30
b. Affiliation motivation adalah dorongan untuk melakukan hubungan-
hubungan dengan orang lain. c.
Competence motivation adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
d. Power motivation adalah dorongan untuk mengendalikan suatu
keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
3. Tujuan Pemberian Motivasi
Tujuan motivasi menurut Hasibuan 2001: 221 terdiri dari: a.
Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan b.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan c.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan d.
Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan e.
Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
f. Mengefektifkan pengadaan karyawan
g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
j. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya k.
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
31
4. Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi yang ada dari para ahli antara lain: a.
Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, menyatakan bahwa dalam setiap manusia terdapat lima tingkat kebutuhan:
1. Kebutuhan fisiologis, antara lain: kebutuhan makan, minum,
pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang bersifat fisiologis.
2. Kebutuhan akan rasa aman, antara lain: kebutuhan akan
kebebasan dari segala macam ancaman, baik di dalam dinas maupun di luar jam dinas, bebas dari segala macam tuduhan,
kebutuhan akan keamanan jiwa maupun harta. 3.
Kebutuhan sosial, mencakup: kebutuhan akan berkelompok, afiliasi, interaksi, kasih sayang, rasa dimiliki, dan diterima baik.
4. Kebutuhan akan penghargaan, mencakup faktor rasa hormat
internal seperti: harga diri, otonomi dan prestasi, dan faktor hormat. Eksternal seperti: status, pengakuan dan perhatian.
5. Aktualisasi diri, yaitu dorongan untuk memenuhi diri sendiri
dengan menggunakan kemampuan, keterampian, dan potensi. Istilah hierarki dapat diartikan sebagai tingkatan. Logikanya ialah
bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut
diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia hierarki
32
kebutuhan Maslow, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua sebelum kebutuhan tingkat
pertama terpenuhi, demikian seterusnya Siagian, 2003: 288. b.
Teori Kebutuhan Clayton Alderfer Teori Alderfer dikenal dengan akronim ”ERG”. Akronim ”ERG”
merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah, yaitu: E = Exixtence
R = Relatedness G = Growth
Secara konseptual terdapat persamaan antara teori yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer karena ”Exixtence” identik
dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; ”Relatedness” senada dengan hierarki ketiga dan keempat menurut
konsep Maslow dan ”Growth” mengandung makna yang sama dengan self actualization menurut Maslow Siagian, 2003: 289.
Dari beberapa teori motivasi tersebut diatas, penulis menggunakan teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow sebagai
indikator motivasi, yaitu: 1.
Kebutuhan fisiologis 2.
Kebutuhan rasa aman 3.
Kebutuhan sosial 4.
Kebutuhan akan harga diri 5.
Kebutuhan akan aktualisasi diri
33
E. KERANGKA PEMIKIRAN