Auto Analyzer Flamefotometer TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Fosfor

Cermin separuh dilapis Amplifier Spray chamber Gas bakar Gas pembakar Nebulizer Pipa kapiler Contoh Gambar 7. Diagram Sederhana Spektrofotometer Serapan Atom.

c. Auto Analyzer

Pada dasarnya alat ini sama dengan spektrofotometer. Auto analyzer adalah spektrofotometer yang ditambah fasilitas pemberian pereaksi dan pengambilan contoh secara otomatis. Pengambilan larutan contoh dilakukan dengan contoh. Pereaksi dihisap dengan pompa peristaltik kemudian dicampur menjadi satu. Diaduk dalam manifold dan kemudian dialirkan kedalam sel spektrofotometer untuk pengukuran. Hasil pengukuran direkam oleh plotter, monitor atau printer. Keunggulan auto analyzer adalah lebih cepat, hemat tenaga dan hasil pengukuran lebih konsisten. Waktu pencampuran pereksi dengan setiap contoh dan deret standar tepat sama. Hal ini penting terutama pada pembentukan warna dengan senyawa yang kurang stabil. Berikut ini adalah ilustrasi auto analyzer: 18 Meter 1 2 Gambar 8. Bagan Auto Analyzer Keterangan: 1. Pereaksi 2. AnginUdara 3. Contoh 4. Pemompa 5. Manipold 6. Kolorimeter 7. Detektor 8. Monitor

d. Flamefotometer

Flamefotometer merupakan instrumen yang mengukur intensitas cahaya dari warna nyala yang dihasilkan oleh suatu atom. Hukum yang mendasari penetapan secara flamefotometri adalah hukum mekanik kuantum Niels Bohr dan hukum Planck. Dengan alat ini pengukuran dilakukan berdasarkan emisi pancaran kembali cahaya dari contoh yang bersangkutan. Intensitas emisi sebanding dengan jumlah analat. Proses eksitasi yang terjadi sama dengan SSA, hanya saja pada flamefotometri yang dibaca pada detektor adalah emisi E dari nyala yang dipancarkan atom pada proses eksitasi, hanya tidak terdapat sumber cahaya. Alat ini terdiri dari pengatur tekanan gas, atomizer, pembakar, system optik, dan detektor. Selain peralatan instrumen, laboratorium kimia Balittanah dilengkapi dengan alat-alat penunjang yang sangat penting dalam membantu proses persiapan atau preparasi contoh diantaranya peralatan gelas, neraca, buret digital, dispenser, oven, mesin pengocok, alat destruksi, pemanas listrik, alat pemusing, ruang asam, dan lain sebagainya. 19 8 7 6 5 4 3 20

III. METODE PELAKSANAAN 3.1.Tempat dan Waktu

Praktek kerja lapang ini dilaksanakan pada tnggal 01 februari 2016 sampai dengan 28 februari 2016 di Balai Penelitian Tanah Bogor yang bertempat di Jl.Tentara pelajar no 12, Bogor 16114-Jawa Barat. Telp: 0251-836757, Fax:0251- 8321608, Website:balittanahlitbang.pertanian.go.id, Email:soil-riindo.net.id.

3.2. Alat dan Bahan

A. Alat dan Bahan Untuk Menetapkan P-metode Olsen Alat-alat yang digunakan yaitu Botol kocok 50 mL, Timbangan, Labu Ukur 100 ml, Tabung reaksi, Erlenmayer 100 ml, Pipet 1 mL, Dispenser 20 mL, Diluter Hamiltion, Mesin Vortex Untuk menghomogenkan sampel di tabung reaksi, Mesin pengocok untuk Botol kocok, Instrumen Spektrofotometer UV-VIS. Bahan-bahan yang digunakan NaHCO 3 , P-pekta, PO4 Titrisol 1000 ppm, Air Bebas Ion, Asam askorbat, Kertas Saring, Contoh tanah B.Alat dan Bahan Untuk Menetapkan P-metode Bray Alat-alat yang digunakan yaitu Dispenser 20 mL, Timbangan, Tabung reaksi, Pipet 1 mL, Vortex, Erlenmayer, Botol kocok 50 mL, Diluter hamiltion, Mesin pengocok Edmun Buhler, Instrumen Spektrofotometer UV-VIS Bahan-bahan yang digunakan NH 4 F, HCL 5N, P- Pekat, Asam Askorbat, Air bebas Ion, Contoh tanah. C.Alat dan Bahan Untuk Penetapan PKHCL Alat-alat yang digunakan yaitu Botol kocok, Alat pengocok shaker, Alat pemusing centrifuge, Tabung reaksi, Dispenser 10 mL, Pipet volume, Instrumen Spektrofotometer UV-VIS, Instrumen SSA. Bahan-bahan yang digunakan HCl 25 , Pereaksi P pekat Pereaksi pewarna P dan contoh tanah. 3.3.Metodologi Data primer berupa struktur organisasi beserta tugas pokok dan fungsi dari tempat PKL dan data lainya didapat dengan cara wawancara langsung dengan pegawai di Balai Penelitian Tanah BALITTANAH Bogor Jawa Barat. 21