Langkah-Langkah Engineering Design Process

commit to user II-8 Gambar 2.3 Link antara bentuk produk, sifat-sifat, fungsi, dan keperluan manusia dan nilai-nilainya Sumber: Mital et al., 2008 Sementara produk yang spesifik hanya melakukan fungsi tertentu, sangat mungkin untuk datang dengan beberapa bentuk produk yang melakukan set fungsi yang sama. Memilih bentuk ini dan satu bentuk pilihan final adalah suatu tantangan bagi desainer. Sementara metode desain dapat membantu, kreativitas dan imajinasi sangatlah penting dalam transisi dari fungsi menjadi sebuah bentuk.

2.3.2 Langkah-Langkah Engineering Design Process

Teknik dasar proses desain teknik ini tidak berbeda dengan teknik proses pemecahan masalah. Kenyataannya, mendesain adalah bentuk khusus dari pemecahan masalah, siklus kegiatan yang dilakukan dengan langkah desain serupa. Hall dalam Mital et al. 2008 menguraikan kegiatan dasar, sebagai berikut: 1. Problem definition. Mempelajari keperluan dan kondisi lingkungan. Pendefisisan masalah dilakukan dengan mempelajari keperluan akan suatu perancangan produk berdasarkan kondisi lingkungan yang ada saat ini. 2. Value system design. Menyatakan tujuan dan kriteria. Adapun kriteria didapat melalui hasil kuesioner yang ditujukan pada pihak owner . Kuesioner dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. commit to user II-9 Kuesioner pertama pada delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Analisis kuesioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang berisi bagian yang diidentifikasi. Apabila belum terjadi konsensus dikeluarkan kuesioner kedua. Kuesioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuesioner ke satu dan komentar dubuat dengan jelas dan dimengerti oleh responden Marimin, 2004 Terdapat engineer concern , dimana kriteria yang tidak terpilih secara kuesioner dapat dimasukkan ke dalam kriteria perancangan oleh engineer yang kemudian akan dilanjutkan pada penyaringan dan analisis lebih jauh Ulrich, 2001. 3. System synthesis. Menghasilkan alternatif. Pada tahap ini menjelaskan alternatif detail produk yang diinginkan supaya tujuan dan kriteria tercapai. Untuk menentukan alternatif yang digunakan dalam menghasilkan produk, maka terlebih dahulu ditentukan suatu objek pengembangan hasil yang sesuai dengan produk yang diinginkan. 4. System analysis. Menganalisis alternatif. Penilaian konsep digunakan untuk memberikan bobot yang lebih baik di antara konsep yang bersaing. Pada tahap ini dilakukan penimbangan kepentingan relatif dari kriteria pemilihan yang berfokus pada perbandingan terhadap setiap kriteria. Skor dari setiap konsep diperoleh dari jumlah pembobotan dari penilaian Ulrich, 2001. Nilai yang digunakan, yaitu: lebih baik +, sama 0, atau lebih buruk - diletakkan pada setiap sel pada matriks yang menunjukkan bagaimana perbandingan setiap konsep dengan konsep referensi terhadap setiap kriteria. Proses ini disarankan untuk menilai setiap konsep terhadap satu kriteria sebelum melangkah pada kriteria selanjutnya Ulrich, 2001. 5. Selecting the best system. Mengevaluasi alternatif terhadap kriteria yang dipilih. Pada tahap ini adalah tahap pemilihan alternatif terbaik diantara beberapa alternatif yang ada. Melakukan evaluasi terhadap alternatif dengan pemilihan kriterianya sehingga didapatkan solusi terbaik sesuai dengan tujuan perancangan. commit to user II-10 6. Planning for action. Menentukan pilihan. Mencoba menjelaskan spesifikasi produk, komponen penyusun, beserta langkah detail dalam penyusunan produk.

2.3.3 Mendefinisikan Masalah dan Menetapkan Tujuan