II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Fosfor
P-tersedia hanya sedikit terdapat didalam tanah karena cenderung bereaksi dengan komponen tanah menjadi senyawa tidak larut atau tidak tersedia. Fosfor
diserap tanaman dalam bentuk H
2
PO
4-
Ortofosfat primer, HPO
4 2-
Ortofosfat sekunder, dan sedikit sekali P-Organik yang larut dalam air.Soepartini,1978
Fosfor berada dalam tanah sebagai tersedia atau cadangan. P-tersedia adalah fosfor yang dapat langsung diserap oleh tanaman. Sedangkan p-cadangan
adalah fosfor yang tidak tersedia terikat tetapi suatu saat nanti akan berubah menjadi P-tersedia dengan proses tertentu. Untuk menilai kadar fosfor, kadar
cadangan ditetaapkan dengan ekstrak HCL 25, serta kadar tersedia ditetapkan dengan cara olsen pada ph netral- basa atau cara Bray pada pH tanah asam.
Suhardjo,1990.
2.2. Metode OlsenBraay 1. Persiapan Contoh
Sebelum melakukan pekerjaan analisis di laboratorium, perlu dilakukan tahap penyediaan contoh meliputi nomor contoh, pengeringan dan
penumbukan. Pada penyediaan contoh, kemungkinan terjadi kesalahan sangat besar, seperti contoh tertukar, terjadi perubahan fisik, kimia, susunan contoh dari
lapangan dan banyak hal lainya. Hal ini sangat perlu teliti dan hati-hati untuk mencegah terjadinya kesalhan terhadap seluruh hasil analisis contoh.
Contoh tanah biasanya dikering udarakan dengan kelembaban antara 20-60. Alternatifnya, tanah dapat dikeringkan didalam oven berkipas angin pada suhu 40
C selama 24 jam. Tanah dapat disimpan dalam kantong plastik besar atau tempat lainya yang bersih agar terhindar dari kontaminasi air dan udara Harizoni.2011
2. Kadar Air
Ada beberapa cara penetapan kadar air tanah, diantaranya cara penguapan dengan inframerah, aufhauser, karl fischer, pengeringan vakum dan
pemasangan langsung. Tanah kering oven digunakan sebagai dasar dalam
3
penentuan kadar air dari tanah. Agar terjadinya pergerakan airpenguapan air, tanah dikeringkan dalam oven selama maximals 4 jam dan pada suhu 105
o
C. Perlunya penetapan kadar air yaitu untuk mendapatkan faktor koreksi kadar
air. Tanah tanah yang lembab tentunya mengandung air, sehingga jumlah tanah analisis relatif lebih sedikit dari pada yang kurang lembab dan ini mempengaruhi
kandungan unsur-unsur hara yang sebenarnya adhi, 1976.
3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat. Pengetahuan tentang tekstur tanah sangat penting karena komposisi tiga
fraksi tersebut akan menentukan sifat fisika, fisika-kimia dan kimia tanah. Adapun segitiga tekstur menurut USDA dibagi atas 12 kelas, meliputi:
1.pasir 2.pasir berlempung
3.lempung berpasir 4.lempung liat berpasir
5.Lempung berdebu 6.lempung
7.lempung liat berpasir 8.liat liat berdebu
9.lempung berliat 10.liat berpasir
11.liat berdebu 12.liat
Tanah bertekstur ringan kandungan pasir tinggi mudah merembeskan air dan sukar mengolahnya Hakim, 1996.
Secara umum, tekstur tanah terbagi atas fraksi yaitu: 1. Pasir berdiameter 2,00-0,05 mm
2.Debu berdiameter 0,05-0,002 mm 3.liat berdiameter 0,002 mm kurnia,1997.
Tanah yang bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang sangat besar sehingga kemampuan menahan air dan menyebabkan unsur hara yang tinggi,
4
maka tanah yang berteksut halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar.
Di dalam metode penetapan tekstur tanah dilapangan biasanya dapat ditentukan dari memijit tanah basah dengan jari jari dan dirasakan halus kasarnya.
Sedangkan dilaboratorium dapat dilakukan dengan cara kuantitatif Subagyo,1990. Sesuai hukum stoke, pemisahan debu dan liat dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: 1. Pemipetan
Perlakuan terhadap contoh sebelum analisi tekstur cara pemipetan adalah contoh dikeringkan, untuk fragmen fragmen yang berukuran 2mm seperti
humus atau zat organik dioksidasikan dengan H
2
O
2
dan CaCO
3
dalam tanah dihilangkan dengan menambah HCL. Pemipetan dilakukan pada waktu dan
keadaan tertentu. 2. Cara Hirometer
Pengukuran ini dilakukan pada waktu tertentu dengan hidrometer Boyoucus, sejenis pengukur kadar alkohol dengan skala g?liter. pemisahan cara hidrometer
sangat dipengaruhi oleh suhu cairan Subagyo, 1990
4.Kemasaman Tanah
Data pH tanah merupakan nilai yang sangat berguna, misalnya secara umum dapat dikatakan jika suatu tanah dengan nilai pH dibawah 4,0 dapat diduga
dalam tanah tersebut terkandung asam-asam bebas, sering kali oksidasi dari sulfida. Suatu pH jika dibawah 5,5 menunjukan kemungkinan Al-dapat ditukar
dalam jumlah yang memerlukan pertimbangan dan antara pH7,8-8,2 menunjukan adanya akumulasi CaCO
3
dalam tanah. Pada pH yang sangat rendah ion-ion sulfida serta Al
3+
dan Mn
3+
sering kali ada dalam jumlah yang cukup banyak hingga dapat meracuni tanaman. Selain itu pH juga dapat digunakan dalam
perkiraan kejenuhan basa dari suatu tanah. Metode penetapan pH ada dua macam, yaitu:
a. Cara Kolorimeter penetapan ph berdasasarkan warna, yaitu menggunakan warna sebagai
indikator.
5
b. Cara pH meter yang disebut juga Potensiometer pH meter menggunakan elektroda kolomel sebagai pembandingan.
5.Bahan Organik
Bahan organik merupakan penimbunan dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan oleh mikroorganisme dalam
tanah dan telah mengalami pembentukan kembali. Bahan organaik umumnya terdapat diatas permukaan tanah yang jumlahnya relatif lebih kecil yaitu berkisar
antara 3-4 tetapi mempunyai pengaruh yang besar terhadap sifat-sifat tanah. Bahan organik juga merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen,
fosfor, dan belerang. Bahan organik berperan sebagai Granulator dari bahan mineral sehingga
membuat tanah tersebut akan semakin gembur. Ada 3 metode penetapan Bahan organik tanah yang saya sajikan didalam laporan PKL ini, diantaranya:
1. Metode berdasarkan kehilangan bobot karena pemansan Bahan organik yang terkandung dalam sejumlah tanah dihilangkan
seluruhnya dengan pemanasan pada suhu tertentu. Didalam pelaksanaanya tidaklah sederhana, karena cara ini tidak mampu memisahkan antara kehilangan
bahan organik dan CO
2
dari senyawa karbon dan air serta senyawa hidroksil dari liat.
2. Metode berdasarkan pewarna Unsur Karbon dapat ditetapkan secara jumlah melalui pereaksi pewarna,
kadar C-organik ini dapat dinyatakan sebagai kadar bahan organik yang dikalikan dengan faktor Van Bemmelen yaitu 1,724 10058. Penggunaan faktor ini
didasarkan pada anggapan bahwa bahan organik pada permukaan tanah kurang lebih 1,9 dan untuk subsoil sekitar 2,5.
3. Metode berdasarkan Oksidasi Basah Bahan organik dioksidasi oleh Cr
2
O7
2-
dalam suasana asam. Jumlah Cr
2
O
7 2-
yang tereduksi setara dengan jumla C-Organik dalam tanah.
6.Nitrogen Tanah
6
Nitrogen tanah terdapat dalam dua bentuk yaitu an organik seperti NO
3
, NO
2
, N
2
O, dan Gas N
2
dan N-Organik dalam tanah pada umumnya terdapat dalam asam amino dan protein.
Tanah N-Total tanah berkisar dari 0,02 dalam subsoil dalam tanah gambut. Lapisan dari tanah-tanah pertanian mengandung 0,06 - 5 nitrogen. Tanah-
tanah dengan bahan organik yang sudah stabil mempunya harga CN sekitar 10. CN merupakan suatu rasio yang menunjukan tingkat dekomposisi suatu
tanah, tanah yang sudah terdekomposisi memiliki CN yang rendah. Perbandingan antara karbon dan Nitrogen penting bagi pertanian. Nilai CN tanah pertanian
pada lapisan tanah olah berkisar antara 8-15, sedangkan yang terbaik adalah 11Oepartini,1978.
Nitrogen dalam tanah mengalami perubahan-perubahan melalui proses Aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi.
a. Aminisasi, Pembentukan senyawa amina dari bahan organik Protein oleh bermacam-macam mikroorganisme.
b. Amonifikasi, Pembentukan amonia dari senyawa amino-amino oleh mikroorganisme.
c. Nitrifikasi, Perubahan dari amonium menjadi nitrit oleh bakteri nitrosomonas yang kemudian diubah menjadi nitrat oleh nitrobakter Dua cara penetapan yang
biasa dilakukan untuk penetapan N-total yaitu metode Kjeldahl dan metode Dumas Djayakirana, 1986
7.Fosfor
P-tersedia hanya sedikit terdapat didalam tanah karena cenderung bereaksi dengan komponen tanah menjadi senyawa tidak larut atau tidak tersedia. Fosfor
diserap tanaman dalam bentuk H
2
PO
4-
Ortofosfat primer, HPO
4 2-
Ortofosfat sekunder, dan sedikit sekali P-Organik yang larut dalam air.Soepartini,1978
Fosfor berada dalam tanah sebagai tersedia atau cadangan. P-tersedia adalah fosfor yang dapat langsung diserap oleh tanaman. Sedangkan p-cadangan
adalah fosfor yang tidak tersedia terikat tetapi suatu saat nanti akan berubah menjadi P-tersedia dengan proses tertentu. Untuk menilai kadar fosfor, kadar
cadangan ditetaapkan dengan ekstrak HCL 25, serta kadar tersedia ditetapkan
7
dengan cara olsen pada ph netral- basa atau cara Bray pada pH tanah asam. Suhardjo,1990.
8.Kalium
Penyerapan kalium oleh tanaman dapat mendekati jumlah Nitrogen bahkan melebihi jumlah nitrogen tersebut, walaupun jumlah kalium dalam tanah
terbatas. Ketersedian kalium tersedia diartikan sebagai kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap oleh tanaman. Sehubungan dengan itu maka
ketersedian kalium sangat tergantung pada penambahan dari luar dan juga adanya kehilangan dalam tanah. Bentuk-bentuk kalium dalam tanah dapat dibedakan
kedalam tiga kelompok, yaitu K- tidak tersedia, K-Lambat, tersedia, dan K- langsung tersedia.
Didalam tanah terjadi keseimbangan antara tiga bentuk tersebut. Bila tanaman menyerap K-langsung tersedia dan K-tidak langsung tersedia akan
membentuk atau mengisi kembali kekurangan K-tersedia.Soepartini,1978 K-tidak tersedia K-lambat tersedia K-langsung tersedia
Ada penetapan untuk penilaian kadar K20, Kadar K potensial ditetapkan dengan ekstrak CH
3
COONH
4
pH 7,0. Dalam penetapan potensial lahan, biasanya digunakan penetapan K-tersediasuhardjo,1990. Metode penetapan kalium pada
umumnya ialah perkiraan kalium tukar, yaitu bentuk yang mudah tukar dengan kation kation lain. Pengekstraksian dengan HCL 25 akan mengubah bentuk
kalium dalam tanah menjadi kalium yang larut dalam larutan tanah karena adanya pertukaran oleh ion H
+
suhardjo,1990.
Pustaka atau sumber informasi ditunjuk dengan sistem nama dan tahun name and year system. Nama penulis dapat ditulis pada awal, tengah, atau
akhirkalimat. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan namaakhir atau nama keluarga atau nama marga surname atau family
name.Sumber informasi yang ditunjuk sebaiknya sumber asli bukan kutipansitircitation dari penulis lain.
8
2.3. Instrumen Laboratorium Kimia Balittanah a. pH-meter