Uji Multikolinieritas Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji T

61 Gambar 4.1 Uji Normalitas Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa titik=titik pada gambar normal Probability cenderung membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi antar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk menditeksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan mencari besarnya variance inflaction factor VIF dan nilai toleransinya. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerancenya lebih dari 0,1 maka regresi bebas dari multikolinieritas. 62 Tabel 4.5 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai tolerance untuk ketiga variabel kurang dari 1 dan besarnya VIF tidak lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidakssamaan varian dari residu suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada gejala heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS . Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -53.141 10.244 -5.187 .000 KEPEMIMPINAN .602 .153 .316 3.925 .000 .894 1.119 KOMITMEN .598 .282 .197 2.122 .038 .672 1.488 MOTIVASI 1.408 .237 .547 5.951 .000 .686 1.458 a. Dependent Variable: KINERJA 63 Gambar 4.2 ScatterPlot Berdasarkan gambar scatterplot di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar menyebar secara acak di bawah dan di atas angka nol serta tidak membentuk pola khusus. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Analisis Regresi Berganda

1. Menentukan Persamaan Garis Regresi Berganda

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -53.141 10.244 -5.187 .000 KEPEMIMPINAN .602 .153 .316 3.925 .000 .894 1.119 KOMITMEN .598 .282 .197 2.122 .038 .672 1.488 MOTIVASI 1.408 .237 .547 5.951 .000 .686 1.458 a. Dependent Variable: KINERJA 64 Berdasarkan output SPSS 16,0 for Windows di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -53,141 + 0,602X 1 + 0,598X 2 + 1,408X 3 Penginterpretasian persamaan regresi berganda tersebut adalah sebagai berikut: 1. Konstanta = -53,141 Jika tidak ada peningkatan variabel kepemimpinan, komitmen organisasi, dan motivasi, maka skor kinerja berkurang sebesar -53,141 satuan. 2. Koefisien X 1 = 0,602 Jika variabel kepemimpinan mengalami kenaikan sebesar satu satuan sementara komitmen dan motivasi dianggap konstan, maka akan menyebabkan kenaikan pengaruh terhadap kinerja sebesar 0,602 satuan. 3. Koefisien X 2 = 0,598 Jika variabel komitmen mengalami kenaikan satu satuan sementara kepemimpinan dan motivasi dianggap konstan, maka akan menyebabkan kenaikan pengaruh terhadap kinerja sebesar 0,598 satuan. 4. Koefisien X 3 = 1,408 Jika variabel kepemimpinan mengalami kenaikan sebesar satu satuan sementara kepemimpinan dan komitmen dianggap konstan, maka 65 akan menyebabkan kenaikan pengaruh terhadap kinerja sebesar 1,408 satuan.

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji Simultan Uji F

Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai secara simultan dilakukan uji F dengan menggunakan SPSS 16. Hasil uji F diperoleh hitung F = 39,520 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha yang berbunyi ada pengaruh positif kepemimpinan, komitmen, dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai diterima.

2. Uji Parsial Uji T

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dapat dilakukan dengan menggunakan uji T. Tabel 4.7 Uji Simultan Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2438.790 3 812.930 39.520 .000 a Residual 1110.797 54 20.570 Total 3549.586 57 a. Predictors: Constant, MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, KOMITMEN b. Dependent Variable: KINERJA 66 Tabel 4.8 Uji Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -53.141 10.244 -5.187 .000 KEPEMIMPINAN .602 .153 .316 3.925 .000 .894 1.119 KOMITMEN .598 .282 .197 2.122 .038 .672 1.488 MOTIVASI 1.408 .237 .547 5.951 .000 .686 1.458 a. Dependent Variable: KINERJA Berdasarkan uji parsial untuk variabel kepemimpinan diperoleh t hitung = 3,925 dengan nilai signifikansi 0,000 0,005 maka Ho ditolak sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh positif kepemimpinan terhadap kinerja pegawai diterima. Berdasarkan uji parsial untuk variabel komitmen organisasi diperoleh t hitung = 2,122 dengan nilai signifikansi 0,038 0,05 maka Ho ditolak sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh positif komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai diterima. Berdasarkan uji parsial variabel motivasi diperoleh t hitung = 5,951 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05 maka Ho ditolak sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh positif motivasi terhadap kinerja pegawai diterima.

3. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Batu Bara

4 51 157

sistem informasi pengolahan data pegawai dinas koperasi dan umkm provinsi jawa tengah.

0 4 10

KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI Kinerja Organisasi Ditinjau Dari Kedisiplinan Dan Motivasi Kerja Pegawai Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Surakarta tahun 2015.

0 2 13

KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI Kinerja Organisasi Ditinjau Dari Kedisiplinan Dan Motivasi Kerja Pegawai Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Surakarta tahun 2015.

0 2 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TIMUR.

0 0 90

(ABSTRAK) PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, SERTA KOMPENSASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN JAWA TENGAH.

0 0 2

Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, serta Kompensasi terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah.

1 11 171

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI: Studi pada Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat - repository UPI S PEM 1203490 Title

0 0 4

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TIMUR

0 1 22

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA BARAT - repo unpas

0 1 33