Klasifikasi Patofisiologi Tinjauan Pustaka 1. Preeklampsia

commit to user 6

c. Klasifikasi

Preeklamsia dibedakan dalam dua tingkatan tergantung berat ringannya, yaitu: 1. Preeklamsia ringan dengan kriteria: a tekanan darah naik lebih dari 14090 tetapi masih di bawah 170110 setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah normal; b Proteinuria kuantitatif ≥ 0,3 grliter, kualitatif positif 1 atau 2 pada urine katetermidstearm; dan c edema lokal pada kaki, jari tangan dan muka, atau edema generalisata, serta kenaikan berat badan 1kgminggu 2. Preeklamsia berat dengan kriteria: a tekanan darah lebih dari 170110; b edema generalisata; c proteinuria positif 3 atau 4; d oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam; e adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium; f terdapat edema paru dan sianosis; g trombositopeni; h gangguan fungsi hati; i pertumbuhan janin terhambat. Nasrullah, 2008

d. Patofisiologi

Stres oksidatif meningkat pada preeklampsia dan terlibat dalam patogenesis disfungsi endotel. Plasenta abnormal dan penurunan perfusi plasenta merupakan hal yang penting pada awal patogenesis preeklampsia. Namun demikian plasenta abnormal dan penurunan perfusi plasenta tidak selalu menyebabkan preeklampsia tetapi pasti menyebabkan insufisiensi plasenta dan retardasi pertumbuhan janin commit to user 7 intrauterine. Studi saat ini menunjukkan bahwa serum penanda endotel seperti fibronektin selular, soluble Vascular Cell Adhesion Molecule-1 sVCAM-1 meningkat konsentrasinya pada preeklampsia Herrmann et al, 2004. Penurunan Nitric Oxide NO menyebabkan rusaknya fungsi vasodilator endotel sehingga endotel mengalami disfungsi. Kunci sistem regulator endotel yang normal adalah Nitric Oxide Syntase NOS yang menghasilkan NO. NO berperan sebagai relaxing factor otot polos, sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang. NO akan menginduksi vasodilatasi dan mengatur tahanan vascular. Terganggunya fungsi endotel sebagai vasodilator berperan dalam patofisiologi hipertensi yang merupakan salah satu dari gejala pada preeklampsia Schlondorff, 2005. Kerusakan dari sel endotel menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan ratio TXA2 dan PgI2, penurunan produksi dari nitric oxide akan merangsang terjadinya agregasi trombosit yang selanjutnya mengakibatkan vasospasme Lockwood et al., 2000. Kerusakan dari sel endotel arteri spiralis mengakibatkan hipoksia dan seterusnya menjadi aterosis akut. Aterosis akut ditandai dengan adanya diskontinuitas dari sel endotel, gangguan fokal pada membrane basalis, deposisi trombosit, terbentuknya mural thrombus dan akhirnya terjadi nekrosis fibrinoid Lockwood et al., 2000. commit to user 8 Vasospasme merupakan dasar dari proses penyakit ini. Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruang interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus Mochtar, 1998.

e. Gejala dan Tanda