Qualitative Choice Model QCM Revealed Choice Survey vs Stated Choice Survey

commit to user II-6 Proses pembelian yang dilakukan konsumen ada beberapa tahap Kotler, 2008, yaitu: 1. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian muncul ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Munculnya pengenalan kebutuhan dipengaruhi oleh rangsangan internal ataupun eksternal. 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen akan mulai mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang suatu produk yang akan dibelinya. 3. Evaluasi Alternatif Setelah tahap pengenalan dan pencarian informasi tahap selanjutnya adalah evaluasi alternatif. Konsumen melihat suatu produk dengan karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Konsumen akan mencari alternatif-alternatif yang ada tetapi dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang sebanding. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antara merek merek yang ada. Terdapat dua faktor yang menjadi pengaruh utama dalam keputusan pembelian. Faktor pertama adalah situasi, yaitu dimana pembelian yang dilakukan bersifat spontanitas. Faktor kedua adalah sikap orang lain, pembelian dilakukan karena terpengaruh sikap pihak lain terhadap suatu produk.

2.5 Qualitative Choice Model QCM

Qualitative Choice adalah situasi dimana pengambil keputusan menghadapi beberapa alternative pilihan berbeda dan harus memilih salah satu dari pilihan tersebut. Pilihan apa yang terpilih tergantung pada permasalahan yang dihadapi pengambil keputusan. Konsumen selalu memaksimalkan utilitasnya. Konsumen akan memilih produk yang mempunyai utilitas paling tinggi diantara semua alternatif pilihan. Konsumen selalu memaksimumkan utilitas produk yang dibelinya. Konsumen memilih produk yang menurutnya memiliki utilitas yang paling tinggi diantara alternatif yang ditawarkan. Alternatif yang terpilih tergantung dari karakteristik individu, yang dipengruhi oleh pengalaman, opini, keterbatasan commit to user II-7 lingkungan, perilaku, dll. Terkait dengan tiap alternatif terpilih terdapat probabilitas terpilih yang dapat digambarkan dalam fungsi parametrik sebagai berikut: …..2.1 dimana, x in = vektor karakteristik dari alternatif i yang diamati oleh pengambil keputusan n, Jn = kumpulan dari alternatif Sn = karakteristik yang diobservasi oleh pengambil keputusan n, misalnya pendapatan, umur, dll. ȕ = vektor dari parameter. QCM misalnya logit diperoleh dengan fungsi f yang spesifik. Multinomial Logit merupakan sebuah pilihan model logit yang jumlah pilihannya lebih dari dua. QCM dapat digunakan dalam beberapa situasi misalnya pemilihan rute pergi ke kantor, pemilihan moda transportasi dan keputusan pembelian produk tertentu. Alternatif yang dihadapi pengambil keputusan biasanya harus memenuhi beberapa batasan yaitu: 1. Jumlah pilihan terbatas 2. Alternatif bersifat mutually exclusive.

2.6 Revealed Choice Survey vs Stated Choice Survey

Qualitative Choice Model telah digunakan oleh periset marketing untuk membuat fungsi nilai untuk membuat model deskriptif perilaku konsumen. Correa, 2008. Parameter pada model tersebut dapat diestimasi dengan Revealed Choice atau Stated Choice. Revealed Choice menggunakan data historis pembelian untuk mengestimasi parameter. Salah satu cara revealed choice survey adalah dengan bertanya pada responden mengenai merek dan harga mobil yang baru dibelinya. Dengan menggunakan revealed choice survey, data mempunyai validitas eksternal yang baik, karena data berasal dari data pembelian yang sebenarnya. Tetapi ada beberapa kekurangan metode revealed choice misalnya harga pada dunia nyata commit to user II-8 bervariasi pada kisaran yang sempit. Karena itu hasil dari revealed choice tidak baik digunakan untuk memprediksi perilaku konsumen untuk harga diluar kisaran harga yang ada di pasaran Correa, 2008. Revealed choice model juga tidak bisa digunakan untuk mengestimasi parameter dari atribut produk yang belum ada di pasaran. Stated choice menggunakan survey untuk bertanya pada responden mengenai pilihan yang mungkin dipilih dari beberapa alternatif. Responden akan ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana membuat rangking atau pilihan tertentu dalam satu atau berbagai situasi dugaan. Teknik stated choice didasari oleh konsep bahwa individu akan memilih alternatif yang memaksimumkan utilitasnya. Kelebihan metode stated choice yaitu peneliti bebas melakukan desain pertanyaan untuk berbagai situasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selain itu metode stated choice bisa digunakan sebagai instrumen pengumpulan data untuk membangun model perilaku konsumen dengan kisaran harga yang lebih luas dan atribut produk yang lebih inovatif Wissmann Cook, 2007.

2.7 Model Multinomial Logit MNL

Dokumen yang terkait

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Dengan Mahasiswi Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiya

0 1 13

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Dengan Mahasiswi Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (U

0 1 15

BAB I Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Dengan Mahasiswi Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)).

0 1 5

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 2 7

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR MENGENAI PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEWAJARAN HARGA, NAMA MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PRESTISE TERHADAP NIAT PEMBELIAN IPHONE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 0 15

PERSEPSI PRODUK MAKANAN ORGANIK DAN MINAT BELI KONSUMEN (Studi pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 2 115

Model Multinomial Logit (MNL)

0 0 10

Persepsi produk makanan organik dan minat beli konsumen (studi pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret)

1 0 115