Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

102 Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut. Tabel 4.83. Uji Hipotesis Berdasarkan Tabel 4.83 hasil uji F diperoleh t hitung sebesar 4,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 0,05 maka kontribusi tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian.

D. Pembahasan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Melalui pendidikan akan lahir manusia-manusia yang mampu memberikan sumbangan kepada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Agar lahir manusia-manusia yang memberikan sumbangan terhadap pembangunan bangsa. Maka proses pendidikan harus mendapat perlakuan khusus. Coefficients a 31.212 4.050 7.707 .000 .811 .202 .489 4.008 .000 Constant Tingkat Pendidikan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Aktivitas Perekonomian a. 103 Pendidikan pada dasarnya sudah ada manusia itu sendiri, karena pendidikan itu berlangsung seumur hidup yaitu sejak dari buaian hingga liang lahat, konsep pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan adalah proses yang kontinyu, yang bermula sejak orang tersebut lahir hingga meninggal dunia. Tinggi atau rendahnya tingkat aktivitas perekonomian penduduk, tentunya sangat dipengaruhi oleh semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan semakin tinggi pula persepsi mereka dalam pendidikan tentunya hal ini akan menimbulkan motivasi tersendiri untuk berkembang lebih maju. Penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, mereka cenderung kurang memiliki kemampuan berpikir yang cerdas dalam melakukan kegiatan perekonomian, hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Karanganyar yang bekerja di sektor Perdagangan, Jasa maupun Persewaan di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan data yang diperoleh persepsi terhadap tingkat pendidikan di sektor pariwisata obyek wisata Waduk Cacaban yaitu pendidikan SMA dengan kategori sedang sebesar 47,16 bekerja sebagai pedagang, jasa, pendidikan SMP dengan kategori rendah sebesar 39,62 bekerja sebagai persewaan kapal, dan pendidikan SD dengan kategori sangat rendah sebesar 13,22 bekerja sebagai persewaan tenda dan tikar. Berdasarkan dari uji determinasi diperoleh nilai adjusted R 2 = 0,225 = 22,50 ini berarti pengaruh antara tingkat pendidikan dengan aktivitas perekonomian sebesar 22,50 maka ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban. 104 Jika dilihat dari uji hipotesis secara parsial dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Hasil uji F diperoleh t hitung sebesar 4,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 0,05 maka kontribusi tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian. Sedangkan jika dilihat pengujian hipotesis secara bersama-sama Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 16,062 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 0,05 ini berarti model regresi cocok digunakan untuk menganalisis data penelitian yang diperoleh. 105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah : 1. Penyebab penduduk bekerja di sektor pariwisata obyek wisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal adalah adalah pengaruh fisik yaitu untuk memperoleh pendapatan dengan kategori tinggi sebesar 75,47. 2. Terdapat keterlibatan penduduk dalam penelitian ini yaitu untuk yang tingkat pendidikan SMA dengan kategori sedang sebesar 47,16, pendidikan SMP dengan kategori rendah sebesar 39,62, dan pendidikan SD dengan kategori sangat rendah sebesar 13,22. a. Terdapat profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden atau 43,40 pendidikan SMA bekerja sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, persewaan kapal dan tenda. Sedangkan 16 responden atau 30,18 pendidikan SMP bekerja sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, tukang parkir, persewaan kapal, tenda dan tikar. Sedangkan 14 responden atau 26,42 pendidikan SD bekerja sebagai penjual makanan maupun minuman, toilet, persewaan tenda dan tikar. b. Terdapat pendapatan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden yang berprofesi sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, tukang parkir dan persewaan kapal secara keseluruhan mendapatkan rata- rata Rp. 1.243.500 per bulan. Sedangkan tingkat pendidikan SMP dari 16 responden yang berprofesi sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, persewaan kapal, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 547.750 per bulan. Sedangkan untuk pendidikan SD dari 14 responden yang berprofesi sebagai