Kolesterol Total Pembuatan Bubuk Ekstrak Cu Turunan Klorofil Daun Cincau (Premna oblongifolia Merr) dan Uji Praklinis untuk Pencegahan Aterosklerosis

Profil lipid darah kelinci percobaan

1. Kolesterol Total

Hasil analisis kovariat ANCOVA menunjukkan bahwa kolesterol awal tidak berpengaruh terhadap rata-rata kolesterol total kelinci pada satu dan dua bulan percobaan Lampiran 21 dan 22. Pada Tabel 14 tampak bahwa pada dua bulan percobaan, perlakuan bubuk Cu-turunan klorofil P3 berbeda nyata p 0,05 dengan kontrol positif P1. Hal ini berarti bahwa perlakuan P3 secara signifikan dapat menghambat peningkatan kolesterol total darah. Bila dibandingkan dengan perlakuan klorofil alami P2, perlakuan P3 lebih dapat menghambat peningkatan kolesterol total, namun tidak berbeda nyata. Hal ini dapat disebabkan karena kandungan klorofil dalam bubuk klorofil alami adalah memang lebih rendah dibanding dengan kadar klorofil dalam bubuk Cu-turunan klorofil P3, seperti tercantum dalam Tabel 12. Tabel 14 Rata-rata kadar kolesterol total pada awal, satu, dan dua bulan percobaan Rata-rata kadar kolesterol total mgdl selama percobaan Perlakuan Awal Satu bulan Dua bulan P0 43,22 ± 17,20 a 62,24 ± 27,06 a 35,12 ± 7,25 a P1 51,13 ± 16,36 a 82,14 ± 15,30 a 222,87 ± 126,88 c P2 49,33 ± 12,39 a 135,50 ± 113,02 a 102,64 ± 70,12 b P3 44,22 ± 15,70 a 138,56 ± 49,38 a 95,24 ± 34,82 b P4 40,28 ± 10,70 a 60,40 ± 20,30 a 73,47 ± 18,56 ab P5 47,63 ± 24,73 a 126,21 ± 54,28 a 68,12 ± 21,57 ab Angka dengan huruf yang sama dalam kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada α=0,05 Terjadinya penghambatan peningkatan kolesterol total serum kelinci sebagai akibat dari pemberian ransum yang mengandung bubuk Cu-turunan klorofil, belum dapat dijelaskan secara pasti. Namun diduga bahwa bubuk Cu- turunan klorofil P3 lebih dapat menstimulasi fungsi hati untuk menyekresi asam empedu untuk mengelmusi lipid, yang selanjutnya akan dibuang melalui feses. Konsekwensinya hati akan mengambil kolesterol darah kembali untuk mensintesis asamgaram empedu. Hal ini dapat menyebabkan kadar kolesterol total dalam darah akan menurun. Bila mekanisme penurunan kolesterol total ini sama prinsipnya dengan kerja serat, maka bubuk Cu-turunan klorofil dapat membentuk gel di usus, dimana gel ini dapat menyerap kolesterol, sehingga kolesterol tidak terserap oleh usus halus secara optimal. Brown et al. 1999 melaporkan bahwa serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol-LDL. Kanae et al. 1991 juga melaporkan klorofil 0,1 dan 0,2 secara signifikan dapat menurunkan kolesterol ester, kolesterol bebas, trigliserida, dan pospolipid di dalam plasma. Pada sisi yang lain, bubuk Cu-turunan klorofil ini memang mengandung serat kasar walaupun relatif kecil yaitu hanya 3,31 atau 33,1 mgkg. Hal ini juga akan turut membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Pada Tabel 14 tampak bahwa perlakuan P3 kurang dapat menghambat peningkatan kolesterol total bila dibandingkan dengan perlakuan P4, dan P5 bubuk klorofil komersial. Hal ini dapat dipahami, karena adanya perbedaan kandungan klorofil, dimana bubuk klorofil komersial P5, kandungan klorofilnya relatif tinggi yaitu sekitar 5328 mgkg. Demikian juga bubuk Cu-turunan klorofil yang dipakai pada perlakuan P4, kandungan klorofilnya 3x lipat dibandingkan dengan kadar klorofil dalam bubuk Cu-turunan klorofil pada perlakuan P3. Kadar klorofil dalam bubuk Cu-turunan klorofil adalah sebesar 3986 mgkg, seperti tampak pada Tabel 12. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Vlad et al. 1995 menggunakan kuprofilin klorofil sintesis. Hasil penelitiannya dilaporkan bahwa pemberian dua pil kuprofilin secara oral perhari terhadap tikus rat, dan diberikan suspensi 1 ml NaCl 9‰ selama 90 hari, secara signifikan p 0,01 dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan lipid serum darah tikus. Profil lipid lain seperti kolesterol-HDL, dan kolesterol-LDL tidak diukur dalam penelitian ini. Pada aorta tikus juga dilaporkan terjadi penurunan infiltrasi lipid secara nyata p 0,01. Hal lain yang diduga berperan dalam menurunkan kolesterol adalah adanya kandungan saponin pada bubuk Cu-turunan klorofil tersebut Tabel 11. Matsuura 2001 melaporkan bahwa saponin tanaman terbukti mencegah absorpsi kolesterol di lumen usus halus hewan model, sehingga dapat menurunkan konsentrasi kolesterol plasma. Sebelumnya Moon 1984 sudah melaporkan bahwa saponin ginseng merah dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida plasma, tetapi tidak signifikan meningkatkan HDL. King 2002 juga menyebutkan bahwa saponin dalam ekstrak etanol jika dihilangkan akan menurunkan kemampuan ekstrak dalam menurunkan kadar kolesterol.

2. Kadar Trigliserida