2 Spektrofotometer Serapan Atom SSA

 Pada waktu membuka bagian monokromator, jangan menyentuh komponen optik yang ada sehingga merubah posisinya.  Jangan membersihkan grating dengan menyekanya. Permukaan cemin dan komponen optik lainnya dapat dibersihkan dengan kapas atau tisu yang dibasahi sedikit alkohol 70 . Bila perlu grating dibersihkan dengan penghembus udara atau udara tekan yang kering dan bersih.  Pada waktu penggantian lampu, pegang bagian yang tidak terbuat dari gelas.  Setiap selensai pengukuran, bilas cuvet sel dan pipa saluran contoh pada model continous flow dengan air bebas ion hingga benar-benar bersih. Untuk auto analyzer ditambah dengan membilas semua saluran pipa pereaksi dan contoh dengan air bebas ion yang diberi wetting agent selama 15 menit. Bebaskan pipa-pipa dari tekanan dan tarikan pompa peristaltik.

b.2 Spektrofotometer Serapan Atom SSA

Prinsip spektrofotometer serapan atom SSA mirip dengan spektrofotometer UVVIS. Perbedaannya hanya terletak pada contoh dan sumber radiasi. Pada SSA contoh berupa uap atom dan sumber radiasi menggunakan lampu katoda cekung yang memberikan radiasi lebih spesifik. Apabila radiasi yang karakteristik dan transisi elektronik pada orbit terluar atom unsur tertentu melewati uap atom unsur tersebut, maka sebagian radiasi akan diserap. Radiasi terserap mengeksitasi elektron dari energi dasar ke tingkat energi lebih tinggi tingkat eksitasi. Tingkat adsorbansi merupakan pengukuran kuantitatif konsentrasi atom energi dasar yang ada dalam uap atom. Perubahan energi yang terlibat sesuai dengan radiasi daerah UV dan Visible dari spektrum. Oleh karena hanya atom dalam kondisi energi dasar yang memberikan respon dalam cara ini, kondisi penguapan dan dekomposisi contoh harus menghindari ionisasi. Hal ini dicapai dengan menggunakan nyala dengan panas yang tidak melebihi 3000 K. Diagram SSA diperhatikan pada Gambar 7 radiasi dari lampu katoda melewati nyala burner yang dibentuk dari campuran gas dan contoh aerosol melalui nebulizer dan spray chamber, ditangkap oleh detektor, sinyal 15 dikuatkan oleh amplifier dan kemudian dibaca pada galvanometer, recorder atau printer. Sumber radiasi lampu deuterium digunakan untuk back correction. Monokromator mengisolasi garis emisi tertentu dari banyak garis emisi yang dipancarkan lampu katoda. Pengukuran adsorbansi dilakukan dengan dan tanpa pemasukan larutan contoh ke dalam nyala. Dalam praktiknya adsorbsi di set pada nilai nol adsorbansi dengan larutan standar nol. Untuk menghindari gangguan emisi yang berasal dari atom yang tereksitasi dari nyala, radiasi dari lampu katoda dimodulasi biasanya pada frekuensi 50 Hz dan sistem pendeteksian juga diatur pada frekuensi yang sama. Untuk keperluan ini dapat pula digunakan chopper yang bekerja secara mekanik. Fotometer nyala berfungsi seperti SSA tanpa menggunakan lampu katoda. Intensitas radiasi yang dilepaskan oleh atom yang tereksitasi oleh nyala dan kemudian kembali ke energi dasar sebanding dengan konsentrasi analit. Untuk pemeliharaan alat dan keamanan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut Sulaeman, 2000:  Tabung gas diletakkan di luar ruangan dalam posisi tegak dan diikat. Kompresor dengan suara keras sebaiknya ditempatkan di luar ruangan.  Jaga tabung gas, regulator, dan pipa-pipa dari kebocoran, gunakan cairan penditeksi kebocoran. Tabung regulator dan pipa yang bocor harus segera diganti.  Bersihkan filter gas dan filter udara sesuai petunjuk. Periksa tabung kompresor, bila ada air segera keluarkan. Keluarkan semua udara dalam tabung kompresor setiap hari seusai jam kerja.  Cairan atau contoh yang terpercik alat segera dibersihkan. Gunakan kain atau tisu halus untuk membersihkan badan alat, bila perlu gunakan sedikit air atau larutan deterjen encer. Jangan gunakan pelarut organik.  Jalur sinar lampu katoda pada lampu dan kaca jendela jangan dipegang, bila kotor dibersihkan dengan tisu optik yang diberi sedikit alkohol.  Gunakan burner yang sesuai dengan campuran gas pembakar, burner harus memberikan nyala yang rata sepanjang celah burner. Bila nyala tidak rata celah burner perlu dibersihkan. Matikan nyala dan biarkan 16 tekanan udara jalan, dengan hati-hati bersihkan kerak yang menempel pada celah burner menggunakan lempeng yang disediakan untuk itu. Bila cara diatas tidak berhasil, matikan semua gas dan biarkan burner mendingin. Lepaskan kunci pengaman, kendurkan ring penguat dan keluarkan burner. Hati-hati bersihkan kerak dibagian dalam dan luar celah burner dengan alat yang disediakan. Bila perlu burner direndam semalam dalam larutan deterjen dan kemudian dibilas dengan air bebas ion. Keringkan burner dengan peniup udara bersih. Pasangkan kembali burner pada tempatnya. Kencangkan ring dengan tangan hingga burner terpasang teguh dan tidak dapat diputar. Pasangkan kunci pengaman.  Bilas nebulizer dan spray chamber setiap selesai memakai alat. Pastikan pipa kapiler yang dipakai menghisap contoh terpasang dengan benar pada nebulizer. Bila pipa tersumbat, matikan nyala dan biarkan tekanan udara untuk jalan, gunakan kawat halus yang disediakan untuk mendorong bahan yang menyumbat.  Dianjurkan untuk membersihkan saluran pembuangan burner setiap hari setelah selesai kerja. Matikan semua gas dan listrik. Lepaskan burner dan tuangkan air melalui leher burner untuk membersihkan sisa-sisa bahan yang dapat merusak. Bersihkan liquid trap dan isi kembali dengan air bebas ion.  Gunakan buku petunjuk alat untuk mengoperasikan dan menguji apakah alat dalam kondisi yang baik serta untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Lampu deuterium Jendela sinar Nyala Lampu Monokromator Katoda Fotomultifier 17 Cermin separuh dilapis Amplifier Spray chamber Gas bakar Gas pembakar Nebulizer Pipa kapiler Contoh Gambar 7. Diagram Sederhana Spektrofotometer Serapan Atom.

c. Auto Analyzer