Partispasi anak di dalam pertanian kentang didominasi oleh anak laki-laki karena bertani merupakan kegiatan yang banyak membutuhkan
tenaga. Pada kegiatan persiapan responden paling banyak membantu pada tahap mencangkul dan memupuk. Pada kegiatan penanaman
responden paling banyak membantu pada tahap pembuatan lubang tanam. Pada kegiatan penanaman responden membantu pada semua tahap
pemeliharaan tanaman seperti penyulaman, penyiangan, pembumbungan dan pemangkasan bunga. Pada kegiatan pemupukan responden paling
banyak membantu pada tahap memupuk yaitu meletakkan pupuk anorganik 10 cm dari lubang tanam. Pada kegiatan pengairan responden
paling banyak membantu pada tahap pembuatan pipa-pipa saluran pengairan. Pada kegiatan perlidungan dari hama dan penyakit responden
peling banyak membantu pada tahap penyemprotan pestisida. Pada kegiatan panen responden paling banyak pembantu pada tahap
pencabutan kentang, pemisahan umbi dari daunnya dan membawa kentang dari ladang ke tempat dikumpulkannya kentang. Pada kegiatan
pemasaran responden paling banyak membantu pada tahap menjual dan berlatih bernegosiasi harga dengan pembeli.
2. Minat melanjutkan ke Jenjang Pendidikan Menengah
Berdasarkan hasil pengukuran variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah menggunakan 11 item pernyataan
menunjukkan kisaran antara 21 - 84, dihasilkan 4 kategori yaitu 21 - 36,75 termasuk kategori minat melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah sangat rendah, 36,76 - 52,5 termasuk kategori minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah rendah, 52,6 - 68,25
termasuk kategori minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah tinggi, 68,26 - 84 termasuk kategori minat melanjutkan ke jenjang
pendidikan menengah sangat tinggi. Hasil persentase minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah menunjukkan nilai rata-rata mean
56,7 sehingga dapat dikatakan minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah termasuk dalam kategori rendah. Minat
melanjutkan anak ke jenjang pendidikan menengah di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo tahun 2013 masih sedikit.
Berdasarkan deskriptif persentase setiap indikator pada tabel. 4. 25, indikator dari minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah yang
tertinggi adalah indikator keinginan yaitu sebanyak 58,8, sedangkan indikator dari variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah yang terendah adalah indikator tindakan yaitu sebesar 52,7. Semua indikator dari variabel minat melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah termasuk di dalam kategori rendah. Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat melanjutkan ke
jenjang pendidikan menengah adalah rendahnya ketertarikan, keinginan dan tindakannya dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah
karena tingginya partisipasi anak di dalam pertanian kentang. Berdasarkan pernyataan responden fakta beberapa hal yang
mempengaruhi rendahnya minat melanjutkan ke jenjang pendidikan
menengah adalah rendahnya ketertarikan, keinginan dan tindakan. Dorongan dari dalam diri responden meliputi: keyakinan responden
bahwa untuk dapat melakukan pekerjaan di dalam pertanian kentang tidak perlu lulus jenjang SMA SMKMA atau sekolah sederajat, untuk
dapat menjadi petani kentang yang sukses tidak harus lulus jenjang SMA SMKMA atau sekolah sederajat dan responden tidak ingin melanjutkan
ke jenjang SMA SMKMA atau sekolah sederajat karena bercita-cita menjadi pengusaha kentang. Selain itu dorongan dari luar responden
meliputi: rendahnya ketertarikan untuk melanjutkan sekolah karena responden tidak tertarik untuk melanjutkan ke jenjang SMASMKMA
atau sekolah sederajat karena lulusannya banyak yang menganggur, rendahnya keinginan untuk melanjutkan sekolah karena bagi responden
bersekolah di SMA SMKMA atau sekolah sederajat bagi saya hanya membuang waktu dan tenaga, responden sering mengabaikan informasi
tentang penerimaan siswa baru untuk SMA SMKMA atau sekolah sederajat, rendahnya tindakan untuk melanjutkan sekolah karena
responden tidak melanjutkan ke jenjang SMA SMKMA atau sekolah sederajat karena responden menginginkan untuk bekerja dan mempunyai
pendapatan, responden tidak melanjutkan ke SMA SMKMA atau sekolah sederajat karena transportasi untuk menuju kesekolah sulit
ditemukan. Berdasarkan hasil pernyataan tersebut disimpulkan bahwa minat
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah rendah. Dari fakta
tersebut disesuaikan dengan teori bentuk-bentuk minat menurut Mappiare 1982:63 yang mengelompokkan bentuk minat menjadi 4, dan yang
sesuai dengan fakta rendahnya minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah di Desa Dieng adalah bentuk “minat terhadap sekolah dan
jabatan, remaja awal banyak dipengaruhi oleh orangtua dan minat kelompoknya”, anak atau responden lebih banyak mengikuti alur yang
diarahkan orangtua. Sebenarnya orangtua responden di Desa Dieng tidak mengarahkan anaknya untuk berkecimpung sepenuhnya pada kegiatan
pertanian tetapi orangtua kurang mendorong anak untuk sekolah sehingga anak lebih terarah pada kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan
orangtua. Selain teori di atas fakta rendahnya minat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah disesuaikan dengan teori menurut
Mighwar 1997:72 yang menggolongkan minat menjadi 7 golongan, dan fakta di Desa Dieng tersebut disesuaikan pada bagian golongan “minat
terhadap pendidikan, yaitu minat remaja pada pekerjaan dipengaruhi besarnya minat mereka terhadap pendidikan. bagi mereka pendidikan
tinggi dianggap sebagai batu loncatan untuk meraih pendidikan”, namun teori tersebut tidak berfungsi dengan baik pada fenomena di Desa Dieng
karena justru responden menganggap untuk mendapatkan pekerjaan sebagai petani kentang tidak harus lulus sekolah menengah.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen