Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

46

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif persentase bertujuan untuk memperjelas gambaran terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu tingkat pendidikan penduduk dan aktivitas perkonomian. a. Variabel tingkat pendidikan a Sektor Perdagangan Berdasarkan hasil penelitian persepsi tentang tingkat pendidikan untuk penduduk kelurahan Karanganyar yang bekerja disektor perdagangan rata-rata pendidikannya sangat tinggi yaitu SMA yaitu 11 dari 15 responden atau sekitar 73,33 dan yang SMP hanya 4 responden atau sekitar 26,67. Tabel 4.5 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Perdagangan di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 11 73,33 2 SMP 4 26,67 3 SD - - 4 Tidak Sekolah - - Jumah 15 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan sudah banyak yang sudah lulus SMA dibandingkan dengan SMP, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan persepsi tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian persepsi tentang tingkat pendidikan menurut 47 para penduduk obyek wisata waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor perdagangan yang ada di obyek wisata waduk Cacaban sehingga mereka pandai untuk berbisnis. Untuk lebih lengkapnya data dari variable persepsi tingkat pendidikan penduduk bekerja disektor perdagangan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata- rata sebesar 85,56 dihasilkan dua kategori 70,83 - 75,00 termasuk kategori tinggi, 75,01 - 100 dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 85,56 dapat diketahui bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk di obyek wisata waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel persepsi tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Perdagangan Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 56,25 - ≤ 71,25 Sangat tinggi 11 73,33 2 41,25 - ≤ 56,25 Sedang 4 26,67 3 26,25 - ≤ 41,25 Rendah 0,00 4 11,25 - ≤ 26,25 Sangat rendah 0,00 Jumlah 15 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh gambaran persepsi tingkat pendidikan sebanyak 11 responden 73,33 termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 4 responden 26,67 termasuk dalam kategori sedang. 48 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang meliputi penjual nasi pecel, penjual makanan dan minuman kecil dan penjual ikan bakar di warung apung. Berikut tabel profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 4.7 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Pendidikan Frekuens i Profesi 1 SMA 2 Penjual ikan bakar 13,33 2 SMP 5 Penjual nasi pecel 33,33 3 SD 8 Penjual makanan dan minuman 53,33 Jumla h 15 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 15 responden menunjukkan bahwa 2 responden atau 13,33 pendidikan SMA berprofesi sebagai penjual ikan bakar kemudian 5 responden atau 33,33 pendidikan SMP berprofesi sebagai penjual nasi pecel dan 8 responden atau 53,33 berprofesi sebagai penjual makanan dan minuman. b Sektor Jasa Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja disektor jasa ada 5 responden, dengan berbagai tingkat pendidikan 2 responden bekerja disektor jasa toilet kemudian 3 responden lainnya bekerja sebagai jasa tiket masuk, juru 49 parkir dan satpam keamanan. Pendidikan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet dari 2 responden rata-rata persepsi tentang tingkat pendidikannya sangat tinggi 100 sudah lulus SMA, menunjukan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet persepsi terhadap tingkat pendidikan sangat tinggi. Tabel 4.8 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Toilet di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 2 100 2 SMP - - 3 SD - - 4 Tidak Sekolah - - Jumah 2 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.8 bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet sudah lulus SMA, membuktikan bahwa persepsi tingkat pendidikan tidak hanya wajib belajar 9 tahun. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk bekerja di sektor jasa toilet dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 93,75 dihasilkan 1 kategori 93,67 - 100 dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 93,75 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam tabel 4.9. 50 Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Toilet Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 2 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0,00 Jumlah 2 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 2 responden 100 termasuk dalam kategori sangat tinggi walaupun mereka hanya bekerja di sektor jasa toilet namun mereka juga mementingkan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian pendidikan untuk penduduk kelurahan Karanganyar yang bekerja di sektor jasa satpam keamanan pendidikannya sangat tinggi lulus SMA yaitu 1 responden atau 100. Tabel 4.10 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Satpam di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 1 100 2 SMP - - 3 SD - - 4 Tidak Sekolah - - Jumah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.10 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor satpam sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. 51 Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka sebagai satpam keamanan obyek wisata Waduk Cacaban. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk bekerja sebagai satpam dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 83,33 dihasilkan satu kategori 83,33 - 100 dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 83,33 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam tabel 4.11. Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Satpam Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 1 responden 100 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang 52 bekerja disektor jasa tiket didapat hasil seperti berikut: dari 1 responden diketahui tingkat pendidikan 100 lulus SMA. Tabel 4.12 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Penjual Tiket di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 1 100 2 SMP - - 3 SD - - 4 Tidak Sekolah - - Jumah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.12 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka di sektor penjual tiket. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 91,67 dihasilkan satu kategori 91,67 - 100 dengan kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 91,67 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil 53 analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Penjual Tiket Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sangat tinggi membuktikan bahwa pendidikan sangat penting untuk memperoleh pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor juru parkir didapat hasil seperti berikut: dari 1 responden atau 100. Tabel 4.14 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Juru Parkir di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 1 100 2 SMP - - 3 SD - - 4 Tidak Sekolah - - Jumah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.14 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor juru parkir sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat 54 pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka disektor juru parkir. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 87,50 dihasilkan satu kategori 87,50 - 100 dengan kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 87,50 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.15. Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Juru Parkir Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sangat tinggi membuktikan bahwa pendidikan sangat penting untuk memperoleh pekerjaan. 55 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor jasa yang meliputi jasa tukang parkir, toilet, penjual tiket dan satpam. Berikut tabel profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di sektor jasa. Tabel 4.16 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Pendidikan Frekuens i Profesi 1 SMA 3 Penjual tiket, Satpam dan tukang parkir 60 2 SMP 1 Toilet 20 3 SD 1 Toilet 20 Jumla h 5 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 5 responden menunjukkan bahwa 2 responden atau 40 pendidikan SMA berprofesi sebagai penjual tiket, satpam dan tukang parkir kemudian 1 responden atau 20 pendidikan SMP berprofesi sebagai jasa toilet dan 1 responden atau 20 berprofesi ssebagai jasa toilet. c Sektor Persewaan Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja disektor persewaan ada 33 responden, dengan berbagai tingkat pendidikan 20 responden yang bekerja di sektor persewaan kapal, 8 responden bekerja di sektor persewaan tenda, dan 6 responden bekerja di sektor persewaan tikar di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang 56 bekerja di sektor persewaan kapal didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.17 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Kapal di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 15 75,00 2 SMP 2 10,00 3 SD 3 15,00 4 Tidak Sekolah - - Jumah 20 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.17 dari 20 responden bahwa 15 responden lulus SMA atau sekitar 75,00, kemudian 2 responden lulus SMP atau sekitar 10,00 dan pendidikan rendah 3 responden lulus SD atau sekitar 15,00. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor Persewaan kapal. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 85,33 dihasilkan tiga kategori 83,33 - 100 kategori sangat tinggi, kemudian 66,67 – 75,00 kategori tinggi dan 45,83 - 62,50 dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 85,33 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 57 4.18. Tabel 4.18 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Kapal Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 75,00 - ≤95,00 Sangat tinggi 15 75,00 2 55,00 - ≤75,00 Sedang 2 10,00 3 35,00 - ≤55,00 Rendah 3 15,00 4 15,00 - ≤35,00 Sangat rendah 0,00 Jumlah 20 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 15 responden dari 20 responden membuktikan penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal masih ada yang pendidikannya lulus SMP maupun SD. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tenda didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.19 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tenda di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 4 50,00 2 SMP 3 37,50 3 SD 1 12,50 4 Tidak Sekolah - - Jumah 8 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.19 dari 8 responden bahwa 4 responden lulus SMA atau sekitar 50,00, kemudian 3 responden lulus SMP atau sekitar 37,50 dan 1 58 responden lulus SD atau sekitar 12,50. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor persewaan tenda. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 78,13 dihasilkan tiga kategori 83,33 – 87,50 kategori sangat tinggi, kemudian 75,00 kategori tinggi dan 58,33 dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 78,13 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.20. Tabel 4.20 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tenda Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 30,00 - ≤38,00 Sangat tinggi 4 50,00 2 22,00 - ≤30,00 Sedang 3 37,50 3 14,00 - ≤22,00 Rendah 1 12,50 4 6,00 - ≤14,00 Sangat rendah 0,00 Jumlah 8 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 4 responden dari 8 responden membuktikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tenda masih ada yang pendidikannya lulus SMP dan SD. 59 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tikar didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.21 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tikar di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 0,00 2 SMP 4 80,00 3 SD 1 20,00 4 Tidak Sekolah - - Jumah 5 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasakan Tabel 4.21 dari 5 responden yang pendidikan paling tinggi tidak ada, kemudian 4 responden lulus SMP atau sekitar 80,00 dan 1 responden lulus SD atau sekitar 20,00. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah bagi mereka pendidikan wajib belajar 9 tahun itu sudah cukup dan sudah bisa memiliki pekerjaan. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 69,17 dihasilkan dua kategori yaitu 66,67 – 75,00 kategori tinggi dan 58,33 dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 69,17 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban Sedang. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.22. 60 Tabel 4.22 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tikar Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 18,75 - ≤23,75 Sangat tinggi - 0,00 2 13,75 - ≤18,75 Sedang 4 80,00 3 8,75 - ≤13,75 Rendah 1 20,00 4 3,75 - ≤8,75 Sangat rendah 0,00 Jumlah 5 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.22 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 4 responden dari 5 responden membuktikan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar masih ada berpendidikan sedang dan rendah rata-rata mereka lulus SMP dan SD. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor persewaan yang meliputi persewaan kapal, tenda dan tikar. Berikut tabel tingkat pendidikan terhadap profesi. Tabel 4.23 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Pendidikan Frekuens i Profesi 1 SMA 18 Persewaan kapal 18 54,54 2 SMP 10 Persewaan kapal 2, tenda 4, tikar 4 30,30 3 SD 5 Tenda 4 dan tikar 1 15,15 Jumla h 33 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 61 Berdasarkan Tabel 4.23 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 33 responden menunjukkan bahwa 18 responden atau 54,54 pendidikan SMA berprofesi sebagai persewaan kapal dan tenda kemudian 10 responden atau 30,30 pendidikan SMP berprofesi sebagai persewaan kapal, tenda, tikar dan 5 responden atau 15,15 berprofesi sebagai tenda dan tikar. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja diobyek wisata waduk Cacaban secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel 4.24. Tabel 4.24 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Secara Keseluruhan. No Tingkat pendidika n Pedagang Jasa Persewaa n Frekuen si 1 SMA Penjual ikan bakar 2 Penjual tiket 1, satpam 1 tukang parkir 1 Persewaa n kapal 18 23 43,40 2 SMP Penjual nasi pecel 5 Toilet 1 Persewaa n kapal 2, tenda 4, tikar 4 16 30,18 3 SD Penjual makanan dan minuman 8 Toilet 1 Tenda 4 dan tikar 1 14 26,42 Jumla h 15 5 33 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 62 Berdasarkan Tabel 4.24 diperoleh gambaran bahwa tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 53 responden menunjukan bahwa 23 responden atau 43,40 pendidikan SMA bekerja sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, persewaan kapal dan tenda. Sedangkan 16 responden atau 30,18 pendidikan SMP bekerja sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, tukang parkir, persewaan kapal, tenda dan tikar. Sedangkan 14 responden atau 26,42 pendidikan SD bekerja sebagai penjual makanan maupun minuman, toilet dan persewaan tenda tikar. Berdasarkan gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di obyek wisata waduk Cacaban adalah tingkat pendidikan SMA sebesar 43,40 dengan kategori sedang. b. Variabel aktivitas perekonomian Berdasarkan hasil penelitian mengenai variabel aktivitas perekonomian yang meliputi tiga jenis mata pencaharian di sektor perdagangangan, persewaan dan jasa didapat hasil seperti berikut: 1. Pekerjaan di sektor Perdagangan, Jasa dan Persewaan a Alasan pedagang, jasa dan persewaan bekerja di obyek wisata Berdasarkan hasil penelitian penduduk dari 15 responden yang bekerja di sektor perdagangan bahwa 13 responden atau 86,67 alasan para penduduk bekerja di sektor perdagangan untuk pendapatan sedangkan 2 responden lainnya atau 13,33 lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.25 alasan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan sebagai berikut : 63 Tabel 4.25 Alasan Pedagang bekerja di obyek wisata No Alasan Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 13 13,33 2 Lingkungan 2 86,67 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.25 dari 15 responden bahwa 13 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 2 responden bekerja di obyek wisata lingkungan. Penduduk yang bekerja di sektor Jasa dari 2 responden yang bekerja disektor jasa toilet, bahwa alasan penduduk bekerja disektor jasa toilet untuk memperoleh pendapatan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.26 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet sebagai berikut : Tabel 4.26 Alasan Bekerja di Sektor Toilet di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 2 100 2 Lingkungan - - 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.26 dari 2 responden bahwa 2 responden atau 10 mempunyai alasan yang sama bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan. 64 Penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor jasa satpam untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.27 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam sebagai berikut : Tabel 4.27 Alasan Bekerja di Sektor Jasa Satpam di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 1 100 2 Lingkungan - - 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.27 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 alasan bekerja di sektor jasa satpam bekerja di sektor jasa satpam untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor penjual tiket untuk para pengunjung obyek wisata Waduk Cacaban adalah untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.28 alasan penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket sebagai berikut : Tabel 4.28 Alasan Bekerja di Sektor Penjual Tiket di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 1 100 2 Lingkungan - - 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 65 Berdasarkan Tabel 4.28 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 alasan bekerja di sektor penjual tiket bekerja di sektor penjual tiket untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor juru parkir di obyek wisata Waduk Cacaban adalah untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.29 alasan penduduk yang bekerja di sektor juru parkir sebagai berikut : Tabel 4.29 Alasan Bekerja di Sektor Juru Parkir di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 1 100 2 Lingkungan - - 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.29 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 alasan bekerja di sektor penjual tiket bekerja di sektor penjual tiket untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bekerja di sektor persewaan kapal bahwa 13 responden atau 65,00 menjawab untuk memperoleh pendapatan, sedangkan 6 responden atau 30,00 menjawab karena pengaruh lingkungan dan 1 responden atau 5,00 mempunyai karena keadaan alam. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.30 alasan penduduk yang 66 bekerja di sektor persewaan kapal sebagai berikut : Tabel 4.30 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Kapal di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 13 65,00 2 Lingkungan 6 30,00 3 Keadaan alam 1 5,00 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.30 dari 20 responden bahwa 13 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 6 responden bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bekerja sebagai sewa tenda bahwa 5 responden atau 62,50 menjawab untuk memperoleh pendapatan, sedangkan 2 responden atau 25,00 alasan bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden atau 12,50 mempunyai alasan karena keadaan alam. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.31 alasan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda sebagai berikut : Tabel 4.31 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Tenda di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 5 62,50 2 Lingkungan 2 25,00 3 Keadaan alam 1 12,50 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 67 Berdasarkan Tabel 4.31 dari 8 responden bahwa 5 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 2 responden bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bekerja disektor persewaan tikar bahwa 4 responden atau 80,00 menjawab untuk memperoleh pendapatan dan 1 responden atau 20,00 mempunyai alasan karena pengaruh lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.32 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet sebagai berikut : Tabel 4.32 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Tikar di Obyek Wisata No Alasannya Frekuensi Persentase 1 Pendapatan 4 80,00 2 Lingkungan 1 20,00 3 Keadaan alam - - 4 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.32 dari 5 responden bahwa 4 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. b Lama Bekerja Pedagang, Jasa dan Persewaan di Obyek Wisata Berdasarkan hasil penelitian dari 15 responden yang bekerja di sektor perdagangan, 6 responden atau 40,00 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban selama 10 tahun lebih, sedangkan 7 responden atau 46,67 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 68 10 tahun dan 2 responden atau 13,33 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 2 - 5 tahun. Tabel 4.33 Lama Bekerja di Sektor Perdagangan di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 6 40,00 2 5 - ≤10 7 46,67 3 2 - ≤5 2 13,33 4 2 - - Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.33 dari lamanya bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban dari 15 responden bahwa 7 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun sedangkan 6 responden yang bekerja lebih dari 10 tahun, dan 2 responden bekerja antara 2 – 5 tahun. Membuktikan bahwa penduduk sudah cukup lama bekerja disektor perdagangan. Berdasarkan hasil penelitian dari 2 responden yang bekerja di sektor jasa toilet, 1 responden atau 50,00 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban selama 10 tahun lebih, dan 1 responden atau 50,00 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.34 Lama Bekerja di sektor Jasa Toilet di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 1 50,00 2 5 - ≤10 1 50,00 3 2 - ≤5 - - 4 2 - - Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.34 bahwa lamanya bekerja di obyek wisata 69 Waduk Cacaban dari 2 responden membuktikan bahwa bekerja disektor jasa toilet sangat dibutuhkan untuk para pengunjung obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor jasa satpam, 1 responden atau 100 menjawab bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.35 Lama Bekerja di Sektor Jasa Satpam di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 - - 2 5 - ≤10 1 100 3 2 - ≤5 - - 4 2 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.35 penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden lamanya bekerja di obyek wisata bekerja antara 5 - 10 tahun di obyek wisata Waduk Cacaban membuktikan bahwa jasa satpam baru mulai antara 5 – 10 tahun yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor penjual tiket, 1 responden atau 100 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. 70 Tabel 4.36 Lama Bekerja di Sektor Penjual Tiket di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 - - 2 5 - ≤10 1 100 3 2 - ≤5 - - 4 2 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.36 penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden bekerja di obyek wisata adalah bekerja 5 - 10 tahun membuktikan bahwa orang yang bekerja sebagai penjual tiket masih muda. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor juru parkir, 1 responden atau 100 menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.37 Lama Bekerja di Sektor Juru Parkir di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 - - 2 5 - ≤10 1 100 3 2 - ≤5 - - 4 2 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.37 penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden lamanya bekerja di obyek wisata antara 5 - 10 tahun membuktikan bahwa orang yang bekerja sebagai juru parkir belum lama bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan data penelitian lamanya bekerja di sektor persewaan kapal 71 dari 20 responden bahwa 11 responden atau 55,00 menunjukan lamanya bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban lebih dari 10 tahun, kemudian 8 responden atau 40,00 sudah bekerja antara 5 - 10 tahun dan 1 responden atau 5,00 sudah bekerja antara 2 - 5 tahun. Tabel 4.38 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Kapal di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 11 55,00 2 5 - ≤10 8 40,00 3 2 - ≤5 1 5,00 4 2 - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.38 meenunjukkan bahwa responden yang bekerja lebih dari 10 tahun yang artinya mereka sudah lama bekerja disektor persewaan kapal, kemudian 8 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun menunjukkan bahwa mereka bekerja pernah bekerja di suatu tempat kemudian bekerja disektor persewaan kapal dan 1 responden bekerja antara 2 – 5 tahun artinya responden tersebut baru memulai bisnis disektor persewaan kapal. Berdasarkan data penelitian penduduk dari 8 responden yang bekerja di sektor persewaan tenda bahwa 5 responden atau 62,50 menunjukkan bahwa mereka bekerja lebih dari 10 tahun, dan 3 responden atau 37,50 bekerja antara 5 - 10 tahun. 72 Tabel 4.39 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Tenda di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 5 62,50 2 5 - ≤10 3 37,50 3 2 - ≤5 - - 4 2 - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.39 menunjukkan bahwa 5 responden yang bekerja paling lama yaitu 10 tahun lebih dan 3 responden yang bekerja antara 5 – 10 tahun, bahwa mereka sudah cukup lama bekerja diobyek wisata Waduk Cacaban di sektor persewaan tenda. Berdasarkan hasil penelitian penduduk dari 5 responden yang bekerja di sektor persewaan tikar bahwa 4 responden atau 80,00 bekerja antara 5 – 10 tahun, dan 1 responden atau 20,00 yang sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban 10 tahun lebih. Tabel 4.40 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Tikar di Obyek Wisata Waduk Cacaban No Tahun Frekuensi Persentase 1 ≥10 1 20,00 2 5 - ≤10 4 80,00 3 2 - ≤5 - - 4 Tidak ada - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.40 menunjukan bahwa 4 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun artinya mereka baru memulai bekerja di sektor persewaan tikar mengikuti 1 responden yang sudah lama bekerja karena bekerja di persewaan tikar hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. 73 c Pekerjaan Pedagang dan Jasa toilet Yang di Bantu Keluarga Penduduk yang bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban tentunya tidak bekerja sendirian melainkan di bantu oleh keluarga sendiri, dari 15 responden yang bekerja disektor perdagangan 7 responden atau 46,67 dibantu oleh istrisuami kemudian 8 responden atau 53,33 di bantu oleh anak. Tabel 4.41 Pekerjaan di Sektor Perdagangan Yang di Bantu Keluarga No Keluarga Frekuensi Persentase 1 IstriSuami 7 46,67 2 Anak 8 53,33 3 Kelurga Istri - - 4 Keluarga Suami - - Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.41 menunjukan bahwa penduduk yang bekerja di sektor perdagangan umumnya di bantu oleh keluarga dari istrisuami dan anak tidak membutuhkan orang lain untuk membantu. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden atau 100 menunjukkan bahwa mereka suamiistri saling bergantian menjaga tempat toilet. Tabel 4.42 Pekerjaan di Sektor Toilet Yang di Bantu Keluarga No Keluarga Frekuensi Persentase 1 IstriSuami 2 100 2 Anak - - 3 Kelurga Istri - - 4 Keluarga Suami - - Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.42 penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet yang dibantu keluarga sendiri menunjukkan bahwa mereka dibantu oleh 74 istrisuami, sedangkan anak mereka masih kecil ataupun sekolah. d Dalam bekerja di obyek wisata pedagang, dan persewaan pernah ditertibkan atau tidak Penduduk yang bekerja disektor perdagangan dalam melakukan pekerjaannya tidak merasa takut untuk ditertibkan oleh pihak pengelola obyek wisata Waduk Cacaban, dari 15 responden yang bekerja disektor perdagangan bahwa 9 responden atau 60,00 tidak pernah ditertibkan dan 6 responden atau 40,00 kadang ditertibkan. Tabel 4.43 Pekerja Pedagang Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No Trantib Frekuensi Persentase 1 Tidak pernah 9 60,00 2 Kadang 6 40,00 3 Sering - 0,00 4 Selalu - - Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.43 menunjukan bahwa masih ada penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang ditertibkan oleh pihak pengelola, besar kemungkinan 6 responden tersebut menganggu atau membahayakan yang tidak semestinya dipakai untuk berdagang. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 11 responden atau 55,00 tidak pernah ditertibkan, kemudian 7 responden atau 35,00 kadang ditertibkan dan 2 responden atau 10,00 sering ditertibkan. 75 Tabel 4.44 Pekerja di Sektor Persewaan Kapal Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No Trantib Frekuensi Persentase 1 Tidak pernah 11 55,00 2 Kadang 7 35,00 3 Sering 2 10,00 4 Selalu - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.44 penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal bahwa masih ada yang ditertibkan oleh pihak pengelola walaupun sudah diperingatkan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 5 responden atau 62,50 tidak pernah ditertibkan, kemudian 2 responden atau 25,00 kadang ditertibkan dan 1 responden atau 12,50 sering ditertibkan. Tabel 4.45 Pekerja di Sektor Persewaan Tenda Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No Trantib Frekuensi Persentase 1 Tidak pernah 5 62,50 2 Kadang 2 25,00 3 Sering 1 12,50 4 Selalu - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.45 penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda bahwa masih ada yang ditertibkan menunjukkan bahwa mereka masih belum tertib karena masih ada yang ditertibkan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00 tidak pernah ditertibkan, dan 1 responden 76 atau 20,00 kadang ditertibkan. Tabel 4.46 Pekerja Persewa Tikar Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No Trantib Frekuensi Persentase 1 Tidak pernah 4 80,00 2 Kadang 1 20,00 3 Sering - - 4 Selalu - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.46 bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan tidak pernah ditertibakan walaupun masih ada 1 responden yang kadang ditertibkan pihak pengelola, menunjukkan bahwa mereka sudah bisa teratur dalam bekerja. e Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Waduk Cacaban Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata sebagai berikut menurut pekerja di sektor perdagangan : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 4 responden atau 26,67 menjawab 50 orang lebih, kemudian 10 responden atau 66,67 menjawab antara 25 - 50 orang, dan 1 responden atau 6,67 menjawab antara 10 - 25 orang. Tabel 4.47 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Waduk Cacaban Menurut Pekerja di Sektor Perdagangan No Jumlah Frekuensi Persentase 1 ≥50 4 26,67 2 25 - ≤50 10 66,67 3 10 - ≤25 1 6,67 4 10 - - Jumlah 15 100 77 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.47 menunjukan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden mengetahui bahwa jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata rata – rata antara 25 – 50 orang. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100 menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 25 - 50 orang. Tabel 4.48 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Jasa Toilet No Jumlah Frekuensi Persentase 1 ≥50 - - 2 25 - ≤50 2 100 3 10 - ≤25 - - 4 10 - - Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.48 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden mengetahui bahwa jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata cukup banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 10 responden atau 50,00 menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 50 orang lebih, kemudian 7 responden atau 35,00 menjawab 25 – 50 orang, dan 3 responden atau 15,00 menjawab 10 - 25 orang. 78 Tabel 4.49 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Kapal No Jumlah Frekuensi Persentase 1 ≥50 10 50,00 2 25 - ≤50 7 35,00 3 10 - ≤25 3 15,00 4 10 - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.49 menggambarkan jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata dari 20 responden mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sangat banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 5 responden atau 62,50 menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 50 orang lebih, dan 3 responden atau 37,50 menjawab antara 25 – 50 orang. Tabel 4.50 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tenda No Jumlah Frekuensi Persentase 1 ≥50 5 62,50 2 25 - ≤50 3 37,50 3 10 - ≤25 - 4 10 - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.50 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sudah cukup banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00 menjawab jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata 50 orang lebih, dan 1 responden atau 20,00 menjawab antara 79 25 – 50 orang. Tabel 4.51 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tikar No Jumlah Frekuensi Persentase 1 ≥50 4 80,00 2 25 - ≤50 1 20,00 3 10 - ≤25 - 4 10 - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.51 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sangat banyak. Penduduk untuk responden yang bekerja di sektor juru parkir, penjual tiket dan satpam mereka masing-masing menjawab penduduk yang bekerja di obyek wisata 25 - 50, menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata cukup banyak. 2. Waktu bekerja Berdasarkan hasil penelitian didapat waktu bekerja penduduk obyek wisata Waduk Cacaban di sektor perdagangan sebagai berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 8 responden atau 53,33 menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 6 responden atau 40,00 menjawab bekerja antara 6 - 8 jam, dan 1 responden atau 6,67 menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. 80 Tabel 4.52 Waktu Bekerja di Sektor Perdagangan No Waktu jam Frekuensi Persentase 1 ≥8 8 59,67 2 6 - ≤8 6 35,46 3 4 - ≤6 1 4,87 4 4 - - Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.52 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dalam bekerja mereka bebas menentukan kapan akan selesai bekerja bahkan sebelum obyek wisata di tutup Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 1 responden atau 50,00 menjawab bekerja lebih dari 8 jam, dan 1 responden atau 50,00 menjawab bekerja antar 6 - 8 jam. Tabel 4.53 Waktu Bekerja di Sektor Jasa Toilet No Waktu jam Frekuensi Persentase 1 ≥8 1 50,00 2 6 - ≤8 1 50,00 3 4 - ≤6 - - 4 4 - - Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.53 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet waku bekerja mereka berbeda-beda tidak harus selesai bersamaan karena letak toilet di obyek wisata Waduk Cacaban menyebar. Berdasarkan hasil penelitian didapat waktu bekerja penduduk obyek wisata Waduk Cacaban di sektor persewaan kapal sebagai berikut : Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 6 responden atau 30,00 menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 12 responden atau 60,00 menjawab bekerja antara 6 - 8 jam, dan 2 81 responden atau 10,00 menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.54 Waktu Bekerja di Sektor Persewaaa Kapal No Waktu jam Frekuensi Persentase 1 ≥8 6 30,00 2 6 - ≤8 12 60,00 3 4 - ≤6 2 10,00 4 4 - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.54 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal masih ada yang bekerja antara 4 – 6 jam membuktikan bahwa pada hari biasa obyek wisata sepi pengunjung yang ingin menyewa kapal. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 3 responden atau 37,50 menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 4 responden atau 50,00 menjawab bekerja antara 6 – 8 jam, dan 1 responden atau 12,50 menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.55 Waktu Bekerja di Sektor Persewaan Tenda No Waktu jam Frekuensi Persentase 1 ≥8 3 37,50 2 6 - ≤8 4 50,00 3 4 - ≤6 1 12,50 4 4 - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.55 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda masih ada yang bekerja antara 4 – 6 jam membuktikan bahwa hari biasa obyek wisata sepi pengunjung yang ingin meyewa tenda, sedangkan rata-rata bekerja sampai 6 – 8 jam hari libur maupun saat ada event. 82 Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 1 responden atau 20,00 menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 3 responden atau 60,00 menjawab bekerja antara 6 – 8 jam, dan 1 responden atau 20,00 menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.56 Waktu Bekerja di Sektor persewaan Tikar No Waktu jam Frekuensi Persentase 1 ≥8 1 20,00 2 6 - ≤8 3 60,00 3 4 - ≤6 1 20,00 4 4 - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.55 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar rata – rata bekerja antara 6 – 8 jam perhari akan tetapi masih ada responden yang bekerja antara 4 – 6 jam. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir, tiket maupun satpam bekerja rata-rata lebih dari 8 jam, membuktikan bahwa mereka bekerja sampai obyek wisata Waduk Cacaban di tutup. 3. Pendapatan dan pengeluaran Pedagang, Persewaan dan Jasa a. Pendapatan Perbulan Berdasarkan hasil penelitian pendapatan perbulan untuk pedagang, jasa maupun persewaan diperoleh data sebaga berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 2 responden atau 13,33 menjawab memperoleh pendapatan perbulan lebih dari Rp.1.500.000, kemudian 5 responden atau 33,33 menjawab memperoleh pendapatan perbulan antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 dan 8 responden atau 53,33 menjawab memperoleh pendapatan perbulan kurang dari Rp. 500.000. 83 Tabel 4.57 Pendapatan Perbulan di Sektor Perdagangan No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 2 13,33 2 1.000.000 - ≤1.500.000 - - 3 500.000 - ≤1.000.000 5 33,33 4 ≤500.000 8 53,33 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.57 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor perdagangan menunjukkan bahwa pendapatan dari penduduk yang bekerja disektor perdagangan tidak sama karena masih ada yang pendapatan cukup tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang meliputi penjual ikan bakar, nasi pecel dan makanan maupun minuman kecil. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.58. Tabel 4.58 Pendapatan Pedagang Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA Penjual ikan bakar ≥1.500.000 2 13,33 2. SMP Penjual nasi pecel 500.000 - 1.000.000 5 33,33 3. SD Penjual makanan dan minuman ringan ≤500.000 8 53,33 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.58 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden membuktikan 2 responden atau 13,33 yang bekerja sebagai penjual ikan bakar mempunyai pendapatan di atas 84 Rp. 1.500.000 per bulan, kemudian 5 responden atau 33,33 yang bekerja sebagai penjual nasi pecel pendapatannya antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 per bulan dan 8 responden atau 53,33 yang bekerja sebagai penjual makanan dan minuman mempunyai pendapatan kurang dari Rp. 500.000. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan kurang dari Rp. 500.000. Tabel 4.59 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Toilet. No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 - - 2 1.000.000 - ≤1.500.000 - - 3 500.000 - ≤1.000.000 - - 4 500.000 2 100 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.59 penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet pendapatan perbulan dari 2 responden kurang dari Rp. 500.000 menunjukkan bahwa pengunjung sepi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.60. 85 Tabel 4.60 Pendapatan Jasa Toilet Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA 2. SMP Jasa toilet 500.000 1 50 3. SD Jasa toilet 500.000 1 50 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.60 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100 yang bekerja sebagai jasa toilet mempunyai pendapatan kurang dari Rp. 500.000 per bulan. Membuktikan bahwa tingkat pendidikan SMP dan SD akan mempengaruhi pendapatan yang kecil sebagai jasa toilet. Penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan perbulan diatas Rp. 1.500.000. Tabel 4.61 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Tiket No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 1 100 2 1.000.000 - ≤1.500.000 - - 3 500.000 - ≤1.000.000 - - 4 500.000 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.61 menggambarkan untuk penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket pendapatan perbulan di atas Rp. 1.500.000. Karena pendapatan ini tidak berpengaruh walaupun pengunjung sepi atau ramai. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi 86 pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa tiket. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.62. Tabel 4.62 Pendapatan Jasa Tiket Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA Jasa penjual tiket ≥1.500.000 1 100 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.62 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 yang bekerja sebagai jasa penjual tiket mempunyai pendapatan di atas Rp. 1.500.000 per bulan. Penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan perbulan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.63 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Satpam No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 - - 2 1.000.000 - ≤1.500.000 1 100 3 500.000 - ≤1.000.000 - - 4 500.000 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.63 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000, menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja disektor jasa satpam menerima gaji bulanan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. 87 Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.64. Tabel 4.64 Pendapatan Jasa Satpam Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA Jasa satpam 1.000.000 – 1.500.000 1 100 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.64 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 yang bekerja sebagai jasa satpam mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. Membuktikan bahwa tingkat pendidikan SMA mempengaruhi pendapatannya karena penduduk tersebut bisa bekerja sebagai satpam. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.65 Pendapatan Perbulan di Sektor Juru Parkir. No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 - - 2 1.000.000 - ≤1.500.000 1 100 3 500.000 - ≤1.000.000 - - 4 500.000 - - Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.65 menggambarkan penduduk yang bekerja 88 disektor juru parkir pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000, menunjukkan bahwa pendapatan perbulan sudah cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa juru parkir. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.66. Tabel 4.66 Pendapatan Juru Parkir Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA Jasa juru parkir 1.000.000 – 1.500.000 1 100 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.65 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa juru parkir dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100 yang bekerja sebagai jasa juru parkir mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 20 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.67 Pendapatan Perbulan di Sektor Persewaan Kapal. No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥1.500.000 - - 2 1.000.000 - ≤1.500.000 20 100 3 500.000 - ≤1.000.000 - - 4 500.000 - - Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.67 menggambarkan pendapatan perbulan masing- 89 masing penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal dengan pendapatan yang sama. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.68. Tabel 4.68 Pendapatan Persewaan Kapal Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA Persewaan kapal 1.000.000 - ≤1.500.000 18 90 2. SMP Persewaan kapal 1.000.000 - ≤1.500.000 2 10 3. SD Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.68 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 18 responden atau 90 pendidikan SMA yang bekerja sebagai persewaan kapal mempunyai pendapatan per bulan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000, dan 2 responden atau 10 pendidikan SMP bekerja sebagai persewaan kapal mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 6 responden atau 75,00 menjawab memperoleh pendapatan perhari lebih dari Rp.300.000, kemudian 1 responden atau 12,50 menjawab memperoleh pendapatan perhari antara Rp. 200.000 – Rp. 300.000 dan 1 responden atau 12,50 menjawab pendapatan perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 200.000. 90 Tabel 4.69 Pendapatan Perbulan di Sektor Persewaan Tenda No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥300.000 6 75,15 2 200.000 - ≤300.000 1 12,425 3 100.000 - ≤200.000 1 12,425 4 100.000 - - Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.69 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda untuk pendapatan perbulan, menunjukkan bahwa rata- rata pendapatan mereka sudah cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.70. Tabel 4.70 Pendapatan Persewaan Tenda Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA 2. SMP Persewaan tenda ≥300.000 4 50,00 3. SD Persewaan tenda ≥300.000 4 50,00 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.69 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 8 responden atau 100 yang bekerja sebagai persewaan tenda mempunyai pendapatan lebih dari Rp. 300.000 per bulan. Membuktikan bahwa bekerja sebagai persewaan tenda hanya sampai tingkat pendidikan SMP dan SD sangat menpengaruhi pendapatan mereka yang 91 kecil. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 5 responden atau 100 menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 200.000 – Rp. 300.000. Tabel 4.71 Pendapatan Perbulan Persewaan Tikar No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥300.000 - - 2 200.000 - ≤300.000 5 100 3 100.000 - ≤200.000 - - 4 100.000 - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.71 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor persewaan tikar untuk pendapatan perbulan, Menunjukkan bahwa rata- rata pendapatan mereka masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.72. Tabel 4.72 Pendapatan Persewaan Tikar Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Profesi Pendapatanbula n Rp Fre kue nsi 1. SMA 2. SMP Persewaan tikar 200.000 - ≤300.000 4 80 3. SD Persewaan tikar 200.000 - ≤300.000 1 20 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.72 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 5 responden atau 100 yang bekerja sebagai persewaan tikar mempunyai pendapatan antara Rp. 92 200.000 – Rp. 300.000 per bulan. Membuktikan bahwa bekerja sebagai persewaan tikar hanya sampai tingkat pendidikan SMP dan SD sangat menpengaruhi pendapatan mereka yang kecil. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban secara keseluruhan. Tabel 4.73 Pendapatan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat pendidika n Pedagan g Jasa Persewaan Freku ensi Rata-rata pendapata nbulan Rp 1 SMA Penjual ikan bakar Penjual tiket, satpam dan tukang parkir Persewaan kapal 23 1.243.500 2 SMP Penjual nasi pecel Toilet Persewaan kapal, tenda dan tikar 16 543.750 3 SD Penjual makanan maupun minuman kecil Toilet Tenda dan tikar 14 357.150 Jumlah 15 5 33 53 2.144.400 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.73 menggambarkan tingkat pendidikan SMA dari 23 responden atau 43,40 yang berprofesi sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, tukang parkir dan persewaan kapal secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 1.243.500 per bulan. Sedangkan tingkat pendidikan SMP dari 16 responden atau 30,18 yang berprofesi sebagai penjual nasi pecel, 93 jasa toilet, persewaan kapal, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 543.750 per bulan. Sedangkan untuk pendidikan SD dari 14 responden atau 26,42 yang berprofesi sebagai penjual makanan maupun minuman, jasa toilet, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 357.150 per bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan SMA berpengaruh terhadap pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMP maupun SD yang tingkat pendapatannya rendah. b. Pengeluaran perhari Berdasarkan hasil penelitian pendapatan perhari untuk pekerja di sektor perdagangan dan persewaan diperoleh data sebaga berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 7 responden atau 46,67 menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, kemudian 7 responden atau 46,67 menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dan 1 responden atau 6,67 menjawab modal perhari perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 150.000. Tabel 4.74 Pengeluaran untuk Modal Perhari di sektor Perdagangan No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥150.000 - - 2 100.000 - ≤150.000 1 6,67 3 50.000 - ≥100.000 7 46,67 4 50.000 7 46,67 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.74 menggambarkan bahwa modal perhari bekerja disektor perdagangan, menunjukan bahwa modal yang dikeluarkan berbeda- 94 beda dengan pedagang yang lain. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 12 responden atau 60,00 menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, kemudian 6 responden atau 30,00 menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dan 2 responden atau 10,00 menjawab modal perhari perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 150.000 Tabel 4.75 Pengeluaran untuk Modal Perhari di Sektor Persewaan Kapal No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥150.000 - - 2 100.000 - ≤150.000 2 10,00 3 50.000 - ≤100.000 6 30,00 4 50.000 12 60,00 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.75 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal bahwa modal perhari persewaan kapal rata - rata masih sepi pengunjung terbukti 12 responden mengeluarkan modalnya kurang dari Rp. 50.000 Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 6 responden atau 75,00 menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, dan 2 responden atau 25,00 menjawab modal perhari perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000. 95 Tabel 4.76 Pengeluaran untuk Modal Perhari di sektor Persewaan Tenda No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥150.000 - - 2 100.000 - ≤150.000 - - 3 50.000 - ≤100.000 2 25,00 4 50.000 6 75,00 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.76 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda menunjukan bahwa modal yang mereka butuhkan cukup tinggi. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00 menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, dan 1 responden atau 20,00 menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000. Tabel 4.77 Pengeluaran untuk Modal Perhari Persewaan Tikar No Pendapatanbulan Rp Frekuensi Persentase 1 ≥150.000 4 95,00 2 100.000 - ≤150.000 1 5,00 3 50.000 - ≤100.000 - - 4 50.000 - - Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.77 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar menunjukan bahwa modal perhari mereka cukup besar. c. Persepsi tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan didapat hasil seperti berikut: dari 53 orang responden diketahui tingkat pendidikan penduduk sebanyak 25 orang berpendidikan SMA 96 atau sebesar 66,6, dan 20 orang berpendidikan SMP atau sebesar 25,5, dan sisanya 8 orang berpendidikan SD atau sebesar 7,9. Tabel 4.78 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Karanganyar. No Tingkat Pendidikan Penduduk 1 SMA 25 66,60 2 SMP 20 25,50 3 SD 8 7,90 4 Tidak Sekolah - - Jumah 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.78 menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk sudah banyak yang sudah lulus SMA dibandingkan dengan SMP maupun SD, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka sebagai pedagang, persewaan maupun jasa yang ada di obyek wisata Waduk Cacaban sehingga pola berpikir mereka lebih maju. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 - 100 dengan rata-rata sebesar 82,47 dihasilkan empat kategori 45,83 - 62,50 termasuk kategori rendah, 62,51 - 75,00 termasuk kategori tinggi dan 75,01 - 100 dengan katergori 97 sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 82,47 dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.79. Tabel 4.79 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 81,00 – 100 Sangat tinggi 35 66,04 2 63,00 – 81,00 Sedang 13 24,53 3 44,00 – 62,00 Rendah 5 9,43 4 24,00 – 43,00 Sangat rendah 0,00 Jumlah 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.77 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 35 orang responden 66,04 termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 13 responden 24,53 termasuk dalam kategori sedang dan sebanyak 5 responden 9,43 termasuk dalam kategori rendah. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Diagram Batang Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 66.04 24.53 9.43 0.00 98 Kategori yang terbanyak dari tingkat pendidikan penduduk hampir semua masuk dalam kategori sangat tinggi, dan sisanya dalam kategori rendah, hal ini menggambarkan bahwa pendidikan yang dimiliki oleh penduduk di Kelurahan Karanganyar tergolong sangat tinggi. d. Aktivitas Perekonomian secara keseluruhan Berdasarkan data penelitian tingkat ekonomi penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat tinggi karena pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk aktivitas perkonomian di obyek wisata Waduk Cacaban. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel aktivitas perekonomian penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel aktivitas perekonomian yaitu dengan memberikan 14 pertanyaan dengan kisaran aktual 66,07 - 100 dengan rata-rata sebesar 84,40 dihasilkan 2 kategori 66,07 - 76,79 termasuk kategori tinggi, 76,80 - 98,21 termasuk kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 84,40 dapat diketahui bahwa aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel aktivitas perekonomian penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.80. 99 Tabel 4.80 Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Variabel Aktivitas perekonomian NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 81,00 – 100 Sangat tinggi 36 67,92 2 62,00 – 81,00 Sedang 17 32,08 3 44,00 – 62,00 Rendah 0,00 4 24,00 – 43,00 Sangat rendah 0,00 Jumlah 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.78 diperoleh gambaran aktivitas perekonomian sebanyak 36 orang responden 67,92 termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 17 responden 32,08 termasuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.3 Diagram Batang Aktivitas Perekonomian Kategori yang terbanyak dari variabel aktivitas perekonomian adalah bahwa aktivitas perkonomian di obyek wisata Waduk Cacaban sudah sangat tinggi terbukti dari diagram diatas menunjukkan 67,92 sangat tinggi. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 67.92 32.08 0.00 0.00 100

C. Uji Asumsi Klasik