commit to user
II-17 hipotesis nol yang berarti variabel penjelas berpengaruh pada variabel dependen.
Sedangkan jika nilai statistik Wald lebih kecil daripada nilai chi square tabel
maka kita menerima hipotesis nol yang berarti variabel penjelas tidak berpengaruh pada variabel dependen.
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang terkait dengan optimisasi harga telah dilakukan antara lain oleh Reibstein dan Gatignon 1984 dan Correa 2008
2.10.1 Reibstein dan Gatignon 1984
Penelitian lain yang terkait dengan penentuan harga optimal dilakukan oleh Reibstein dan Gatignon 1984. Pada penelitian tersebut diusulkan tiga model
untuk menentukan penjualan berdasarkan harga. Tabel 2.3 berikut ini menunjukkan ketiga model tersebut.
Tabel 2.3 Model penjualan terhadap harga
Struktur Error Term Model 1
t t
i i
u t
t t
i
e P
e S
, 1
, ,
, ,
E E
2 ,
,
,
V
t t
t i
u u
E
untuk semua i
,
, ,
t j
t i
u u
E
untuk semua i, j, t, t’ Model 2
t i
i t
u t
i t
i
e P
e S
, 1
, ,
, ,
E E
2 ,
, ,
,
j i
t j
t i
u u
E
V untuk semua i
M
2 ,
,
,
i t
i t
t
u u
E
V
,
, ,
t j
t i
u u
E
untuk semua i, j Model 3
n j
u t
j t
i
t i
j i
t
e P
e S
1 ,
,
, ,
,
E E
Sama dengan model 2 Dimana u
i,t
adalah error term pada bentuk log-linier model.
Sumber: Reibstein dan Gatignon, 1984
dimana, S
it
= penjualan pada waktu t merek i P
it
= harga pada waktu t merek i e = bilangan logaritma natural
ȕ = parameter yang diestimasi Model 1 menunjukkan hubungan logaritmik antara harga dan penjualan yang
diestimasikan secara terpisah untuk setiap merk yang berbeda. Model 2 mempertimbangkan korelasi antar merk dalam product line. Model 3
commit to user
II-18 mempertimbangkan perubahan penjualan yang disebabkan oleh harga produk itu
sendiri dan harga produk lain dalam satu line atau mempertimbangkan cross-
elasticities antar merk. Gambar 2.5 berikut ini menunjukkan ilustrasi dari ketiga model tersebut.
3
LW
6
LW
X
LW
3
MW
6
MW
X
MW
0RGHO
3
LW
6
LW
X
LW
3
MW
6
MW
X
MW
0RGHO
3
LW
6
LW
X
LW
3
MW
6
MW
X
MW
0RGHO
3
MW
KDUJDPHUNLSDGDZDNWXW
6
MW
SHQMXDODQPHUNLSDGDZDNWXW
X
MW
HUURUWHUPXQWXNSHUVDPDDQNH LSDGDZDNWXW
Gambar 2.5 Ilustrasi model
Sumber: Reibstein dan Gatignon, 1984
Dari model penjualan tersebut kemudian diturunkan untuk membentuk model maksimasi profit sebagai berikut.
] 1
[ ]
[
2 ,
, ,
1 ,
, 2
, ,
, ,
1 ,
, ,
2 ,
, ,
2 ,
, ,
» »
¼ º
« «
¬ ª
¸¸ ¹
· ¨¨
© §
¸¸ ¹
· ¨¨
© §
w w
¦
z z
z
i j
i j
i i
i j
i j
i i
e C
P P
P e
e C
P P
P e
P E
i k
t k
t k
i j
t j
t i
i k
t i
i i
t i
i i
t i
n i
j t
j t
i V
E E
E V
E E
E
E E
E
..2.25 dimana C
it
merupakan biaya produk merek i pada waktu t. Dari Persamaan 2.25 tersebut dapat dicari harga optimal yang
memaksimumkan profit sebagai berikut.
] [
] [
1 1
, ,
, ,
k k
i k
i k
i i
i k
i j
i j
i i
C P
S E
S E
C P
¦
z
E E
E E
…..2.26
commit to user
II-19 Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah data penjualan dan
harga telur dalam berbagai macam ukuran di supermarket. Kemudian dari data tersebut dimodelkan penjualan telur dengan prediktor harga. Estimasi parameter
pada model menggunakan metode Ordinary Least Square.
Hasil dari penelitian tersebut yaitu model ketiga, yaitu model yang mempertimbangkan crosselasticities paling baik dalam merekomendasikan harga
optimal karena paling mendekati urutan harga yang sebenarnya.
2.10.2 Correa 2008