Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil Uji Prasyarat Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

tersebut disesuaikan dengan teori bentuk-bentuk minat menurut Mappiare 1982:63 yang mengelompokkan bentuk minat menjadi 4, dan yang sesuai dengan fakta rendahnya minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah di Desa Dieng adalah bentuk “minat terhadap sekolah dan jabatan, remaja awal banyak dipengaruhi oleh orangtua dan minat kelompoknya”, anak atau responden lebih banyak mengikuti alur yang diarahkan orangtua. Sebenarnya orangtua responden di Desa Dieng tidak mengarahkan anaknya untuk berkecimpung sepenuhnya pada kegiatan pertanian tetapi orangtua kurang mendorong anak untuk sekolah sehingga anak lebih terarah pada kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan orangtua. Selain teori di atas fakta rendahnya minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah disesuaikan dengan teori menurut Mighwar 1997:72 yang menggolongkan minat menjadi 7 golongan, dan fakta di Desa Dieng tersebut disesuaikan pada bagian golongan “minat terhadap pendidikan, yaitu minat remaja pada pekerjaan dipengaruhi besarnya minat mereka terhadap pendidikan. bagi mereka pendidikan tinggi dianggap sebagai batu loncatan untuk meraih pendidikan”, namun teori tersebut tidak berfungsi dengan baik pada fenomena di Desa Dieng karena justru responden menganggap untuk mendapatkan pekerjaan sebagai petani kentang tidak harus lulus sekolah menengah.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan tabel tentang validitas instrumen penelitian yaitu tabel 3. 2 dan 3. 3 dan tabel tentang reliabilitas instrumen penelitian yaitu tabel 3. 4 menunjukkan bahwa instrumen penelitian berjumlah 33 butir soal, yaitu 21 soal pada variabel X dan 12 soal pada variabel Y. Terdapat 1 soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 12 dari variabel Y. Soal tersebut tidak valid karena tidak dapat mengukur informasi yang diinginkan peneliti dan menimbulkan pemahaman yang salah. Sehingga jumlah soal menjadi 32 butir soal yang diskor. Sedangkan soal angket yang skornya tidak diukur berjumlah 9 butir soal.

4. Hasil Uji Prasyarat

Hasil uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal dan homogen. Data penelitian merupakan data normal dapat dilihat pada grafik 4. 15 yang menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga dinyatakan normal. Sedangkan data penelitian yang homogen dapat dilihat pada grafik 4.16 yang menunjukkan data penelitian menyebar tidak beraturan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Sedangkan uji linieritas menunjukkan bahwa penggunaan uji regresi linier sederhana sesuai untuk digunakan dalam mengukur ada tidaknya pengaruh sebab akibat dari masalah di dalam penelitian ini.

5. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Berdasarkan tabel 4. 31 menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 40,010 - 0,254 X. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1 Konstanta = 40,010 Jika variabel partisipasi anak di dalam pertanian kentang dianggap sama dengan nol, maka variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah sebesar 40,010. 2 Koefisien X = -0,254 Jika variabel partisipasi anak di dalam pertanian kentang mengalami kenaikan sebesar satu poin maka akan menyebabkan penurunan variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah sebesar 0,254. Sehinga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dari variabel partisipasi dalam pertanian kentang terhadap variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Hasil pengujian statistik pada tabel 4. 32 dengan SPSS variabel X diperoleh nilai F hitung = 51,727 2,43 = F tabel dengan sig = 0,000 0,05, jadi H ditolak.. Ini berarti variabel partisipasi anak di dalam pertanian kentang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Pada tabel 4. 33 atau pengujian determinasi diperoleh nilai Adjusted r 2 = 0,524 = 52,4 ini berarti variabel bebas Partisipasi Anak di Dalam Pertanian Kentang mempengaruhi variabel terikat Minat Melanjutkan ke Jenjang Pendidikan Menengah sebesar 52,4 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan tingkat partisipasi anak di dalam pertanian kentang menyebabkan penurunan tingkat minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Sehingga pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y adalah negatif. Jika variabel X mengalami perubahan maka variabel Y juga akan mengalami perubahan meskipun tidak searah.

6. Pengaruh partisipasi anak di dalam pertanian kentang terhadap