5.1.4 Distribusi frekuensi kontaminasi dengan perlakuan sebelum dijual pada setiap sayur
Distribusi frekuensi hasil kontaminasi negatif dan positif dengan perlakuan pencucian sebelum menjual sayur selada, timun, kubis, daun perai dan daun bawang di
pasar tradisional dan modern.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Kontaminasi Dengan Perlakuan Pencucian Perlakuan
Hasil Ada
Tidak Ada p Selada
Negatif Positif
16 9
64.0 36.0
5 0.0
100.0 0.033
Timun Negatif
Positif
17 100.0
0.0 10
3 76.9
23.1 0.141
Kubis Negatif
Positif
20 5
80.0 20.0
3 2
60.0 40.0
0.699
D.Perai Negatif
Positif
7 6
53.8 46.2
17 0.0
100.0 0.003
D.Bawang Negatif Positif
0.0 0.0
1 29
3.3 96.7
Tidak dapat diukur
Dari Tabel 5.6 ini menunjukkan frekuensi kontaminasi dengan perlakuan pencucian pada setiap sayur, untuk sayur selada hasil negatif dengan melakukan
pencucian pada 16 sampel 64 dan tidak ada sampel yang tidak melakukan pencucian. Hasil positif dengan melakukan pencucian pada 9 sampel 36 dan 5
sampel yang tidak melakukan pencucian serta nilai p adalah 0.033. Untuk sayur timun, hasil negatif 17 100 yang melakukan pencucian. Hasil negatif dengan tidak
melakukan pencucian pada 10 sampel 76.9 dan hasil positif yang tidak melakukan perlakuan pada 3 sampel 23.1 serta nilai p adalah 0.141.Untuk sayur kubis, hasil
negatif dengan melakukan pencucian pada 20 sampel 80 dan dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
melakukan pencucian pada 3 sampel 60. Pada hasil positif yang ada melakukan pencucian pada 5 sampel 20 dan tidak melakukan pencucian pada 2 sampel 40.
Nilai p adalah 0.699. Untuk daun perai, hasil negatif dengan melakukan pencucian pada 7 sampel 53.8 dan tidak ada sampel yang tidak melakukan pencucian. Pada hasil
positif yang ada melakukan pencucian pada 4 sampel 46.2 dan tidak melakukan pencucian pada 17 sampel. Nilai p adalah 0.003. Pada daun bawang, hasil negatif dan
positif tidak ada sampel yang melakukan pencucian. Hasil negatif dengan tidak melakukan pencucian pada 1 sampel 3.3 dan hasil positif yang tidak melakukan
perlakuan pada 29 sampel 96.7 serta nilai p adalah tidak dapat diukur. Nilai p ini adalah ditunjukkan sebagai perbandingan perlakuan pencucian antara hasil negatif dan
positif pada masing-masing sayur.
Tabel 5.7 Perbandingan Kontaminasi Hasil Pada Pasar Tradisional Dan Modern
Pasar Kontaminasi
Negatif Positif p
Modern 6 8.1 19 25.0 0.011 Tradisional 68 91.1 57 75.0
Dari Tabel 5.7 menunjukkan perbandingan kontaminasi antara pasar tradidional dengan pasar modern, dari pasar modern terdapat hasil negatif pada 6 sampel 8.1
dan dengan hasil positif di pasar modern pada 19 sampel 25.0. Di pasar tradisional terdapat hasil negatif pada 68 sampel 91.9 dan hasil negatif pada 57 sampel 75.0.
Nilai p adalah 0.011.
Universitas Sumatera Utara
5.2 PEMBAHASAN