modern pula, didahului dengan telur hookworm pada 1 sampel 4.0 dan terdapat parasit jenis larva Hookworm dengan frekuensi 18 sampel 72.0.
5.1.3 Distribusi frekuensi hasil kontaminasi pada setiap sayur
Distribusi frekuensi hasil kontaminasi negatif dan positif pada sayur selada, timun, kubis, daun perai dan daun bawang di pasar tradisional dan modern.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Hasil Kontaminasi Sayur Di Pasar Kontaminasi
Pasar Negatif
Positif p Selada
Modern Tradisional
16 0.0
64.0 5
9 100.0
36.0 0.033
Timun Modern
Tradisional
3 24
60.0 96.0
2 1
40.0 4.0
0.102
Kubis Modern
Tradisional
3 20
60.0 80.0
2 5
40.0 20.0
0.699
D.Perai Modern
Tradisional
7 0.0
28.0 5
18 100.0
72.0 0.440
D.Bawang Modern Tradisional
1 0.0
4.0 5
24 100.0
96.0 1.000
Dari Tabel 5.5 ini menunjukkan kontaminasi sayur selada, timun, kubis, daun perai dan daun bawang di pasar modern dan tradisional, untuk selada hasil negatif di
pasar modern dan tradisional pada sampel 0 0 dan 16 64 masing masing. Terdapat hasil positif adalah 5 sampel 100.0 dari pasar modern dan 9 sampel
36.0 dari pasar tradisional dan nilai p adalah 0.033. Pada sayur timun hasil negatif pasar modern dan tradisional pada sampel 3 60 dan 24 96. Terdapat hasil positif
adalah 2 sampel 40 dari pasar modern dan 1 sampel 4 dari pasar tradisional dan
Universitas Sumatera Utara
nilai p adalah 0.102. Pada sayur kubis hasil negatif di pasar modern dan pasar tradisional pada sampel 3 60 dan 20 80. Terdapat hasil positif adalah 2 sampel
40 dari pasar modern dan 5 sampel 20 dari pasar tradisional dan nilai p adalah 0.699. Untuk daun perai hasil negatif di pasar modern dan tradisional pada sampel 0
0 dan 7 28 masing masing. Terdapat hasil positif adalah 5 sampel 100 dari pasar modern dan 18 sampel 72 dari pasar tradisional dan nilai p adalah 0.440.
Untuk daun bawang hasil negatif di pasar modern dan tradisional pada sampel 0 0 dan 1 4. Terdapat hasil positif adalah 5 sampel 100 dari pasar modern dan 24
sampel 96 dari pasar tradisional dan nilai p adalah 1.000. Nilai p ini adalah ditunjukkan sebagai perbandingan kontaminasi antara pasar tradisional dan pasar
modern pada masing-masing sayur.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4 Distribusi frekuensi kontaminasi dengan perlakuan sebelum dijual pada setiap sayur