15 Creeper V Hasil penggilingan dari creeper IV, selanjutnya dilakukan penggilingan pada
creeper V yang dimaksudkan agar blanket yang diperoleh lebih tipis dan lebih baik dari hasil creeper IV. Lembaran yang keluar dari creeper ini menjadi rata
dan lembaran menyatu atau rapat tidak berlubang. Pada creeper V ini dilakukan penggilingan sebanyak satu kali dengan ketebalan 7-8 mm.
16 Penggulungan dan Penjemuran Setelah didapatkan blanket yang tebalnya 7-8 mm dengan panjang yang
bervariasi, blanket digulung dan dijemur. Setelah itu blanket dibawa ke kamar gantung blanket dengan menggunakan lift. Penjemuran dilakukan selama 10-
14 hari hingga kadar air pada blanket yang dihasilkan benar-benar menjadi blanket yang berkualitas, karena apabila lembaran tersebut tidak benar-benar
kering akan mempengaruhi kualitas produk tersebut misalnya blanket tersebut akan lembab dan mudah berjamur.
2.8.3. Proses Penjemuran dan Penurunan Blanket
Penurunan blanket merupakan penurunan bahan yang telah dijemur selama 14 hari guna untuk mendapatkan nilai Kadar Karet Kering DRC yang
diinginkan. Penurunan Blanket yang telah kering biasanya harus diuji di laboratorium untuk melihat kadar DRCnya, kadar karet kering yang
terkandung didalamnya harus mencapai lebih dari 86 - 97.
Universitas Sumatera Utara
2.8.4. Proses Crumbing
1 Shredder Shredder berfungsi untuk mencegah dan menghaluskan blanket agar menjadi
remahan karet yang tidak menggumpal. Karet yang telah dicacah didalam shredder masuk kedalam washing tank. Washing tank merupakan pencucian
terakhir pada remahan karet yang bertujuan untuk mengurangi kadar kotoran serta abu didalam remahan karet. Kemudian remahan karet ditransfer dengan
alat vortex pump keatas static untuk dipisahkan antara air dan karet remah. Karet remah masuk kedalam trolley dengan bantuan corong statik agar
memudahkan remahan karet masuk kedalam trolley dan air masuk kembali ke washing tank.
2 Pengisian Trolley
Tiap trolley memiliki 32 cake yang diisi sebanyak 16-18 kg setiap satu trolley. Untuk SIR 20 trolley langsung masuk kedalam drier dengan setting
temperature dan waktu yang sesuai dengan bahan dan jenis pengolahan. Pengisian trolley ini harus sangat diperhatikan dan hati-hati. Karena sewaktu
pengisian remahan karet ke trolley tidak boleh dipadat-padati dan ketinggiannya cukup merata pada setiap trolley.
3 Pengeringan Drier
Karet remah yang berada pada trolley drier harus merata di setiap kotak yang mencakup keseragaman serta ketebalannya dan jangan ada remahan blanket
yang menggumpal dan memadat didalam trolley drier. Secara prinsip proses
Universitas Sumatera Utara
pengeringan yang baik adalah menghasilkan pengeringan yang baik, yang sesuai dengan spesifikasi Buyer. Untuk pengolahan karet menggunakan drier
yang mempunyai tiga burner yaitu burner I terdapat 8 trolley dengan temperature pemasakan 80ºC- 113ºC, burner II terdapat 7trolley dengan
temperature 125ºC- 133ºC, dan burner III terdapat 6 trolley dengan temperature 126ºC - 142ºC dengan waktu pemasakan drier dalam burner yaitu
180 - 400 detik. Setelah trolley dikeluarkan dari dalam drier selanjutnya dilakukan pendinginan yang bertujuan untuk mendinginkan remahan dengan
menggunakan kipas pendingin cooling fan selama ± 180 -400detik hingga mencapai suhu
≤ 40º C. Tujuan pendinginan ini untuk menghindari kelembaban setelah pembungkusan dan mencegah pertumbuhan jamur,
disamping itu untuk memudahkan proses pengepakan.
4 Penimbangan dan Pengepressan
Karet remah dalam drier akan matang selama 180 - 400detik, kemudian secara otomatis akan keluar sesuai dengan pengaturan waktu pada drier, selanjutnya
cake diletakkan di atas meja untuk diperiksa apakah ada karet yang whitespot. Jika ditemukan karet yang masih whitespot atau bintik-bintik putih, maka
karet tersebut diproses kembali. Selanjutnya cake akan ditimbang dengan berat 35 kg dan di press dengan mesin press tekanan 1000 Psi selama ± 18
detik dengan dimensi ±70 x ± 35 x ± 22 cm per ukuran bale. Tujuan pengepressan ini adalah untuk menghilangkan rongga-rongga udara didalam
blok-blok karet yang dapat merangsang pertumbuhan jamur.
Universitas Sumatera Utara
5 Analisa Mutu
Pengambilan contoh bale merupakan tahapan dari proses analisa mutu, sebagai hasil produksi SIR sebelum dikemas dengan baik. Dengan demikian
pengambilan contoh tidak terlepas dari pengamatan SIR yang berlaku. Pengambilan contoh pada bale dilakukan oleh petugas dari laboratorium.
Pengambilancontoh dilakukan terhadap bandela SIR yang keluar dari mesin kempa bale press sebelum bandela dibungkus plastic polietilen dengan
interval maksimum 9 bandela dan disesuaikan dengan jumlah bandela didalam setiap pallet. Misalnya dilakukan pada bandela nomor 9,18,27 dan seterusnya.
Pengambilan contoh pada bale yang dilakukan secara diagonal agar merata. Pada saat pengambilan contoh petugas langsung memberi nomor kode pada
bale juga pada contoh. Setelah contoh dianalisa yang diketahui jenis seri dan contoh disimpan sebagai arsip.Analisa yang dilakukan agar tercapai crumb
rubber SIR 20 adalah kadar kotoran dirt, kadar abu ash,plastisitas original PO, plasticity retention indexPRI, kadar zat menguap, kadar nitrogen N2,
viskositas mooney.
6 Kontaminasi
Setelahbandela dipress akan diperiksa unsur logam dan whitespot, ini dilakukan setiap 6 bandela. Kemudian akan ditimbang seberat 35 kg dan
kemudian dibungkus.
Universitas Sumatera Utara
2.8.5. Proses Pengepakan