F. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis yang diajaukan dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga Dana Pihak Ketiga DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pernyaluran kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi
Lampung. 2. Diduga Loan to Deposit Ratio LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pernyaluran kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Lampung.
3. Diduga Return On Asset ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Lampung.
4. Diduga Capital Adequacy Ratio CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi
Lampung. 5. Diduga BI Rate memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
pernyaluran kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Lampung 6. Diduga terdapat pengaruh bersamaan dan signifikan dari variabel Dana Pihak
Ketiga DPK, Loan to Deposit Ratio LDR, Return On Asset ROA,Capital Adequacy Ratio CAR dan BI Rate terhadap penyaluran kredit oleh Bank
Perkreditan Rakyat di Provinsi Lampung
G. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Penelitian ini : BAB I
: Pendahuluan Menguraikan latar belakang penelitian , rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
Berisikan tinjauan teoritis dan tinjauan empirik yang terkait dan relevan dengan penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Terdiri atas Diskripsi Data Input, Jenis dan Sumber Data, Batasan Variabel, Metode Analisis, Prosedur Analisis, Pengujian Asumsi Klasik, dan Uji Hipotesis
BAB IV : Hasil dan Pembahasan.
BAB V : Simpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Teori Penawaran Uang
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang
bertujuan untuk mengatur penawaran uang mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral Bank
Indonesia. Produk yang ditawarkan sebuah bank dalam penawaran kredit adalah uang sehingga penawaran kredit bisa diartikan sebagai penawaran uang kepada
masyarakat. Dimana kredit tersebut terdiri dari tiga, yaitu kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Dalam teori moneter penawaran uang merupakan jumlah uang yang beredar. Uang
beredar di masyarakat ditentukan oleh pemerintah, bank sentral, bank-bank umum, dan masyarakat Nopirin, 1990. Penyaluran kredit tidak lepas dari pasar
kredit dimana pasar kredit merupakan tempat interaksi antara permintaan dan penawaran kredit, adanya interaksi tersebut membutuhkan proses dan waktu yang
dipengaruhi oleh keberadaan yang harus dimiliki keduannya, prilaku permintaan kredit berasal dari peminjam sedangkan prilaku penawarn kredit adalah para
pemberi pinjaman, peminjam direpresentasikan oleh kurva permintaan yaitu dari sektor rumah tangga, perusahaan,dan pemerintah sedangkan penawaran kredit di
representasikan oleh kurva penawaran kredit yaitu pemberi pinjaman langsung bank dan lembaga keuangan lainnnya.
Gambar 8. Grafik Kurva Penawaran dan Permintaan Uang
Hukum penawaran uang akan bergantung kepada permintaan yang dilakukan oleh debitur. Jumlah uang yang beredar dapt dipengaruhi oleh tingkat suku bunga,
sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat permintaan uang yang dilakukan oleh debitur. Manakala suku bunga pinjaman itu rendah, maka kecenderungan akan
permintaan uang juga akan meningkat. Namun hal sebaliknya akan terjadi saat suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank tersebut tinggi, maka
kecenderungan yang timbul adalah permintaan uang yang akan menurun, dalam hal ini akan berimbas terhadap jumlah penyaluran kredit yang akan menurun.
r1
r
M D
Ms
D
Ms
1
E E
1
Ms
D
Ms
1
Penawaran dan Permintaan Uang Suku Bunga