commit to user II-36
dengan frekuensi yang sama. Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari jauh dekatnya objek yang
dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan sensor penerima. Proses
sensing
yuang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara
sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian
sampai diterima oleh rangkaian, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya, yaitu udara.
Waktu di hitung ketika pemencar aktif dan sampai ada input dari rangkaian penerima dan bila melebihi batas waktu tertentu rangkaian
penerima tidak ada sinyal
input
maka dianggap tidak ada halangan didepannya.
2.8 PENELITIAN PENUNJANG
Sebelumnya telah dilakukan penelitian penunjang yang berupa jurnal yang ditulis oleh Schellingerhout, M. Bongers, R. Van grinsve, A.W. Smitsman dan
G.P Van galen 2001 dengan judul “Improving obstacle detection by redesign of walking canes for blind persons” membahas tentang meningkatkan kemampuan
deteksi dengan
redesign
pada tongkat berjalan untuk tuna netra. Tongkat konvensional yang ada dibuat lebih panjang dan dilengkapi dengan teknologi
sensor. Sudut yang dibentuk antara tongkat dengan sensor sebagai pengindera sebesar 45
. Metode yang digunakan berupa mengumpulkan partisipan, dimana setiap partisipan digali tentang permasalahan yang terdapat pada tongkat
konvensional. Setiap partisipan diberi kesempatan untuk mencoba berbagai macam desai tongkat dengan bahan yang berbeda sebelum dipasangkan teknologi
sensor pada tongkat tersebut. Hasil dari penelitian tersebut berupa tongkat tuna netra yang dilengkapi sensor yang sesuai dengan keperluan partisipan.
Jurnal yang ditulis oleh Andrea Sarino, Michela Bassolino, Alessandro Farne dan Ellisabetta Ladavas 2007 dengan judul “Extended Multisensory Space
in Blind Cane Users” membahas tentang perancangan tongkat tuna netra yang
commit to user II-37
dgunakan untuk mobilitas tuna netra dalam kesehariannya dengan menggunakan teknologi sensor. Tongkat dibuat dengan tenaga baterai yang dapat
memperingatkan penggunanya tentang kendala yang dihadapi tuna netra tanpa harus menunggu efek ujung tongkat yang bersentuhan dengan objek. Metode yang
digunakan melalui beberapa tahapan yang terdiri dari subjek, material dan desain rancangan. Subjek diperlukan guna mengetahui permasalahan yang dialami dan
sejauh mana diperlukan penginderaan dari sensor melalui sebuah kuesioner. Setelah diketahui jarak baca dari sensor, selanjutnya ditentukan komponen
material yang sesuai dengan desain perancangan.
Output
berupa suara ditentukan berdasarkan jarak dari tongkat dengan objek yang didapatkan dari percobaan yang
dilakukan oleh tuna netra. Hasil dari penelitian ini berupa tongkat tuna netra yang mempunyai kemampuan penginderaan terhadap lingkungan sekitar dengan
output
berupa suara.
commit to user
III-1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dikembangkan dalam tugas akhir ini dilakukan berdasarkan enam tahapan
engineering design
process
Mital et al., 2008 seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Metodologi penelitian