Kondisi Eksisting Lingkungan Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam

54 yang saat ini sudah berpindah posisi berada di kawasan halaman belakang istana, yaitu perahu motor yang pernah digunakan oleh Sultan terakhir dalam tahun-tahun sebelum Perang Dunia ke-2. Di sebelahnya terdapat Gedung Serba Guna Tengku Maharatu. Di antara perahu dan gedung serba guna di tepi jalan, ada pan yang isinya kutipan satu bait dari Hikayat Hang Tuah: Tuan Sakti bamboo negeri; Esa bilang dua terbilang Patah tumbuh hilang berganti; takkan Melayu hilang di bumi. Menyusur sungai ke barat setelah istana, ada Masjid Raya Syahbuddin dan Balai Kerapatan Tinggi. Di Siak, bukan hanya masjid yang berkubah, tetapi dahulu juga balai dan istana. Masjid dan istana tegak dengan ciri arsitektur Islam. Interior masjid dan istana dipenuhi dengan garis-garis, sedangkan tampilan luarnya bersahaja.

4.3 Kondisi Eksisting Lingkungan Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam

Kondisi permukiman di Kelurahan Kampung Dalam saat ini pada umumnya berbentuk rumah panggung dengan atap yang memiliki kemiringan curam, baik permanen maupun tidak permanen dan bahan bangunan yang digunakan di dominasi oleh material kayu. Pola lingkungan permukiman umumya berbentuk linier mengikuti bentukan sungai dan adanya jalan-jalan yang lurus sehinga bangunan rumah umumya menghadap ke jalan atau ke sungai. Ciri-ciri umum yang mudah terlihat dari lingkungan ini adalah bangunan yang terdiri dari satu sampai dua lantai, pemakaian bahan sederhana dan mudah diperoleh seperti dinding papan dan atap seng namun juga ada yang terbuat dari Universitas Sumatera Utara 55 batu bata dan pada kawasan pasar bentuk hunian terdiri dari rumah yang memiliki fungsi gand yaitu rumah dan toko.

4.3.1 Kondisi Lingkungan Permukiman

Kondisi lingkungan permukiman di dominasi oleh permukiman rumah tinggal. Struktur permukiman terbentuk dari unit-unit rumah tinggal yang dikelilingi ruang terbuka dan jalan lingkungan sebagai akses utama.  Jalan Utama Kawasan Jalan utama pada kawasan permukiman di Kelurahan Kampung Dalam juga merupakan jalur utama yang digunakan untuk ke pusat kota, selain itu juga digunakan untuk akses ke tempat lain di sekitar kawasan tersebut. Lebar jalan utama sekiatar 5-10 meter, diantara kedua sisi jalan hanya terdapat pembatas jalan dan trotoar sehingga fasad bangunan dapat terlihat dengan jelas. Umumnya bangunan menghadap jalan utama. Gambar 4.11 Kondisi Jalan Sultan Ismail dengan lebar jalan 10 meter Sumber : Peneliti, 2015 Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.12 Kondisi Jalan Tenggiri dengan lebar jalan 5 meter Sumber : Peneliti, 2015 Gambar 4.13 Kondisi Jalan Sultan Syarif Kasim dengan lebar jalan 6 meter Sumber : Peneliti, 2015  Jalan Lingkungan Jalan-jalan lingkungan pada kawasan permukiman ini umumnya berbentuk gang-gang sempit hal ini dikarenakan fungsi jalan tersebut sebagai jalur lokal yaitu penghubung antar unit-unit rumah tinggal yang ada, dengan lebar jalan bervariasi yaitu 2-4 meter. Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.14 Kondisi Jalan Lingkungan dengan lebar jalan 4 meter Sumber : Peneliti, 2015 Gambar 4.15. Kondisi Jalan Lingkungan dengan lebar jalan 2 meter Sumber : Peneliti, 2015 Gambar 4.16 Kondisi Jalan Lingkungan dengan lebar jalan 2 meter Sumber : Peneliti, 2015 Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 4.17 Kondisi Jalan Lingkungan bentuk kayu dengan lebar jalan 1 meter Sumber : Peneliti, 2015  Fasilitas Umum Beberapa fasilitas umum dan sosial yang terdapat dikawasan ini selaian dapat digunakan oleh masyarakat setempat juga dijadikan sebagai objek wisata di Kabupaten Siak. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.18 Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdapat di Kelurahan Kampung Dalam Sumber : Peneliti, 2015 Istana Siak Pasar Seni Pelabuhan Siak Sri Indrapura Pelabuhan Baru Siak Sri Indrapura Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.19 Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdapat di Kelurahan Kampung Dalam Sumber : Peneliti, 2015 Taman Tengku Mahratu Balai Kerapatan Tinggi Alun-alun Mahratu Ruang Terbuka Universitas Sumatera Utara 61

4.3.2 Kondisi Hunian Permukiman

Bentuk hunian di tepi jalan utama maupun di pinggiran Sungai Siak merupakan bentuk hunian yang bervariasi dimana terdapat bentuk hunian tunggal dan rumah toko. Lingkungan rumah tinggal ini dikelilingi pagar papankayu dan semen sebagai batas kepemilikan, namun banyak yang dibuat tanpa pagar. Orientasi hunian umumya mengarah pada jalan dan yang berlokasi di pinggiran Sungai Siak berorientasi ke arah sungai. Gambar 4.20 Kondisi hunian tanpa pagar yang menghadap ke jalan Sumber : Peneliti, 2015 Gambar 4.21 Kondisi hunian dengan pagar yang menghadap ke jalan Sumber : Peneliti, 2015 Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.22 Kondisi hunian dengan pagar dan tanpa pagar yang menghadap ke Sungai Siak Sumber : Peneliti, 2015

4.3.3 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Pada kawasan permukiman pinggiran Sungai Siak di Kelurahan Kampung Dalam terdapat dua pengelompokan etnis masyarakatnya, yaitu masyarakat etnis Melayu yang merupakan penduduk yang pertama kali menempati kawasan ini dan masyarakat etnis Cina, Jawa, Minang dan Batak sebagai kelompok masyarakat pendatang. Pengelompokan etnis ini juga berpengaruh pada bentuk hunian pada kawasan ini. Masyarakat etnis Melayu tampilan bangunan dominan berbentuk rumah panggung dengan pola menyebar sedangkan masyarakat etnis Cina yang mendominasi kawasan pasar berbentuk bangunan deret dan tertata rapi hal ini dikarenakan fungsi bangunan sebagai hunian dan toko. Pengelompokan etnis ini menimbulkan kehidupan sosial yang dibentuk oleh sesama kelompok masyarakat berdasarkan lokasi tempat mereka bermukim. Kelompok etnis Melayu sebagai kelompok etnis terbesar cenderung berada di pinggiran Sungai Siak dan tersebar di pusat pemerintahan yaitu sekitar kawasan Universitas Sumatera Utara 63 Istana Siak dengan model permukiman bangunan tunggal. Kelompok etnis Cina yang merupakan kelompok bermata pencaharian sebagai pedagang menempati kawasan permukiman perdagangan di pinggiran Sungai Siak dengan model permukiman berderet. Agama adalah salah satu unsur terpenting dalam pengaturan budaya lingkungannya. Hal ini di tandai dengan perletakan tempat peribadatannya. Masjid bagi tempat beribadah umat Islam terdapat di sekitar permukiman yang bermayoritas penduduk beragama Islam. Sedangkan klenteng terdapat di kawasan perdagangan di tempat bermukimnya atnis Cina. Sementara gereja sebagai tempat ibadah umat kristen terdapat di kawasan darat arah utara. Gambar 4.23 Masjid di kawasan permukiman penduduk melayu beragama islam Sumber : Peneliti, 2015 Universitas Sumatera Utara 64 Gambar 4.24 Geraja pada arah utara Sumber : Peneliti, 2015 Gambar 4.25 Klenteng di kawasan perdagangan etnis Cina Sumber : Peneliti, 2015

4.3.4 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Sebagai kawasan yang terletak di pinggiran sungai, kehidupan sungai mempengaruhi pola kehidupan dan mata pencaharian penduduk di Kelurahan Kampung Dalam. Penduduk Melayu yang bertempatan di pinggiran Sungai Siak memanfaatkan sungai sebagai sumber nafkah dan sumber bagi kehidupannya. Universitas Sumatera Utara 65 Penduduk yang berada di pinggiran sungai ini berprofesi sebagai nelayan dan jasa angkutan transportasi sungai. Permukiman mereka yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Siak memiliki dermaga yang langsung menyatu dengan rumah. Dermaga ini berfungsi untuk menyandarkan alat transportasi air yang mereka gunakan. Pada kawasan pinggir sungai terdapat kawasan pelabuhan berupa dermaga-dermaga yang terbentuk sesuai dengan aktivitas ekonomi yang ditimbulkan. Dermaga tersebut berupa dermaga untuk bongkar muat barang, dermaga untuk jasa transportasi sungai dan dermaga untuk nelayan. Sedangkan dalam kawasan darat berupa pasar sebagai aktifitas perdagangan. Perkembangan perekonomian di kawasan pinggir Sungai Siak diawali dengan kegiatan perdagangan pada jalur Sungai Siak. Seiring dengan perkembangan zaman pada kawasan ini membentuk ruang pasar bagi kegiatan perekonomiannya pada kawasan pasar. Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 4.2 Dermaga yang dibuat masyarakat yang digunakan sebagai tempat tambatan perahu dan dibuat secara bersama-sama atau berkelompok Sumber : Peneliti, 2015 Universitas Sumatera Utara 67

4.4 Aktifitas Masyarakat Terkait Keberadaan Sungai Siak di Kelurahan Kampung Dalam