commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di  dunia  ini  setiap  menit  seorang  perempuan  meninggal  karena komplikasi  yang  terkait  dengan  kehamilan  dan  persalinan.  Dengan  kata  lain,
1.400  perempuan  meninggal  setiap  hari  atau  lebih  dari  500.000  perempuan meninggal  setiap  tahun  karena  kehamilan  dan  persalinan  BKKBN,  2005.
Preeklampsia-eklampsia merupakan kesatuan penyakit  yang masih merupakan penyebab  utama  kematian  ibu  dan  penyebab  kematian  perinatal  tertinggi  di
Indonesia.  Wahdi  dkk.  2000  mendapatkan  angka  kematian  ibu  akibat preeklampsiaeklampsia  di  RSUP  dr.  Kariadi  Semarang  selama  tahun  1996-
1998  sebanyak  10  kasus  48.  Data  ini  sebanding  dengan  dokumen  WHO 1989  yang  menyatakan  bahwa  penyebab  langsung  kematian  ibu  terbanyak
adalah preeklampsiaeklampsia, perdarahan, infeksi dan penyebab tak langsung adalah anemia, penyakit jantung Sudinaya, 2003.
Insiden  preeklampsia  berturut-turut  yang  paling  dipengaruhi  oleh kehamilan ganda, usia, faktor lingkungan dan paritas Susanto, 2004. Keadaan
kadar  oksigen  yang  rendah  pada  dataran  tinggi  mengakibatkan  kompensasi dalam  tubuh  manusia  dengan  membuat  eritrosit  sebanyak-banyaknya  dan
inspirasi  maksimal.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  dengan  eritrosit  yang  banyak, jumlah hemoglobin meningkat, sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh
memenuhi kebutuhan Guyton, 1997.
commit to user
2 Menurut  penelitian,  kadar  hemoglobin  ibu  hamil  yang  kurang  dari  7
gramdl atau yang lebih dari 14,5 gramdl meningkatkan risiko kematian janin, BBLR  dan  prematuritas  Gonzales,  2009.  Zamudio  2007  dalam
penelitiannya  menyatakan  bahwa  tinggal  pada  dataran  tinggi  merubah  risiko individu  menderita  preeklamsia  akibat  terjadinya  perubahan  fisiologi  yang
multipel  individu  tersebut.  Tidak  ada  satu  perubahan  yang  spesifik  yang merubah  risiko  ini.  Penelitian  lain  menyebutkan  bahwa  wanita  hamil  yang
tinggal  di  dataran  tinggi  memiliki  risiko  preeklamsia  1,33  kali  lebih  besar dibanding dengan wanita hamil yang tinggal di dataran rendah Susanto, 2004.
B. Perumusan Masalah