4.3.4. Hubungan Parameter Fisika-Kimia Sedimen terhadap Struktur Makrozoobentos
Analisis regresi linear parameter fisika-kimia sedimen terhadap jenis-jenis makrozoobentos yang dominan pada masing-masing kelompok menunjukkan
hasil yang berbeda-beda. Kelompok I dan III memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara makrozoobentos dengan parameter fisika-kimia sedimen ditandai
dengan nilai R
2
50. Uji signifikan terhadap jenis makrozoobentos pada Kelompok I memperlihatkan M. Torulosa, Melanoides sp., Melanoides
tuberculata dan Thiara sp. memiliki hubungan yang nyata terhadap parameter sedimen, yang ditunjukan juga dengan sebaran variabel bebas yang mendekati
garis normal Lampiran 24 a. Uji parsial parameter sedimen dengan jenis makrozoobentos menunjukkan bahwa N-total dan C-organik mempengaruhi
keberadaan dari M. Torulosa, Melanoides sp. dan Thiara sp. Tabel 9.
Tabel 9 Persamaan regresi masing-masing jenis makrozoobentos
Variabel Tetap Persamaan Regresi
Kelompok I M. torulosa
Melanoides sp. M. tuberculata
Thiara sp. Kelompok II
M. requeti Thiara sp.
Kelompok III Nereis limnicola
Tellina sp. Mytilus sp.
Stenothyra ventricosa Anadara granosa
M. requeti Y = -849 + 2748 X
1
- 206 X
2
- 3.26 X
3
+ 142 X
4
- 2.00 X
5
R
2
= 95.70 Y = -715 + 5810 X
1
-0 857 X
2
- 3.06 X
3
+ 325 X
4
- 13.6 X
5
R
2
= 99.30 Y = -11468 + 17004 X
1
-1902 X
2
- 22.1 X
3
+1578 X
4
-39 X
5
R
2
= 96.90 Y = -2574 + 7204X
1
-574 X
2
- 3.33 X
3
+251 X
4
- 16.8 X
5
R
2
= 95.40
Y = 6993 - 6791X
1
+ 882 X
2
- 8 X
3
+710 X
4
- 302 X
5
R
2
= 32.30 Y = 1185 + 895X
1
- 65 X
2
+ 5.8 X
3
- 33 X
4
- 37.8 X
5
R
2
= 33.40
Y = -152 + 433X
1
- 69.3X
2
- 2.51 X
3
+ 32.6 X
4
- 5.89 X
5
R
2
= 52.90 Y = 59 + 331X
1
- 16.2 X
2
- 1.34 X
3
+ 5.7 X
4
- 2.80 X
5
R
2
= 20.30 Y = -79.9 - 1919X
1
+ 104 X
2
+ 7.96 X
3
- 130 X
4
+19.3 X
5
R
2
= 99.40 Y = 128 - 747X
1
+ 19.9 X
2
+ 3.13 X
3
+ 51.1 X
4
- 8.36 X
5
R
2
= 72.10 Y = 32.5 - 220X
1
+ 1.1 X
2
+ 0.164 X
3
+ 7.71 X
4
-1.54 X
5
R
2
= 51.90 Y = -388 - 5780X
1
+ 1632 X
2
- 2.3 X
3
- 920 X
4
+ 54 X
5
R
2
= 78.10 Y = Variabel tetap; X
1
= N-total; X
2
= C-organik; X
3
= Potensial redok; X
4
= Lumpur; X
5
= Pasir halus.
Tabel 10 Analisis regresi parameter fisika-kimia sedimen terhadap struktur
makrozoobentos
Nyata P-value Variabel Tetap
R
2
F X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
Kelompok I M. torulosa
Melanoides sp. M. tuberculata
Thiara sp. 95.70
99.30 96.90
95.40 13.36
85.28 18.71
12.47 0.029
0.009 0.085
0.028 0.015
0.001 0.016
0.012 0.390
0.540 0.529
0.717 0.121
0.037 0.088
0.236 0.879
0.462 0.752
0.619
Kelompok II. M. requeti
Thiara sp
32.30 33.40
0.29 0.30
0.885 0.888
0.853 0.920
0.964 0.807
0.704 0.896
0.498 0.529
Kelompok III Nereis limnicola
Tellina sp. Mytilus sp.
S. ventricosa Anadara brasiliana
M. requeti 52.90
20.30 99.40
72.10 51.90
78.10 0.67
0.15 104.89
1.55 0.65
2.14 0.750
0.777 0.012
0.579 0.387
0.827 0.490
0.845 0.025
0.832 0.946
0.414 0.449
0.626 0.002
0.346 0.768
0.970 0.343
0.835 0.001
0.167 0.227
0.202 0.387
0.616 0.001
0.237 0.230
0.667
Taraf signifikansi 5; = pengaruh nyata; F tabel = 3.69; X
1
= N-total; X
2
= C-organik; X
3
= Potensial redok; X
4
= Lumpur; X
5
= Pasir halus.
Lebih lanjut hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi antara C-organik dan M. Torulosa, Melanoides sp., M. tuberculata serta Thiara sp. yang menunjukkan
nilai korelasi negatif Tabel 10 artinya semakin tinggi kandungan C-organik di sedimen maka kelimpahan makrozoobentos akan semakin menurun. Dengan
meningkatnya kandungan bahan organik di sedimen dapat menyebabkan menurunnya oksigen terlarut di sedimen.
Thiara sp. Dan M. Requeti yang berada pada Kelompok II tidak menunjukkan hubungan yang erat terhadap parameter fisika-kimia sedimen
dengan nilai R
2
sebesar 32.30 dan 33.40, yang ditunjukan juga dengan sebaran variabel bebas yang jauh dari garis normal lampiran 24b. Hal ini dapat
disebabkan oleh kondisi habitat yang dinamis karena merupakan daerah peralihan antara air tawar dan air laut. Selain itu Thiara sp. merupakan makrozoobentos
yang berasal dari Kelompok I dan M. Requeti dari Kelompok III. Kedua jenis ini lebih dipengaruhi oleh kondisi habitat dari lingkungan asalnya.
Tabel 11 Analisis korelasi makrozoobentos Kelompok I dan Kelompok II terhadap parameter sedimen
Kelompok I Kelompok II
Mto Ms
Mt Ts
Mr Ts
Nt
-0.116
0.766
-0.356
0.348
-0.393
0.296
-0.146
0.707
-0.016
0.967
0.012 0.976
Co
-0.666
0.050
-0.901
0.001
-0.749
0.021
-0.718
0.030
0.031 0.937
0.142 0.716
Rdk
-0.523
0.149
-0.394
0.294
-0.610
0.081
-0.453
0.220
-0.054
0.890
0.454 0.219
Lpr
0.696
0.037
0.587 0.096
0.838
0.005
0.661
0.053
0.330 0.386
-0.326
0.392 Phl
0.467 0.205
0.404 0.280
0.678
0.045
0.475 0.197
-0.444
0.232
-0.450
0.224 Psd
-0.485
0.186
-0.419
0.261
-0.694
0.038
-0.490
0.180
-0.459
0.214
-0.434
0.243 Pks
-0.527
0.145
-0.453
0.221
-0.728
0.026
0.526 0.146
0.388 0.302
0.495 0.176
Cetak tebal: nilai korelasi; Cetak miring: nilai nyata; : korelasi nyata 5; Mto = Melanoides torulosa; Ms = Melanoides sp.; Mt= M. tuberculata I; Ts= Thiara sp.; Mr = M. requeti;
Nel = Nereis limnicola ; Nt = N-total; Co = C-organik; Rdk = Potensial redok; Lpr = Lumpur; Phl = Pasir halus; Psd = Pasir sedang; Pks = Pasir kasar.
Tabel 12 Analisis korelasi makrozoobentos Kelompok III terhadap parameter sedimen.
Kelompok III Nel
Tel My
Sv Agr
Mr Nt
-0.174
0.654
0.131 0.736
-0.238
0.537
0.414 0.267
0.000 1.000
-0.015
0.969 Co
0.092 0.814
0.014 0.971
0.228 0.556
0.345 0.363
0.081 0.836
0.389 0.300
Rdk
-0.436
0.240
-0.008
0.983
0.310 0.417
0.635 0.066
0.294 0.442
0.240 0.535
Lpr
-0.087
0.824
-0.219
0.571
-0.748
0.020
0.115 0.768
0.000 1.000
-0.836
0.005 Phl
0.200 0.607
-0.304
0.427
-0.434
0.243
-0.277
0.470
-0.287
0.453
-0.670
0.048 Psd
-0.260
0.500
0.312 0.414
0.343 0.366
0.359 0.343
0.344 0.365
0.605 0.084
Pks
0.549 0.126
-0.138
0.723
0.664
0.050
-0.750
0.020
-0.542
0.132
0.393 0.295
Cetak tebal: nilai korelasi; Cetak miring: nilai nyata; : korelasi nyata 5; Nel = Nereis limnicola; Tel = Tellina sp.; My = Mytilus sp.; Sv = S. Ventricosa; Agr = Anadara. brasiliana;
Mr = M. requeti; Nt = N-total; Co = C-organik; Rdk = Potensial redok; Lpr = Lumpur; Phl = Pasir halus; Psd = Pasir sedang; Pks = Pasir kasar.
Pada Kelompok III hampir seluruh jenis makrozoobentos tidak memiliki hubungan yang nyata dengan parameter fisika-kimia sedimen, kecuali Mytilus sp.
yang berhubungan nyata. Keberadaan Mytilus sp. dipengaruhi oleh kandungan N-total, C-organik, potensial redoks, fraksi sedimen lumpur dan pasir sedang.
Mytilus sp. berkorelasi positif terhadap fraksi pasir kasar dan berkorelasi negatif dengan fraksi lumpur Tabel 11.
Terdapatnya jenis-jenis makrozoobentos yang tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap parameter fisika-kimia sedimen diduga terjadi karena adanya
parameter lingkungan lain yang berpengaruh namun tidak dilakukan pengukuran pada penelitian ini, seperti phospor, salinitas sedimen dan oksigen terlarut di
sedimen. Seperti yang dinyatakan oleh Razak 2002 bahwa organisme bentik sangat dipengaruhi oleh keberadaan oksigen terlarut, karena kekurangan oksigen
dapat menyebabkan stress pada organisme bentik. Jenis Stenothyra ventricosa tidak dipengaruhi oleh parameter sedimen
Tabel 9, namun pada analisa korelasi parameter pasir kasar berhubungan erat. dengan nilai korelasi 0,020 Tabel 12. Pada analisis regresi variabel ini tidak ikut
diukur, hal ini juga membuktikan bahwa ada variabel lainnya yang mungkin mempengaruhi keberadaan makrozoobentos di sedimen.
Gambaran secara menyeluruh kondisi Estuari Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa daerah yang berada di sungai membentuk kondisi lingkungan yang berbeda
dengan daerah muara. Daerah tersebut dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan parameter lingkungannya, jenis makrozoobentos yang dominan serta
persamaan regresi yang memperlihatkan hubungan antara parameter fisika-kimia sedimen dengan kelimpahan makrozoobentos. Kelompok I disebut sebagai
Kelompok Sungai, Kelompok II disebut sebagai Kelompok Mulut Muara dan Kelompok III disebut sebagai Kelompok Muara Gambar 23.
59 Gambar 23 Peta skematis sebaran makrozoobentos dominan berdasarkan parameter fisika-kimia sedimen di Estuari Percut Sei Tuan
Mto Ts
Ms Mt
Lpr Eh
Phl M
Ts Co
Nt
Keterangan: = Kelompok I
Stasiun 1 dan 2 = Kelompok II
Stasiun 3 dan 4 = Kelompok III
Stasiun 5, 6 dan 7 = Garis pantai
= Sungai Makrozoobentos
Ms = Melanoides sp Mto = M. torulosa
Mt = M. tuberculata Mr = M. requeti
Ts = Thiara sp. Nel = Nereis limnicola
Tel = Tellina sp. My = Mytilus sp.
Agr = Anadara brasiliana Sv = Stenothyra ventricosa
Fisika-kimia Sedimen Eh = Potensial redok
Lpr = Lumpur Phl = Pasir halus
Psd = Pasir sedang Pks = Pasir kasar
Nt = N-total Co = C-organik
Nel Tel
My Agr
Sv Pks
Psd Mr
Mto; Y = -849 + 2748 X
1
- 206 X
2
- 3.26 X
3
+ 142 X
4
- 2.00 X
5
R
2
= 95.70 Ms; Y = -715 + 5810 X
1
-0 857 X
2
- 3.06 X
3
+ 325 X
4
- 13.6 X
5
R
2
= 99.30 Mt; Y = -11468 + 17004 X
1
-1902 X
2
- 22.1 X
3
+1578 X
4
-39 X
5
R
2
= 96.90 Ts; Y = -2574 + 7204X
1
-574 X
2
- 3.33 X
3
+251 X
4
- 16.8 X
5
R
2
= 95.40 Mr; Y = 6993 - 6791X
1
+ 882 X
2
- 8 X
3
+710 X
4
- 302 X
5
R
2
= 33.40 Ts; Y = 1185 + 895X
1
- 65 X
2
+ 5.8 X
3
- 33 X
4
- 37.8 X
5
R
2
= 32.30 Nel; Y = -152 + 433X
1
- 69.3X
2
- 2.51 X
3
+ 32.6 X
4
- 5.89 X
5
R
2
= 52.90 Tel; Y = 59 + 331X
1
- 16.2 X
2
- 1.34 X
3
+ 5.7 X
4
- 2.80 X
5
R
2
= 20.30 My; Y = -79.9 - 1919X
1
+ 104 X
2
+ 7.96 X
3
- 130 X
4
+19.3 X
5
R
2
= 99.40 Sv; Y = 128 - 747X
1
+ 19.9 X
2
+ 3.13 X
3
+ 51.1 X
4
- 8.36 X
5
R
2
= 72.10 Agr;Y = 32.5 - 220X
1
+ 1.1 X
2
+ 0.164 X
3
+ 7.71 X
4
-1.54 X
5
R
2
= 78.10 Mr; Y = -388 - 5780X
1
+ 1632 X
2
- 2.3 X
3
- 920 X
4
+ 54 X
5
R
2
= 51.90
V. SIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Estuari Percut Sei Tuan dapat disimpulkan:
1 Parameter fisika-kimia air di perairan estuari tergolong baik yang ditandai dengan nilai kisaran sesuai dengan kriteria baku mutu kualitas air laut untuk
kehidupan biota KEP No.51MNLHI2004, sedangkan kualitas sedimen dicirikan oleh kandungan C-organik dan N-total rendah.
2 Kualitas fisika-kimia air dan sedimen perairan estuari sangat mempengaruhi keberadaan makrozoobentos. Tekstur sedimen dengan dominan fraksi pasir
sedang dan kasar membentuk struktur komunitas makrozoobentos dengan kelimpahan tinggi, keanekaragaman rendah dan komposisi makrozoobentos
rendah. 3 Kelimpahan makrozoobentos Melanoides sp.,M. torulosa, M. tuberculata,
Thiara sp. dan Mytilus sp. memiliki hubungan nyata terhadap parameter fisika-kimia lingkungan.
4 Jenis Makrozoobentos yang dominan pada daerah sungai adalah Gastropoda dan pada daerah muara adalah Bivalvia
5.2. Saran
1 Penelitian dilakukan pada saat surut periode Maret sampai dengan Mei, dianggap perlu dilakukan penelitian yang meliputi pasang dan surut, serta
periode waktu berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang ekosistem Estuari Percut Sei Tuan.
2 Terkait dengan kepentingan proses degradasi bahan organik di sedimen terutama C dan N, perlu dilakukan penelitian tentang mikroba yang berperan
dalam proses pembentukan zona oksidasi dan reduksi. 3 Ada jenis-jenis makrozoobentos tertentu yang tersebar pada semua stasiun
penelitian, maka perlu dilakukan penelitian tentang toleransi makrozoobentos terhadap perubahan salinitas di Estuari Percut Sei Tuan.