Sebaran Karakteristik Fisika-Kimia Air dan Sedimen

Tabel 8 Indeks dispersi dan pola distribusi makrozoobentos pada tiap-tiap stasiun pengamatan X 2 No Spesies ID Hitung Tabel Pola Penyebaran 1 Tellina sp. 3,53 175,87 185,88 Mengelompok 2 Anadara brasiliana 0,00 59,00 185,88 Acak 3 Arca Tetragona 21,00 102,00 185,88 Acak 4 Mytilus sp. 6,59 453,41 185,88 Mengelompok 5 Abra soyoae 7,40 1201,02 185,88 Mengelompok 6 Nucula sp. 0,00 60,00 185,88 Acak 7 Tellidora sp. 9,80 141,20 185,88 Acak 8 Nassarius distortus - 9 Marginella sp. 21,00 102,00 185,88 Acak 10 Polinices maurus 0,00 58,00 185,88 Acak 11 Stenothyra ventricosa 5,22 403,56 185,88 Mengelompok 12 Syncera hidalgoi 10,50 90,50 185,88 Acak 13 S. carinata 0,00 60,00 185,88 Acak 14 Melanoides tuberculata 3,07 8708,64 185,88 Mengelompok 15 Melanoides sp. 4,24 3297,11 185,88 Mengelompok 16 M. requeti 3,14 4763,36 185,88 Mengelompok 17 Thiara sp. 8,88 3607,12 185,88 Mengelompok 18 M. torulosa 6,80 1279,20 185,88 Mengelompok 19 Mitra sp. 20 Pila scutata 0,00 61,00 185,88 Acak 21 Paramormula sp 9,00 110,00 185,88 Acak 22 Turbonilla sp. 21,00 102,00 185,88 Acak 23 Bankivia sp. - 24 Septaria lineata 0,00 60,00 185,88 Acak 25 Velutina velutina 0,00 61,00 185,88 Acak 26 Trichotropis bicarinata - 27 Telescopium sp. 0,00 59,00 185,88 Acak 28 Epitonium pallasi 0,00 61,00 185,88 Acak 29 Nereis limnicola 8,53 250,23 185,88 Mengelompok

4.3.2. Sebaran Karakteristik Fisika-Kimia Air dan Sedimen

Sebaran karakteristik fisika-kimia sedimen untuk Bulan Maret yang digambarkan dengan Analisis Komponen Utama PCA pada dua komponen utama PC1 dan PC2 dapat menjelaskan 84.20 dari ragam total dengan persentase masing-masing sebesar 56.70 dan 28.40, sedangkan Sumbu 3 dan 4 masing-masing menjelaskan 10.10 dan 4.05 Lampiran 22. Setiap stasiun dikelompokkan menurut ciri-cirinya masing-masing. Stasiun penelitian dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu stasiun Kelompok I terdiri atas Stasiun 1 dan 2, Kelompok II terdiri atas Stasiun 3 dan 4 serta Kelompok III terdiri atas Stasiun 5, 6 dan 7 Gambar 21b. Kelompok I merupakan stasiun yang berada ke arah hulu sungai yang dicirikan dengan fraksi sedimen berupa lumpur dan pasir halus lebih banyak serta potensial redok yang tinggi serta pasir kasar dan sedang rendah. Kelompok I ini berada dekat dengan Sumbu 1 positif yang dicirikan dengan parameter fisika lingkungan. Kelompok II merupakan stasiun yang berada di mulut estuari. Kondisi lingkungannya sangat dipengaruhi oleh aliran air dari sungai dan laut, dapat dikatakan merupakan daerah peralihan. Kelompok ini dicirikan oleh C-organik dan N-total yang tinggi. Kelompok II ini terletak pada Sumbu 2 positif yang dicirikan oleh parameter kimia sedimen. Kelompok III merupakan stasiun yang berada di muara atau ke arah laut, kondisi lingkungannya sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi laut. Kelompok ini dicirikan dengan salinitas, total bahan organik dan suhu yang tinggi serta kecerahan, BOD 5 , N-total dan C-organik rendah. Kelompok ini berada pada Sumbu 1 negatif yang merupakan penciri dari parameter kimia lingkungan. a b Keterangan : Co = C-oganik; Nt = N-total; Kec = Kecepatan arus; Phl = Pasir halus; Psd = Pasir sedang; Pks = Pasir kasar; Lpr = Lumpur; Eh = Potensial redok; Sal = Salinitas; S = Stasiun. Gambar 21 Analisis Komponen Utama PCA terhadap parameter fisika-kimia air dan sedimen di lokasi penelitian pada Sumbu 1 dan 2 a, pengelompokan stasiun berdasarkan karakteristik fisika kimia sedimen b. 4.3.3. Sebaran Spasial Makrozoobentos serta Hubungannya terhadap Karakteristik Fisika-Kimia Sedimen Analisis Koresponden CA terhadap 12 jenis makrozoobentos yang tersebar pada 7 stasiun pengamatan menunjukkan bahwa sebaran spasial makrozoobentos di Estuari Percut Sei Tuan terpusat pada 3 sumbu utama yang dapat menjelaskan 88,91 dari ragam total dan mampu mencirikan stasiun. Sumbu-sumbu tersebut yaitu Sumbu 1, 2 dan 3 masing-masing menjelaskan 57.99, 23.00 dan 7.92 Lampiran 23a Grafik hasil analisis koresponden pada sumbu faktorial 1, 2 dan 3 memperlihatkan 3 kelompok penyebaran makrozoobentos pada masing-masing stasiunnya dan memiliki ciri-ciri yang berbeda Gambar 22. Kelompok I yang tersebar pada Stasiun 1 dan 2 dicirikan dengan makrozoobentos dari jenis Melanoides sp., M. torulosa, Thiara sp., dan M. Tuberculata yang merupakan Gastropoda dari air tawar. Selanjutnya Kelompok I ini juga dicirikan dengan nilai potensial redok yang lebih tinggi, fraksi sedimen lumpur dan pasir halus. Kelompok II Stasiun 3 dan 4 dicirikan dengan jenis makrozoobentos M. requeti dan Thiara sp. dan nilai C-organik dan N-total yang lebih tinggi. Kelompok III Stasiun 5, 6 dan 7 yang didominasi oleh makrozoobentos dari jenis Nereis limnicola, Tellina sp., Mytilus sp., Anadara brasiliana dan Stenothyra ventricosa. Parameter fisika sedimen lebih dominan adalah fraksi pasir sedang dan kasar yang lebih banyak. Jenis makrozoobentos yang didapat pada Kelompok II merupakan jenis yang berasal dari Kelompok I dan III. Untuk lebih lanjut akan dibahas pada pengujian regresi linear. Adanya perbedaan antara Kelompok I dan II erat kaitannya dengan letak stasiun penelitian serta parameter fisika-kimia sedimen yang berbeda. Pada Kelompok I Gastropoda lebih banyak dijumpai, sedangkan pada Kelompok III jenis yang lebih banyak dijumpai adalah Bivalvia. Hal ini erat kaitannya dengan fraksi sedimen. Barnes 1987 menyatakan tekstur sedimen akan mempengaruhi struktur komunitas dari hewan bentos. Bentos dari jenis Bivalvia menyukai tekstur berlumpur atau berpasir. Gastropoda memiliki penyebaran yang lebih luas karena mampu beradaptasi pada habitat air tawar ataupun laut dengan tekstur sedimen lunak atau keras dan umumnya lebih menyukai substrat pasir berlumpur. A B Keterangan: = Stasiun, = Makrozoobentos, x = Fisika-kimia sedimen, Ms = Melanoides sp.; Mto = M. torulosa; Mt= M. tuberculata I; Ts= Thiara sp; Mr = M. requeti; Nel = Nereis limnicola; Nel = Nereis limnicola; Tel = Tellina sp.; My = Mytilus sp.; Sv = S. Ventricosa; Agr = Anadara brasiliana; Mr = M. requeti; Nt = N-total; Co = C-organik; Rdk = Potensial redok; Lpr = Lumpur; Phl = Pasir halus; Psd = Pasir sedang; Pks = Pasir kasar; S = Stasiun. Gambar 22 Analisis Koresponden CA terhadap parameter fisika-kimia sedimen dan kelimpahan makrozoobentos pada sumbu faktorial 1 dan 2 a; Sumbu faktorial 1 dan 3 b.

4.3.4. Hubungan Parameter Fisika-Kimia Sedimen terhadap Struktur Makrozoobentos