Hasil dan Pembahasan. Simpulan dan saran

Sementara menurut Keynes penawaran uang sepenuhnya dikendalikan oleh bank sentral dan tidak dipengaruhi oleh suku bunga. Jadi tingkat suku bunga bukan faktor utama penentu jumlah penawaran uang yang dalam hal ini penyaluran kredit. Dalam Sadono Sukirno 2003 disebutkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pemerintah dan sistem bank dalam menentukan jumlah penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Dengan demikian terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan bank umum untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat. lebih lanjut Melitz dan Pardue 1973. Melitz dan Perdue 1973 merumuskan model Penawaran Kredit oleh perbankan : = , , , Keterangan SK : Jumlah kredit yang ditawarkan oleh bank S : Ketentuan tingkat cadangan bank atau ketentuan cadangan wajib Ic : Tingkat suku bungan Kredit Bank Ib : Biaya opurtunitas meminjam uang BD : Biaya Depsito Bank Model diatas selanjutnya disempurnakan oleh Perry Warjiyo 2004, yang memaparkan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua dana yang dimobilisasi perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang beredar M1, M2 digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit perbankan. Dalam kenyataannya menurut Perry Warjiyo 2004, anggapan seperti itu tidak selamanya benar. Selain dana yang tersedia DPK, perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu sendiri, seperti permodalan CAR, jumlah kredit macet NPL, dan Loan to Deposit Ratio LDR. Dengan demikian, dapat dinyatakan dalam suatu bentuk hubungan fungsi sebagai berikut: K S = f DPK, prospek usaha debitor, kondisi perbankan itu sendiri = f DPK, prospek usaha debitor, CAR, NPL, LDR Keterangan: K S = Kredit yang ditawarkan perbankan DPK = Dana Pihak Ketiga Kondisi perbankan terdiri atas CAR = Capital Adequacy Ratio, NPL= Non Performing Loan, LDR = Loan to Deposit Ratio Sementara menurut Suseno dan Piter A 2003, selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor rentabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam Return On Asset ROA juga berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menyalurkan kredit kepada debitor. Menurut Stiglitz dan Weiss 1981 mengatakan bahwa asumsi dasar yang harus dipahami untuk mengukur besarnya kredit yang disalurkan adalah adanya risiko kredit, muncul karena bank menetapkan tingkat bunga atas pinjaman yang diberikan kepada debitur sebagai profit untuk bank, ketika bank mengharapkan keuntungan, maka hal tersebut tergantung pada besarnya tingkat bunga kredit dan kemampuan nasabah untuk membayar kembai pinjaman, kenaikan tingkat bunga

Dokumen yang terkait

THE ANALYSIS OF CREDIT RISK CONTROL AT PT. BANK RAKYAT INDONESIA OFFICE AJUNG MANGLI UNIT

0 14 14

ANALYSIS OF POLICY IMPLEMENTATION OF PNPM-INDEPENDENT RURAL ACTIVITIES IN THE GROUP OF WOMEN SAVINGS AND LOANS IN ABUNG NORTH DISTRICT LAMPUNG WEST FISCAL YEAR 2009

0 16 108

IMAGE CREDIT CUSTOMERS PERCEPTION OF KREDIT USAHA RAKYAT AT PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. THAT EFFECT ON DECISION AND USE CREDIT RETAIL CUSTOMERS IN BANDAR LAMPUNG

0 13 19

EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAERAH PMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAN (PERIODE 2001 – 2012) Bahasa Inggris: EVALUATION OF LOCAL GOVERNMENT FINANCIAL PERFORMANCE LAMPUNG PROVINCE BY USING QUADRANT METHOD (PERIOD 2001-2012)

0 12 81

ANALISIS PERJANJIAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) OLEH PT BANK LAMPUNG

0 13 65

ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI PROVINSI LAMPUNG PERIODE 2009: 01 – 2014: 09

10 54 108

ANALISIS KONSUMSI ROKOK PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2011–2013 (ANALYSIS OF CIGARETTE CONSUMPTION ON POOR HOUSEHOLD IN LAMPUNG PROVINCE 2011–2013)

11 52 73

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA PADA BANK BUMN DI PROVINSI LAMPUNG (PERIODE 2005:Q2-2014:Q4)

5 27 83

ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MERDEKA KOTA PALEMBANG ANALYSIS OF OCCURANCE DETERMINANTS OF HYPERTENSION IN MERDEKA PUBLIC HEALTH CENTER

0 0 8

ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOSIAL KECAMATAN SUKARAMI ANALYSIS OF OCCURRENCE DETERMINANTS OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER IN THE WORKING AREA OF SOSIAL PUBLIC HEALTH CENTER

0 0 9