Konsep Manajemen Strategi Tinjauan Manajemen Strategi

berpendapat bahwa manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial dalam menentukan kinerja jangka panjang sebuah organisasi. Menurut Siagian 2005:15, manajemen strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses dimana keputusan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi dalam penyusunan strategi lebih efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasinya.

2. Manfaat Manajemen Strategi

Menurut Nut dan Backhoff Pasolong, 2011:95, manajemen strategi pada organisasi publik memiliki beberapa manfaat yaitu a. Organisasi baik yang baru didirikan maupun yang sedang bertumbuh perlu menentukan arah dan sasaran karena lingkungan yang bersifat dinamis; b. Strategi diperlukan dalam menjaga keseimbangan sumberdaya organisasi khususnya sumber pendanaan; c. Pengembangan terhadap pelayanan; d. Menjawab tantangan dengan memperluas peranan; e. Perubahan kepemimpinan; f. Tuntutan yuridis dalam perencanaan; g. Integrasi; h. Koordinasi; i. Serta ancaman politik. Salusu 2008:495 menyebutkan beberapa manfaat pentingnya manajemen strategis, yakni a. Identifikasi peluang, yakni memungkinkan ancaman dari lingkungan dapat dihindari seminimal mungkin dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi, sehingga organisasi dapat memeperbaiki kelemahan- kelemahannya dan memberi petunjuk untuk mengantisipasi perubahan- perubahan awal dari lingkungan eksternal; b. Semangat korps, yakni mampu menetapkan sinergi dan semangat korps sehingga meningkatkan produktivitas; c. Perubahan-perubahan strategis, yakni apabila terjadi perubahan dalam lingkungan organisasi maka dengan manajemen strategik dapat menyesuaikan arah perjalanan organisasi dengan misi dan tujuan yang dicapai.

3. Model Manajemen Strategi

Model manajemen strategi menurut Jauch dan Glueck 1996:8 terdiri dari empat tahapan, yaitu: a. Analisis dan diagnosis, pada tahap ini terdiri dari aktifitas menentukan masalah dan peluang lingkungan, kekuatan serta kelemahan internal; b. Pemilihan, yaitu mendorong penyelesaian alternatif terhadap masalah, menilai penyelesaiannya, dan memilih yang terbaik; c. Pelaksanaan, membuat agar strategi berjalan dengan baik dengan membangun struktur untuk mendukung strategi dan mengembangkan rencana serta kebijakan yang tepat; d. Evaluasi, yaitu umpan balik mengenai pelaksanaan strategi dan mengambil langkah-langkah koreksi. Model manajemen strategi menurut David 2004:5, terdiri dari 3 tahap, yaitu: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi terdiri dari pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi lingkungan eksternal organisasi yaitu peluang dan ancaman, menentukan kelemahan dan kekuatan yang merupakan lingkungan internal organisasi, menghasilkan sasaran jangka panjang, menghasilkan alternatif strategi, dan menentukan strategi yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi terdiri dari menentukan sasaran tahunan, merencanakan kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumberdaya. Evaluasi strategi adalah tahap terakhir yang terdiri dari tiga aktifitas, yaitu : mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar pada strategi yang digunakan, mengukur hasil yang telah dilakukan, dan mengambil langkah koreksi. Menurut Dess dan Miller 1993 :9, manajemen strategi terdiri dari tiga proses, yaitu: analisis strategi, formulasi strategi, dan implementasi strategi. Formulasi strategi yaitu proses dari pekerjaan rumah yang ditransformasikan ke dalam bentuk rencana. Proses formulasi strategi dimulai dengan melihat lingkungan eksternal dengan menganalisis peluang dan ancaman, kemudian menilai lingkungan internal dengan menentukan kekuatan dan kelemahan. Pada tahap memasuki formulasi strategi dimulai dengan perumusan manajemen strategi pada level bisnis yaitu yang berkaitan dengan kompetisi dari organisasi, perumusan manajemen strategi pada level fungsional yang berkaitan dengan memanajemen nilai-nilai kepada pelanggan, manajemen strategi pada level korporat yang berkaitan dengan nilai-nilai stakeholder yang berkaitan dengan organisasi, dan tahap terakhir adalah manajemen strategi pada level internasional yang berkaitan dengan manajemen organisasi pada tingkat global. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, model manajemen strategi terdiri dari tiga proses inti, yaitu : proses formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Ketiga tahap tersebut adalah tahap inti, namun pengembangan lebih lanjut mengenai tahap inti tersebut beragam, sesuai dengan pandangan para ahli.

B. Tinjauan Tentang Analisis Lingkungan

Menurut Amirullah Budiyono 2004:114, tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk mengidentifikasi peluang opportunity yang harus segera mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa kendala ancaman threats yang perlu di antisipasi. Analisis lingkungan perusahaan biasanya terdiri dari dua komponen pokok, yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Secara umum, tujuan perusahaan melakukan analisis lingkungan adalah untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Lingkungan organisasi ini adalah faktor-faktor yang berada di luar atau di dalam organisasi yang dapat memengaruhi organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Dengan demikian, manajemen dapat memberikan reaksi yang sesuai dan proporsional untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Menurut Certo dan Peter dalam Hubeis dan Najib 2014:33, ada beberapa peran utama mengenai analisis lingkungan :