karakteristik antara lain SIR 3L, SIR 3CV, SIR 3WF yang tergolong karet jenis mutu tinggi high grades dan SIR 10, SIR 20, yang tergolong jenis karet mutu
rendah low grades. Karet remah bermutu tinggi diolah dengan bahan baku berupa lateks kebun, sedangkan mutu rendah diolah dengan bahan baku koagulum
lapangan, yakni lateks yang membeku secara alami atau dengan koagulan. Karet remah diperdagangkan dalam bentuk bongkah berukuran 28 x 14 x 6,5 inci
3
atau 70 x 35 x 16,25 cm
3
dengan bobot 33,3 kg dan 35 kg per bongkah. Karet remah dibungkus dengan polietilen setebal 0,03 mm dengan titik pelunak 108
o
C, berat jenis 0,92 dan bebas dari macam-macam pelapis Setyamidjaja,1993.
2.5. Produksi Karet Alam
Pada dasarnya getah karet dapat diambil sepanjang tahun, tetapi jumlah produksi getah pada periode musim panas April-September dan musim gugur
Februari-April relatif menurun, sedangkan pada musim hujan Oktober-Januari mengalami peningkatan. Namun, bila hujan cukup deras dengan frekuensi yang
tinggi, maka pengambilan getah pun sulit dilakukan dan kualitas getah pun menurun. Getah pohon karet baru dapat diambil setelah pohon karet berumur 5-7
tahun. Oleh karena itu, meski harga karet menurun sekalipun, jumlah produksi karet tidak dapat diturunkan. Dengan kondisi seperti itu, berarti jumlah produksi
karet tidak berubah meski harga karet mengalami perubahan. Jumlah produksi karet dunia tahun 2007 ditunjukka pada Tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1.Volume produksi produsen utama karet alam tahun 2007
Negara Produksi Ton
Persentase Thailand
3.063 30,96
Indonesia 2.797
28,27 Malaysia
1.201 12,14
India 811
8,20 Vietnam
602 6,09
China 600
6,06 Lainnya
819 8,28
2.6. Proses Pengolahan Karet Remah
Getah hasil sadapan dari pohon karet dari pohon karet berupa cairan putih seperti susu mengandung sekitar 30 karet kering. Dalam proses pengolahannya,
getah ini digolongkan menjadi dua kelompok bokar, yakni lateks dan koagulum lapangan. Dari kedua kelompok bokar ini dapat diolah menjadi berbagai produk
yang menggunakan karet sebagai bahan bakunya Kunardi,W.1969
2.7. Prinsip Pengolahan Secara Umum
Proses pengolahan karet menjadi produk karet remahuntuk mendapatkan atau memproduksi barang jadi siap ekspor dilakukan beberapa tahap pengolahan
antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1 Proses Penerimaan Bahan Baku Pada tahap ini bahan baku dilakukan pembongkaran, dimana bahan baku disortir
berdasarkan grade yang telah ditentukan perusahaan. Apabila bahan di luar ketentuan maka secara langsung dipisahkan.
2 Proses Milling Tujuan dari proses milling adalah untuk menghilangkan kontaminasi atau kotoran
yang terdapat didalam karet. Dalam proses milling ini banyak dipakai air yang digunakan untuk mencuci bahan baku dari kotoran yang melekat pada karet
seperti pasir, batu, benang, dan kayu.
3 Proses Penjemuran Proses ini untuk mengurangi kadar air yang terdapat didalam karet yang telah
melalui proses milling. Penjemuran ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kadar karet kering diatas 86 - 97 selama ± 10 – 15 hari.
4 Proses Crumbing Proses ini merupakan karet yang mendapatkan proses pemasakan dengan
menggunakan drier. Dimana karet mendapatkan perlakuan pemanasan dengan ketentuan suhu yang telah ditetapkan guna mendapatkan hasil yang bermutu dan
berkualitas tinggi dengan nilai PO yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
5 Proses Pengepakan Pada proses ini barang yang telah dinyatakan layak uji oleh laboratorium maka
dilakukan pengepakan dengan bahan bantuan yang telah disepakati antara pihak perusahaan dengan pembeli seperti Plastik pembungkus bandela, plastik lapis
antaraplastik luar metal box.
2.8. Alur Proses 2.8.1. Proses Penerimaan Bahan Baku