commit to user
22
stimulus dalam belajar membaca permulaan. Dengan alat peraga kartu huruf ini anak yang berkesulitan belajar membaca yang mengalami hambatan dalam
aspek kognitif akan dapat memahami apa yang ada dalam setiap kartu huruf sehingga anak berkesulitan belajar membaca lebih mudah mencerna huruf
maupun kosa kata yang ada pada setiap huruf-huruf itu.
3. Peranan Guru Anak Berkesulitan Belajar
Guru memiliki peranan yang sangat penting untuk mencerdaskan generasi yang akan datang untuk kemajuan bangsa. Dalam mengajar guru diwajibkan
memiliki kritreria tertentu sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Menurut Munawir Yusuf 2002 : 12:
Guru khusus untuk anak dengan berproblema belajar sebaiknya memperoleh pendidikan khusus dalam bidang tersebut pada jurusan atau
program studi pendidikan luar biasa di lembaga pendidikan tenaga kependidikan FKIP. Guru-guru di sekolah reguler seyogyanya
mendapatkan pelatihan khusus untuk dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di kelas dan membantu anak dengan problema belajar. Kerja
sama antara guru PLB dan guru kelas reguler sangat penting.
Terkait dengan peranan guru anak berkebutuhan khusus di sekolah menurut Munawir Yusuf 2002: 13 menyebutkan ada sembilan peranan, yaitu:
a. Menyusun rancangan program identifikasi, asesmen dan pembelajaran anak berkesulitan belajar.
b. Berpartisipasi dalam penjaringan, asesmen dan evaluasi anak berkesulitan belajar.
c. Berkonsultasi dengan para ahli yang terkait psikolog, dokter dan menginterpretasikan laporan para ahli tersebut.
d. Menyelenggarakan tes, baik tes formal maupun tes informal. e. Berpartisipasi dalam penyusunan program pendidikan individual.
f. Melaksanakan program pendidikan individual. g. Menyelengarakan pertemuan dan wawancara dengan orang tua.
h. Bekerja sama dengan guru reguler atau guru kelas untuk memahami anak dan menyediakan pembelajaran yang efektif, dan
i. Membantu anak dalam mengembangkan pemahaman diri dan memperoleh harapan untuk berhasil serta keyakinan kesanggupan mengatasi kesulitan
belajar.
commit to user
23
Ada dua kompetensi yang harus di kuasai oleh guru bagi anak berkesulitan belajar, ialah: l kompetensi teknis dan 2 kompetensi konsultasi kolaboratif.
Kompetensi teknis mencakup: 1. Memahami berbagai teori tentang kesulitan belajar.
2. Memahami berbagai tes yang terkait dengan kesulitan belajar. 3. Terampil dalam melaksanakan asesmen dan evaluasi,dan
4. Terampil dalam mengajarkan bahasa ujaran lisan, bahasa tulis, membaca, berhitung, mengelola perilaku, dan terampil dalam memberikan pelajaran
prevoksional dan vokasional. Kompetensi konsultasi koluboratif mencakup :
Kemampuan untuk menjamin hubungan kerja sama dengan semua orang yang terkait dengan upaya memberikan bantuan kepada anak berkesulitan belajar.
Orang-orang yang terkait dengan upaya memberikan bantuan kepada anak tersebut adalah guru kelas, kepala sekolah, tim ahli dokter psikolog, konselor dan
sebagainya, dan orang tua. Guru kelas sering tidak memperoleh latihan dibidang ini dan tidak
dipersiapkan untuk mengajar anak berkesulitan belajar, mereka sering takut terhadap tanggung jawab dan enggan menerima tugas tambahan untuk membantu
anak berkesulitan belajar. Padahal, tujuan pembelajaran yang dirancang untuk anak hanya dapat dicapai jika semua orang yang terlibat dalam memberikan
bantuan kepada anak berfungsi secara terpadu. Oleh karena itu, diperlukan adanya konsultasi kolaboratif yang dapat meningkatkan kerja sama antar orang-orang
yang terlibat dalam upaya memberikan bantuan kepada anak dengan problema belajar disekolah-sekolah reguler khususnya di sekolah dasar.
4. Tinjauan Kesulitan Belajar Membaca