Jensen et al. 2001 bahwa pemberian alga biru-hijau yang mengandung klorofil dapat meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, suatu enzim yang berperan utama
dalam metabolisme lipoprotein kaya trigliserida. Diduga Cu-turunan klorofil atau beberapa bentuk turunannya, seperti feofitin dan pirofeofitin memberikan
pengaruh yang sama terhadap enzim lipoprotein lipase. Kadar trigliserida dipengaruhi oleh jumlah lemak dan energi yang
dikonsumsi. Jika terjadi kelebihan energi, maka akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak tubuh. Tingkat konsumsi kelinci pada percobaan ini
relatif tidak berbeda nyata di antara semua perlakuan, baik pada nol, satu, dan dua bulan percobaan Lampiran 25. Berat badan kelinci di antara semua perlakuan
juga relatif sama atau tidak berbeda nyata Lampiran 26.
3. Kadar Kolesterol-HDL
Rata-rata kadar kolesterol-HDL kelinci pada awal percobaan berkisar antara 22,36 – 37,29 mgdl. Setelah satu bulan percobaan berkisar antara 29,80 –
66,72 mgdl. Setelah dua bulan percobaan berkisar antara 20,79 – 37,24 mgdl Tabel 16. Hasil analisis kovariat ANCOVA juga menunjukkan bahwa kadar
kolesterol-HDL pada nol bulan tidak berpengaruh nyata terhadap terhadap kadar kolesterol-HDL pada dua bulan percobaan Lampiran 27 dan 28.
Tabel 16 Rata-rata kadar kolesterol-HDL pada awal, satu, dan dua bulan percobaan
Rata-rata kolesterol-HDL mgdl selama percobaan Perlakuan
Awal Satu bulan
Dua bulan P0
23,83 ± 13,04
a
29,80 ± 6,78
a
20,79 ± 5,18
a
P1 37,29 ± 11,61
a
44,33 ± 15,39
a
29,77 ± 8,59
a
P2 33,26 ± 9,04
a
42,30 ± 2,87
a
37,03 ± 7,23
a
P3 22,36 ± 8,10
a
49,08 ± 15,40
a
36,01 ± 3,61
a
P4 27,43 ± 4,98
a
55,76 ± 16,77
a
37,24 ± 9,95
a
P5 25,99 ± 13,59
a
66,72 ± 35,80
a
36,06 ± 16,62
a
Angka dengan huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
α=0,05
Pada Tabel tersebut tampak bahwa pada 0 bulan percobaan kadar HDL serum relatif rendah untuk semua perlakuan kelinci. Namun setelah percobaan
berjalan 1 bulan, kadar kolesterol-HDL cenderung meningkat, selanjutnya kadar
kolesterol-HDL cenderung menurun setelah dua bulan percobaan. Menurunnya kadar kolesterol-HDL ini disebabkan oleh pemberian klorofil maupun Cu-turunan
klorofil yang dapat menekan kenaikan kadar kolesterol total serum Tabel 14. Kadar kolesterol yang terdapat pada jaringan tepi menjadi rendah, sehingga tidak
diperlukan kolesterol-HDL dalam jumlah banyak untuk mengangkut kelosterol ke hati. Di samping itu, kolesterol-HDL berfungsi pula untuk menstimulasi
perpindahan kolesterol membran plasma menuju pool inselluler Marinetti 1990. Kadar kolesterol-HDL perlakuan P3 tidak berbeda nyata dengan perlakuan
lainnya, setelah percobaan berlangsung nol, satu, dan dua bulan. Hasil penelitian ini relatif sama dengan laporan Alsuhendra 2004, dimana tidak ada perbedaan
nyata antara perlakuan pemberian 16,7 mgkg BB dan 50,1 mgkg BB bubuk Zn- turunan klorofil, maupun terhadap kontrol positif P1.
Kadar kolesterol-HDL yang tinggi diduga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam jaringan dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari
jaringan hati lalu dibuang bersama asamgaram empedu. Mekanisme pengambilan kolesterol dari dalam sel yang diperantarai oleh kolesterol-HDL,
dapat terjadi melalui interaksi kolesterol-HDL dengan permukaan membran sel atau melalui reseptor HDL pada sel.
4. Kadar Low Density Lipoprotein-cholesterol