bahwa saponin ginseng merah dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida plasma, tetapi tidak signifikan meningkatkan HDL. King 2002 juga
menyebutkan bahwa saponin dalam ekstrak etanol jika dihilangkan akan menurunkan kemampuan ekstrak dalam menurunkan kadar kolesterol.
2. Kadar Trigliserida
Hasil analisis ANCOVA juga menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada nol bulan tidak berpengaruh nyata terhadap terhadap kadar trigliserida pada dua
bulan percobaan Lampiran 23 dan 24. Pada Tabel 15, tampak rata-rata trigliserida kelinci pada awal percobaan berkisar antara 39,82-97,86 mgdl.
Setelah satu bulan percobaan berkisar antara 27,28-60,36 mgdl, dan terjadi penurunan kadar trigliserida dibandingkan terhadap kadar trigliserida pada nol
bulan percobaan. Selanjutnya mengalami peningkatan kolesterol-HDL kembali setelah dua bulan percobaan. Kisaran kadar trigliserida adalah antara 42,13-
120,72 mgdl. Pada Tabel tersebut juga ditunjukkan bahwa pada awal perlakuan 0 bulan, 1 bulan, dan 2 bulan percobaan, kadar trigliserida serum tidak berbeda
nyata p 0,05 di antara semua perlakuan. Setelah percobaan berjalan dua bulan,
kadar trigliserida perlakuan P3 cenderung kurang dapat menghambat peningkatan kadar trigliserida dibanding perlakuan P2, dan P5, walaupun tidak berbeda nyata.
Tabel 15 Rata-rata kadar trigliserida pada awal, satu, dan dua bulan percobaan
Kadar trigliserida mgdl selama percobaan Perlakuan
Awal Satu bulan
Dua bulan P0
79,73±39,68
a
60,36 ± 48,19
a
44,14 ± 15,95
a
P1 39,82±11,97
a
33,43 ± 13,14
a
120,72 ± 94,15
a
P2 46,27±21,22
a
40,86 ± 19,43
a
42,13 ± 2,76
a
P3 97,86±45,40
a
57,38 ± 15,79
a
57,75 ± 13,95
a
P4 83,46±48,90
a
29,64 ± 10,19
a
60,53 ± 10,32
a
P5 61,95±20,65
a
27,28 ± 3,90
a
50,44 ± 23,14
a
Angka dengan huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada
α=0,05
Terjadinya penghambatan peningkatan kadar trigliserida perlakuan kelinci yang diberi bubuk Cu-turunan klorofil P3 dibandingkan kontrol positif P1
diduga disebabkan adanya pengaruh peningkatan aktivitas enzim lipoprotein lipase akibat pemberian bubuk tersebut. Hal ini didasarkan oleh hasil penelitian
Jensen et al. 2001 bahwa pemberian alga biru-hijau yang mengandung klorofil dapat meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, suatu enzim yang berperan utama
dalam metabolisme lipoprotein kaya trigliserida. Diduga Cu-turunan klorofil atau beberapa bentuk turunannya, seperti feofitin dan pirofeofitin memberikan
pengaruh yang sama terhadap enzim lipoprotein lipase. Kadar trigliserida dipengaruhi oleh jumlah lemak dan energi yang
dikonsumsi. Jika terjadi kelebihan energi, maka akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak tubuh. Tingkat konsumsi kelinci pada percobaan ini
relatif tidak berbeda nyata di antara semua perlakuan, baik pada nol, satu, dan dua bulan percobaan Lampiran 25. Berat badan kelinci di antara semua perlakuan
juga relatif sama atau tidak berbeda nyata Lampiran 26.
3. Kadar Kolesterol-HDL