Kondisi Umum Daerah Penelitian

36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Daerah Penelitian

Kondisi umum daerah penelitian ini dideskripsikan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan penelitian dan objek penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Latar belakang yang dideskripsikan meliputi kondisi fisik dan kondisi sosial daerah penelitian. 1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian a Letak Astronomis Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal secara geografis terletak antara 109‟11‟28” BT sampai dengan 109‟14‟58” BT dan 7‟1‟31” LS sampai dengan 7‟4‟18” LS. b Letak Administrasi Secara Administrasi kawasan obyek wisata Waduk Cacaban merupakan bagian dari desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Kecamatan Suradadi Timur : Kec. Jatinegara, Kec. Warureja Barat : Kecamatan Jatinegara Selatan : Kecamatan Pangkah Gambar 4.1 : Peta Desa Karanganyar 38 Obyek wisata Waduk Cacaban merupakan bagian dari desa Karanganyar yang berada di Kecamatan Kedungbanteng adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Tegal, Desa Karanganyar ini memiliki 34 RT dan 14 RW dan memiliki luas wilayah sekitar 457.289 hektar. Kelurahan Karanganyar berbatasan langsung dengan Kelurahan Dukuhjati Wetan di sebelah utara, sedangkan di wilayah timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Tonggara, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Panujah, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pangkah. Berikut adalah Kondisi Umum Kelurahan Karanganyar: 2. Kondisi Penggunaan Lahan Data mengenai penggunaan lahan suatu daerah sangat diperlukan, guna mengetahui pemanfaatan lahannya sesuai dengan aturan atau tidak, berikut adalah penggunaan lahan di Kelurahan Karanganyar. Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Karanganyar Penggunaan lahan Jumlah Ha Persentase Tanah Keperluan Fasilitas sosial a. MasjidMusholla b. Gereja Tanah kering a. Pekarangan b. Tegalan - 22 - 61.666 Ha 207.731 Ha - 0,004 - 13,48 45,42 Jumlah 457.289 Ha 100,00 Sumber: Data Monografi Kelurahan Karanganyar tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.1 Penggunaan lahan di kelurahan Karanganyar paling banyak adalah Tegalan yaitu sebesar 207.731 Ha atau sekitar 45,42, dan yang paling sedikit adalah padang rumput sebesar 70 Ha atau sekitar 0,015. 39 3. Kondisi Penduduk Daerah Penelitian Guna keperluan perencanaan pembangunan, perlu sekali ditunjang oleh informasi mengenai data demografis suatu wilayah. Data mengenai jumlah penduduk, persebaran dan susunan penduduk menurut berbagai kelompok umur yang sesuai dengan perencanaan akan sangat membantu keberhasilan suatu kebijakan pembangunan yang akan diambil. a Komposisi Penduduk Menurut Umur Distribusi penduduk menurut kelompok umur dimaksudkan untuk mengetahui dengan jelas jumlah penduduk yang memiliki usia produktif, dan jumlah penduduk yang memiliki usia non produktif. Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk yang memiliki usia produktif dan penduduk yang memiliki usia non produktif dalam penelitian ini dapat dilihat pada pada Tabel 4.2. Tabel 4 . 2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Karanganyar Kelompok umur L P Jumlah Persentase 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ 456 259 177 200 225 559 235 460 210 345 200 125 177 350 45 26 340 110 747 109 205 115 450 101 107 210 116 350 210 124 360 139 796 369 924 309 430 674 685 561 317 555 316 475 387 474 405 165 10,15 4,7 11,78 3,9 5,4 8,5 8,7 7,1 4,0 7,0 4,0 6,0 5,0 6,0 5,1 2,1 Jumlah 4.049 3.793 7.842 100,00 Sumber: Data Monografi Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah keseluruhan kepala keluarga yang berada di 40 Kelurahan Karanganyar sebanyak 1.710 KK, sedangkan jumlah penduduknya sebesar 7.842 Jiwa, sehingga rata-rata tiap keluarga memiliki anggota keluarga sebanyak 4 orang. b Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Data mengenai mata pencaharian penduduk bisa menggambarkan karakteristik suatu daerah, berikut adalah komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Karanganyar disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3 Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Karanganyar Jenis mata pencaharian Jumlah Persentase Pertanian pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air kontruksi Pedagang Jasa Persewaan Perantara keuangan Jasa sosial Lain-lain 1738 1 28 - 4 103 28 220 3 34 23 79,65 0,04 1,28 - 0,18 4,72 1,28 10,08 0,13 1,55 1,05 Jumlah 2182 100,00 Sumber: Data Monografi Kelurahan Karanganyar Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.3 komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Karanganyar didominasi Pertanian sebesar 1738 atau 79,65, karena wilayah Kelurahan Karanganyar sebagian besar lahan pertanian. c Gambaran umum obyek wisata waduk Cacaban Waduk cacaban mulai digagas sejak tahun 1914 dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan fisiknya dimulai pada tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September 1952. 41 Waduk Cacaban terletak pada ketinggian 85 m diatas permukaan laut, berdasarkan peta topografi, daerah pengairan atas Waduk Cacaban berada pada daerah perbukitan. Kondisi ini akan mempengaruhi ”Charakteristics run off” yang akan masuk ke waduk Cacaban. Berdasarkan data dari Kantor Pariwisata Kabupaten Tegal, jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata waduk Cacaban antara periode 2005-2012 cenderung mengalami penurunan bisa dilihat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Waduk Cacaban 2008 – 2012. Sumber : Kantor Pariwisata Kabupaten Tegal Berdasarakan Tabel 4.4 bahwa jumlah pengunjung obyek wisata waduk Cacaban pada tahun 2008 sebesar 22.302 jiwa, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu 20,65 menjadi 17.696 jiwa. Tahun 2010 jumlah pengunjung mengalami penurunan kembali yaitu 20,75 menjadi 3.672 jiwa. Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012 jumlah pengunjung mengalami peningkatan yaitu 10,59 dan 6,03. No. Tahun Kunjungan Pengunjung jiwa Kenaikan Angka 1. 2. 3. 4. 2008 2009 2010 2011 22.302 17.696 14.024 15.510 -4.606 -3.672 1.486 936 20,65 20,75 10,59 6,03 42 Dari kondisi tersebut terlihat bahwa obyek wisata waduk Cacaban tiga tahun terakhir mengalami penurunan pengunjung, untuk itu diperlukan penataan obyek wisata agar memiliki daya tarik lebih sehingga dapat menaikkan kembali jumlah pengunjung. d Unsur-unsur yang menunjung daya tarik di obyek wisata waduk Cacaban di Kecamatang Kedungbanteng Kabupaten Tegal. 1. Daya tarik wisata Waduk cacaban selain mempunyai fungsi sebagai sumber air untuk irigasi, juga merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai wisata air maupun wisata alam. Kawasan wisata alam obyek wisata waduk Cacaban merupakan salah satu aset pemerintah Kabupaten Tegal sebagai obyek wisata dari beberapa obyek wisata lainnya. Potensi wisata yang ada di kawasan wisata alam obyek wisata waduk Cacaban antara lain meliputi : a. Pemandangan alam Sebagai kawasan wisata alam pemandangan alam yang indah merupsksn modal dasar yang diandalkan dan kawasan waduk Cacaban memang memiliki pemandangan yang indah, hamparan air waduk sejauh mata memandang dilingkari oleh bukit-bukit sebagai sabuk hijau dan pulau-pulau kecil yang ada didalamnya melengkapi keindahannya. b. Bangunan bersejarah pada waduk Disamping mempunyai pemandangan yang indah kawasan obyek wisata waduk Cacaban menyuguhkan bangunan bersejarah berupa bendungan atau waduk yang dibangun tahun 1952 yang diresmikan oleh presiden Soekarno. c. Wisata air 43 Sebagai bangunan irigasi bendungan yang merupakan penyimpan air dengan volume yang sangat banyak menjadikan obyek wisata waduk Cacaban dapat difungsikan sebagai wisata air antara lain menggunakan kapal dengan membayar Rp. 20.000 penggunjung sudah bisa berkeliling menikmati pemandangan waduk Cacaban. d. Panggung hiburan Obyek wisata waduk Cacaban disamping sebagai mempuyai pemandangan yang indah juga mempunyai panggung hiburan untuk pentas musik atau event-event lainnya. e. Taman bermain Taman bermain terletak di bawah bangunan bendungan utama yang fungsinya untuk tempat bermain dan bersantai para pengunjung, ditempat ini pengunjung dapat sepuasnya bermain terutama anak-anak karena ditempat ini disediakan fasilitas bermain sseperti ayunan dan papan luncur. f. Bukit mbah Santi Bukit mbah Santi merupakan tempat untuk yang ingin melakukan aktivitas bumi perkemahan dilakukan kebanyak oleh para pelajar baik yang dari dalam Kabupaten Tegal maupun dari luar Kabupaten Tegal khususnya Kota Tegal. 2. Prasarana Prasarana adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, diantaranya adalah : a. Jalan 44 Obyek wisata waduk Cacaban terletak di Kelurahan Karanganyar, untuk menuju lokasi sangatlah mudah akan tetapi jalan beraspal saat ini sudah banyak yang berlobang dan jalan tersebut masih terbilang kecil yang masih bisa dilalui oleh kendaraan pribadi, sepeda motor dan angkutan. b. Listrik Obyek wisata waduk Cacaban sumber daya listrik digunakan untuk penerangan dan sumber tenaga, saat ini kebutuhan listrik sebagian besar terlayani oleh PLN namun belum secara keseluruhan, kebutuhan listrik di obyek wisata waduk Cacaban hanya terpakai di warung makan karena kawasan-kawasan yang dirasa kurang memerlukan penerangan tidak menggunakan listrik. c. Air bersih Kebutuhan air bersih di obyek wisata waduk Cacaban dimanfaatkan untuk keperluan wisatawan, penduduk yang berjualan di obyek wisata waduk Cacaban, dan untuk keperluan MCK mandi, cuci, kakus. Dalam pemanfaatan sumber air bersih penduduk maupun pengunjung memanfaatkan air PDAM yang sudah masuk obyek wisata waduk Cacaban. 3. Sarana wisata Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalan wisatanya. Sarana itu meliputi : a. Masjid terletak di bawah kawasan obyek wisata waduk Cacaban. b. Lahan parkir di obyek wisata waduk Cacaban ada dua yaitu di bawah kawasan obyek wisata waduk Cacaban dan di atas kawasan bukit mbah Santi. 45 c. Kios di obyek wisata waduk Cacaban terdapat ฀ 30 kios meliputi dua warung apung yang menyediakan ikan bakar terletak di tengah-tengah waduk, sedangkan warung yang lain umumnya menjual nasi pecel, makanan dan minuman kecil yang terletak diatas bangunan utama waduk secara berkelompok meskipun sudah ada tanda larangan, dan warung yang lain tersebar di bukit mbah Santi dan area bermain anak. d. Menara pandang sarana untuk melihat pemandangan waduk Cacaban dan pulau- pulau yang berada ditengah-tengahnya. e. Persewaan di obyek wisata waduk Cacaban ada tiga yaitu persewaan kapal, tenda dan tikar. Obyek wisata waduk Cacaban menyediakan ฀ 20 kapal yang berada di badan bangunan utama obyek wisata waduk Cacaban karena belum tersedianya dermaga yaitu pada batu repkop, kemudian menyediakan ฀ 15 tenda dan tikar yang berada di bukit mbah Santi terletak menyebar di setiap sudut obyek wisata waduk Cacaban. f. Jasa di obyek wisata waduk cacaban meliputi jasa parkir, tiket, toilet maupun satpam. Jasa tersebut berada di bawah obyek wisata waduk Cacaban, untuk toilet di kawasan obyek wisata ada dua diantaranya di kawasan bawah dan di kawasan atas bukit mbah Santi. 4. Aksesbilitas Obyek wisata waduk Cacaban terletak di dua jalur yaitu pertama dari kota Tegal dengan jarak 20 km dan yang kedua dari kota Slawi dengan jarak 9 km, dimana pada saat sekarang sudah tersedia angkutan umum dengan trayek Slawi –Cacaban sebanyak 25 armada, sedangkan dalam persiapan sekarang adalah pelaksanaan angkutan dengan “Loko Antik” dari pabrik gula Pangkah menuju waduk Cacaban. 46

B. Hasil Penelitian