dalam pengembangkan bisnis, ia menegaskan bahwa pola

pikir kewirausahaan (entrepreneurship diperlukan bukannya keberuntungan (luck). Rhenald mengatakan bahwa kewirausahaan bukanlah ada

sendiri, tetap harus diciptakan. Baginya, keberuntungan sebenarnya adalah ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Artinya, keberuntungan sendiri tampaknya mempunyai sifat yang sama dengan kewirausahaan yang pada

dasarnya “diciptakan”. Keberuntungan tidak akan datang dengan sendirinya. Keberuntungan ada karena ada usaha sebelumnya. Dari sinilah dapat

dipahami betapa pentingnya latihan yang terus menerus dan pantang menyerah oleh mereka yang ingin terjun dalam dunia bisnis.

Akan tetapi, seorang wirausahawan (entrepreneur) harus melakukan reinvestasi. Baginya, tujuan orang berwirausaha bukan untuk menjadi kaya, karena kaya hanyalah akibat. Rhenald menyatakan bahwa seorang wirausahawan yang hanya menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama dalam berwirausaha adalah bentuk pengkhiatan terhadap kewirausahaan.

Dalam buku terbarunya, Myelin: Mobilisasi Intengibles sebagai Kekuatan Perubahan (Gramedia Pustaka Utama, 2010), Rhenald menyatakan bahwa myelin (muscle memory) sebagai faktor penting untuk menjembatani gagasan yang dihasilkan "brain memory" bisa sampai di tujuan dengan "mengendarai" myelin yang terlatih. Artinya, tidak ada keraguan atas kecerdasan sumber daya manusia


(38)

Indonesia. Sebagai contoh, sudah banyak anak-anak Indonesia yang memenangi olimpiade fisika atau matematika dunia. Namun, Rhenald menegaskan bahwa pengetahuan saja tidaklah cukup untuk meraih kesuksesan. Kunci kesuksesan adalah terus berlatih. Semakin sering berlatih maka jaminan untuk sukses semakin nyata.

B. Sejarah Singkat Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Ph.D

Tidak cukup dengan mendorong perubahan bagi perusahaan-perusahaan, Rhenald Kasali juga membangun gerakan pembaruan di lingkungan tempat tinggalnya. Berbekal uang dari hasil penjualan buku-bukunya, ia membeli tanah sekitar 1 hektar di daerah Jati Murni, Bekasi, dan mendirikan apa yang disebutnya Rumah Perubahan. Rhenald Kasali kini berteman akrab dengan sampah.

Rumah Perubahan ini disebut Rhenald Kasali sebagai sebuah powerhouse perubahan. Melalui Rumah Perubahan, Rhenald mengubah sampah yang diambil dari lingkungan sekitarnya menjadi biomass dan juga kompos yang sangat menguntungkan. Ide Rumah Perubahan ini muncul ketika Rhenald mendapati begitu kompleksnya permasalahan sampah. Apalagi ketika ada peristiwa warga tertimbun tumpukan sampah di Leuwigajah, Cimahi beberapa waktu lalu. Keprihatinan Rhenald itu pun bertemu dengan temannya yang juga lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bernama Hidayat. Hidayat, menurut Rhenald ia sebagai orang yang sangat senang berkreasi menciptakan mesin-mesin unik, dan salah satunya adalah mesin pengolah sampah itu. Rumah Perubahan juga


(39)

sekaligus menjadi wujud kepedulian Rhenald dan keluarganya terhadap lingkungan sekitarnya. Rumah Perubahan mempekerjakan para anak putus sekolah, pengangguran, mantan narapidana dan para preman kampung. Jumlahnya sekitar 20 orang. Mereka dipekerjakan dengan sistem yang sangat simpel. Setor KTP, kerja dan pulang mendapat uang. Rhenald berharap bisnis ini terus berkembang, sementara masalah lingkungan bisa terpecahkan, termasuk juga masalah pengangguran. Menurut dia, "Kalau tidak berubah, ibarat orang mengayuh sepeda. Meskipun sudah kencang mengayuhnya, tapi kalau berhenti, ia akan jatuh".2

C. Visi dan Misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D3

Visi dan misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D sebagai berikut:

1. Didirikan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik melalui misi perubahan, baik pada level individu, komunitas, organisasi usaha sosial dan

pemerintah.

2. Menggairahkan semangat entrepreneurship terutama semangat social entrepreneurship sehingga diharapkan Indonesia menjadi Negara yang

mandiri.

D. Struktur Organisasi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D

2

Hasil wawancara penulis dengan Bapak Robby Mulyana (Business Development)Rumah Perubahan pada tanggal 20 Agustus 2010.

3

Hasil wawancara penulis dengan Direktur Rumah Perubahan Bapak Anto pada tanggal 01 Oktober 2010


(40)

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Rumah Perubahan

E. Slogan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D4

Slogan Rumah Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D adalah:

“Apa yang telah kita lakukan semata-mata untuk diri sendiri, akan mati bersama kita. Perubahan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain akan kekal abadi”, dan

“PERUBAHAN…

Belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik, tapi tanpa Perubahan tidak ada Pembaruan, TAKKAN ADA KEMAJUAN”

4


(41)

F. Program-Program Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D5

Kami melibatkan masyarakat untuk melakukan perubahan. Melalui komunitas yang telah terbina sejak awal kami berdiri, kami membangun kekuatan untuk menciptakan perbaikan kesejahteraan masyarakat. beberapa sektor yang menjadi perhatian kami adalah sektor pertanian, perikanan, pemberdayaan, pendidikan usia dini, juga pengolahan sampah.

Bersama dengan masyarakat dan komunitas Rumah Perubahan melakukan berbagai kegiatan yang konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitar. Titik pengembangan yang kami bangun adalah kesadaran berwirausaha oleh masyarakat. Kegiatan ini kami maksudkan untuk memberikan stimulasi-stimulasi agar muncul wirausahawan-wirausahawan baru yang memiliki mimpi besar.

Dukungan dari berbagai perusahaan semakin memperbesar semangat kami untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Program-program Rumah Perubahan adalah sebagai berikut:6

1. Pemberdayaan Pertanian

2. Pemberdayaan Perikanan

5

Hasil wawancara penulis dengan Business Development Rumah Perubahan, Bapak Robby Mulyana pada tanggal 01 Oktober 2010

6


(42)

3. Pemberdayaan Pemuda

4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

5. Taman Bacaan (Manca)

6. Pengolahan Sampah

7. Pelatihan Kewirausahaan (Rhenald Kasali School for Entrepreneur) dan Pelatihan Consultant Change (SC-CMC)

a. Pelatihan Kewirausahaan terdiri dari:

1) Pensiunpreneur

2) Dynamic Entrepreneur 3) UKM Naik Kelas 4) Intrapreneuring 5) Social Entrepreneur

b. Pelatihan & Consultant Change

Memberikan pelatihan yang berkaitan dengan perubahan, strategi perusahaan, corporate values, dan konsultasi perubahan.

1) Layanan Change Solution:


(43)

Change Solution penyedia jasa konsultansi dan kegiatan penelitian dalam rangka menciptakan sumber keunggulan daya saing organisasi. Kegiatannya meliputi aspek:Center of excellence development, Strategic management audit (SMA), Corporate and business strategy, Strategic human capital and organization effectiveness, Knowledge management solution,

b) Training and Education

1) In-company Accelerated Learning (ICAL)

ICAL adalah program yang dirancang khusus untuk menambah nilai lebih dari human capital organisasi Anda dengan meningkatkan kompetensinya. Program ini ditawarkan sering meningkatnya permintaan terhadap para profesional dalam memengkan persaingan yang berbasis pengetahuan. Tujuannya adalah untuk menjamin keunggulan daya saing di masa depan.

1) a) ICAL: Management Development Program (MDP). Program ini ditawarkan sebagai


(44)

jawaban atas tantangan semakin meningkatnya kebutuhan atas para pemimpin stratejik yang mampu memenangkan persaingan di era ekonomi baru. Target utama ICAL adalah menciptakan modal insani sebagai sumber keunggulan bersaing yang mampu menghadapi realitas persaingan saat ini dan mengamankan kemakmuran perusahaan di masa depan. Kegiatannya meliputi aspek: Strategic thinking, decision making, and planning, Leadership and change management therapy, Facilitating workforce effectiveness and cross-border team, Dynamic capability and sustainable competitive advantage

Durasi: 3-4 hari atau 24-32 jam kerja efektif

b) ICAL: Corporate Boot-camp training. Para leaders mewakili institusinya dimana mereka berhubungan secara intensif, memimpin dan memotivasi tim serta melakukan aktivitasnya secara dinamis.


(45)

Modul pada program ini adalah: Team effectiveness and organizational alignment, Changepreneurship in dynamic environment, Effective team communication beyond language, Mentoring and supervisory management programme

Durasi: 2-3 hari atau 16-24 jam kerja efektif

c) ICAL: Corporate Executive Training. Program ini diperuntukkan untuk memperbaharui keahlian dan pengetahuan, serta untuk mencerahkan pikiran dan sikap para peserta terhadap semangat profesionalisme serta mendorong penciptaan organisasi pembelajar. Program ini disampaikan dalam format pelatihan dan/atau seminar dengan pilihan tema sebagai berikut: Business communication skills, Communication up-down and across organization, Co-operation: Surviving the war of competition, Re-code your change DNA


(46)

Myelin: Mobilisasi intangible menjadi kekuaran perubahan

Durasi: 1 hari atau 8 jam kerja efektif

2) Public Education & Accelerated Learning (PEAL) Change Solution menyelenggarakan pelatihan publik, seminar, dan lokakarya yang didedikasikan untuk pebelajaran dan akuisisi pengetahuan peserta secara cepat. Komitmen kami adalah untuk mendukung proses belajar yang cepat, dan menjadikan manusia berpengetahuan sebagai sumber keunggulan daya saing yang berkelanjutan bagi organisasi. PEAL: Executive Training & Workshop pelatihan dan seminar yang diperuntukan bagi peningkatan pengetahuan dan keahlian interpersonal human capital. Progam ini didesain dengan periode waktu yang singkat. Modul pada program ini adalah:-Creating effective and powerful team, Emotional branding strategy, The spirit of the winning team, Executive effective competitive intelligence, Strategic channel distribution


(47)

2) a) PEAL: Strategic Management Executive Seminar. Program ini dirancang berbasis pada konsep terbaru dari ilmu manajemen stratejik dan dikembangkan oleh tim doktor di luar Change Solution. Seminar dan lokakarya disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan diserap oleh peserta walaupun dari latar belakang “non trategic management”. Serial program ini adalah: Change management: Strategic competitive dynamic in turbulence, Establishing competitiveness to cope with globalization, Facing the challanges of knowledge-based competitive, Human capital as the source of sustained competitive advantage, Knowledge-based economy: The new paradigm of economy, Resource-based versus market based view strategy

Durasi: 0,5-1 hari atau 4-8 jam kerja efektif

c) Special Projects Change Solution melayani beberapa pekerjaan khusus yang masih relevan dengan bidang keahlian kami di ranah manajemen stratejik, seperti: Small and medium


(48)

enterprises, Project management, Top executive recruitment, Interim management solution.

G. Keadaan Lingkungan RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat

Dahulu, sebelum adanya Rumah Perubahan keadaan lingkungan sangat tidak bagus, sebenarnya keadaan lingkungan ini dahulunya adalah kebun-kebun yang tidak diurus oleh warga, banyak pepohonan yang letaknya sangat tidak beraturan hampir sama seperti hutan. Banyak pohon bambu disini sehingga kadang suasana disini begitu seram. Sebelum adanya Rumah Perubahan, masyarakat juga sangat sering membuang sampah di sembarabg tempat misalnya saja jika ada kebun/tanah yang kosong maka lahan tersebut dijadikan lahan untuk membuang sampah seenaknya sehingga kebersihan lingkungan disini dahulu tidak begitu baik. Mungkin karena taraf pendidikan warga yang rendah, dahulu itu warga sering sekali juga membuang hajat (buang air besar/kecil atau bahkan mandi) bukan di tempat yang seharusnya, missal di empang, di tanah kosong bahkan karena memang dahulu banyak warga yang belum mempunyai kamar mandi sendiri. Dilihat dari segi infrastruktur, dahulu RT.002 ini yang letaknya paling belakang diantara RT-RT lainnya dan yang juga jauh dari jalan raya sehingga infrastruktur yang dimilki juga sangat tidak layak, jalan-jalan kecil di sekitar kampong masih berupa tanah merah yang di atasnya disusun oleh batu-batu, yang


(49)

bertujuan apabila hujan turun maka jalan tidak begitu licin dan menghindari terjadinya banjir. Untuk masa sekarang jumlah penduduk RT. 002 RW. 06 sekitar 65 kepala keluarga bermukim, 50 kepala keluarga merupakan warga tetap sedangkan sisanya yaitu sekitar 15 kepala keluarga merupakan warga pendatang yang tidak menetap dalam arti lain mereka hanya mengontrak rumah di sekitar RT. 002 RW. 06. Berdasarkan data yang diperoleh penulis sebanyak 20% dari warga RT. 002 RW.06 merupakan karyawan swasta, pedagang mencapai 20% dari total penduduk yaitu sekitar 300 orang, Pegawai Negeri Sipil sebenyak 10%, mahasiswa dan pelajar sebanyak 10%, buruh atau biasa disebut sebagai pekerja kasar sebanyak 30% dan ini merupakan mayoritas pekerjaan yang dimiliki penduduk RT. 002 RW. 006 sedangkan sisanya adalah pengangguran sebanyak 10%.7

H. Social Entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D

7

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ketua RT.002 RW.06 Bapak Mardjani pada tanggal 2 Oktober 2010


(50)

Secara garis besar kegiatan Rumah Perubahan ditunjukkan pada bagan di bawah ini yaitu:

Gambar 3.2

Bagan Kegiatan Rumah Perubahan

Penjelasan bagan :

1. Rumah Perubahan memiliki pos Business Entrepreneurship yang berfungsi sebagai pos pencari dana untuk kemudian profit/keuntungan yang didapatkan digunakan sebagai dana kegiatan social entrepreneurship disamping gaji karyawan Rumah Perubahan

2. Dari bagan di atas pos business entrepreneurship terdiri dari Rhenald Kasali School for Entrepreneurs (RKSE), Change Management Consulting (CMC)


(51)

merupakan kegiatan bisnis Rumah Perubahan berupa kegiatan seminar/workshop/training bagi masyarakat umum, karyawan/eksekutif dan pelajar/mahasiswa. Sedangkan Unit pengolahan Sampah (SIMASTER) merupakan kegiatan pengolahan sampah dimana sampah yang diolah merupakan sampah hasil limbah industry rumah tangga sekitar rumah perubahan di kecamatan Jati Murni. Jumlah total sampah yang didapatkan dari sekitar 3000 kepala keluarga adalah 15 ton setiap harinya. Setelah Sampah diolah kemudian hasil yang didapatkan adalah pupuk (cair dan kompos), biomassa (pengganti bahan bakar solar di industri). Pupuk cair, kompos dan biomassa inilah yang kemudian di jual kepada masyarakat umum bahkan ke industry seperti PT. Indocement, Tbk. Pupuk cair dan kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah selain dijual juga dimanfaatkan oleh Rumah Perubahan sebagai pupuk pada kegiatan pertanian Potting Plant agar lebih menghasilkan. Dari kegiatan potting plant ini maka kemudian tanaman yang dihasilkan sebagian ada yang khusus didistribusikan kembali kepada warga masyarakat sebagian lainnya dijual ke masyarakat umum.

3. Sedangkan pada pos kedua dijelaskan bahwa kegiatan social entrepereneurship Rumah Perubahan adalah subsidi silang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Bacaan (Manca), Mass Empowerement (pemberdayaan masyarakat) dan renovasi rumah warga. Subsidi silang PAUD maksudnya adalah kebanyakan para orang tua murid di PAUD dan TK Kutilang milik Rumah Perubahan


(52)

sekarang sudah berbeda keadaannya jika dibandingkan tahun awal pendirian PAUD ini. Sekarang para orangtua telah banyak yang berasal dari kalangan yang mampu maka PAUD Kutilang sekarang merupakan PAUD yang komersial, artinya sebagian besar orang tua murid mampu membayar uang murid dan sebagian kecil lainnya merupakan murid yang sama sekali tidak membayar apapun karena Rumah Perubahan sudah menerapkan program subsidi silang. Taman Bacaan (Manca) digagas pertama kali oleh Ibu Elisa Kasali yang merupakan istri dari Prof. Rhenald Kasali pada tahun 2007 lalu. Manca berlokasi di Kecamatan Jatimurni merupakan program yang diharapkan dapat membantu masyarakat tidak mampu terutama anak-anak sekitar memperoleh ilmu secara gratis, Manca dibuka setiap hari dan kebanyakan pengunjung Manca adalah anak-anak dan ibu-ibu sekitar. Mass Empowerement di Rumah Perubahan meliputi kegiatan perbaikan infrastruktur jalan sekitar kecamatan Jatimurni, sebagian karyawan di Rumah Perubahan berasal dari warga setempat, Rumah Perubahan juga mengadakan program permberdayaan Ibu-Ibu rumah tangga yaitu diadakan tiap 2 (dua) minggu sekali seperti kegiatan posyandu, kreativitas pembuatan kerajinan dan bidang kuliner, semua kegiatan tersebut bersifat gratis. Sedangkan kegiatan renovasi oleh Rumah Perubahan merupakan proyek yang sangat besar selain membutuhkan banyak dana dan waktu juga prinsip kerahasiaan diterapkan dalam program ini. Contohnya seperti ini pihak manajemen Rumah Perubahan mengadakan kegiatan survey


(53)

sebelum menentukan rumah mana yang layak untuk direnovasi, setelah dianggap layak untuk direnovasi maka pihak Rumah Perubahan akan langsung menyampaikan keinginan untuk merenovasi rumah tersebut.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas Instrument

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 80 dan besarnya df dapat dihitung 80-2

dengan df = 78 dan alpha = 0.05 didapat rtabel = 0.185. Suatu kuesioner

dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji validitas dari sepuluh variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu efektivitas social entrepreneurship (X). Hal ini dapat dilihat pada1

Tabel 4.1

Uji Validitas Instrumen Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan

Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r table Kriteria

1 0,332 0.185 Valid

Lanjutan tabel 4.1

1

Imam Ghazali, Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.45


(55)

2 0,254 0.185 Valid

3 0,361 0.185 Valid

4 0,624 0.185 Valid

5 0,614 0.185 Valid

6 0,624 0.185 Valid

7 0,513 0.185 Valid

Sumber : Data diolah dari hasil lapangan 2010

Untuk hasil uji variable tingkat kepuasan kinerja Rumah Perubahan dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.2

Uji Validitas Instrumen Kepentingan Kinerja Rumah Perubahan

Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r table Kriteria

1 0,821 0,185 Valid

2 0,711 0,185 Valid

3 0,771 0,185 Valid

4 0,772 0,185 Valid

5 0,787 0,185 Valid

6 0,593 0,185 Valid

7 0,787 0,185 Valid

Sumber: Data diolah dari hasil lapangan 2010

2. Hasil uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha

berada diatas 0.602. Tabel 4.8 dan 4.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk

dua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.3

Uji Reliabilitas Efektifitas Social Entrepreneurship

2

Ibid., h.45


(56)

Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.741 7

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Tingkat kepentingan Social Entrepreneurship Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.914 7

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16

Tabel 4.3 dan 4.4 masing-masing menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas

variabel tingkat efektifitas social entrepreneurship Rumah Perubahan sebesar 0,741 dan tingkat kepentingan social entrepreneurship sebesar 0.914, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.3

B. Gambaran Umum Responden

63

3


(57)

Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk table dari jumlah responden dengan membagi ke dalam beberapa table yaitu jenis kelamin, kelompok usia, agama, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan uraian identitas responden ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi responden dan kaitannya dengan masalah-masalah dan tujuan penelitian.

1. Responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.5

Responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 47 58 %

Perempuan 33 42 %

Total 80 100 %

Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010

Profil berdasarkan jenis kelamin ternyata menunjukkan bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini lebih banyak jumlah laki-laki yaitu sebesar 58% dari jumlah total 80 responden yaitu 47 orang, sedangkan perempuan hanya sebesar 42% dari jumlah keseluruhan total responden yaitu sebanyak 33 orang saja.

2. Responden berdasarkan Kelompok Agama


(58)

Tabel 4.6

Responden berdasarkan Agama

Agama Frekuensi Persentase

Islam 77 96 %

Katolik 1 1 %

Protestan 2 3 %

Hindu 0 0 %

Lainnya

Total 80 100 %

Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010

Profil berdasarkan jenis agama yang dianut ternyata menunjukkan bahwa kebanyakan responden beragama Islam yaitu sebesar 96% yaitu sebanyak 77 orang responden. Sedangkan sisanya adalah penganut Protestan sebesar 3% sebanyak 2 orang, dan penganut agama Katolik sebesar 1% saja yaitu sebanyak hanya 1 orang saja.

3. Responden Berdasarkan usia

Tabel 4.7

Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

18-25 23 29 %

26-35 34 42 %

36-45 15 19 %

46-55 8 10 %

55

Total 80 100% Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010

Profil responden berdasarkan usianya sebagai sampel adalah bahwa responden yang berusia 18-25 tahun sebanyak 23 orang atau 29%, usia 26-35 sebanyak


(59)

34 orang atau 42%, sedangkan yang berumur 36-45 sebanyak 15 orang atau 19%, dan usia 46-35 sebanyak 8 orang saja atau 10%. Dari data yang

diperoleh peneliti maka responden pada rate usia 26-35 merupakan yang

terbesar dari keseluruhan responden.

4. Responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.8

Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase

< SLTA/MA 39 48 %

SLTA/MA 31 39 %

Diploma 7 9 %

Sarjana/S1 3 4 %

Sarjana S1

Total 80 100 %

Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010

Profil berdasarkan tingkat pendidikan ternyata menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang menjadi responden pada penelitian ini lebih banyak berasal dari tingkat pendidikan belum/tidak tamat SLTA/MA yaitu sebesar 48% dari jumlah total 80 responden yaitu 39 orang, sedangkan yang tamat pendidikan SLTA/MA hanya sebesar 39% dari jumlah keseluruhan total responden yaitu sebanyak 31 orang saja. Pada tingkat pendidikan Diploma tercatat sebanyak 7 orang atau sekitar 9%, dan pada tingkat pendidikan Sarjana S1 atau lebih dari S1 tercatat masing-masing 3 orang atau 4 % dan 0% atau 0.

5. Responden Berdasarkan Pekerjaan


(60)

Tabel 4.9

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Mahasiswa 14 18 %

Karyawan 10 13 %

PNS/TNI/POLRI 5 6 %

Informal 28 39 %

Pengangguran/ Ibu Rumah Tangga

23 25 %

Total 80 100 %

Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010

Profil berdasarkan jenis pekerjaan ternyata menunjukkan bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini lebih banyak berasal dari jenis pekerjaan informal yaitu sebesar 39% dari jumlah total 80 responden atau 28 orang, sedangkan jenis pekerjaan karyawan hanya sebesar 13% dari jumlah keseluruhan total responden yaitu sebanyak 10 orang saja. Pada jenis pekerjaan pengangguran/ibu rumah tangga tercatat sebanyak 23 orang atau sekitar 25%, dan pada jenis pekerjaan mahasiswa dan PNS/TNI/POLRI masing-masing 14 orang atau 18% dan 6% atau 5 orang saja. Hal ini menyatakan bahwa di lingkungan Rt.002 Rw.006 jumlah pengangguran lumayan tinggi dengan persentase 25%.

D. Analisis dan Pembahasan Importance and Performance Scale

Dalam penelitian ini responden diberikan 7 pernyataan. Pernyataan tersebut diisi dengan 2 kolom yaitu kolom pertama berkaitan dengan tingkat efektifitas dan


(61)

kolom kedua berkaitan dengan tingkat kepentingan. Setiap unsur efektifitas social entrepreneurship berdasarkan tingkat efektifitas dan tingkat kepentingan yang diberikan bobot nilai sehingga diperoleh angka yang menggambarkan tingkat efektifitas social entrepreneurship yaitu dengan menggunakan tingkat kesesuaian antara kedua variable yang menjadi penentu urutan prioritas factor yang mempengaruhi efektifitas social entrepreneurship. Hasil pernyataan tersebut akan digambarkan dalam diagram kartesius. Penulis akan menganalisis jawaban dari 80 orang responden.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 orang responden dihasilkan jawaban yang telah terangkum yaitu menunjukkan perbandingan antara tingkat

pelaksanaan/kinerja dengan tingkat kepentingan atas penerapan social

entrepreneurship. Tabel di bawah menunjukkan secara keseluruhan hasil

kuesioner dari responden terhadap efektifitas atas penerapan social

entrepreneurship.

Tabel 4.10

Penilaian efektivitas (Performance) penerapan social entrepreneurship

N Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social Responden


(62)

o entrepreneurship S E E C E K E T E Nilai

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran

Berkurang atau pendapatan bertambah

7 50 12 1 10 283 2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga

lingkungan bersih, nyaman,

8 40 15 16 1 278

3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan

menjadi lebih baik

6 56 15 2 1 304

4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah

Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

3 26 40 10 1 260

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah

menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

10 46 18 4 2 298

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

3 26 40 10 1 260

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat

menjadi lebih baik

10 48 16 4 2 300

Total 1983

Tabel 4.11

Penilaian tingkat kepentingan (Importance) atas penerapan Social Entrepreneurship

Responden N

o

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Social

Entrepreneurship SP P CP KP TP Nilai

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah

17 31 23 3 6 290 2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga

lingkungan bersih, nyaman,

20 29 26 0 5 299 3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi

lebih baik

30 31 10 0 9 313 4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah

Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

9 50 14 2 5 296

Lanjutan tabel 4.11


(63)

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

19 48 8 0 5 316

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

12 55 13 0 0 319

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik

16 44 14 0 6 304

Total 2137

Tabel 4.12

Penilaian tingkat kesesuaian terhadap factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dan tingkat kepentingan Social Entrepreneurship pada Rumah

Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D

N o

Faktor-faktor yang mempengaruhi Social Entrepreneurship Tingkat Pelaksanaan (Nilai) Tingkat Kepentingan (Nilai) Tingkat Kesesuaian

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka

pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah

283 290 97,6 %

2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,

278 299 93 %

3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah

Perubahan menjadi lebih baik

304 313 97,1 %

4. Program-program (modul) kewirausahaan

Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

260 296 87,8 %

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan

telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

298 316 94,3 %

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

260 319 81,5 %

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai

masyarakat menjadi lebih baik

300 304 98,7 %

Tabel 4.13


(64)

Perhitungan rata-rata dari penilaian efektivitas social entrepreneurship dan penilaian tingkat kepentingan social entrepreneurship pada factor-faktor yang

mempengaruhi kedua variabel

No Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan

Social Entrepreneurship Tingkat Pelaksanaan Tingkat Kepentingan - X - Y

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka

pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah

283 290 3,53 3,63

2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,

278 299 3,48 3,73

3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah

Perubahan menjadi lebih baik

304 313 3,80 3,91

4. Program-program (modul) kewirausahaan

Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

260 296 3,25 3,7

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan

telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

298 316 3,72 3,95

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

260 319 3,25 3,98

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai

masyarakat menjadi lebih baik

300 304 3,75 3,80

Rata-rata 3,54 3,81

E. Diagram Kartesius


(65)

Gambar 4.1 Diagram Kartesisus

72

Sumber: Diagram kartesius menggunakan Microsoft Visio 2003

Keterangan:

1. Kuadran A menunjukkan factor atau kualitas kinerja yang dianggap mempengaruhi kepuasan masyarakat, tetapi Rumah Perubahan belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga kinerja dinilai mengecewakan.

2. Kuadran B, menunjukkan unsur kinerja yang telah berhasil dilaksanakan untuk itu wajib dipertahankan, dianggap sangat penting dan memuaskan. Rumah Perubahan dalam hal ini menempati kuadran B untuk semua pertanyaan yang diberikan penulis dalam kuesioner yang telah dibagikan dan diolah. Hal ini


(66)

menunjukkan keberadaan Rumah Perubahan di lingkungan RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati dianggap sangat penting dan memuaskan.

3. Kuadran C, menunjukkan beberapa factor social entrepreneurship yang kurang penting pengaruhnya bagi masyarakat, sehingga pelaksanaannya dianggap biasa saja.

4. Kuadran D, menunjukkan factor social entrepreneurship yang mempengaruhi masyarakat kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan, hal ini dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.4

E. Penilaian Tingkat Efektifitas

Perhitungan rata-rata digunakan untuk memperoleh tingkat efektivitas secara keseluruhan digunakan analisis statistik rata-rata (average) adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data (asset of data).

Jumlah skor kriterium = Skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden

Tki = Xi x 100 % Yi

Keterangan :

Tki = Tingkat Kesesuaian Xi = Skor Penilaian Efektifitas

73

4


(67)

Yi = Skor Penilaian Kepentingan

Tabel 4.14 Tingkat Efektivitas

Kategori Persentase

Sangat Efektif 80 – 100 %

Efektif 60 – 79 %

Cukup Efektif 40 – 59 %

Kurang Efektif < 40 %%

Jumlah Skor kriterium (Yi) = 5 x 7 x 80 = 2800

Tingkat kesesuaian = 1983 x 100 % 2800

= 71 %

Hal ini berarti, tingkat efektivitas social entrepreneurship adalah sebesar 71 %. Jika disesuaikan dengan criteria efektivitas maka social entrepreneurship Rumah Perubahan menurut warga RT. 002 RW.06 Kelurahan Jatimunri Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat adalah efektif yang berada pada kuadran II (lihat gambar 4.2)

Gambar 4.2 Tingkat Efektivitas Efektif

9 60 – 79 %

Sangat Efektif 80 – 100 % Cukup Efektif

40 – 59 %

Kurang Efektif < 40 %

F. Penilaian Tingkat Kepentingan Social Entrepreneurship Rumah Perubahan


(68)

Tingkat kepentingan Rumah Perubahan dengan hasil maksimal merupakan keinginan dari masyarakat di sekitar Rumah Perubahan yaitu masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi Barat. Untuk mengetahui seberapa besar kepentingan masyarakat RT.002 RW.06

= Jumlah rata-rata keseluruhan tingkat pelaksanaan = Jumlah rata-rata keseluruhan tingkat pelaksanaan

Tabel 4.15

Tabel Tingkat Kepentingan adanya Rumah Perubahan

Kategori Persentase

Sangat Penting 80 – 100 %

Penting 60 – 79 %

Cukup Penting 40 – 59 %

Kurang Penting < 40 %%

Jumlah Skor Kriterium (Y) = 3,54 x 100% 3,81

= 93 %

Hal ini berarti tingkat kepentingan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D bagi warga sekitar adalah sebesar 93%. Jika disesuaikan dengan kriteria kepentingan maka tingkat kepentingan Rumah Perubahan adalah sangat penting yang berada pada kuadran I (lihat gambar 4.3 )

Gambar 4.3

75


(69)

76

Penting 60 – 79 %

Sangat Penting

9 80 – 100 %

Cukup Penting 40 – 59 %

Kurang Penting < 40 %


(70)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis maupun pembahasan yang telah dilakukan penulis sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bahwa kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dimulai dari sampah yang dikumpulkan setiap hari oleh Rumah Perubahan dibantu masyarakat sekitar mencakup sampah dari 3000 kepala keluarga se-Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat dan kemudian diolah sampah tersebut menjadi kompos dan biomassa. Kompos yang dihasilkan kemudian dijual dan sebagian lainnya digunakan sendiri oleh Rumah Perubahan sebagai kompos pada program potting plant, dan kemudian hasil penanaman potting plant tersebut dijual kembali dan sebagian diberikan secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan Rumah Perubahan terhadap program penghijauan kawasan Bekasi. Hasil dari pengolahan sampah lainnya, biomassa dijual kepada pabrik-pabrik sebagai pengganti bahan bakar solar yang telah bekerjasama dengan Rumah Perubahan. Untuk mendanai pos kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan, kegiatan Business Entrepreneurship lainnya yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan


(71)

workshop, consulting bagi perusahaan-perusahaan maupun pribadi yang menghendaki adanya perubahan baik pada diri sendiri maupun lingkungan. Kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan dapat dirinci sebagai berikut: Pengadaan Taman Baca (Manca) gratis bagi masyarakat sekitar, pengadaan subsidi silang bagi murid yang tidak mampu di Taman Kanak-Kanak Kutilang dan PAUD milik Rumah Perubahan, kegiatan renovasi rumah-rumah yang sudah tidak layak huni di sekitar RW. 06, dan sekarang mulai digerakkan mass empowerment bagi ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan apapun seperti kegiatan memasak, dan kegiatan kreatifitas lain yang dapat membangun semangat kewirausahaan mereka.

2. Berdasarkan persepsi warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat mayoritas warga masyarakat menunjukkan respon yang positif terhadap kegiatan social entrepreneurship yang dilakukan oleh Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. Maksud dari respon positif ini adalah mayoritas warga masyarakat RT. 002 RW. 06 bahwa Rumah Perubahan dianggap memiliki kinerja yang baik, hal ini terbukti dari hasil jawaban yang didapat langsung dari responden melalui kuesioner. Respon positif tersebut terbentuk karena sensasi sebagai hasil dari pengamatan dan pengalaman warga masyarakat RT. 002 RW. 06 yang didapatkan warga masyarakat melalui program-program social entrepreneurship Rumah Perubahan. Hasil penelitian dapat disimpulkan


(72)

bahwa tingkat kesesuaian antara efektivitas social entrepreneurship dengan kepentingan warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati terhadap kinerja Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D telah memenuhi 93% dari harapan warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati. Hal ini berarti warga masyarakat RT. 002 RW. 06 tersebut sangat puas dengan kinerja Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D melalui penerapan social entrepreneurship. Hasil perhitungan tingkat efektivitas menunjukkan penerapan social entrepreneurship pada Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D efektif yaitu sebesar 71%.


(73)

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam penyusunan skripsi ini penulis sangat mungkin mengalami human error sehingga hasil yang penulis harapkan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Sehingga banyak hal juga yang belum sepenuhnya terselesaikan dengan sangat baik mengingat keterbatasan ruang dan waktu. Untuk itu agar lebih membangun jiwa entrepreneurship khususnya social entrepreneurship para pemuda Indonesia maka penulis berharap ada penelitian selanjutnya yang serupa yang diharapkan jauh lebih baik lagi dan lebih sempurna lagi mulai dari tempat penelitian, proses penelitian dan penyampaian hasil penelitian juga tidak pula melupakan metode yang seharusnya dipakai dalam penelitian yang akan dibahas.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan khazanah keilmuan kita yang secara formal memang mengambil jurusan perbankan syariah. Tetapi hal yang utama adalah bagaimana khazanah keilmuan tentang ke-syariahan tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain terlebih menciptakan lapangan pekerjaan baru yaitu menjadi seorang entrepreneur yang syariah dan peduli terhadap lingkungan, tata nilai serta perkembangan ekonomi di Negara kita tercinta ini, Indonesia.


(74)

3. Dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja Rumah Perubahan, pihak manajemen Rumah Perubahan harus berupaya lebih giat lagi dalam meyakinkan warga masyarakat di sekitar Rumah Perubahan khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya bahwa kegiatan social entrepreneurship dapat menciptakan perubahan, karena tanpa perubahan yang dilakukan oleh tangan kita sendiri maka takkan ada kemajuan.


(75)

DAFTAR PUSTAKA

……., Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17-8-45, PT.Putra Timur bekerja-sama dengan Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Ke-cil, 1995.

Aziz, Moh.Ali dan Suhartini,RR, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat:Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren bekerjasama dengan Dakwah Press, Cetakan I, 2005

Badadu-Zein, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1997

Braun, Karen, Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic Discipline, (Theory in Action, Vol. 2, No. 2, April 2009)

DEPAG RI, Al-Qur’an al-karim dan terjemahnya

DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1999.

Elkington, John, dan Hartigan, Pamela, The Power of Unreasonable People: How Social Entrepreneurs Create Markets That Change the World Chapter 1: Creating Successful Business Models, USA: Harvard business school press Hasan, Muhammad Tolhah, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Lantabora Press, 2003.

Heflin, Frinces, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Darus-salam, cet ke-1, 2004

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang: Undip, 2006), Cet ke-5

Indrianto, Nur, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 2002

Jurnal Kipas, Volume 1 no.13, Jakarta:Oktober 1999

Machendrawati, Nanih dan Syafi’I, Agus Achmad, Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet ke-I. 2001

82


(76)

Mudzakir, Djauzi, Teori dan Praktek Pengembangan Masyarakat, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

Randy dan Nugroho, Riant, Manajemen Pemberdayaan, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

Shadily, Hassan, Ensiklopedia Indonesia, Jakarta :PT Ikhtiar Baru Van Houve, vol.2 Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Reflika

Aditama, cet ke-I, 2005

Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Suryanto (ed), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Apollo, 1977.

Vasakaria, Asudha, A Study on Social Entrepreneurship and the Characteristics of Social Entrepreneur, (The Icfaian Journal of Management Research, Vol. VII, No. 4), 2008

Winardi, J, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta: Prenada Media, 2004. Wojowasito, S dkk, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris),

Ban-dung: HASTA, 1980.

Yunus, Muhammad, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, Jakarta:UIN-Malang Press, 2008.

Yusanto, M.Ismail dan Wijayakusuma, M.Karebet, Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press, 2002

Yuwono, Sonny, Petunjuk Praktis Pelaksanaan Balance Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

http//www.cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/09/03255985/lompatan.kuantum.jiwa .entrepreneur

http://ashoka-fellows.org/

http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/

83


(1)

Mudzakir, Djauzi, Teori dan Praktek Pengembangan Masyarakat, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

Randy dan Nugroho, Riant, Manajemen Pemberdayaan, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

Shadily, Hassan, Ensiklopedia Indonesia, Jakarta :PT Ikhtiar Baru Van Houve, vol.2 Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Reflika

Aditama, cet ke-I, 2005

Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Suryanto (ed), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Apollo, 1977.

Vasakaria, Asudha, A Study on Social Entrepreneurship and the Characteristics of Social Entrepreneur, (The Icfaian Journal of Management Research, Vol. VII, No. 4), 2008

Winardi, J, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta: Prenada Media, 2004. Wojowasito, S dkk, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris),

Ban-dung: HASTA, 1980.

Yunus, Muhammad, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, Jakarta:UIN-Malang Press, 2008.

Yusanto, M.Ismail dan Wijayakusuma, M.Karebet, Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press, 2002

Yuwono, Sonny, Petunjuk Praktis Pelaksanaan Balance Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.

http//www.cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/09/03255985/lompatan.kuantum.jiwa .entrepreneur

http://ashoka-fellows.org/

http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/

83 http://ddjogja.org/berita/6-we-are-volunteers/


(2)

84 http://id.wikipedia.org/wiki/Rhenald_Kasali

http://omahkeong.blogspot.com/2009/12/entrepreneurship-dalam-islam.html http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/02/menyikapi_globalisasi.pdf http://rumahperubahan.com/?laman=About_Us

http://www.bps.go.id/download_file/IP_Agustus_2010_pdf http://www.deeto88.wordpress.com/category/entrepreneurship

http://www.indonesiaberprestasi.web.id/2010/05/bukan-hanya-menjadi-pencari-kerja-3


(3)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengajuan Dosen Pembibing

Lampiran 2 : Surat pernyatan telah melakukan penelitian di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D

Lampiran 3 : Pedoman wawancara penulis dengan narasumber Lampiran 4 : Lembar kuesioner

Lampiran 4 : Tabel hasil kuesioner

Lampiran 5 : Hasil uji statistika menggunakan SPSS 16


(4)

ANGKET KUESIONER

“Efektifitas Penerapan Social Entrepreneurship terhadap Pemberdayaan Masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati

Bekasi Barat”

(Studi Kasus pada Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D)

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah petunjuk pengisian ini.

2. Periksalah kelengkapan halaman angket.

3. Pada dasarnya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bebas,

caranya dengan mengisi jawaban pada tempat/ruang yang telah tersedia atau memberi tanda ( ) pada kode alternative jawaban pada masing-masing pertanyaan sesuai dengan Bapak/Ibu.

4. Tulis identitas pribadi lengkap.

5. Kerahasian identitas dan jawaban Bapak/Ibu terjamin. 6. Terdapat 2 (dua) kolom pengisian yaitu:

a. Kolom pernyataan tentang tingkat efektifitas, dengan penjelasan: SE Sangat Efektif

E Efektif CE Cukup Efektif KE Kurang Efektif TE Tidak Efektif

b. Kolom pernyataan tentang tingkat kepentingan, dengan penjelasan:

SP Sangat Penting P Penting CP Cukup Penting KP Kurang Penting TP Tidak Penting


(5)

A. PROFIL RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Agama : a. Islam

b. Katolik c. Protestan d. Hindu e. Lainnya

Umur : a. 18-25 Tahun b. 26-35 Tahun c. 36-45 Tahun d. 46-55 Tahun e. 55 Tahun Pendidikan

Terakhir : a. < SLTA/MA b. SLTA/MA c. Diploma d. Sarjana/S1

e. Sarjana S1 Pekerjaan : a. Mahasiswa

b. Karyawan

c. PNS/TNI/POLRI d. Informal


(6)

B. TINGKAT EFEKTIFITAS PENERAPAN SOCIAL ENTREPRENEURSHIP RUMAH PERUBAHAN

Tingkat Efektifitas N

o

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social

entrepreneurship SE E CE KE TE

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran

Berkurang atau pendapatan bertambah

2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,

3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan

menjadi lebih baik

4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah

Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah

menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat

menjadi lebih baik

C. TINGKAT KEPENTINGAN MASYARAKAT RT.002 RW.06 DENGAN ADANYA RUMAH PERUBAHAN

Tingkat Kepentingan N

o

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social

entrepreneurship SP P CP KP TP

1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran

Berkurang atau pendapatan bertambah

2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,

3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan

menjadi lebih baik

4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah

Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah

5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah

menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban

6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin

bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06

7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat