Kedalaman Arus Karakteristik Fisika-Kimia Air 1. Suhu

4 8 12 16 20 24 28 32 1 2 3 4 5 6 7 Stasiun Pengamatan S u h u ° C . Gambar 3 Nilai rata-rata suhu di lokasi penelitian.

4.1.2. Kedalaman

Kedalaman perairan antara daerah sungai dengan daerah muara atau yang berada lebih ke arah laut memiliki perbedaan dimana semakin ke arah laut kondisi perairannya semakin dangkal, terutama pada Stasiun 5, 6 dan 7 memiliki kondisi yang cukup dangkal dengan kedalaman rata-ratanya berkisar antara 0.63-0.75 m Tabel 7. Pendangkalan pada ketiga stasiun ini terjadi akibat adanya aktivitas pengerukan pada hulu sungai serta didukung oleh kecepatan arus yang tinggi sehingga dapat membawa partikel-partikel terlarut dari daerah hulu dan kemudian mengendap di muara. Kedalaman pada suatu perairan akan mempengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu dan kecerahan yang tentunya akan mempengaruhi penyebaran dari hewan bentos. Tabel 7 Hasil pengukuran kedalaman pada saat surut di lokasi penelitian Lebar dan Kedalaman Stasiun Sungai m Stasiun Lebar m Tepi Kanan A Tengah B Tepi Kiri C Profil Dasar Sungai 1 12 1.71 2.16 0.55 2 8 0.59 1.40 0.86 3 6.5 0.60 2.11 0.82 4 22 0.80 1.57 0.75 Stasiun Muara Kedalaman rata-rata m Simpangan Baku 5 0,63 0,03 6 0,72 0,03 7 0,65 0,05

4.1.3. Arus

Kecepatan arus pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kekuatan angin, topografi, kedalaman, luas estuari dan efek coriolis. Kecepatan arus ini akan mempengaruhi berbagai faktor fisika, kimia dan biologi perairan. Kecepatan arus tertinggi dijumpai pada Stasiun 2 yaitu sebesar 0.86 mdtk dan yang terendah dijumpai pada Stasiun 4 yaitu 0.16 mdtk Gambar 4. Kecepatan arus akan mempengaruhi juga penyebaran dari hewan bentos. Odum 1993 menyatakan umumnya invertebrata bentik bentos mempunyai kerapatan yang paling tinggi pada air deras, sementara Bivalvia lebih banyak dijumpai pada air yang tenang. A B C A B C A B C A B C Kecepatan arus pada Stasiun 2 untuk pengamatan Bulan April tampak lebih tinggi hingga 0.86 mdtk Lampiran 2, hal ini dapat disebabkan karena pada waktu pengamatan terjadi aliran air yang cukup besar dari daerah pertambakan yang juga ditandai dengan tingginya salinitas pada bulan tersebut. Semakin ke arah laut, kecepatan arus semakin kecil dimana hal ini berhubungan dengan semakin dangkalnya perairan pada daerah tersebut. Kecepatan arus pada daerah ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang dan surut. Kisaran kecepatan arus adalah 0.23-0.47 mdtk Gambar 4. Arah arus pada kondisi surut bergerak ke arah laut Gambar 5. Ini dapat memperlihatkan bahwa pada waktu pengambilan sampel kondisi perairan sangat dipengaruhi oleh aliran air dari hulu sungai yang dibuktikan dengan rendahnya nilai salinitas pada stasiun pengamatan di daerah sungai dan mulut muara Stasiun 1, 2, 3, dan 4 dibandingkan dengan daerah muara Stasiun 5, 6, dan 7. 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1 2 3 4 Stasiun Pengamatan K ec ep at an A ru s m d tk . Ga mba r 4 Ni l a i r a t a - r a t a ke c e p a t a n a r us di l oka s i pe ne l i t i a n . 28 PETA LOKASI PENELITIAN ESTUARI PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA Skala 1 : 15.000 Sumber Google Earth 2007 Keterangan = Arah arus Gambar 5 Arah arus di lokasi penelitian 03°4245 03°4325 96°47 96°47 03°4325 03°4245

4.1.4. TSS