commit to user II-6
tepat sebelum proses mengubahnya menjadi bentuk fisik, atau diwujudkan, hingga menjadi sebuah bentuk, inilah yang mulai dapat disebut sebagai proses
mendesain. Menurut Caldecote 1989 dalam Mital, desain adalah proses mengubah ide menjadi informasi dari mana suatu produk dapat dibuat Mital et
al., 2008. Pada bagian ini, kita membahas langkah dari proses desain yang
sesungguhnya. Namun, sebelum membahas langkah desain, maka lebih bijaksana untuk meninjau terlebih dahulu masalah yang umumnya dihadapi para perancang.
2.3.1 Persoalan yang Dihadapi Para Desainer
Sebuah produk memiliki properti tertentu yang membuatnya berguna untuk orang. Properti tersebut dapat berupa sifat fisika, seperti ukuran, berat, atau
kekuatan, atau sifat kimia, seperti komposisi, panas toleransi, atau ketahanan terhadap karat. Beberapa properti bersifat intrinsik, ada yang ekstrinsik, dan
beberapa diantaranya merupakan hasil bentuk fisik dari produk bentuk geometri. Tabel 2.1 menunjukkan berbagai sifat intrinsik, ekstrinsik, dan sifat desain produk
lainnya. Hasil dari adanya properti ini, lingkungan dimana beroperasi, dan bentuk geometri yang dimilikinya, sebuah produk dapat menjalankan fungsi tertentu.
Pemenuhan fungsi ini memenuhi keinginan dan keperluan manusia dan membantu produk mencapai satu atau beberapa nilai tertentu. Pencapaian nilai ini merupakan
hal yang membuat produk tersebut menjadi berguna bagi orang. Gambar 2.3 menunjukkan kemajuan hal ini.
commit to user II-7
Tabel 2.1 Properti produk
Sumber: Mital et al., 2008
Mengetahui bentuk suatu produk, mungkin dilakukan untuk menurunkan sifatnya, fungsi yang dapat dilakukannya, keperluan manusia yang dapat dipenuhi,
dan nilai yang dicapai. Bagaimanapun, proses desain tidak memerlukan prediksi sifat dan fungsi dari bentuk, karena bentuknya yang tidak diketahui. Sebaliknya,
hal ini dilakukan untuk mencapai bentuk yang diwujudkan, berdasarkan dari properti intrinsik dan ekstrinsik, melakukan fungsi tertentu yang memenuhi
keperluan manusia. Tantangan bagi desainer adalah untuk bergerak dari kanan ke kiri seperti pada gambar 2.3. Transisi dari fungsi untuk membentuk, pada
tingkatan yang cukup, tergantung pada kemampuan, imajinasi, dan kreativitas dari desainer. Kemudian, masalah yang dihadapi para perancang untuk mewujudkan
properti dalam bentuk geometris sedemikian rupa sehingga terwujud suatu bentuk tertentu, digunakan sebagaimana maksudnya dalam lingkungan tertentu, serta
dapat melakukan fungsi yang diinginkan.
commit to user II-8
Gambar 2.3 Link antara bentuk produk, sifat-sifat, fungsi, dan keperluan manusia dan nilai-nilainya
Sumber: Mital et al., 2008
Sementara produk yang spesifik hanya melakukan fungsi tertentu, sangat mungkin untuk datang dengan beberapa bentuk produk yang melakukan set fungsi
yang sama. Memilih bentuk ini dan satu bentuk pilihan final adalah suatu tantangan bagi desainer. Sementara metode desain dapat membantu, kreativitas
dan imajinasi sangatlah penting dalam transisi dari fungsi menjadi sebuah bentuk.
2.3.2 Langkah-Langkah Engineering Design Process