Instrumen Laboratorium Kimia Balittanah a. pH-meter

2.3. Instrumen Laboratorium Kimia Balittanah a. pH-meter

Pengukuran pH dengan pH-meter merupakan metode analisis potensiometri. Elektroda berfungsi untuk mengukur perbedaan tegangan antara referensi dengan larutan contoh. Elektroda tunggal hanya memiliki salah satu fungsi pengukuran tersebut. Sedangkan pada elektroda kombinasi kedua fungsi pengukuran ada dalam 1 elektroda. Biasanya untuk pengukuran pH digunakan elektroda kombinasi gelas dengan Ag atau AgCl sebagai referensi. Untuk mengkombinasikan alat agar dalam keadaan normal maka diperlukan kalibrasi dengan cara, pada alat E diatur menjadi 0 mV pada bufer pH 7 kalibrasi 1. Penyesuaian nilai slope dilakukan dengan buffer kedua kalibrasi 2 sedangkan kompensasi pengaruh suhu dilakukan pada tombol yang sama, tombol lain atau secara otomatis oleh alat, menurut vogel 1979 kalibrasi alat harus dilakukan dengan suatu buffer, yang pH-nya harus sedekat mungkin dengan pH dari larutan uji. Rangkaian elektronik pada badan alat berfungsi sebagai penguat tegangan DC yang terjadi dalam elektroda. Hasil penguatan diteruskan ke galvanometer atau digital display. Biasanya pH-meter dapat digunakan pula untuk mengukur tegangan redoks dengan elektroda Pt menggantikan elektroda gelas. Bila alat ini dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur ion-ion lain disebut Ion analyzer. Pengukuran setiap ion memerlukan elektroda khusus yang memiliki membran yang selektif, agar dapat mengukur perubahan tegangan yang disebabkan oleh perubahan konsentrasi ion tersebut. Selain itu pH-meter yang dilengkapi kemampuan untuk mengukur oksigen terlarut atau daya hantar listrik. Setiap fungsi memerlukan elektroda khusus. Fungsi elektroda sangat penting dan sifatnya mudah rusak, sehingga perlu memperhatikan dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Untuk pemeliharaan elektroda gelas perlu diperhatikan Sulaeman, 2000:  Bila elektroda terkena kotoran larutanpadatan, membran dibersihkan dengan cara menyemprotkan dengan air di lap dengan tisu halus. goresan 9 pada membran atau ujung elektroda harus dihindari. Elektroda dengan membran yang tergores tidak dapat digunakan.  Pada penggunaan rutin, elektroda disimpan dengan posisi tegak dan ujungnya terendam penutup plastik atau karet yang diisi larutan KCL 0.5 N. Sebelum dan sesudah melakukan setiap pengukuran, membran diperiksa agar tidak ada gelembung udara pada cairan didalam.  Pada jenis elektroda yang dapat diisi, diisi dengan larutan elektrolit larutan KCl jenuh hingga 23 ruang yang ada.  Sensitifitas elektroda yang menurun mungkin masih bisa ditingkatkan dengan perendaman dalam HCl 0,1 M berturut-turut dengan selang waktu 5 menit. Dapat pula dicoba dengan merendam ujung elektroda dalam KCl 4 M panas 60 C selama 5 menit. Kemudian bilas dengan air bebas ion. Gambar 5. Skema elektroda gelas kombinasi.

b. Spektrometri