Yurisdiksi dalam Hubungan Internasional

Ada yang berasal dari peninggalan hukum alam, kaidah yang diatur berkaitan dengan moral yang dapat digunakan sepanjang masa. Nilai moral yang terkandung di dalamnya sangat universal misalnya itikad baik dalam menjalankan perjanjian. Ad 4. Keputusan Badan Peradilan Yurisprudensi misalnya Kasus antara Inggris dengan Swedia tentang penetapan garis teritorial laut yang dimenangkan oleh Norwegia. Apa yang dilakukan oleh Norwegia tersebut ditiru oleh Indonesia dengan kasus Juanda 1957. Ad 5. Keputusan Organisasi Internasional mengikat antara anggota-anggotanya – Legal capacity – Legal personality Dapat sebagai sumber hukum karena organisasi internasional sebagai subjek hukum. Ad 6. Doktrin adalah pendapat para sarjana dalam bidangnya. Sebagai pelengkap dapat dijadikan sebagai sumber hukum lainnya. Sumber hukum internasional adalah setara dan tidak dikenal adanya yang lebih rendah dan lebih tinggi dari yang lainnya.

IV. Yurisdiksi dalam Hubungan Internasional

1. Pengertian Yurisdiksi Yurisdiksi negara dalam Hukum Indonesia Yuris = kepunyaan hukum Dicto = sabda, kata Yurisdiksi adalah hak, kewenangan dan kekuasaan negara untuk mengatur segala sesuatu yang ada di dalam batas-batas wilayah negara maupun yang ada di luar batas-batas wilayah negara. Yurisdiksi itu erat kaitannya dengan kedaulatan negara. Unsur-unsur Yurisdiksi bagi suatu negara dalam Hubungan Internasional: 1. Hak kekuasaan dan kewenangan 2. Yang mengatur —–à Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif 3. Objeknya antara lain mengenai hak, benda, tempat, dan lain-lain 4. Tidak semata-mata merupakan masalah dalam negara 5. Didasarkan pada hukum Internasional Ad1. Yurisdiksi negara erat kaitannya dengan kedaulatan kekuasaan yang tertinggi yang dimiliki oleh negara. Negara yang berdaulat bisa melahirkan yurisdiksi hanya dimiliki oleh negara yang berdaulat Macam-macam Yurisdiksi negara dapat ditinjau: a. Hak kekuasaan dan kewenangan untuk mengatur b. Hak kekuasaan dan kewenangan atas objek yang diatur c. Hak kekuasaan dan kewenangan atas ruang atau tempat dari objek yang diatur Ad.2. Hak kekuasaan dan kewenangan untuk mengatur a. Yurisdiksi Legislatif, yaitu sebagai yang membuat suatu peraturan Perundang-undangan atas suatu objek yang tidak semata-mata berkaitan dengan masalah dalam negeri, misalnya suatu objek belum ada aturan dalam negeri b. Yurisdiksi Eksekutif, yaitu Hak, kewenangan dan kekuasaan suatu negara untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan yang telah dibuat legislatif tidak semata-mata merupakan masalah dalam negeri. Pada yurisdiksi eksekutif dibuat juga yurisdiksi administratif. c. Yurisdiksi Yudikatif, yaitu Hak, kewenangan dan kekuasaan suatu negara untuk mengadili dan mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang telah dilaksanakan oleh eksekutif. Yurisdiksi dapat dibedakan atas : a. Yurisdiksi Personal Jurisdiction In Personal b. Yurisdiksi Kebendaan Jurisdiction In Rem c. Yurisdiksi Kriminal Jurisdiction In Criminal d. Yurisdiksi Sipil Jurisdiction In Civil Ad a. Yurisdiksi Personal. Dititik-beratkan pada subjek hukum yang tunduk pada suatu kualifikasi yang telah diatur tidak semua orang dan badan hukum yang ada kepentingannya. Subjek hukum yang tunduk pada yurisdiksi : – Asas kewarga-negaraan aktif = tidak ada hubungan langsung antara negara dengan warga negara. – Asas kewarga-negaraan pasif = ada hubungan langsung antara negara dengan warga negara. – Asas selektifitas = dapat atau tidaknya berlaku hukum nasional negaranya ditentukan oleh negara itu sendiri. Ad b. Yurisdiksi kebendaan. Ditik-beratkan pada bendanya -à bergerak atau tidak bergerak, misalnya ssuatu kapal yang sedang berlayar bergerak, bila masih dilautan teritorial Indonesia, masih masuk hukum Indonesia. Bila berkaitan dengan pelayaran dilaut lepas tunduk pada hukum Internasional. Bila berkaitan dengan kejadian diatas kapal, tunduk pada hukum bendera asal kapal. Ad c. Yurisdiksi Kriminal Perbuatan pidana atau peristiwa pidana atas keejahatan Internasional diserahkan kepada negara untuk membuat hukum sendiri, misalnya pembajakan, perdagangan perempuan. Ad.d. Yurisdiksi sipil Memberikan perlindungan hak-hak sipil bagi manusia, perusahaan PT. Inco, PT. Freeport. Bila terjadi sengketa—-àdasar hukumnya adalah perjanjian. Di dalam perjanjian diserahkan kepada warga negara untuk memilih hukum yang berlaku dalam suatu perjanjian yang melibatkan lebih dari satu negara. Ad.3. Yurisdiksi negara berdasarkan ruang atau tempat dari objek masalah a. Yurisdiksi Teritorial Hak dan kekuasaan negara – untuk mengatur segala sesuatu yang ada di dalam negaranya sendiri kecuali kedutaan, Presiden negara lain, kapal perang asing, organisasi internasaional tidak tunduk pada yurisdiksi teritorial. – Untuk memperlancar tugas-tugas negara yang dikunjungiditempati, Negara tersebut menjadi tunduk pada hukum internasional Ada sebuah Asas “Par imparem imperium non habet”, artinya suatu negara berdaulat tidak boleh menerapkan yurisdiksinya atas negara berdaulat yang lain tetapi hanya boleh menerapkan yurisdiksinya atas badan-badan atau pribadi-pribadi yang kedudukannya lebih rendah dari negara. Bila terbukti melakukan hal-hal yang diluar kedaulatannya maka dia dikembalikan ke negaranya ingredia non grata b. Yurisdiksi Qualisi Teritorial Wilayah ini berdampingan dengan wilayah negara lain, misalnya hak negara pantai pada jalur tambahan hanya boleh mengeksploirasi, mengekspolitasi hasil laut teritorial. c. Yurisdiksi Ekstra Teritorial, Walaupun berada berlayar jauh di luar batas-batas wilayah negara tetap berlaku hukum bendera kapal atau bendera kedutaan d. Yurisdiksi Universal, Adalah suatu yurisdiksi suatu negara berdasarkan Hukum Internasional atas suatu peristiwa hukum yang melibatkan siapa saja, dimana saja, kapan saja yang menyangkut kepentingan dan rasa keadilan semua ummat manusi. e. Yurisdiksi Exclusif Tanah didasar Laut continental tanah di bawah dasar laut yang berhubungan dengan negara pantai yang bersangkutan di klaim Amerika Serikat sebagai yurisdiksi exclusif.

V. Hubungan antara Hukum Nasional dengan Hukum Internasional